Kata kunci atau keyword adalah istilah yang sering digunakan orang-orang di internet untuk mencari sesuatu di mesin pencari. Namun, istilah ini juga digunakan sebagai materi yang dipelajari dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan penulisan karya ilmiah, seperti jurnal atau makalah. Apa itu keyword dalam konteks Bahasa Indonesia?
Daftar ISI
Pengertian Kata Kunci
Kata kunci (keyword) dalam konteks Bahasa Indonesia adalah merupakan frasa yang sering kita temui di dalam sebuah tulisan, terutama buku, jurnal, dan karya ilmiah. Istilah ini memiliki banyak definisi dari beberapa ahli. Selain itu, keyword dalam konteks Bahasa Indonesia sering disebut juga dengan index term, subject term, atau descriptor.
Dalam buku karya Widjono H.S Yang berjudul Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Istilah ini diartikan sebagai frasa atau konsep yang digunakan sebagai kode untuk menghubungkan ke dalam suatu informasi yang disampaikan penulis.
Istilah ini juga didefinisikan oleh Reitz (2012), dalam jurnal karya Irman Siswandi yang berjudul Mengenal Konsep Penetapan Kata Kunci. Menurutnya, istilah ini adalah kata atau frasa yang cukup berpengaruh atau signifikan pada beberapa bagian.
Bagian tersebut meliputi judul, tajuk subjek, abstrak, catatan isi, atau teks sebuah cantuman pada online catalogue dan basis data bibliografi. Isi keyword tersebut bisa dimanfaatkan sebagai istilah dalam sebuah pencarian untuk menemukan seluruh cantuman yang memiliki keyword yang dicari.
Selain itu, keyword atau index term ini juga didefinisikan sebagai frasa yang dipilih dan ditentukan secara khusus untuk mewakili satu topik atau konten dalam sistem indeksasi. Jadi, keyword akan berfungsi sebagai gambaran dan mengindeks dokumen dalam suatu basis data, agar mudah menemukan informasi relevan bagi pencarinya.
Keyword juga biasanya diselipkan di dalam paragraf. Keyword tersebut biasanya digunakan untuk menggambarkan atau menyampaikan gagasan utama yang ingin disampaikan dalam paragraf. Jadi, pembaca akan lebih mudah untuk memahami pokok bahasan yang ada di dalam paragraf tersebut.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa kata kunci adalah sebuah frasa yang penting dalam dokumen atau karya tulisan yang berperan menjelaskan topik maupun subjek yang hendak ditelusuri oleh pengguna/pencarinya.
Tujuan Kata Kunci
Keyword dibuat untuk memenuhi sebuah tujuan dari penulisnya. Di bawah ini adalah beberapa tujuan dari keyword dalam suatu tulisan atau teks bacaan dalam Bahasa Indonesia yang perlu kamu pahami, antara lain:
1. Memudahkan dalam Memahami Topik
Tujuan utama adanya keyword dalam suatu tulisan adalah memudahkan para pembaca dalam memahami topik tulisan yang dibuat. Mereka tidak perlu mencari lebih jauh apa pokok dari tulisan tersebut. Sebab, keyword sudah mewakilkan ide pokok secara singkat dan jelas.
Lebih lanjut, dengan adanya kata kunci, maka isi tulisan dari karya kamu akan lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Hal tersebut mampu mempermudah para pembaca dalam menarik kesimpulan pada tulisan tersebut.
2. Menentukan Arah Topik dari Tulisan
Dalam suatu tulisan, kata kunci berperan penting agar konteks, pembahasan, atau topik yang diangkat lebih terarah. Tanpa adanya keyword dalam tulisan, tulisan yang kamu buat tidak akan memiliki inti yang penting.
Misalnya, kamu menekankan topik bahasan tulisan pada awal paragraf. Hal tersebut dapat jadi penentu dalam tulisan, sehingga pada paragraf selanjutnya akan lebih jelas dan tidak akan keluar dari jalur bahasan. Hal tersebut juga membuat para pembaca tidak perlu untuk terlalu detail dalam menemukan keyword yang dicari.
Hanya saja, dalam beberapa kasus, penulis sengaja membuat keyword secara tidak kentara atau jelas. Sebab, penulis menginginkan subliminal message tersampaikan secara halus kepada pembacanya. Subliminal message sendiri merupakan pesan yang diselipkan pada tulisan untuk mempengaruhi pikiran dari pembaca.
