Laba Tertahan (Retained Earnings): Definisi, Manfaat, dan Cara Hitung

Dalam dunia bisnis, laba tertahan atau dalam bahasa Inggris retained earnings merupakan komponen yang sangat penting dalam laporan keuangan perusahaan. Pasalnya, salah satu bagian laba ini secara khusus berguna sebagai dana pendukung proses pengembangan bisnis perusahaan yang lebih maksimal.

Melalui artikel ini, kamu akan memahami lebih dalam seputar retained earnings secara luas. Mulai dari pengertian, peran pentingnya bagi perusahaan, hingga bagaimana cara menghitung retained earnings yang benar.

Apa Itu Laba Tertahan?

Laba tertahan atau retained earnings adalah bagian dari laba bersih penjualan produk atau layanan bisnis yang tidak dibagikan kepada pemegang saham atau investor sebagai dividen. Tetapi disimpan dan diinvestasikan kembali untuk memenuhi kebutuhan perusahaan itu sendiri, misalnya kebutuhan pengembangan bisnis. 

Secara sederhana, retained earnings merupakan sejumlah laba yang perusahaan miliki secara penuh, setelah mengurangi dividen yang perusahaan bayarkan kepada pemegang saham atau investor. Sehingga, bagian laba ini menjadi sumber daya keuangan internal yang penting bagi perusahaan dalam jangka panjang.

Retained earnings dapat kamu temukan dalam laporan neraca keuangan perusahaan tiap akhir periode akuntansi sebagai salah satu komponen dari ekuitas pemegang saham. 

Umumnya, keputusan terkait jumlah laba ini akan berdasarkan pada hasil rapat umum atau kesepakatan antara perusahaan dengan pemegang saham. Sehingga, walaupun sudah menjadi dana internal perusahaan seutuhnya, para pemegang saham tetap dapat mengetahui rincian retained earnings.

Manfaat Laba Tertahan untuk Bisnis

Berdasarkan definisinya, retained earnings memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi keberlangsungan proses bisnis suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

1. Membantu Mengembangkan Bisnis

Manfaat pertama yang akan kamu peroleh dari hasil penahanan laba dalam jangka waktu tertentu adalah kemampuannya sebagai sumber dana internal untuk membiayai berbagai kegiatan pengembangan bisnis. 

Kamu dapat menggunakan retained earnings untuk menginvestasikan modal internaln dalam pengembangan produk baru, ekspansi operasional, dan lain-lain. Upaya tersebut lebih baik daripada kamu mengandalkan pembiayaan eksternal seperti pinjaman atau penerbitan saham tambahan sebagai sumber dana pengembangan perusahaan. 

2. Membantu Membiayai Operasional Perusahaan

Kemudian, jumlah laba tertahan yang cukup dapat mendukung pertumbuhan operasional jangka panjang perusahaan. Dalam arti lain, upaya reinvestasi laba ke dalam keuangan perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pangsa pasar bisnis, dan mengembangkan produk atau layanan baru. 

Hal ini akan memungkinkan kamu menciptakan peluang pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan serta meningkatkan nilai operasional perusahaan dalam jangka panjang bagi pemegang saham. Akan tetapi, pastikan aktivitas retained earnings ini telah diketahui dan disetujui oleh para pemegang saham.

3. Sebagai Modal Cadangan

Selain itu, bagian laba ini juga dapat berfungsi sebagai cadangan keuangan yang dapat kamu gunakan ketika perusahaan mengalami kesulitan finansial yang tidak terduga. Apabila kamu mengelolanya dengan baik, maka kamu bisa sekaligus memperkuat struktur keuangan perusahaan.

Sebagai contoh, perusahaan kamu menghadapi penurunan penjualan atau perubahan pasar yang signifikan. Penggunaan retained earnings dapat menjadi sumber modal internal yang membantu perusahaan untuk bisa bertahan dan beradaptasi. 

Pemanfaatan modal cadangan bertujuan untuk menambah dana, sehingga perusahaan dapat menjalankan operasinya secara efisien, tanpa perlu mengambil pinjaman dari pihak lain seperti lembaga perbankan.

4. Membantu Membayar Hutang Perusahaan

Perlu kamu ketahui pula, bahwa laba tertahan sangat berguna ketika perusahaan harus membayar hutang yang akan jatuh tempo dengan tepat waktu. Bagian laba ini dapat membantu perusahaan dalam mengurangi beban bunga dan meningkatkan profit keuangan. Tanpa harus bergantung pada sumber dana lainnya.

Berkat hal tersebut, secara tak langsung perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan kreditor. Serta memungkinkan akses yang lebih baik ke pembiayaan eksternal jika perusahaan membutuhkannya di masa depan.

5. Sebagai Investasi Perusahaan

Manfaat terakhir dari hasil penahanan sejumlah laba bersih adalah memungkinkan perusahaan untuk menginvestasikan sumber daya keuangan internalnya dalam upaya meningkatkan inovasi pertumbuhan bisnis. 

