Apa Itu Paragraf Eksposisi? Struktur, Pola Pengembangan & Contohnya

Paragraf adalah tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus disusun dengan baik, agar pembaca dapat memahami suatu topik yang sedang dibahas. Apalagi, jika kamu sedang membuat paragraf/teks eksposisi. Namun, apa itu paragraf eksposisi? Simak penjelasannya lewat artikel di bawah ini!

Pengertian Paragraf Eksposisi

Teks eksposisi merupakan suatu karangan atau  jenis tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai suatu peristiwa atau persoalan, sehingga dapat memperluas pengetahuan pembacanya. Paragraf ini juga bisa diartikan sebagai jenis tulisan yang berisi tentang penyampaian gagasan pemikiran dari suatu topik tertentu.

Biasanya, paragraf eksposisi dibuat lebih ringkas dan padat, dari jenis tulisan lain. Dengan kata lain, jenis tulisan ini memberikan pengertian, informasi, dan pengetahuan yang sejelas-jelasnya bagi pembaca, agar mudah dimengerti. Lebih lanjut, salah satu ciri dari teks eksposisi adalah isinya yang non fiksi atau benar adanya.

Istilah lain dari jenis paragraf ini adalah teks paparan proses. Sebab, biasanya paragraf ini digunakan untuk memaparkan suatu proses atau kejadian.

Struktur Paragraf Eksposisi

Paragraf ini dibangun oleh tiga struktur, yakni tesis, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat. Adapun penjelasan ketiga struktur ini adalah sebagai berikut:

1. Tesis (Pernyataan Pendapat)

Tesis adalah struktur teks pertama yang berisi tentang pernyataan pendapat dari si penulis. Pernyataan pendapat sendiri adalah suatu pernyataan yang didalamnya terdapat opini, anggapan, atau gagasan yang diungkapkan seseorang terhadap suatu peristiwa, maupun persoalan tanpa dipengaruhi oleh orang lain.

Tesis menjadi struktur dari paragraf eksposisi pada bagian pembuka. Selain itu, pada tesis ini, peneliti harus mampu mengumpulkan data fakta dan pengembangan pikiran yang akan dijadikan sebagai opini pendukung tulisan.

Oleh karena itu, penulis dituntut harus memiliki keterampilan kebahasaan yang benar, agar pernyataan yang disampaikan bisa dipahami dengan jelas oleh pembaca.

2. Argumentasi

Argumentasi merupakan struktur yang berfungsi sebagai penguat atau penjelas untuk mendukung pernyataan yang disampaikan pada tesis. Isi dari struktur kedua ini adalah alasan yang dapat memperkuat argumen dari penulis dalam mendukung maupun menolak suatu gagasan.

Argumentasi ini biasanya berupa alasan yang masuk akal, data hasil penelitian, fakta-fakta yang teruji, dan bahkan pendapat dari para ahli. Selain itu, argumen pada teks eksposisi harus bisa mendukung pendapat yang disampaikan penulis.

Sebab, isi dari paragraf eksposisi bukan hanya berupa pendapat saja, melainkan harus didasari oleh teori dan fakta yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas. Oleh karena itu, kemampuan dalam mencari dan mengolah informasi dibutuhkan penulis, agar dapat membuat argumen yang dipahami.

Ciri-ciri kalimat argumentasi:

  • Berisi ide, gagasan, pikiran, pendapat, atau sudut pandang dari seseorang terhadap suatu masalah.
  • Terdapat informasi dan didukung oleh data-data terpercaya, objektif, serta bersumber dari hasil riset seorang ilmuwan di dalamnya. Ini untuk memperkuat argumen yang disampaikan sehingga pembaca merasa, yakin ketika membacanya.
  • Menyajikan sebuah permasalahan ke dalam tulisan dengan cara kritis, analisis, logis, dan analog.
  • Ditutup dengan pembahasan secara general atau kesimpulan menyeluruh tentang permasalahan dan solusi untuk menyelesaikannya.

3. Penegasan Ulang Pendapat

Penegasan ulang pendapat adalah bagian struktur ketiga yang bertujuan untuk menegaskan pendapat awal dari penulis. Bagian ini juga digunakan untuk memberikan rekomendasi atau saran terhadap masalah yang sedang dibahas. Penegasan ulang pendapat ini disebut juga dengan kesimpulan atau penutup.

