Apa Itu Jaringan Floem? Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Strukturnya

Kamu mungkin sudah tahu bahwa tumbuhan tersusun atas sekumpulan sel atau jaringan yang mendukung pertumbuhannya. Salah satu jenis jaringan yang berperan aktif dalam pertumbuhan tumbuhan adalah jaringan floem. Jaringan ini termasuk dalam jaringan pengangkut untuk menyalurkan berbagai zat ke seluruh organ tumbuhan.

Lantas, apakah hanya itu saja fungsi dari floem? Atau bagaimana ciri-ciri maupun strukturnya? Temukan penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut!

Pengertian Jaringan Floem

Jaringan pengangkut atau dikenal sebagai jaringan pembuluh adalah jenis jaringan permanen yang terdapat pada tumbuhan hijau berpembuluh. Jenis jaringan ini terdiri dari dua macam, yaitu jaringan xilem dan floem. Keduanya berperan penting dalam melakukan pengangkutan zat di dalam organ tumbuhan.

Jaringan floem adalah jaringan khusus untuk mendistribusikan zat makanan atau hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Istilah lain untuk floem adalah pembuluh tapis. Floem disebut pembuluh tapis, lantaran memiliki sel yang tipis dan menyerupai sarangan. Letak floem juga berbeda-beda, tergantung jenis kelompok tumbuhannya.

Ciri-Ciri Jaringan Floem

Ciri Ciri Jaringan Floem
Sumber: balitteknologikaret

Adapun ciri-ciri yang khas dari floem sebagai bagian dari jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah:

1. Mengangkut Makanan

Ciri khas dari jaringan floem adalah berperan penting dalam mengangkut makanan, yaitu glukosa dan asam amino dari daun ke seluruh organ tumbuhan.

2. Terdiri dari Sel Hidup

Floem juga terdiri dari sel-sel yang masih hidup dan akan tetap hidup, meskipun sudah dewasa. Kondisi ini berbeda dengan jaringan xilem yang terdiri dari sel mati, ketika dewasa.

3. Terbentuk dari Empat Sel

Ciri-ciri lain dari jaringan floem adalah terdiri dari empat jenis sel yang berbeda. Floem terdiri dari sel saringan yang melakukan fotosintesis, sel pendamping, parenkim floem, dan serat floem.

4. Terdapat Sel Saringan

Terdapat sel saringan yang berbentuk tabung dalam pembuluh tapis. Sel saringan itu sendiri merupakan kolom sel berbentuk tabung melintang dan memiliki area berpori atau menyerupai saringan berlubang di bagian dinding lateral. Bagian ini berfungsi sebagai jalur untuk mengalirkan makanan di dalam jaringan.

5. Berada di Luar Kambium Vaskular

Jaringan xilem dan floem memang selalu terletak saling berdekatan dan membentuk kambium vaskular pada batang dan akar tumbuhan. Bagian dalam kambium vaskuler terbentuk dari xilem besar, sedangkan bagian luar kambium terbentuk dari floem kecil.

Fungsi Jaringan Floem

Pada dasarnya, floem memegang peranan penting dalam pengangkutan hasil fotosintesis. Lebih lanjut, terdapat beberapa fungsi lainnya dari floem, seperti berikut:

1. Mendistribusikan Hasil Fotosintesis

Fungsi utama dari pembuluh tapis adalah menyalurkan hasil fotosintesis yang terdapat di daun. Setiap tumbuhan yang memiliki klorofil tentu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Ketika proses fotosintesis selesai, maka tumbuhan dapat menghasilkan senyawa glukosa atau karbohidrat dan oksigen.

Karbohidrat sebagai zat makanan harus didistribusikan ke semua bagian tumbuhan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Nah, di sinilah peran pembuluh tapis sebagai jaringan pengangkut.

2. Menyimpan Zat Organik

Selain hasil fotosintesis, floem juga berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan zat organik pada tumbuhan. Zat organik ini, antara lain tanin, resin, dan karbohidrat. Zat-zat ini juga dibutuhkan tumbuhan untuk proses pertumbuhan. Bagian floem yang mampu menyimpan zat organik adalah jaringan parenkim pembuluh tapis.

3. Melindungi Sel Pengantar

Fungsi selanjutnya dari floem adalah melindungi sel pengantar pada tumbuhan. Jaringan floem memiliki komponen yang dikenal sebagai sel albumin. Sel albumin dalam floem, memegang peranan sebagai pelindung sel pengantar, agar dapat berguna secara optimal.

4. Mengandung Hormon Penyembuh Luka

Tahukah kamu jika tumbuhan juga bisa terluka seperti hewan dan manusia? Maka dari itu, tumbuhan juga dilengkapi dengan organel yang dapat menyembuhkan luka tersebut. Dalam hal ini, tumbuhan akan menghasilkan hormon penyembuh luka yang terdapat di dalam floem. 

Cara kerja sel pengantar adalah dengan membawa hormon dan menyalurkan hasil fotosintesis menuju seluruh sel tapis. Tumbuhan yang terluka bisa kembali pulih atas peran hormon dalam sel pengantar.

5. Mendukung Pertumbuhan dan Perkembangan

Secara umum, jaringan floem sangat bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Ada beberapa komponen penting dalam floem, seperti serat pembuluh tapis. Serat ini terdiri dari dua komponen, yaitu floem primer dan sekunder. 