3. Haluan Topik Selanjutnya
Kata kunci dalam sebuah paragraf bertujuan untuk mengarahkan tulisan ke konteks atau pembahasan selanjutnya. Hal ini membuat suatu konteks akan saling berhubungan dengan konteks berikutnya.
Oleh sebab itu, kamu sebagai pembaca harus membaca tulisan secara menyeluruh. Sebab, keyword tidak akan ada pada setiap paragrafnya dan tersebar secara merata dalam tulisan. Meski begitu, setidaknya topik utama harus tetap punya relevansi kuat dan mengacu pada keyword.
Ciri-Ciri Kata Kunci
Keyword memiliki ciri-ciri khusus yang melekat dan jadi pembeda dari kata-kata pada biasanya. Adapun ciri-ciri yang terdapat dalam sebuah keyword dan perlu kamu ketahui, antara lain:
1. Terdiri dari Satu-Dua Buah Kata
Keyword dalam Bahasa Indonesia tersusun dari satu kata atau kombinasi dua kata yang singkat dan mencerminkan suatu topik yang ingin disampaikan atau dicari. Berbeda dengan keyword untuk artikel di internet yang bisa tersusun dari 3-4 kata, dalam konteks ini, keyword hanya bisa terdiri dari kata tunggal dan pendek.
Misalnya, sedang mencari informasi tentang khasiat buah apel, maka kata kunci yang bisa digunakan adalah “manfaat apel” atau “khasiat apel”. Dengan demikian, keyword yang terdiri hanya dua kata tersebut telah mewakili topik secara singkat.
Jadi, dalam menentukan kata kunci, kamu tidak bisa sembarangan, karena harus tersusun secara singkat, padat, dan jelas. Sebab, dalam tulisan seperti jurnal atau makalah, keyword yang singkat dan padat membuat penulis bisa memasukkan lebih banyak kata kunci yang relevan, karena jumlah karakternya terbatas.
Keyword yang singkat dan padat juga dapat lebih efektif mencerminkan topik atau subjek utama dari tulisan kamu. Dengan begitu, kamu bisa mengkomunikasikan secara langsung dan jelas terkait topik yang dibahas dalam tulisan tersebut. Selain itu, keyword yang singkat bisa lebih mudah untuk diingat oleh orang lain.
2. Mengandung Kata yang Sifatnya Unik
Ciri kedua dari kata kunci adalah memiliki kata-kata yang sifatnya unik. Unik di sini mengacu pada kata-kata yang spesifik atau tidak umum dalam pencarian atau indeksasi informasi. Tujuannya agar dapat mempersempit cakupan pencarian dan menghindari hasil yang terlalu luas, bahkan tidak relevan.
Jadi, kata-kata yang unik tersebut akan membantu dalam menyaring mana informasi yang diperlukan dan mana yang tidak, sehingga hasil pencarian akan relevan dan lebih spesifik. Lebih lanjut, kata-kata yang unik memiliki beberapa karakteristik. Pertama, kata unik biasanya tidak lazim digunakan oleh orang-orang secara umum.
Kedua, kata-kata unik umumnya lebih spesifik dan cenderung merujuk pada topik tertentu, sehingga nantinya hasil pencarian atau indeksasi akan lebih terperinci. Contohnya “banjir di Bandung”, “jalanan Lampung”.
Ketiga, keyword akan menciptakan perbedaan pada tulisan atau topik yang diangkat dari yang lain. Jadi, berkat kata-kata unik tersebut, pencari akan lebih mudah dalam mengekspresikan preferensi mereka secara lebih detail. Keempat, kata-kata unik dapat membantu menghindari penafsiran ganda dalam hasil pencarian.
Jadi, pencari bisa mendapatkan hasil yang benar-benar berkaitan dengan subjek atau topik yang dimaksudkan, karena keyword yang digunakan sangat spesifik. Selain itu, pencari tidak akan bingung disebabkan oleh kata yang memiliki makna ganda.
3. Bersifat Menyeluruh
Sebuah kata kunci harus memuat kata-kata yang bisa menjelaskan keseluruhan isi dari sebuah tulisan. Selain itu, keyword yang menyeluruh harus mencakup segala aspek yang berhubungan dengan topik yang dibahas. Aspek-aspek tersebut mencakup sudut pandang, terminology, atau konteks yang relevan dengan topik.
Selain itu, keyword yang menyeluruh akan merangkum informasi secara luas. Jadi, keyword tersebut harus berisi kata-kata yang mencerminkan topik yang dibahas.
Misalnya, ketika kamu melakukan pencarian dengan keyword “makanan Bandung” untuk menelusuri apa saja makanan yang ada di Bandung, baik makanan khas atau favorit.