Umumnya, penegasan ulang berisi tentang inti dari pembahasan tesis dan argumentasi yang sebelumnya diungkapkan. Tujuan dari struktur paragraf eksposisi yang terakhir ini adalah untuk memudahkan pembaca dalam memahami apa yang sedang dibahas secara keseluruhan.

Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi

Jenis tulisan teks eksposisi memiliki pola pengembangan yang berbeda-beda. Sebab, paragraf ini menjelaskan permasalahan, baik itu peristiwa, proses, ataupun hal lain yang disesuaikan, agar pembacanya mengerti. Terdapat 6 pola pengembangan yang bisa digunakan pada teks eksposisi, antara lain:

1. Pola Pengembangan Definisi

Paragraf eksposisi dengan menggunakan pola pengembangan ini digunakan untuk memberikan keterangan atau pengertian suatu istilah, hal, atau topik yang sedang dibahas penulis. Jadi, pada bagian tesis, penulis akan membukanya dengan menjelaskan pengertian atau definisi dari suatu topik yang diangkat.

2. Pola Pengembangan Proses

Sesuai namanya, pola pengembangan ini akan menyajikan paragraf yang berisi proses suatu hal, seperti membuat atau menjalankan suatu objek, atau bagaimana terjadinya sebuah peristiwa. Hal ini bertujuan agar pembaca bisa mengetahui seluruh proses terkait hal yang sedang dibahas dengan jelas.

Pola pengembangan proses juga bisa diartikan sebagai sebuah pola yang menjelaskan setiap urutan dan dipaparkan dengan detail. Sehingga, para pembaca mudah untuk memahami sebuah proses dari sebuah peristiwa dengan baik.

Selain itu, salah satu pola pengembangn proses tidak diaplikasikan pada paragraf eksposisi saja, tetapi juga pada paragraf prosedur. Misalnya, pada topik “bagaimana cara membuat ayam rica-rica” dan “cara menjalankan Smart TV”. Nantinya, paragraf akan berisi pernyataan berupa proses yang dipaparkan secara jelas dan terperinci.

3. Pola Pengembangan Perbandingan

Dalam pola pengembangan ini, paragraf eksposisi dibuat dengan membandingkan suatu hal dengan hal lain. Nantinya, penulis akan membandingkan kedua hal tersebut dengan tema yang terkait. Selain itu, pengembangan ini dibuat agar pembaca mengerti perbedaan antara keduanya.

Perbandingan tersebut dilakukan dengan cara berpasangan, seperti yang memiliki unsur persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan, ataupun keuntungan dan kerugian.

Tujuannya agar dapat memperjelas dan memperkuat argumen yang diberikan penulis. Selain itu, pola pengembangan ini bertujuan untuk memberikan penjelasan pada suatu penilaian umum tentang kedua hal yang sedang dibandingkan tersebut.

4. Pola Pengembangan Klasifikasi

Paragraf eksposisi dalam pola pengembangan klasifikasi digunakan untuk menjelaskan penggolongan suatu hal atau materi menjadi beberapa kategori. Tujuannya agar dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada pembaca terkait topik yang dibahas, terutama jika jenis atau golongannya cukup beragam.

Pada pola pengembangan ini, penulis akan menjelaskan tentang hal seperti benda, konsep, atau objek lain. Setelah itu, penulis akan memilahnya menjadi bagian yang lebih kecil.

Dalam buku Handbook of Writing: Panduan Lengkap Menulis, pola pengembangan klasifikasi diluaskan berdasarkan kategori umum, kemudian diikuti dengan penjelasan lain.

5. Pola Ilustrasi

Pola pengembangan ilustrasi digunakan untuk memberikan gambaran sebagai contoh dari objek pembahasan, seperti benda, makhluk hidup, atau peristiwa secara detail dan konkret. Selain itu, pola pengembangan paragraf eksposisi ini digunakan untuk menjelaskan gagasan yang sifatnya terlalu umum.

Maka dari itu, hal yang dibahas harus dibantu dengan menggunakan gambaran atau ilustrasi yang lebih nyata. Umumnya, gambaran atau ilustrasi teks eksposisi yang sering digunakan dan cukup efektif untuk menjelaskan gagasan umum adalah dari pengalaman pribadi penulis.

Jadi, dengan adanya gambaran suatu hal tersebut, maka diharapkan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami topik yang dibuat penulis. Biasanya, kata penghubung yang digunakan pada pola pengembangan ilustrasi adalah “contoh”, “misal”, dan “seperti”.

