Memahami Jenis Kalimat Majemuk beserta Pengertian dan Contohnya

Kalimat merupakan salah satu unsur kebahasaan yang patut orang-orang, apalagi peserta didik, pelajari dengan cermat. Misalnya saja kalimat majemuk, yang terdiri atas gabungan antara dua kalimat. Apabila Anda ingin tahu lebih lanjut tentang kalimat tersebut, bacalah artikel ini hingga selesai.

Apa Itu Kalimat Majemuk?

Definisi paling sederhana dari bentuk kalimat ini ialah sebuah kalimat yang terdiri dari dua klausa yang terhubung oleh kata konjungsi. Sebetulnya jumlah klausa tersebut bisa lebih dari dua, dan masing-masing klausa biasanya mampu berdiri sebagai kalimatnya sendiri jika Anda memisahkannya.

Istilah klausa merujuk kepada kalimat dasar yang menjadi inti utama pada kalimat majemuk. Biasanya, kalimat dasar itu cukup pendek, dan dapat Anda gabungkan dengan kata-kata penghubung atau konjungsi. Contohnya seperti ketika, sembari, seraya, tatkala, sedangkan, dan lain sebagainya.

Fungsi utama dari bentuk kalimat ini ialah untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan secara lengkap tanpa terputus. Adapun fungsi lainnya dari kalimat ini berupa menjelaskan sebuah gagasan bersama ide-ide pendukungnya agar pembacanya lebih paham.

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk

Anda tidak hanya perlu tahu mengenai definisi kalimat ini saja, tetapi juga aneka pola kalimat dan keterangan-keterangannya. Oleh karena itu, pada bagian berikut ini, Anda bisa menemukan macam-macam pola kalimat, keterangan, serta penempatan klausanya.

1. Pola Setara

Setara dalam bidang kebahasaan berarti kedua klausa dasar dalam kalimat majemuk ini dapat berdiri sendiri. Namun, jika dua klausa itu tergabung, keduanya bersifat koordinatif atau menjelaskan satu sama lain. Ada empat pola kalimat setara yang dapat Anda baca di bawah ini.

a. Penjumlahan

Dalam pola kalimat penjumlahan ini, Anda membutuhkan kalimat penghubung yang sifatnya menambah kalimat sehingga tampak lebih panjang. Oleh sebab itu, Anda perlu kata-kata penghubung berupa dan, serta, beserta, bersama, dan lagipula untuk menambah klausanya

Contoh kalimat gabungan dengan pola penjumlahan ialah sebagai berikut:

  • Ibu sedang memasak soto ayam di dapur bersama Lina dan Ramdan yang ikut membantunya.
  • Hari ini saya diperbolehkan pulang sekolah lebih cepat, lagipula hari ini kita belajar hanya setengah hari.

b. Peristiwa

Pola peristiwa yang ditunjukkan oleh kalimat majemuk ini menceritakan sesuatu yang terjadi kepada subjek dalam klausa tersebut. Anda akan memerlukan kata konjungsi seperti kemudian, lalu, lantas, terus, dan setelah itu untuk menghubungkan dua klausa dalam kalimat tersebut.

Contoh-contoh kalimatnya adalah sebagai berikut ini:

  • Keluarga Lina datang ke toko perhiasan, kemudian mereka membeli baju di toko busana muslim.
  • Edi dan Rana lupa membawa dompet, lantas mereka pulang dulu ke rumah untuk mengambilnya.

c. Pemilihan

Pola kalimat majemuk berbentuk pemilihan ini menyatakan dua pilihan yang bisa dipilih. Dalam pola kalimat ini, kata penghubung yang paling tepat yaitu atau, kendati kata apakah dapat Anda pakai jika kalimat tersebut merupakan kalimat tanya/interogatif.

Sekarang perhatikanlah contoh kalimat berikut ini:

  • Aku bingung ingin membeli baju warna biru atau putih.
  • Kamu boleh bergabung dengan klub basket, atau kamu bergabung saja dengan klub pencak silat.

d. Perlawanan

Pola kalimat perlawanan atau pertentangan dapat Anda gunakan untuk menyatakan ide yang saling tidak setuju. Untuk menghubungkan kalimat yang berlawanan ini, gunakanlah kata konjungsi semisal sedangkan, kendati, tetapi, dan melainkan.

Anda dapat melihat contohnya di bawah ini:

  • Adam sudah merencanakan liburan dari jauh-jauh hari, sedangkan Santi belum menentukan rencana liburannya.
  • Keluarga saya berniat pindah ke rumah yang lebih lega, tetapi rumah baru itu tidak boleh terlalu jauh dari tempat kerja bapak.

2. Pola Bertingkat

Dalam pola kalimat majemuk yang bertingkat, ada sebuah induk kalimat di bagian depan yang berfungsi sebagai penggagas ide. Kemudian induk kalimat tersebut diikuti oleh anak kalimat, yang tidak dapat berdiri sendiri dan memiliki tugas sebagai keterangan pada kalimat itu.

a. Keterangan Waktu

Pola kalimat dengan keterangan waktu ini memakai anak kalimat untuk menandakan waktu di bagian awal, predikat, atau akhir kalimat. Anda dapat menggunakan kata konjungsi berupa sesaat, setelah, sebelum, kala, ketika, dan sesudah sebagai anak kalimat tersebut.

