Majas Sinekdoke: Pengertian, Ciri, Jenis, & Contohnya, Terlengkap!

Bicara tentang ilmu bahasa, maka tidak luput dari yang namanya majas sinekdoke. Biasanya, majas ini digunakan untuk berbagai slogan produk yang merujuk pada penggambaran suatu kalimat yang bersifat multifungsi. 

Pernahkah Anda terkesan dengan gaya bicara seseorang? Atau, pernahkah Anda tertarik ketika membaca tulisan karena penggunaan katanya yang ekspresif? Bisa saja hal tersebut terjadi karena penggunaan majas yang sempurna. Bagi Anda yang penasaran tentang gaya bahasa sinekdoke, silahkan simak artikel ini sampai habis!

Apa itu Majas Sinekdoke?

Majas sinekdoke adalah tatanan atau gaya bahasa yang menggunakan suatu objek dalam menyatakan bagian atau segala jenis pars pro toto. Selain itu, majas ini bisa juga menggunakan semua bagian untuk menyatakan sesuatu (totem pro parte maupun totem pro parte). 

Pada hakikatnya, majas ini termasuk dalam kategori majas perbandingan yang menyatakan sesuatu secara keseluruhan maupun sebaliknya. Serta menggunakan sebagian untuk mengekspresikan objek secara keseluruhan.

Selain itu, pengertian lain juga menyebutkan bahwa sinekdoke merupakan susunan kata yang berisi perandaian memakai istilah tertentu untuk mewakili objek secara keseluruhan. Atas penjelasan tersebut, majas ini kerap digunakan sebagai landasan pembuatan slogan.

Di mana penggunaan majas ini akan menggabungkan beberapa kata atau istilah yang tergabung menjadi satu kalimat. Tujuannya, yakni untuk menggambarkan alasan mengapa seseorang tertarik melihat atau memakai produk atau jasa tertentu hasil pemasaran dari slogan tersebut. 

Fungsi Majas Sinekdoke

Setelah mengetahui tentang pengertiannya, tentu Anda penasaran kira-kira kenapa majas sinekdoke sangat dibutuhkan untuk dunia penulisan? Agar bisa menjawab pertanyaan tersebut, coba pahami dulu apa fungsi majas secara umum.

Pada dasarnya, majas atau gaya bahasa memiliki fungsi yang puitis, yaitu sebagai tambahan nilai estetika dengan tujuan memberi makna yang lebih mendalam pada sebuah tulisan.

Nah, hal tersebut juga menjadi fungsi utama dari penggunaan majas perandaian satu ini. Agar lebih jelas, coba Anda lihat dan bandingkan perbedaan antara kedua kalimat berikut ini:

  • “Inggris sukses memenangkan kejuaraan sepak bola Internasional.”
  • “Perwakilan tim sepak bola Inggris sukses memenangkan kejuaraan sepak bola dengan skala Internasional.”

Perbedaan antara kedua kalimat tersebut bisa Anda lihat melalui penggunaan kata  “Inggris” dan “Perwakilan tim sepak bola Inggris”. Nah, dibandingkan dengan kalimat yang kedua, kalimat pertama punya makna lebih mendalam. Karena, menggunakan istilah “Inggris” yang membuat pembaca merasa ikut menjadi bagian di dalamnya.

Sensasi parafrase inilah yang menjadi fungsi utama dari majas perandaian satu ini. Tak hanya itu, fungsi estetika serta keindahan kata pada majas tersebut juga akan membuatnya lebih nyaman di mata para pembaca.

Ciri-Ciri Majas Sinekdoke

Setelah Anda memahami pengertian gaya bahasa perandaian sinekdoke beserta dengan fungsinya, selanjutnya artikel ini akan membahas secara lengkap tentang ciri-ciri majas perandaian satu ini. 

Sesuai dengan namanya, ciri-ciri majas ini dapat Anda lihat dari penggunaan kata-kata dan juga istilah pada perbandingannya. Agar lebih jelas, berikut adalah penjelasan tentang ciri-cirinya:

  • Menggunakan istilah sebagian yang berfungsi mewakili objek secara keseluruhan. Contohnya, batang hidung untuk menggambarkan tentang kehadiran seseorang atau istilah sebidang tanah yang menggambarkan luas tanah secara keseluruhan.
  • Ciri kedua adalah menggunakan istilah keseluruhan yang berfungsi untuk mewakili sebagian objek. Contohnya “China telah mengadakan kunjungan persahabatan ke Indonesia”. Kalimat tersebut punya arti spesifik perwakilan diplomatik negara China telah hadir ke Indonesia.

Jenis-Jenis Majas Sinekdoke

Pengertian sudah Anda ketahui, begitu juga dengan fungsi dan ciri-cirinya. Nah, kali ini kita akan masuk ke pembahasan tentang jenis-jenis gaya bahasa sinekdoke. Simak penjelasan lengkap berikut ini:

1. Majas Pars Pro Toto

Pars pro toto merupakan salah satu kategori gaya bahasa sinekdoke yang memakai ungkapan sebagian guna mewakili objek secara keseluruhan. Nah, Anda bisa mencari tahu penggunaan majas ini dengan cara melihat apakah kata-kata yang digunakan bersifat mewakili seluruh objek atau bagian yang lebih besar.

