Mengenal 3 Klasifikasi Remaja Berdasarkan Fasenya

Klasifikasi remaja terdiri dari 3 tahapan. Pembagian klasifikasi ini berperan untuk memahami lebih dalam tentang periode yang penting ini. Banyak hal terjadi, baik secara internal maupun eksternal dari diri remaja.

Oleh sebab itu, ada banyak teori dan penelitian yang berupaya untuk mengungkap segala hal terkait dengan remaja. Tujuannya adalah untuk mendukung agar periode perkembangan ini berjalan dengan optimal dan berdampak baik untuk periode berikutnya.

Pengertian Remaja

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai klasifikasi remaja, alangkah baiknya untuk memahami tentang pengertiannya secara umum lebih dahulu. Remaja adalah periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju usia dewasa.

Para ahli menjelaskan bahwa pada periode ini, terjadi proses pematangan dari sisi fisik, emosional, sosial, maupun mental. Itulah sebabnya, rentang masa hidup yang satu ini rentan dengan gejolak dari dalam diri.

Klasifikasi Remaja dan Ciri-Cirinya

Klasifikasi Remaja dan Ciri-Cirinya
Klasifikasi Remaja dan Ciri-Cirinya | Image Source: Pexels

Periode ini berlangsung cukup lama, yaitu berkisar dari usia sekitar 12 tahun hingga usia 21 atau 22 tahun. Maka, untuk lebih mudah memahaminya, periode ini terbagi menjadi 3 klasifikasi berdasar fase usia dan ciri khasnya. Berikut penjelasannya:

1. Remaja Awal

Klasifikasi remaja yang pertama adalah remaja awal. Fase ini berlangsung sejak usia 12 tahun hingga sekitar usia 15 tahun. Dalam dunia pendidikan, ini adalah usia ketika anak bersekolah pada jenjang SMP.

Pada fase ini, ada beberapa ciri khas yang menonjol. Salah satunya perkembangan fisik yang mulai matang secara seksual. Inilah sebabnya, pada periode usia ini, remaja mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis.

Sedangkan ciri pada perkembangan kognitifnya adalah adanya rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini juga dibarengi dengan meningginya ego. Sehingga, anak-anak pada usia ini terasa lebih sulit untuk diarahkan oleh orang dewasa.

Pada sisi lain, memasuki usia remaja, anak-anak mengalami perubahan pada bidang sosial, yaitu semakin lebih dekat dengan teman sebaya dibanding dengan keluarga, terutama orang tua.

2. Remaja Madya

Klasifikasi remaja kedua adalah remaja madya. Anak memasuki fase ini ketika menginjak usia 15 tahun hingga 18 tahun. Dengan kata lain, remaja madya adalah anak yang sedang berada pada jenjang SLTA.

Pada masa ini, sudut pandang anak sudah semakin luas. Ia mulai mempertimbangkan apa yang orang lain lihat dan pikirkan tentang dirinya. Oleh sebab itu, anak pada usia ini sudah mulai berusaha tampil baik dan rapi.

Pada remaja perempuan, akan lebih menonjol, sebab mulai ada dorongan untuk tampil lebih cantik, misalnya dengan make up. Sedangkan secara sosial, remaja madya mulai mengalami kebingungan, karena ada berbagai pilihan.

Misalnya, memilih ikut arus bersama teman-temannya atau menjadi diri sendiri. Sebab, pada masa ini, pencarian jati diri seorang remaja juga sedang kuat-kuatnya.

3. Remaja Akhir

Klasifikasi remaja terakhir adalah remaja akhir yang berada pada rentang usia 18 tahun hingga sekitar usia 21 tahun. Pada fase ini, remaja biasanya sudah duduk pada bangku kuliah. Remaja akhir ini juga yang secara kematangan diri sudah semakin mirip dengan orang dewasa.

Pada fase ini, remaja umumnya akan mencapai kemantapan diri, yakni berkaitan dengan minat. Oleh sebab itu, pada masa inilah remaja sudah belajar sesuai dengan penjurusan pada bangku kuliah.

Sedangkan secara sosial, remaja akhir sudah mampu memilah dengan baik, yaitu area mana yang merupakan privasi dirinya dan pada bagian mana ia ingin habiskan dengan teman-temannya.

Ciri lainnya adalah bahwa remaja akhir sudah mencapai kematangan ego dan kognitif yang baik. Ia sudah dapat mempertimbangkan tentang posisi dan kondisi orang lain.