Inilah contoh kalimat gabungan dengan keterangan waktu:

  • Sebelum kamu pergi tidur, jangan lupa matikan lampu-lampu di sekeliling rumah.
  • Orang-orang langsung melarikan diri tatkala arus banjir datang menerjang.

b. Keterangan Sebab & Akibat

Kalimat majemuk dengan keterangan sebab dan akibat bersifat menjelaskan tentang dua klausa yang memberi dampak terhadap satu sama lain. Untuk jenis kalimat ini, gunakanlah kata penghubung seperti hingga, lantaran, karena, maka, dan sehingga.

  • Anak-anakku jarang terkena sakit karena mereka rajin makan makanan bergizi.
  • Anton suka menabungkan sisa uang jajannya, sehingga dia mampu membeli baju baru.

c. Keterangan Cara & Tujuan

Bentuk kalimat majemuk ini menandakan sebuah aktivitas yang sedang atau telah dikerjakan oleh subjek kalimat untuk mencapai suatu tujuan. Kata konjungsi yang paling cocok untuk pola kalimat ini ialah dengan, agar, supaya, dalam rangka, dalam, demi, dan untuk.

Sekarang Anda perhatikan contoh berikut:

  • Demi menuntaskan projek infrastruktur tersebut, pemerintah bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat setempat.
  • Kami berhasil membersihkan lapangan olahraga sekolah dengan bantuan teman-teman kami.

d. Keterangan Syarat

Kalimat gabungan dengan keterangan syarat menandakan sesuatu yang harus terjadi atau tidak terjadi demi menimbulkan suatu hasil. Oleh karena itu, kata konjungsi yang paling tepat untuk pola kalimat ini yaitu jika, jikalau, andaikata, apabila, andaikan, dan kalau saja.

Bacalah contoh-contoh kalimatnya di bawah ini:

  • Kalau kamu terlambat pulang, orang tuamu nanti akan merasa waswas.
  • Nina tidak akan susah mencari kerja andaikata dia punya keterampilan khusus.

3. Pola Rapatan

Jika ada beberapa kalimat tunggal pendek yang mempunyai subjek yang sama, maka dapat Anda gabung menjadi kalimat majemuk rapatan. Penyatuan kalimat tersebut memiliki tujuan menghindarkan Anda dari pengulangan kata atau kalimat yang tidak perlu, sehingga lebih efisien. 

Perhatikan contoh di bawah ini:

“Budi pergi membeli sayur di pasar. Budi pergi membeli ikan di pasar. Budi mampir dulu ke toko roti sebelum pulang.”

Kemudian Anda gabungkan ketiga klausa itu menjadi kalimat utuh:

“Budi pergi membeli sayur dan ikan di pasar, lalu mampir dulu ke toko roti sebelum pulang.”

4. Pola Campuran

Anda sebetulnya bisa menggabungkan kalimat majemuk yang berpola setara dan bertingkat untuk membuat jenis kalimat campuran. Rata-rata jumlah klausa dalam pola kalimat ini adalah tiga; satu klausa bersifat setara, sementara dua lagi sifatnya tidak setara atau hanya keterangan saja.

Perhatikan contoh di bawah ini:

“Aku segera pulang ke rumah begitu malam tiba. Aku takut dengan gelap. Hujan gerimis turun dari langit.”

Sekarang, Anda susun ketiga klausa tersebut menjadi satu kalimat:

“Aku segera pulang ke rumah begitu malam tiba karena aku takut dengan gelap, belum lagi hujan gerimis turun dari langit.”

Contoh-Contoh Kalimat Majemuk

Berikut macam-macam contoh kalimat majemuk yang dapat Anda temui di buku pelajaran dan kehidupan sehari-hari. Jika Anda sedang mencari contoh kalimat ini untuk tugas sekolah, Anda bisa mengikuti pola-pola di bawah ini supaya lebih mudah.

  • Tarif naik angkot ke sekolahku ialah Rp5.000,00, sedangkan tarif menuju pasar depan yaitu Rp7.500,00.
  • Kami datang ke taman ini untuk beristirahat sejenak, lalu kami meneruskan perjalanan ke pantai.
  • Budi mendapat izin untuk membeli hadiah ulang tahun berupa baju baru atau sepatu baru.
  • Santi berniat untuk bekerja dalam bidang kesehatan, sedangkan adiknya Rana ingin bekerja sebagai seorang seniman.
  • Anak-anak itu baru pulang dari sekolah setelah matahari mulai terbenam.
  • Karena terlalu sering main hingga larut malam, Ahmad pun terlambat bangun.
  • Supaya tangan kamu tidak kotor oleh tanah, kamu sebaiknya menggunakan sarung tangan.
  • Keluarga saya membeli oleh-oleh berupa manisan, baju kebaya, dan payung cantik ketika pergi liburan.
  • Niat Linda untuk belajar di universitas harus tertunda sebab dia tak mendapat beasiswa, sementara orang tuanya sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Sudah Paham dengan Bentuk Kalimat Majemuk?

Itulah penjelasan tentang kalimat bersambung ini dalam ranah pelajaran Bahasa Indonesia. Selain jenis kalimat ini, masih banyak lagi jenis-jenis kalimat lainnya yang perlu Anda kuasai. Siapa tahu ilmu kebahasaan ini akan Anda butuhkan suatu saat nanti.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page