Komitmen Dalam Organisasi: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Dalam berorganisasi, tentunya anggota akan terikat dan menjalankan semua kewajibannya demi kepentingan bersama. Lalu, salah satu hal penting yang harus kamu pahami sebagai anggota yaitu komitmen dalam organisasi. 

Artikel ini akan membahas tentang komitmen tersebut secara mendalam. Agar lebih jelas, simak artikel berikut ini.

Apa Itu Komitmen Dalam Organisasi?

Pengertian komitmen dalam organisasi menurut jurnal “Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” adalah sikap yang mencerminkan loyalitas dan cara berekspresi  karyawan dalam organisasi. 

Namun, beberapa ahli di luar sana memberikan pandangan berbeda mengenai definisi komitmen organisasi ini, yaitu sebagai berikut:

1. Stephen P. Robbins

Menurut Stephen P. Robbins, komitmen berorganisasi merupakan keterlibatan pekerjaan yang tinggi artinya berpihak pada pekerjaan tertentu seseorang. Selain itu, komitmen organisasional yang tinggi artinya memihak perusahaan yang menerima pekerja tersebut.

2. L. Mathis-John H. Jackson

Menurut L Mathis-John H. Jackson, komitmen organisasi adalah sebuah tingkatan di mana pekerja yakin dan siap menerima tujuan organisasional. Lalu memiliki keinginan untuk tinggal dan meninggalkan organisasi pada akhirnya terlihat dalam ketidakhadiran dan nilai perputaran pekerja.

3. O’Reilly

Menurut O’Reilly, komitmen berorganisasi merupakan sebuah ikatan kejiwaan individu terhadap organisasi yang melibatkan kesetian, kerja, dan kepercayaan nilai-nilai kerja.

4. Cut Zurnali

Menurut Cut Zurnali, komitmen organisasi merupakan kondisi psikologis yang mencirikan hubungan karyawan dengan organisasi. Kemudian, kondisi tersebut apakah dapat mempengaruhi karyawan untuk tetap bertahan dalam organisasi atau tidak, dengan tiga komponen seperti afektif, normatif, dan kontinu.

5. Robbins

Menurut Robbins, komitmen dalam organisasi merupakan sikap yang mencerminkan perasaan suka atau tidak suka dari karyawan kepada organisasi.

6. Lincoln

Menurut Lincoln, komitmen berorganisasi adalah hubungan antara anggota, kesetiaan anggota, dan keinginan anggota di dalamnya.

7. Fred Luthan

Menurut Fred Luthan, komitmen organisasi didefinisikan dalam beberapa bagian, yaitu:

  • Sebuah keyakinan tertentu dan penerimaan nilai serta tujuan organisasi. Sehingga bisa diartikan sebuah cerminan loyalitas karyawan terhadap organisasi dan terjadi secara berkelanjutan.
  • Sebuah keinginan untuk berusaha keras demi organisasi.
  • Suatu kemauan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.

8. Griffin

Menurut Griffin, komitmen berorganisasi merupakan cerminan seseorang sejauh mana memahami dan terikat di dalamnya. Kemudian, ketika seseorang yang memiliki komitmen tinggi pada organisasi, maka akan melihat dirinya sebagai anggota terbaik.

9. Mowday

Menurut Mowday, komitmen dalam organisasi adalah dimensi perilaku seseorang yang berguna untuk menilai loyalitas pekerja terhadap perusahaan.

10. Luthans

Menurut Luthans, komitmen berorganisasi merupakan keinginan yang kuat untuk menjadi anggota di sebuah organisasi, berusaha keras sesuai keinginan mereka, dan menerima tujuan serta nilai di dalamnya.

Baca Juga: Pengertian Organisasi: Tujuan, Manfaat, Ciri, Konsep, & Unsurnya

Manfaat Komitmen Organisasi

Penjelasan berikutnya mengenai manfaat dari komitmen dalam organisasi, antara lain:

1. Meminimalisir Ketidakhadiran

Meminimalisir Ketidakhadiran
Meminimalisir Ketidakhadiran | Image Source: starlinkindia

Ketika seorang karyawan memiliki komitmen dan motivasi yang tinggi, maka ia akan memberikan laporan ketidakhadiran lebih sedikit daripada anggota lainnya. Mereka yang berkomitmen tinggi seperti itu akan berharap bisa bekerja, membantu proyek yang ada, dan selalu berkontribusi.

