Manfaat Jamu Tradisional yang Sudah Teruji Klinis untuk Kesehatan

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan gaya hidup sehat semakin menjadi fokus bagi banyak orang. Salah satu cara yang telah teruji selama berabad-abad adalah dengan mengkonsumsi jamu, minuman herbal tradisional yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. 

Jamu tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia, tetapi juga merupakan sumber khasiat alam yang dapat meningkatkan kualitas hidup secara holistik. Jika Anda penasaran dengan manfaat-manfaat jamu, baca artikel ini sampai selesai, ya!

Apa Itu Jamu?

Istilah jamu muncul pertama kali pada abad ke-16 Masehi, yang mana mengambil kata dari bahasa Jawa djampi dan oesodo yang berarti obat, doa, dan formula magis. Secara definisi, jamu adalah campuran rempah, akar-akaran, dedaunan, dan bahan alami lainnya.

Penggunaan obat tradisional sejenis jamu telah ada sejak berdirinya Kerajaan Mataram (1.300 tahun silam). Fakta tersebut terbukti dari adanya salah satu relief Candi Borobudur yang menggambarkan kebiasaan masyarakat Indonesia zaman dahulu meracik hingga meminum jamu. 

Dengan demikian, jamu menjadi bagian dari praktik pengobatan tradisional di Indonesia yang mana bahan-bahannya telah terpilih berdasarkan pengetahuan turun-temurun dan pengalaman selama berabad-abad.

Akan tetapi, perlu Anda ketahui bahwa jamu memiliki konsep yang lebih luas daripada sekadar minuman herbal. Jamu juga mencakup pengetahuan tentang penggunaan tanaman obat-obatan, tata cara pengolahan, dan kombinasi bahan untuk mendapatkan manfaat kesehatan tertentu.

Manfaat Jamu Berdasarkan Jenis Bahan Dasar

Berdasarkan penelitian ilmiah, jamu menawarkan banyak khasiat dan manfaat yang berbeda-beda berdasarkan jenis jamunya. Berikut ini adalah jenis-jenis jamu dan manfaatnya:

1. Kunyit

kunyit
Freepik

Sejak dulu, kunyit telah masyarakat Indonesia manfaatkan dalam pengobatan tradisional. Tanaman yang memiliki warna kuning atau oranye ini punya kemampuan yang cukup baik untuk mengatasi beragam jenis penyakit.

Kurkumin, kandungan yang memiliki efek mengatasi penyakit, hadir dalam kunyit. Oleh karena itu, manfaat kunyit meliputi meredakan gangguan pencernaan, osteoartritis, nyeri menstruasi, masalah eksim, serta pencegahan risiko penyakit serius seperti jantung dan kanker.

2. Kencur

Walaupun rasanya tidak digemari banyak orang, jamu berbahan dasar kencur memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Tanaman herbal ini efektif meredakan peradangan, mengatasi infeksi, meningkatkan kesuburan pria, dan bahkan memiliki potensi dalam pengobatan beberapa jenis kanker.

3. Jahe

jahe
Freepik

Jahe merupakan salah satu tanaman herbal yang populer karena memiliki aroma khas yang menarik, sehingga mampu memikat siapa pun yang menciumnya. Biasanya, wanita hamil akan memanfaatkan aroma jahe untuk mengurangi rasa mual.

Selain itu, jahe juga sering diolah dan dikonsumsi dalam bentuk minuman. Minuman jahe hangat memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meredakan nyeri menstruasi, mengurangi radang sendi, meredakan perut kembung, dan lain-lain.

4. Temulawak

Jamu berbahan dasar temulawak seringkali sulit orang temukan daripada jenis jamu dengan bahan dasar lainnya. Sebab, jamu temulawak memiliki manfaat sebagai antibakteri, antiinflamasi, serta antioksidan. 

Oleh karenanya, banyak orang yang percaya bahwa mengonsumsi jamu temulawak dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuhnya. Selain itu, temulawak juga sering berguna untuk anak-anak yang sulit makan agar nafsu makannya meningkat. 

Temulawak juga memiliki manfaat lain seperti mengatasi masalah lambung, hati, nyeri kandung empedu, dan berbagai masalah lainnya.

5. Kunyit Asam

kunyit asam
Shutterstock

Tahukah Anda bahwa kunyit juga bisa Anda campur dengan bahan lain untuk menghasilkan jamu berkhasiat, lho. Salah satu jamu yang paling populer adalah campuran kunyit dan asam. 

Perpaduan kunyit dengan asam memiliki sifat sebagai penawar racun. Ini mengakibatkan racun dapat keluar melalui keringat dan urine. Tambahan manfaatnya meliputi meredakan pegal-pegal dan kelelahan dari kerja berat.