Floem primer memiliki fungsi sebagai penunjang pertumbuhan, mulai dari pemanjangan dan peninggian. Sementara itu, jenis floem sekunder berperan dalam membantu proses pembentukan kambium pada organ tumbuhan.

Struktur dan Komponen Jaringan Floem

Struktur dan Komponen Jaringan Floem
Sumber: Kompas

Setelah memahami fungsi floem, kamu juga perlu mengetahui beberapa komponen utama pada struktur floem, antara lain:

1. Sel Pengangkut

Komponen utama dalam floem adalah sel pengangkut. Sel pengangkut bertugas untuk mengangkut nutrisi dari daun menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Sel pengangkut terdiri atas sel-sel yang memiliki dinding tipis dan membentuk saluran vertikal. Saluran inilah yang berguna untuk mengalirkan nutrisi.

Selain itu, sel pengangkut juga mempunyai bagian tengah, yaitu elemen silinder. Elemen silinder ini memiliki dinding yang sangat tipis, sehingga dapat memudahkan untuk mengalirkan nutrisi.

2. Sel Pengiring

Sel pengiring merupakan deretan yang mempunyai tekstur sama dengan yang terdapat pada sel parenkim. Sel-sel ini bersifat masih hidup, sehingga berperan dalam keluar masuknya makanan pada organ tumbuhan. 

Selain itu, sel pengiring juga berdampingan dengan sel pengangkut. Sel pengiring mampu menyediakan nutrisi dan energi yang dibutuhkan sel pengangkut untuk menjalankan fungsinya.

3. Serat Floem

Serat floem adalah struktur pembuluh tapis yang melekat. Terdapat dua macam serat pada jaringan floem, yaitu floem primer dan sekunder. Serat ini berfungsi untuk memberikan dukungan mekanik pada jaringan tumbuhan. Lebih lanjut, serat floem berperan penting dalam pengangkutan nutrisi pada organ tumbuhan.

4. Sel Parenkim

Sel parenkim merupakan jaringan yang terdapat di buluh tapis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Bagian sel parenkim ini berfungsi untuk menyimpan dan mengangkut nutrisi dalam bentuk karbohidrat. Selain itu, sel parenkim juga dapat menyimpan sumber energi yang dibutuhkan tumbuhan.

5. Kambium Intervasikuler

Kambium intervasikuler adalah jaringan yang terdapat di antara jaringan xilem dan floem. Jenis kambium ini berfungsi untuk memperluas jaringan pada tumbuhan, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kambium intervasikuler juga bertugas dalam pembentukan xilem dan floem yang baru.

6. Sel Transfer

Sel transfer adalah jenis sel pada jaringan floem yang memiliki fungsi untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan nutrisi pada tumbuhan. Karena memiliki permukaan yang sangat bergelombang dan berpori-pori, sel transfer memungkinkan nutrisi dapat mengalir lebih cepat dan efisien, melalui sel pengangkut.

Jenis-Jenis Jaringan Floem

Selain tersusun dari berbagai komponen penting beserta fungsinya, terdapat beberapa jenis floem yang perlu kamu ketahui. Berikut ini jenisnya:

1. Protofloem

Jenis floem yang pertama adalah protofloem yang terbentuk pada tumbuhan muda. Protofloem tersusun dari sel-sel yang berdiferensiasi menjadi sel pengangkut dan sel pengiring. Struktur protofloem berbentuk lebih kecil dan kasar. Protofloem terletak di bagian tepi daun dan batang muda.

2. Metfloem

Berbeda dengan protofloem, metfloem adalah jenis floem yang lebih dewasa. Metfloem tersusun dari sel-sel yang terdiferensiasi di daerah pembelahan yang lebih dalam pada jaringan tumbuhan.

3. Sklerenkim Floem

Jenis jaringan floem yang mengandung sel-sel sklerenkim atau serat disebut sklerenkim floem. Sel sklerenkim ini bertugas untuk memberikan dukungan mekanis terhadap jaringan pada tumbuhan.

4. Sieve-Tube-Only Floem

Jenis floem selanjutnya adalah sieve-tube-only floem. Jenis ini hanya terdiri dari sel pengangkut, tanpa sel pengiring. Floem ini juga terbentuk ketika sel pendamping mengalami degenerasi. Jenis floem ini bisa kamu temukan pada beberapa jenis tumbuhan dan jenis tumbuhan parasit.

5. Parenkim Floem

Parenkim floem tersusun dari sel-sel parenkim yang terletak di sepanjang jaringan floem. Sel parenkim floem ini berfungsi untuk menyimpan dan mengangkut nutrisi dalam bentuk karbohidrat dan energi.

6. Commissural Floem

Ada pula jenis floem yang terdapat pada bagian komisural pada buah, disebut commissural floem. Commissural floem berfungsi untuk mengangkut nutrisi dari bagian pangkal buah ke ujung buah. Jenis floem ini memiliki sel pengangkut dan sel pendamping yang tersusun secara khusus untuk mengangkut nutrisi pada organ buah.

Sudah Paham Apa Itu Jaringan Floem dan Fungsinya?

Salah satu jenis jaringan pengangkut, yaitu floem. Fungsi khas dari floem adalah untuk menyalurkan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Sementara strukturnya terdiri dari sel pengangkut, serat floem, kambium intervasikuler, sel pengiring, sel parenkim, serta sel transfer.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page