Selain itu, keyword yang menyeluruh dapat membantu kebutuhan pencari yang bervariasi dengan mencakup beragam istilah yang mungkin digunakan dalam pembahasan topik tertentu. Jadi, pengguna dapat menemukan hasil paling relevan sesuai dengan informasi yang mereka cari dan butuhkan.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mencari Kata Kunci
Sebelum menemukan keyword dalam pencarian, ada hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut dapat membuat kamu tidak terjebak hanya pada satu istilah keyword saja. Dalam jurnal Irman Siswandi, setidaknya kamu bisa menggunakan istilah-istilah lain dalam menuliskan kata kunci, yakni sebagai berikut:
1. Sinonim
Sinonim merupakan bentuk persamaan antara dua kata atau lebih. Selain itu, sinonim juga bisa diartikan sebagai dua kata dengan makna yang sama. Dalam kata kunci, sinonim berguna untuk membuat suatu kalimat menjadi lebih menarik. Sebab, tidak banyak kata yang terkesan sama atau serupa yang ditulis secara berulang-ulang.
Terdapat 3 macam sinonim. Pertama, sinonim mutlak, yakni frasa yang dapat ditukar-tukar tempatnya dalam berbagai konteks kebahasaan dan tidak akan mengubah makna struktural dan leksikal, contohnya kata kosmetik= alat kecantikan. Kedua, sinonim semirip, yakni sinonim yang menyerupai sinonim mutlak.
Namun, sinonim ini hanya bisa bertukar tempat posisi dalam konteks kebahasaan tertentu, misalnya lahiriah-jasmaniah. Terakhir adalah sinonim selingkung, yakni kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks kebahasaan tertentu, misalnya lemah= lemas.
2. Akronim
Akronim adalah singkatan kata yang bisa diucapkan atau dibaca seperti kata pada umumnya. Dengan akronim, sebuah kata akan mengalami pemendekan dari beberapa kata dan membentuk kata baru yang tetap bisa dibaca.
Kata yang disingkat dari akronim bisa dari satu huruf pada setiap kata. Namun, ada juga yang bisa disingkat dari beberapa huruf. Sama seperti sinonim, akronim dalam kata kunci membuat rangkaian kalimat menjadi lebih bervariasi, karena tidak ada frasa yang diulang secara berdekatan.
Selain itu, akronim juga bisa digunakan untuk menyingkat nama orang, lembaga, organisasi, benda, dan mudah dibaca. Biasanya, nama-nama yang dijadikan akronim memiliki susunan kata panjang dan sulit diingat.
Contohnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf. Ada juga Jabodetabek, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
3. Singkatan
Sekilas, singkatan hampir mirip dengan akronim. Singkatan sendiri adalah kependekan atau ringkasan dari beberapa kata. Biasanya, singkatan digunakan untuk memperpendek nama orang, jabatan, gelar, hingga satuan ukuran. Dalam KBBI, singkatan adalah hasil menyingkat yang berupa huruf atau gabungan huruf .
Perbedaan antara singkatan dengan akronim adalah cara pelafalannya. Pada akronim, kata yang disebutkan memiliki arti yang sebenarnya. Sedangkan singkatan hanya dibaca per huruf, sehingga membuat makna aslinya menjadi tidak jelas.
Biasanya, singkatan ditulis dengan huruf besar dengan titik pada setiap hurufnya. Misalnya, Ratna Maharani S.I.Kom. (Sarjana Ilmu Komunikasi), W.R. Supratman (Wage Rudolf). Namun, ada juga singkatan dengan huruf kapital tetapi tidak menggunakan titik. Misalnya, Hak Asasi Manusia atau HAM dan UI atau Universitas Indonesia.
4. Broader Terms
Broader terms atau istilah yang lebih luas untuk menerangkan istilah lain, agar lebih mudah dipahami. Selain itu, broader terms bisa diartikan sebagai simbol kata yang dipakai untuk mengenali istilah lain daripada istilah khusus (narrower term).
Bisanya, dalam pencarian atau indeksasi, orang yang tidak terlalu paham akan menuliskan keyword dengan istilah yang lebih luas. Sebab, mereka bisa saja belum tahu apa istilah khusus. Biasanya, istilah khusus atau lebih spesifik daripada istilah yang lebih luas, sehingga orang tertentu yang bisa menemukannya.
Beberapa contoh dari isilah luas ke istilah khusus, antara lain eating disorder (gangguan makan)= anorexia dan management= budgeting.