6. Pola Laporan

Biasanya, paragraf eksposisi digunakan untuk menyampaikan suatu peristiwa atau kejadian. Oleh karena itu, paragraf tersebut akan dikembangkan menggunakan pola laporan. Pola pengembangan laporan merupakan teks eksposisi yang bertujuan untuk mempertunjukkan suatu laporan dari peristiwa, permasalahan, atau objek tertentu.

Contoh Paragraf Eksposisi

Agar dapat membantu memahami seperti apa teks eksposisi, kamu bisa melihat contoh-contoh di bawah ini:

1. Contoh Teks Eksposisi Laporan

Berikut adalah paragraf eksposisi dengan pola pengembangan laporan terkait pola hidup sehat, antara lain:

Tesis

Setiap orang harus menerapkan pola hidup sehat demi menjaga kesehatannya. Lebih lanjut, pola hidup sehat sangat baik untuk kebugaran fisik dan dapat menenangkan kondisi mental seseorang. Salah satu cara menjaga pola hidup sehat adalah dengan memperhatikan waktu tidur dan menghindari begadang.

Sebab, begadang atau tidur larut malam dapat membuat jam biologis menjadi terganggu. Alhasil, begadang dapat berdampak buruk untuk daya tahan tubuh. Jika waktu tidur semakin sedikit, maka orang tersebut akan mudah terjangkit penyakit. Selain itu, kurang tidur dan beristirahat bisa sampai mengganggu kesehatan mental

Argumentasi

Menjaga pola hidup sehat sangatlah perlu, tetapi hal tersebut juga harus disesuaikan dengan hal-hal yang harus dilakukan dalam hidup. Jika seseorang memiliki waktu tidur yang kurang atau sering begadang, kemungkinan besar memiliki pekerjaan atau tanggung jawab yang wajib dilaksanakan. Misalnya satpam atau shopkeeper.

Satpam maupun shopkeeper bisa menjadi contoh seseorang yang harus begadang. Oleh karena itu, tidak semua orang dapat melakukan pola hidup sehat dengan tidur cukup, karena ada faktor lain yang harus diperhatikan.

Penegasan Ulang

Meskipun memiliki hal yang tidak boleh ditinggalkan, pola hidup sehat banyak ragamnya. Ada juga mengkonsumsi makanan sehat penuh nutrisi dan vitamin untuk membantu badan untuk tetap kuat dalam melawan virus. Selain itu, aktivitas seperti olahraga dan mengkonsumsi suplemen bisa menjadi cara lain untuk pola hidup sehat.

Bisa dibilang, selama ada niat untuk menjalani pola hidup sehat, maka kita bisa melakukannya dengan baik. Bukan hanya tidur cukup dan tepat waktu, karena terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjalani hidup sehat, agar kesehatan badan tetap pada kondisi yang baik.

2. Contoh Teks Eksposisi Ilustrasi

Berikut adalah contoh paragraf eksposisi dengan pola pengembangan ilustrasi tentang pentingnya kerja sama:

Tesis

Keberhasilan dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak bisa dicapai hanya dengan usaha dari satu orang saja, tetapi juga karena adanya kerja sama antara satu sama lain. Dalam bekerja sama, setiap orang memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Sehingga, tidak ada yang lebih menonjol satu sama lain.

Seperti sebuah rumah, yang bisa saja roboh karena tidak memiliki keseimbangan dalam bahan material dan pondasi yang tepat dan saling melengkapi. Hal tersebut berlaku juga dalam sebuah tim dalam organisasi atau perusahaan, dimana mereka harus seimbang dan saling melengkapi tanpa harus menjadi yang lebih dominan.

Argumentasi

Bekerja sama cukup mirip dengan sebuah sapu lidi, dimana kalau sapu lidi coba dipatahkan sekaligus akan sangat sulit. Namun, jika sebatang lidi saja, malah akan mudah untuk patah. Selain itu, jika membersihkan sesuatu, maka sapu lidi akan dapat digunakan dengan mudah.

Namun, jika 1 atau 2 helai saja akan sangat kesulitan, kan? Kemudian, membersihkan sesuatupun tidak beres, karena masih terdapat banyak kotoran yang tidak tersapu oleh lidi tersebut.

Maka dari itu, dibutuhkan pemimpin yang dapat membuat sebuah tim menjadi sapu lidi. Sebab, pemimpinlah yang dapat mendorong dan menciptakan situasi yang nyaman kepada setiap lidi untuk bersatu, sehingga dapat menjadi sebuah tim yang solid untuk mencapai tujuan.