Tugas Perkembangan Berdasarkan Klasifikasi Remaja

Masa hidup sebagai anak-anak sangat berbeda dengan kehidupan orang dewasa. Oleh sebab itu, ada banyak tugas perkembangan yang perlu remaja capai dalam masa peralihan ini. Yuk, simak bersama!

1. Menerima Perubahan Fisik

Perubahan Fisik
Perubahan Fisik | Image Source: Pexels

Sejak masa klasifikasi remaja awal, baik remaja wanita maupun pria mengalami berbagai perubahan fisik. Pada remaja wanita, antara lain dimulainya periode menstruasi, melebarnya panggul, dan membesarnya payudara.

Sedangkan pada remaja pria adalah tumbuhnya kumis, jenggot, munculnya jakun yang menyebabkan perubahan suara, dan dada yang membidang. Meskipun ini adalah proses alamiah, remaja membutuhkan adaptasi untuk benar-benar menerimanya.

Biasanya, remaja yang sudah memasuki fase akhir sudah terbiasa dan menerima kondisi fisiknya dengan baik.

2. Mencapai Perkembangan Kognitif

Tugas lain dalam klasifikasi remaja adalah mencapai perkembangan kognitif. Hal paling menonjol dalam tugas perkembangan ini adalah mengenai kemampuan menyelesaikan konflik dan masalah.

Sepanjang fase remaja dari awal, madya, hingga akhir, remaja harus berlatih untuk menyelesaikan dilema hidupnya secara mandiri. Pada masa ini, seseorang umumnya mulai mampu untuk memikirkan ide-ide solutif dan melakukan eksekusi.

Kematangan perkembangan kognitif akan tercapai ketika seorang remaja mampu menyelesaikan konflik dengan baik, tanpa bergantung lagi pada orang dewasa. Ini akan menjadi bekal kapasitas untuk memasuki masa dewasa.

3. Internalisasi Nilai

Tugas berikutnya adalah internalisasi nilai. Nilai-nilai ini adalah didikan dari orang tua dan lingkungan sekitar. Ketika masih anak-anak, seseorang biasanya hanya mengikuti apa yang orang tua ajarkan.

Namun, ketika memasuki usia klasifikasi remaja dengan rasa ingin tahu yang tinggi, ini adalah saat untuk melakukan internalisasi nilai, yaitu mulai memegang teguh prinsip-prinsip tertentu atas keinginan sendiri. Bukan atas dasar sekedar mengikuti yang orang tua katakan.

Nilai-nilai dapat berupa ajaran agama dan prinsip moral lainnya. Pada akhir fase remaja akhir, seorang biasanya sudah mantap dalam hal membedakan apa yang baik dan buruk untuk dirinya dan lingkungan sosial yang lebih luas.

4. Mempersiapkan Fungsi sebagai Orang Dewasa

Mempersiapkan Fungsi sebagai Orang Dewasa
Mempersiapkan Fungsi sebagai Orang Dewasa | Image Source: Pexels

Tugas terakhir yang paling penting bagi remaja adalah mempersiapkan fungsi sebagai orang dewasa. Orang dewasa memiliki fungsi yang cukup kompleks dalam kehidupannya, sebab memiliki cukup banyak aspek tanggung jawab.

Salah satunya fungsi intelek. Masa remaja adalah waktu untuk mempersiapkan seseorang untuk bekerja pada bidang tertentu ketika dewasa. Oleh sebab itu, remaja memiliki tugas perkembangan untuk mencapai kematangan intelek.

Hal tersebut juga berkaitan dengan kemandirian ekonomi. Kematangan intelek akan menjadi bekal untuk mencapai kemandirian ekonomi.

Masa klasifikasi remaja ini juga erat dengan tugas perkembangan sosial. Masa remaja menjadi ajang berlatih untuk terlibat dan berperan dalam kehidupan sosial masyarakat. Contohnya, kegiatan KKN selama masa kuliah adalah salah satu bentuk nyata untuk proses pematangan ini.

Sekarang Sudah Paham tentang Uniknya Remaja?

Remaja adalah periode yang menyenangkan, sekaligus juga penuh dengan tantangan. Ini yang membuatnya unik. Selain mengalami berbagai perubahan dari dalam diri, remaja dalam setiap fasenya harus memenuhi tugas perkembangannya.

Pemahaman tentang hal ini penting bagi semua orang. Bagi remaja, ini dapat menjadi informasi yang membantu untuk dapat melalui proses ini dengan baik. Sedangkan bagi orang dewasa, informasi klasifikasi remaja akan sangat membantu untuk melakukan komunikasi dua arah untuk mendukung para remaja.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page