5. Narrower Term
Narrower term atau istilah spesifik digunakan untuk mewakili konsep atau istilah yang lebih sempit cakupannya. Biasanya, istilah tersebut berada di bawah satu atau lebih istilah yang lebih luas dalam hierarki. Narrower term bertujuan untuk membuat agar tulisan menjadi lebih spesifik dan konsisten.
Beberapa contoh dari narrower term ke istilah yang lebih luas adalah AIDS= sindrom defisiensi imunologi. Atau anorexia= eating disorder (gangguan makan).
6. Istilah Penulisan Latin
Istilah penulisan latin adalah kata atau frasa yang merujuk pada bahasa latin, lebih tepatnya bahasa romawi kuno. Biasanya, istilah penulisan ini digunakan untuk kata kunci pada tulisan atau karya ilmu yang terkait dengan biologi. Selain itu, istilah tersebut digunakan untuk menamai flora dan fauna.
Dalam Bahasa Indonesia, istilah latin pada paragraph sering ditulis dengan huruf miring atau italic. Misalnya, Oryza Sativa= padi dan Averrhoa bilimbi= belimbing wuluh. Hal tersebut sejalan dengan keyword yang sering menggunakan penekanan berupa huruf miring, agar lebih menonjol dan mudah ditemukan oleh pembacanya.
7. Variasi Ejaan
Umumnya, variasi ejaan digunakan untuk mencari artikel dalam Bahasa Inggris. Artikel tersebut dibuat oleh orang yang menggunakan kaidah American English dan British English yang keduanya memiliki perbedaan dalam istilah, misalnya:
- Policeman (British English)= Cop (American English).
- Dustman (British English)= Garbage Man (American English).
8. Related Term
Related term atau istilah berkaitan yang mengacu pada simbol kata yang digunakan untuk menandai istilah-istilah lain yang menjadi istilah berkaitan dari istilah utama. Istilah berkaitan memiliki cakupan di antara broader dan narrower term. Artinya, ruang lingkupnya tidak lebih luas atau lebih sempit.
Tujuan dari istilah berkaitan adalah mendukung suatu kata kunci agar sebuah tulisan tetap konsisten. Beberapa contoh dari related term yang bisa kamu gunakan ketika mencari keyword misalnya, eating disorder= nutrition, atau management= organization.
Cara Menemukan Kata Kunci
Setelah mengetahui hal yang perlu kamu perhatikan ketika membuat dan mencari keyword, maka langkah selanjutnya adalah menemukan keyword tersebut. Adapun cara menemukan keyword adalah sebagai berikut:
1. Baca Paragraf dengan Hati-Hati
Pertama, bacalah paragraf dengan hati-hati. Hal tersebut bertujuan agar kamu dapat memahami ide dan tujuan utamanya. Selain itu, dengan membacanya secara menyeluruh, kamu bisa dengan mudah mengidentifikasi frasa yang paling relevan dan topik yang dibahas dalam tulisan tersebut.
Pastikan kamu memperhatikan gagasan utama yang disampaikan dan informasi penting dalam teks. Selain itu, dengan membacanya secara keseluruhan, kamu pasti akan menemukan ciri-ciri dari keyword itu sendiri. Misalnya, kata yang diulang atau menonjol (signifikan) dalam sebuah tulisan.
Hal tersebut dapat menjadi petunjuk bagi kamu dalam menemukan frasa yang menjadi keyword. Jangan lupa juga untuk membaca setiap paragraf dengan hati-hati. Hal ini agar kamu tidak mengabaikan detail kecil yang mungkin saja terlewatkan.
2. Cari Kata yang Sering Diulang
Mencari kata-kata yang diulang dalam setiap paragraf dapat membantu kamu dalam mengidentifikasi kata atau frasa paling relevan dengan topik yang dipelajari atau ditulis. Jadi, carilah kata-kata yang sering diulang dalam setiap paragraf. Biasanya, kata atau frasa tersebut diulang-ulang dan tersebar di setiap paragraf dalam tulisan dan judulnya.
Hal tersebut dapat menjadi petunjuk jika kata-kata tersebut relevan dan berperan penting sebagai pemandu, agar isi tulisan tidak keluar dari konteks. Jika kata-kata dalam setiap paragraf muncul secara berulang, maka bisa dibilang bahwa kata tersebut merupakan frasa penting dalam tulisan.