2. Tingginya Produktivitas Karyawan

Produktivitas Karyawan
Produktivitas Karyawan | Image Source: Pexels

Adanya komitmen yang tinggi dari seorang karyawan akan memberikan produktivitas tinggi karena mereka percaya dengan visi, misi, tujuan, dan kepemimpinan organisasi. Selain menyumbang produktivitas yang tinggi, dirinya juga memastikan anggota lain bisa melakukan hal yang sama.

3. Supporter yang Kuat

Supporter yang Kuat
Supporter yang Kuat | Image Source: Pexels

Seorang karyawan yang memiliki komitmen dan berdedikasi tinggi akan menjadi pendukung efektif serta positif untuk pemberi kerja mereka. Selain itu, mereka akan memberikan dukungan dan kepercayaannya terhadap berbagai layanan, produk, dan kebijakan dari perusahaannya.

4. Menjadi Pemain yang Hebat

Menjadi Pemain yang Hebat
Menjadi Pemain yang Hebat | Image Source: Pexels

Seorang karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan menyumbang kinerjanya dalam berorganisasi. Lalu, mereka memiliki kemampuan yang hebat untuk berkolaborasi dan bekerja secara tim serta kontribusi besar demi menunjang produktivitas perusahaan.

Faktor-Faktor Komitmen Organisasi

Perlu kamu ketahui juga bahwa komitmen dalam berorganisasi ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu:

1. Karakteristik Individu

Faktor pertama dari karakteristik individu terbagi lagi dalam dua bagian, yaitu demografi dan disposisional. Nah, untuk demografi ini mencangkup beberapa hal seperti gender, usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, etnis, dan lamanya individu bekerja.

Sedangkan disposisional merupakan menjaga nilai dan kepribadian oleh anggota organisasi. Lalu faktor ini bisa dibilang memiliki pengaruh lebih besar dalam komitmen organisasi. Kenapa bisa begitu? Karena nilai dan kepribadian seseorang menjadi hal yang mendasar dalam mendorong komitmen organisasi.

2. Karakteristik Organisasi

Faktor kedua berasal dari karakteristik organisasi yang meliputi visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan kebijakan. Dari adanya visi, misi, dan tujuan yang kuat pada organisasi dapat membentuk loyalitas setiap individu di dalamnya. Kemudian komitmen yang tinggi dalam organisasi membuat semakin baik jalan kedepannya.

3. Pengalaman Organisasi 

Faktor ketiga berasal dari pengalaman organisasi yang di mana ketika aktivitas di dalamnya berjalan dengan baik, maka akan membuat sikap positif. Maka dari itu, organisasi yang baik dalam menjalankan kebijakannya akan menciptakan lingkungan kerja positif dan akan mempengaruhi loyalitas para anggota organisasi.

Jenis-Jenis Komitmen Dalam Organisasi

Lalu, perlu kamu ketahui juga bahwa komitmen berorganisasi ini memiliki 3 jenis, di antaranya afektif, normatif, dan berkelanjutan. Agar kamu lebih paham, berikut penjelasannya.

1. Afektif

Jenis pertama yaitu afektif, di mana komitmen yang arahnya pada hubungan emosional anggota kepada organisasi. Kemudian, saling terhubung perasaan para anggotanya karena merasakan tujuan dan nilai dalam organisasi searah dengan pandangan mereka. Sehingga, para anggotanya berkeinginan tetap tinggal untuk membantu operasional organisasi.

2. Normatif

Selanjutnya normatif yang artinya berhubungan dengan perasaan para anggotanya, karena terdapat tekanan dari pihak lain untuk tetap berada di dalam organisasi. Nantinya, orang yang berkomitmen normatif akan lebih memperhatikan pernyataan pihak lain ketika meninggalkan organisasinya. 

Dalam artian lain bahwa anggota yang berkomitmen tersebut tidak ingin mengecewakan atasannya. Kemudian, tidak ingin juga para anggota lainnya memiliki pikiran buruk dengan adanya pengunduran dirinya.