6. Beras Kencur

Berbeda dengan kunyit, kencur yang dicampur dengan beras dapat menghasilkan jamu yang bermanfaat. Jamu beras kencur memiliki berbagai manfaat, termasuk meredakan mual, perut kembung, dan nyeri tubuh. Selain itu, jamu ini juga memiliki khasiat dalam meningkatkan nafsu makan.

7. Cabe Puyang

cabe puyang
iStockPhoto

Seperti namanya, jamu ini memiliki bahan utama berupa cabe jamu dan puyang atau lempuyang. Jamu cabe puyang sering disebut sebagai jamu pegal linu, karena manfaat utamanya adalah meredakan pegal akibat kelelahan. Tak hanya itu, jamu cabe puyang juga efektif untuk meredakan kesemutan dan nyeri pinggang. 

8. Pahitan

Umumnya, jamu pahitan memiliki bahan utama daun sambiloto. Bahkan, beberapa orang juga memasukkan brotowali. Karena dengan begitu, khasiat utamanya akan semakin terasa, seperti meredakan pegal, meningkatkan nafsu makan, menghilangkan gatal, menangkal alergi, serta pencegahan diabetes.

Rasanya yang pahit membuat jamu pahitan banyak disukai kalangan orang tua. Walau begitu, anak-anak muda juga bisa mengkonsumsinya untuk menghilangkan jerawat atau bruntusan di wajah.

9. Kunci Sirih

kunci sirih
Freepik

Jamu kunci sirih terbuat dari dua bahan pokok, yaitu tanaman rimpang kunci dan daun sirih. Kadang-kadang, penjual jamu juga mencampurkan berbagai empon-empon dan asam untuk menambah kesegaran citarasa.

Jamu kunci sirih memiliki manfaat untuk mengobati keputihan, merapatkan bagian kewanitaan, memperkuat gigi, dan menghilangkan bau badan. Jamu satu ini memang paling cocok untuk para wanita.

10. Kudu Laos

Kudu atau mengkudu adalah tanaman herbal yang tumbuh melimpah di Indonesia. Mengkudu diolah bersama laos atau lengkuas untuk menciptakan jamu kudu laos.

Dengan mengkudu yang segar, jamu kudu laos bermanfaat dalam mencegah kanker, diabetes, meningkatkan kekebalan tubuh, dan memberikan efek hangat pada tubuh. Sementara laos bermanfaat untuk meredakan demam, merawat kulit, mencegah kanker, dan meningkatkan kesuburan pria. 

11. Uyup-Uyup

Selain terkenal dengan nama uyup-uyup, jamu ini juga sering disebut jamu gepyokan. Ibu yang sedang menyusui sangat cocok mengonsumsinya karena manfaat utama jamu uyup-uyup adalah meningkatkan produksi ASI.

Bukan hanya itu, jamu uyup-uyup juga bermanfaat dalam menghilangkan bau badan dan mengatasi perut kembung. Jamu uyup-uyup memiliki berbagai bahan dasar, seperti kunyit, kencur, luntas, jahe, kunci, laos, lempuyang, temulawak, simbukan, pegagan, dan temugiring.

12. Sinom

sinom
Freepik

Jenis jamu terakhir yang biasa masyarakat Indonesia konsumsi adalah sinom. Sekilas, jamu sinom mirip dengan kunyit asam, namun bahan utama untuk membuat jamu ini adalah sinom atau daun asam yang masih muda.

Selain menggunakan daun asam, sinom juga terbuat dari beberapa bahan tambahan lain seperti temulawak, kayu manis, kapulaga, gula merah, gula pasir, dan pala. Manfaat jamu sinom adalah meningkatkan nafsu makan, mengatasi masalah keputihan wanita, dan mengatasi peradangan lambung atau maag.

Beberapa orang juga percaya dengan mengonsumsi jamu sinom, nyeri haid bisa mereda, meremajakan kulit, dan membuat kulit lebih cerah. Manfaat tersebut berasal dari kandungan antiinflamasi dan antioksidan di dalam bahan-bahannya. 

Tertarik untuk Merasakan Manfaat Jamu?

Pada dasarnya, setiap jenis jamu memiliki manfaatnya masing-masing. Oleh karena itu, konsumsilah jamu sesuai kebutuhan dan manfaat yang ingin Anda dapatkan. 

Misalnya, Anda ingin mengatasi mual atau perut kembung, maka jamu beras kencur adalah pilihannya. Lalu, jika Anda ingin mengatasi pegal-pegal karena lelah bekerja, maka pilih jamu cabe puyang. 

Lebih dari itu, tujuan utama jamu adalah untuk menjaga kesehatan, mengatasi gangguan kesehatan ringan, dan mempromosikan kesejahteraan secara alami. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page