Majas: Pengertian, Jenis, dan Contohnya Terlengkap!

Pada setiap karya sastra, kamu mungkin akan menemui majas atau kiasan yang mana identik dengan penggunaan bahasa yang berbeda dari bahasa sehari-hari. Namun, tanpa kamu dan banyak orang sadari, kiasan juga seringkali ditemukan dan digunakan selama melakukan komunikasi antar manusia di setiap harinya.

Kiasan merujuk pada penggunaan bahasa kreatif yang berguna untuk memberikan efek khusus pada tulisan, memberikan daya tarik emosional, dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan oleh sang pembuat. Kamu bisa mempelajari lebih dalam apa itu kiasan, fungsi, jenis, dan contoh-contoh umumnya pada artikel berikut ini.

Apa Itu Majas?

Secara umum, majas atau gaya bahasa atau kiasan adalah teknik penggunaan bahasa yang kreatif dan efektif dalam karya sastra untuk mempengaruhi dan memberi kesan kepada pembaca atau pendengar. 

Figur retoris ini seringkali digunakan dalam penulisan puisi dan prosa, namun tak menutup kemungkinan untuk banyak digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Berkat kiasan, penulis dapat menghidupkan karya sastra, memperkaya bahasa dan maknanya, serta mengekspresikan ide-ide atau pesan dengan cara yang lebih indah dan menarik. 

Sedangkan dalam percakapan yang bersifat persuasif atau puitis, karya retoris ini menjadi senjata yang ampuh untuk memberi kesan imajinatif dan kesenangan bagi pendengarnya.

Jenis-Jenis Majas dan Contohnya

Hingga saat ini, terdapat berbagai jenis majas yang sering digunakan dalam karya sastra dan bahkan komunikasi masyarakat sehari-hari. Setiap jenis kiasan yang ada akan termasuk ke dalam 4 kategori utama, yaitu kiasan perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Ketahui penjelasan selengkapnya berikut ini:

1. Majas Perbandingan

Secara teori, kiasan perbandingan adalah jenis karya retoris yang berguna untuk membandingkan dua hal yang berbeda. Selain itu, juga berguna untuk memberikan gambaran yang lebih jelas atau menggambarkan suatu hal dengan cara yang lebih menarik. Adapun jenis-jenis kiasan perbandingan adalah:

a. Metafora 

Metafora adalah kiasan perbandingan antara dua hal yang berbeda dengan tidak menggunakan kata “seperti” atau “bagaikan”. 

Maksudnya, dalam metafora, suatu hal atau konsep diungkapkan dengan menggambarkan atau menyamakan dengan hal lain yang sebenarnya tidak berkaitan. Contoh kiasan metafora yang bisa kamu gunakan adalah sebagai berikut:

  • Cuaca sedang mendung, karena raja siang tidak menampakkan dirinya.
  • Dewi malam telah muncul dari peraduannya.
  • Anak itu terkenal sebagai kutu buku di sekolahnya.

b. Simile 

Berbanding terbalik dengan metafora, simile adalah kiasan perbandingan yang menggunakan kata “seperti”, “bagaikan”, “layaknya”, “ibarat”, dan lain-lain sebagai kata depan atau kata penghubung. 

Simile membandingkan suatu hal dengan hal lain secara eksplisit, untuk memberikan gambaran yang lebih jelas. Beberapa contoh kiasan simile adalah sebagai berikut:

  • Dia kuat seperti singa.
  • Bagaikan air di daun talas.
  • Kulitnya sangat putih layaknya salju.

c. Alegori

Alegori adalah jenis majas yang berguna untuk menyampaikan pesan atau gagasan secara lebih kompleks melalui representasi kiasan atau perumpamaan. Dalam kiasan alegori, cerita atau narasi secara simbolis mewakili pesan moral dan filosofi yang dalam. Beberapa contoh kiasan alegori adalah sebagai berikut:

  • Perjalanan hidup manusia seperti aliran sungai yang membelah tebing-tebing, menghadapi ketidakpastian kedalamannya, menerima segala macam sampah yang datang, dan berakhir saat mengalir ke lautan.
  • Hidup itu bagaikan roda yang berputar, kadang di bawah dan kadang di atas.
  • Sinar matahari yang menembus awan bagaikan munculnya harapan di tengah keputusasaan.

d. Hiperbola

Hiperbola adalah kiasan yang memberikan penggambaran secara berlebihan atau melebih-lebihkan suatu hal dengan cara yang tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga terdengar tidak masuk akal. Contoh kiasan hiperbola yang bisa kamu gunakan adalah sebagai berikut:

  • Gedung pencakar langit di Jakarta sangatlah tinggi hingga menembus awan.
  • Suara nyanyian wanita itu membuat gendang telinga saya pecah.
  • Cinta ibu kepada ayah sedalam lautan samudra.