3. Berkelanjutan

Adapun komitmen berkelanjutan yang nantinya membuat individu bertahan dalam organisasi karena adanya untung dan rugi. Jika nantinya individu tersebut melihat dari nilai ekonomi yang menguntungkan, maka itu bisa membuatnya bertahan di dalam perusahaan. 

Sehingga, ketika individu tersebut keluar dari organisasi, kemungkinan besar akan menambah beban hidupnya karena perhitungan biaya. Selain itu, investasi partisipasi dalam organisasi akan hilang begitu saja jika melangkah keluar.

Cara Menciptakan Komitmen Dalam Organisasi

Berikutnya terdapat beberapa cara untuk membentuk komitmen dalam berorganisasi, antara lain :

1. Build the Tradition

Cara yang pertama dengan membangun nilai-nilai budaya dalam organisasi dan nantinya bisa menjadi contoh untuk generasi berikutnya. Sehingga kedepannya juga akan melahirkan tradisi yang positif. 

Kemudian, tradisi yang positif akan membentuk orang-orang dengan karakter hebat dan akan memajukan organisasi menjadi lebih baik.

2. Make It Charismatic

Perlu kamu ketahui bahwa yang paling mendasar dalam organisasi yaitu visi, misi, tujuan, dan nilai-nilainya. 

Ketika memimpin sebuah organisasi, kamu harus menjadi pedoman dalam organisasi agar menjadi hal yang karismatik, sakral, dan bernilai tinggi. Lalu dasar organisasi itu juga harus mendapatkan rasa hormat dari anggotanya.

3. Put In Writing 

Ketika dalam organisasi, kamu harus menghindari “katanya” tanpa adanya bukti yang akurat. Sehingga, terhindar dari “katanya” bisa membentuk etos kerja yang baik dalam organisasi. Budaya “katanya” ini mengurangi kemampuan untuk pengembangan, investigasi, analisis, dan kedisiplinan. 

Maka dari itu, perlu adanya data tertulis sebagai pedoman anggotanya seperti visi, misi, filosofi, sejarah, kebijakan, perhitungan, dan lainnya. Sehingga tidak ada budaya “katanya” yang terjadi kedepannya.

4. Build Value Homogeneity

Perlu kamu ketahui bahwa adanya diskriminasi dapat menghambat pertumbuhan lingkungan positif organisasi. Salah satu upaya membentuk komitmen dalam organisasi yaitu dengan menciptakan budaya semua sama “egaliter” namun terdapat rasa hormat di dalamnya. 

Misalnya, semua anggota organisasi memiliki peluang untuk memperoleh jabatan tinggi sesuai dengan kemampuan dan kontribusi mereka. Sehingga, lingkungan yang kondusif akan tercipta dan tidak adanya kesenjangan di dalam organisasi.

5. Walk the Walk

Sebagai pemimpin organisasi yang hanya memberikan teori tanpa implementasi, maka itu hanya menjadi kata-kata indah. Maka dari itu, seorang pemimpin harus memberikan teladan terhadap para anggotanya dalam menjalankan tugas. 

Sehingga, mereka akan termotivasi dan terciptanya komitmen dalam organisasi untuk mengikuti langkah yang sama.

Baca Juga: Teori Organisasi: Pengertian, Sejarah, dan Jenis-jenisnya

Contoh Komitmen Berorganisasi

Sebagai gambaran untuk kamu, terdapat contoh mengenai komitmen dalam berorganisasi, antara lain:

  • Dalam organisasi di setiap lembaga pendidikan biasanya memiliki aturan seperti tidak boleh adanya pacaran. Sehingga, anggota di dalamnya harus berkomitmen untuk mematuhinya.
  • Lalu dalam perusahaan, misalnya perusahaan BPJS memberlakukan kebijakan bagi tenaga kerja agar tidak hamil selama bekerja 3 tahun. Sehingga, para karyawan harus mematuhinya agar pekerjaan berjalan lancar.

Sudah Tahu Tentang Komitmen Dalam Berorganisasi?

Itulah beberapa penjelasan mengenai komitmen berorganisasi dari pengertian hingga contohnya. Lalu, dengan adanya komitmen dalam berorganisasi tersebut, kamu tahu bahwa komitmen sangat penting demi masa depan anggota dan organisasi.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page