Silakan lihat kalimat berikut ini:

“Saya tidak pernah melihat batang hidungnya lagi sejak satu minggu yang lalu.”

Berdasarkan kalimat tersebut, Anda tentu memahami bahwa yang dimaksud dengan istilah “batang hidung” merujuk pada sosok seorang manusia secara utuh. Oleh sebab itu, batang hidung pada kalimat tersebut merupakan salah satu contoh penggunaan kalimat dengan majas pars pro toto. 

Karena batang hidung merupakan salah satu bagian dari organ tubuh manusia, dan pada kalimat tersebut memiliki makna yang mewakili seluruh tubuh seseorang. Pemilihan batang hidung di sini karena dapat menggambarkan fungsinya sebagai saluran pernafasan. Jadi, istilahnya yang mewakili keseluruhan sangatlah cocok.

2. Majas Totem pro Parte

Berbeda dengan majas pars pro toto, jenis majas totem pro parte adalah gaya bahasa sinekdoke yang memakai istilah keseluruhan untuk mewakili objek sebagian. Agar lebih jelas, silakan Anda lihat contoh kalimat di bawah ini:

“Indonesia telah menandatangani Perjanjian Renville di Istana Merdeka Jakarta”

Apakah kalimat di atas memiliki makna bahwa seluruh masyarakat Indonesia telah menandatangani Perjanjian Renville? Tentunya tidak. Kata “Indonesia” pada kalimat di atas memiliki makna bahwa perwakilan dari negara Indonesia yang telah hadir, dan menandatangani perjanjian tersebut.

Nah, Indonesia pada kalimat di atas, merupakan bagian objek keseluruhan yang dipakai untuk menggambarkan bagian terkecil lainnya dari objek tersebut. Bagian terkecil ini adalah orang-orang atau perwakilan Indonesia yang telah hadir dan menandatangani perjanjian Renville atas nama bangsa Indonesia.

Contoh Majas Sinekdoke

Setelah membahas tentang pengertian, fungsi, ciri dan jenis-jenisnya, kali ini kita akan membahas contoh kalimat yang menggunakan gaya bahasa sinekdoke. Daripada penasaran, mari simak penjelasan lengkap berikut ini:

1. Contoh Majas Pars Pro Toto

  • Kepala seekor kangguru terkena ujung tombak seorang pemburu.
  • Pak Hadi banting tulang demi mencari sesuap nasi agar bisa menafkahi keluarganya.
  • Awan yang cerah di langit merupakan pertanda tidak akan turun hujan.
  • Dalam setiap nafas yang berhembus, ku kan selalu berdoa yang terbaik demi keselamatanmu.
  • Aku akan selalu bersamamu, hingga akhir hayat.

Jika Anda perhatikan pada kalimat majas sinekdoke “Kepala seekor kangguru terkena ujung tombak seorang pemburu”, pada kata ‘seekor’ di sini berfungsi sebagai gambaran utuh dari bagian tubuh hewan tersebut. Namun, arti sebenarnya yakni menggambarkan keadaan seekor binatang atau hewan secara keseluruhan. 

Sementara itu pada “Pak Hadi banting tulang demi mencari sesuap nasi agar bisa menafkahi keluarganya”. Pada kalimat tersebut makna sebenarnya dari istilah kata “sesuap nasi” yakni untuk menggambarkan kebutuhan pokok atau makan sehari-hari bagi keluarga pak Hadi. 

2. Majas Totem Pro Parte

  • Aku sangat menyukai bunga karena memiliki warna yang indah dan harum yang sangat wangi.
  • Kerja bakti perlu dilakukan pada setiap hari jumat oleh seluruh murid di lingkungan sekolah.
  • Cara paling efektif untuk membuat bayi bisa tidur cepat adalah dengan memutarkan musik.
  • Osteoporosis sangat rentan menyerang manusia di usia senja.
  • Kampus sebelah mahasiswanya sangat terkenal karena parasnya yang tampan dan otaknya yang cerdas.

Jika Anda perhatikan, pada kalimat “Aku sangat menyukai bunga karena memiliki warna yang indah dan harum yang sangat wangi”. Kalimat tersebut menggambarkan bahwa semua bunga punya bau yang harum dan warna yang indah. Padahal, tidak semua bunga memiliki bau yang harum dan warna yang indah.

Selanjutnya coba lihat kalimat “Cara paling efektif untuk membuat bayi bisa tidur cepat adalah dengan memutarkan musik”. Pada kalimat ini jelas menegaskan bahwa dengan cara memutarkan musik maka bayi akan langsung tertidur. Padahal, tidak semua bayi akan langsung tertidur saat mendengar irama musik.

Sudah Paham Tentang Majas Sinekdoke?

Itulah penjelasan lengkap tentang majas sinekdoke beserta fungsi, ciri, dan jenisnya. Intinya, majas ini biasa digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang bersifat majemuk atau menyatakan jumlah tertentu. Selain itu, majas ini juga sering dipakai sebagai slogan produk karena fungsinya yang aesthetic. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page