Misalnya, kamu menginvestasikan dana retained earnings untuk membeli saham perusahaan lain, membiayai pembelian tanah, bangunan, atau peralatan operasional perusahaan. Melalui penginvestasian retained earnings, kamu dapat menciptakan peluang pertumbuhan perusahaan yang lebih baik.

Faktor Penyebab Adanya Laba Tertahan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya retained earnings dalam suatu perusahaan. Berikut ini beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap bagian laba tersebut:

  • Perusahaan yang mengalami pertumbuhan atau perubahan dalam hal manajemen cenderung memiliki dan akan mempertahankan keuntungan dari setiap laba.
  • Ketika terdapat kesalahan pada laporan keuangan perusahaan dari periode sebelumnya. Sehingga, perusahaan harus mengoreksi laporan keuangannya untuk memperoleh validasi dan mengoreksi nilai yang tercatat dalam retained earnings dengan benar.
  • Adanya fluktuasi nilai tukar rupiah yang bisa terjadi kapan saja, dapat mempengaruhi hasil perhitungan laba perusahaan. Oleh karena itu, akuntan perusahaan akan memiliki opsi untuk mempertahankan keuntungan yang telah mereka peroleh sebelumnya.
  • Jika terjadi perubahan dari metode perhitungan yang awalnya tiap bulan menjadi tiap minggu. Maka akuntan memilih untuk menahan keuntungan modal yang ada, karena data yang mereka miliki bersifat tidak jelas.
  • Apabila perusahaan mengubah prinsip akuntansi dari periode sebelumnya, misalnya prinsip keuangan syariah. Maka perusahaan harus mengubah nilai laporan atau pembukuan labanya dengan menerapkan hukum syariah.

Cara Menghitung Laba Tertahan

Dalam menentukan jumlah retained earnings, kamu terlebih dahulu harus memahami penyusunan laporan keuangan yang umumnya dilakukan secara rutin. Berikut tata caranya:

1. Melalui Penghitungan Laba Bersih

Untuk menghitung retained earnings, kamu perlu melakukan pendokumentasian riwayat keuangan perusahaan dengan menganalisis laporan keuangan pada periode tertentu. 

Kemudian, tentukan laba bersih (net income) perusahaan untuk periode yang kamu inginkan. Laba bersih adalah hasil akhir dari pendapatan total perusahaan pada periode tertentu yang dikurangi dengan biaya total perusahaan selama periode tertentu.

Laba bersih = Pendapatan total perusahaan dalam periode tertentu – Biaya total perusahaan dalam periode tertentu

Setelah itu, kamu bisa mulai menghitung hasil akhir retained earnings melalui hasil akhir laba bersih yang dikurangi jumlah pembagian dividen. Pembagian dividen adalah bagian dari laba yang kamu bayarkan kepada pemegang saham sebagai bentuk penghasilan mereka.

Laba tertahan = Laba bersih – Jumlah pembagian dividen

2. Melalui Penghitungan Laba Kotor

Namun, apabila kamu tidak dapat mengakses dengan pasti berapa nilai laba bersih perusahaan, maka kamu bisa menghitung retained earnings dari laba kotor. 

Singkatnya, laba kotor adalah hasil akhir dari pendapatan penjualan produk atau layanan perusahaan yang dikurangi dengan biaya produksi produk atau layanan tersebut (biasa disebut Harga Pokok Penjualan).

Laba kotor = Total pendapatan penjualan produk atau layanan perusahaan – Harga Pokok Penjualan

Kemudian, lanjutkan dengan menghitung laba operasional yang mana merupakan hasil akhir dari laba kotor perusahaan yang dikurangi dengan biaya operasional yang terkait dengan kegiatan inti perusahaan.

Laba operasional perusahaan = Jumlah laba kotor – Biaya operasional 

Setelah itu, kamu menghitung laba bersih sebelum terpotong pajak, lalu lanjutkan dengan menghitung laba bersih setelah terpotong pajak. Berikut ini masing-masing rumusnya:

Laba bersih sebelum terpotong pajak = Laba operasional – (Bunga + Amortisasi + Depresiasi)

Laba bersih setelah terpotong pajak = Laba bersih sebelum terpotong pajak – Tarif pajak

Barulah kamu bisa mulai menghitung hasil akhir retained earnings dengan rumus berikut:

Laba tertahan = Laba bersih setelah terpotong pajak – Jumlah pembagian dividen

Sudah Tahu Pentingnya Laba Tertahan untuk Perusahaan?

Demikian informasi penting terkait retained earnings yang harus kamu pahami, mulai dari pengertian, manfaat, hingga cara menghitungnya. Pada intinya, bagian laba ini berperan penting dalam keberhasilan manajemen keuangan perusahaan. 

Melalui pengelolaan yang tepat, kamu dapat memanfaatkannya sebagai sumber daya keuangan yang berharga bagi perusahaan, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan inovasi pada proses bisnis perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page