Selain itu, ketika kata-kata tertentu terdapat pengulangan, maka frasa tersebut biasanya berkaitan dengan topik utama yang sedang dibahas. Jadi, jika sebuah kata diulang-ulang, bisa jadi itu adalah frasa penting dan potensial untuk disebut dengan keyword.
3. Keyword Biasanya Ada Dalam Ide Pokok
Untuk menemukan kata-kunci, penting bagi kamu untuk memahami topik utama yang disampaikan. Begitupun sebaliknya, keyword memiliki tujuan agar kamu lebih mudah dalam memahami topik atau ide pokok. Artinya, keyword yang sesuai dengan ide pokok bisa mempermudah pembaca dalam memahami isi tulisan secara keseluruhan.
Selain itu, ide pokok mencerminkan inti atau tujuan dari tulisan tersebut. Sedangkan keyword merepresentasikan secara singkat ide pokok tersebut, sehingga terjadi kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan antara keduanya.
Lebih lanjut lagi, kata kunci pasti ada dalam ide pokok atau gagasan utama suatu tulisan. Jadi, kamu bisa menemukan menemukan keyword dalam ide pokok.
4. Cari Keyword yang Telah Diganti dengan Sinonim
Selain diulang-ulang dengan menggunakan frasa yang sama, kata kunci seringkali muncul dengan sinonim. Oleh karena itu, penting bagi pencari dalam memiliki perbendaharaan kata yang banyak. Dengan mengganti keyword dengan sinonim, maka bisa menghemat kata dan menghindari pembuatan kalimat yang tidak perlu.
Selain itu, frasa penting yang diganti dengan sinonim dapat mengontrol jumlah keyword dalam tulisan dan meyakinkan pembaca tentang keutamaan kata tersebut serta turunan (sinonim) nya.
Mengganti keyword dengan kata sinonim juga membuat pembahasan dalam tulisan lebih terfokus dan tidak melenceng kemana-mana. Selain itu, keyword yang diganti dengan sinonimnya memungkinkan pembaca terhindar dalam ambiguitas atau penafsiran ganda.
5. Memperhatikan Frasa Unik
Dalam mencari kata kunci, kamu juga bisa memperhatikan kata-kata atau frasa yang unik dalam teks. Seperti penjelasan sebelumnya, frasa atau kata-kata unik di sini adalah kata yang tidak umum atau spesifik. Biasanya, kata yang unik membuat keyword lebih menonjol dan membedakannya dari kata-kata yang lain.
Misalnya, ketika mencari tulisan tentang pempek Palembang, keyword “makanan Palembang” akan kurang spesifik bila dibandingkan dengan “pempek Palembang”. Jadi, jika ada kalimat yang diulang-ulang dan unik/spesifik dari kata lain di sekitarnya, maka frasa tersebut bisa kamu jadikan kandidat sebagai keyword.
6. Memperhatikan Kata-Kata yang Ditekankan atau Cetak Miring
Perhatikan kata-kata yang ditekankan atau dalam penulisannya dicetak dengan huruf miring pada sebuah paragraf. Sebab, bisa jadi kata-kata tersebut merupakan frasa yang memiliki peran penting dalam konteks yang sedang dibahas, sehingga kamu bisa menemukan kata kuncinya.
Biasanya, penulis akan menyoroti kata-kata tersebut agar lebih menonjol dan menarik perhatian pembaca dan membantu mereka memahami ide pokok dengan cepat. Caranya dengan melakukan penekanan pada kata tersebut atau menggunakan huruf miring.
Dalam hal ini, kata-kata yang ditekankan atau ditulis miring biasanya memiliki arti atau informasi yang relevan dengan ide pokok. Jadi, penulis akan menggunakan penekanan visual (italic) untuk menunjukkan bahwa kata tersebut memiliki nilai yang istimewa dalam tulisan tersebut.
Oleh karena itu, ketika kamu menemukan kata-kata yang diberi penekanan, maka perhatikan juga konteks yang ada disekitarnya. Pastikan bahwa kata-kata tersebut relevan dengan topik yang sedang dibahas dan bisa menjadi keyword yang sesuai untuk mencerminkan topik secara singkat dan deskriptif.
Sudah Tahu Kata Kunci dalam Bahasa Indonesia?
Itulah penjelasan mengenai keyword dalam paragraf Bahasa Indonesia maupun karya ilmiah, mulai dari pengertian, ciri-ciri, tujuan, dan cara menemukannya dalam tulisan. Keyword ini berperan penting dalam menggambarkan isi atau gagasan suatu tulisan. Dengan keyword, pembaca bisa lebih mudah memahami konteks yang dibahas.