e. Personifikasi

Personifikasi adalah kiasan yang membandingkan sifat, perilaku, atau karakteristik manusia dengan benda mati, hewan, atau konsep abstrak yang seolah-olah memiliki kemampuan berpikir, berperasaan, atau bertindak seperti manusia. Beberapa contoh kiasan personifikasi adalah sebagai berikut:

  • Embusan angin membelai rambut panjang Nita.
  • Deburan ombak di pantai memecah karang.
  • Kobaran api telah melalap habis rumah dan warung di pinggir jalan.

f. Eufemisme

Eufemisme adalah kiasan yang berguna untuk menyamarkan ungkapan yang dianggap tabu, kasar, tidak sopan, atau kurang menyenangkan dengan kata yang lebih pantas, halus, netral, atau positif. Beberapa contoh kiasan eufemisme adalah sebagai berikut:

  • Teman saya telah pergi ke alam abadi.
  • Saya sedang kesulitan ekonomi, sehingga tidak bisa membayar tagihan.
  • Anak itu memiliki kebutuhan khusus.

2. Majas Pertentangan

Jenis kiasan selanjutnya adalah kiasan pertentangan yang menggabungkan dua konsep, ide, atau frasa yang bertentangan secara langsung untuk menciptakan perbedaan yang kuat dalam ungkapan. Adapun jenis-jenis kiasan pertentangan adalah:

a. Litotes

Litotes adalah jenis kiasan pertentangan yang berguna untuk menyampaikan suatu pernyataan atau gagasan yang terkesan negatif dengan cara merendahkan atau mengecilkan makna yang sebenarnya. Beberapa contoh kiasan litotes adalah sebagai berikut:

  • Terimalah pemberianku yang tidak seberapa ini sebagai bentuk terima kasih saya kepada Anda.
  • Silakan berkunjung ke gubuk sederhana saya kapan saja.
  • Dia bukan penulis yang buruk.

b. Paradoks

Paradoks adalah majas yang menggunakan beberapa pernyataan yang terkesan bertentangan atau tidak masuk akal, tetapi sebenarnya memiliki makna yang dalam dan benar. Beberapa contoh kiasan paradoks adalah sebagai berikut:

  • Wilayah ini tergolong tandus, namun penduduknya tetap makmur.
  • Walaupun sedang berada di tempat sepi, isi kepala saya begitu berisik.
  • Kehadirannya menjadi awal kebahagiaan yang menyedihkan.

c. Antitesis

Antitesis adalah jenis kiasan yang menggunakan pertentangan yang tajam antara dua kata atau dua frasa dalam satu kalimat untuk menciptakan efek yang kuat atau memperjelas perbandingan yang dramatis. Beberapa contoh kiasan antitesis adalah sebagai berikut:

  • Arini adalah cahaya dalam kegelapan.
  • Lebih baik hidup miskin namun memiliki hati yang kaya, daripada hidup kaya namun memiliki hati yang miskin.
  • Walaupun sudah berjuang dengan sangat keras, Bima tetap saja gagal.

d. Sinekdoke

Sinekdoke adalah kiasan yang menggunakan bagian dari sesuatu untuk mewakili keseluruhan atau sebaliknya. Dalam sinekdoke, kata-kata atau frasa yang mengacu pada bagian atau keseluruhan digunakan untuk menggambarkan ide atau konsep yang lebih besar. Beberapa contoh kiasan sinekdoke adalah sebagai berikut:

  • Gedung itu membutuhkan banyak campur tangan manusia, agar bisa selesai tepat waktu.
  • Pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Thailand akan berlangsung pukul 15.00 WIB.
  • Sejak dua hari yang lalu, Anton tidak menampakkan batang hidungnya di kantor.

3. Majas Penegasan

Gaya bahasa penegasan adalah kategori kiasan yang berguna dalam memberikan penekanan atau pengulangan pada suatu konsep atau gagasan tertentu. Untuk meningkatkan kejelasan, memperkuat pesan, atau menekankan arti penting dari suatu pernyataan. Adapun jenis-jenis kiasan penegasan adalah:

a. Simbolik

Kiasan simbolik adalah jenis kiasan penegasan yang menggunakan simbol atau lambang untuk mewakili ide, konsep, atau makna kata dengan lebih dalam. 

Simbol atau lambang yang digunakan dapat berupa objek, tindakan, gambaran alam, warna, atau elemen lain yang memiliki makna khusus dalam konteks yang diberikan. Beberapa contoh kiasan simbolik adalah sebagai berikut:

  • Wanita itu terkenal sangat cantik di desanya, sehingga sering dijuluki sebagai bunga desa.
  • Bunga mawar merah melambangkan cinta yang mendalam.
  • Bangunan itu telah hangus dilalap si jago merah.

b. Pleonasme

Pleonasme adalah kiasan yang memberikan kata-kata yang tidak diperlukan untuk menyampaikan makna yang serupa, memberikan penekanan, mengulang informasi, atau menciptakan efek retoris tertentu. Beberapa contoh kiasan pleonasme adalah sebagai berikut:

  • Saya naik tangga ke atas.
  • Mari kita berkumpul bersama-sama di balai desa.
  • Setiap hari, Ibu bangun pagi-pagi sekali untuk ke pasar.

c. Repetisi

Majas repetisi adalah jenis kiasan yang menggunakan pengulangan kata atau frasa dalam satu kalimat untuk memperkuat pesan, meningkatkan kejelasan, memberikan penekanan, atau menciptakan ritme yang kuat dalam teks. Beberapa contoh kiasan repetisi adalah sebagai berikut:

  • Tunggulah kedatangan saya ke rumah Anda! Tunggu saja!
  • Rumah menjadi tempat yang paling nyaman dan rumah juga menjadi tempat berlindung dari hujan dan panas.
  • Saya sangat mencintainya, sungguh mencintainya, dengan cinta yang tak terukur.

d. Aliterasi

Aliterasi adalah kiasan yang menggunakan pengulangan bunyi konsonan yang sama di awal kata atau dalam suatu rangkaian kata yang berdekatan. Tujuannya untuk memperkuat keterikatan antara kata-kata yang digunakan dalam kalimat atau baris puisi. Beberapa contoh kiasan aliterasi adalah sebagai berikut:

  • Budi beli baju baru bersama Bayu.
  • Gemuruh gelombang bergema sampai ke gunung.
  • Siap sedia sambut senja.

e. Paralelisme

Paralelisme adalah kiasan yang menggunakan pengulangan atau pola yang sama dalam struktur kalimat atau frasa yang berurutan. 

Sehingga, kata-kata atau frasa tersebut memiliki kesamaan dalam bentuk, tata bahasa, atau susunan untuk menekankan gagasan atau perasaan. Beberapa contoh kiasan paralelisme adalah sebagai berikut:

  • Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
  • Siang untuk bekerja, malam untuk istirahat.
  • Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.

4. Majas Sindiran

Jenis gaya bahasa terakhir yang akan artikel ini bahas adalah kiasan sindiran. Seperti namanya, jenis karya retoris ini digunakan untuk menyampaikan kritik, ejekan, atau sindiran secara halus atau tersembunyi. 

Biasanya, penulis atau pembicara menggunakan kata-kata atau ungkapan yang tampaknya memuji atau menghargai, tetapi sebenarnya memiliki maksud untuk mengejek atau mengkritik seseorang, kelompok, atau situasi tertentu. Adapun jenis-jenis kiasan sindiran adalah:

a. Sarkasme

Gaya bahasa sarkasme adalah kiasan yang penulis gunakan untuk menyampaikan sindiran atau ejekan dengan gaya yang tajam, sinis, atau menghina. 

Umumnya, karya retoris ini bertujuan sebagai bentuk mengungkapkan ketidaksetujuan, kekecewaan, atau ketidaksenangan terhadap suatu hal atau situasi. Beberapa contoh kiasan sarkasme adalah sebagai berikut:

  • Terima kasih banyak atas bantuan Anda yang tidak berguna itu.
  • Rahma sangat berbakat dalam mengacaukan banyak hal.
  • Saya senang bisa membantu Anda dalam mengerjakan tugas yang tidak pernah berakhir ini.

b. Ironi

Majas ironi adalah karya retoris yang menggunakan kata-kata atau ungkapan sindiran yang bertentangan dengan makna sebenarnya untuk menyembunyikan fakta. Ironi sering kali digunakan untuk menyampaikan suatu pesan secara halus, tajam, namun menggelitik. Beberapa contoh kiasan ironi adalah sebagai berikut:

  • Suaranya merdu seperti kaset kusut.
  • Sangat menyenangkan menghabiskan waktu di kemacetan yang luar biasa ini.
  • Tingkah lakunya santun sekali, sampai-sampai berbicara dengan orang harus berteriak.

c. Sinisme

Kiasan sinisme adalah jenis gaya bahasa sindiran dengan kata-kata atau ekspresi yang mencerminkan sikap sinis atau menghina terhadap suatu hal, orang, atau situasi. Sinisme sering kali digunakan untuk mengungkapkan ketidakpercayaan terhadap motif atau niat orang lain. Beberapa contoh kiasan sinisme adalah sebagai berikut:

  • Kenapa Anda bertanya kepada saya padahal kamu pintar?
  • Saya tak sudi melihat wajah Anda di sini.
  • Anda benar-benar mencapai prestasi yang luar biasa dengan hanya duduk di sofa dan menonton TV.

Manakah Jenis Majas yang Sering Kamu Dengar?

Demikian penjelasan terkait majas yang lengkap dengan jenis dan contohnya. Dengan penggunaan gaya bahasa yang tepat, kamu bisa menciptakan karya yang lebih indah, memikat, dan bermakna. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page