Sehebat dan sebagus apapun sebatang lidi, tidak akan bisa melaksanakan tugas yang sederhana sekalipun. Oleh karena itu, hanya dalam bentuk sapu lidi, yaitu kerja sama yang bisa melaksanakan tugas dengan baik.

Penegasan Ulang

Sapu lidi, mengajarkan kita bahwa bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan atau berorganisasi adalah hal yang penting. Bekerja sama membuat semuanya menjadi lebih mudah untuk dikerjakan. Selain itu, tenaga yang dikeluarkan pun sebanding dengan hasil yang didapat.

3. Contoh Teks Eksposisi Proses

Di bawah ini adalah contoh paragraf eksposisi dengan menggunakan pola pengembangan proses mengenai cara membuat cireng, yakni sebagai berikut:

Tesis

Cireng adalah makanan khas yang terbuat dari tepung kanji dan berasal dari provinsi Jawa Barat. Makanan ini cukup populer di daerah Bandung dan menjadi cemilan khas dengan rasa asin dan gurih.

Cara membuatnya pun cukup mudah, hanya perlu 250g tepung kanji, 50g terigu, 2 batang seledri, daun bawang secukupnya, 200 ml air, penyedap rasa ayam 1 sendok teh, merica bubuk 2 sendok teh, dan garam secukupnya.

Argumentasi

Pertama, buat dulu adonan kering cireng. Caranya dengan mencampurkan tepung kanji dan tepung terigu yang telah disiapkan sampai tercampur secara merata. Jika tercampur dengan sempurna, tambahkan daun bawang dan seledri yang telah diiris-iris.

Setelah itu, buat biang dan uleni dengan adonan cireng. Kamu bisa menuangkan 4 sendok makan adonan ke atas teflon, kemudian masukkan bawang putih yang dihaluskan dan air sebanyak 200 milliliter. Aduk rata dan tambahkan garam secukupnya, merica bubuk, dan penyedap rasa, agar cireng semakin sedap.

Masak hingga teksturnya kental seperti lem dan berwarna transparan. Setelah itu, angkat selagi panas dan campurkan dengan bahan adonan kering yang telah dibuat. Diamkan beberapa saat untuk menunggu adonan dingin. Kemudian, uleni hingga tercampur rata.

Jika adonan sudah pas, baik dari segi tekstur maupun rasanya, cetak sesuai keinginan, seperti dibentuk pipih, bulat, atau menggunakan cetakan. Namun, jika dibuat terlalu besar, maka cireng tidak akan matang secara merata.

Ketika digoreng. Selanjutnya, panaskan minyak dan masukkan adonan cireng yang sudah dibentuk. Gunakan banyak minyak, agar cireng matang dengan sempurna. Jika sudah, sajikan cireng yang sudah matang bersama dengan saus sambalnya.

Penegasan Ulang

Cireng sangat terkenal dari era 80-an hingga sekarang. Bahkan, pamornya bisa sampai ke luar negeri. Selain itu, cara membuatnya pun cukup mudah, yakni hanya membutuhkan waktu 60 menit saja dengan bahan yang bisa dibeli di warung-warung. Apalagi dicocol dengan berbagai sambal yang membuat cireng semakin nikmat untuk dimakan.

4. Contoh Teks Eksposisi Klasifikasi

Berikut adalah contoh paragraf eksposisi dengan menggunakan pola pengembangan klasifikasi mengenai limbah rumah tangga, antara lain:

Tesis

Setiap hari, manusia memiliki berbagai kebutuhan yang harus mereka penuhi. Dari situ, manusia akan memproduksi limbah rumah tangga yang berasal dari bahan sisa atau sampah sehari-hari. Limbah rumah tangga bisa dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan wujudnya, salah satunya adalah limbah cair

Limbah cair adalah limbah yang berasal dari proses produksi dengan berupa cairan. Selain itu, air limbah dihasilkan dari berbagai kegiatan dan kebutuhan sehari-hari seperti air bekas mandi, mencuci baju, dan peralatan makan. 

Limbah ini juga bisa berupa air yang terdapat pada bahan-bahan buangan lain, baik yang tercampur ataupun yang larut dalam air.

Argumentasi

Limbah cair bisa diklasifikasikan ke dalam 4 kelompok. Pertama adalah limbah cair domestik, yakni limbah yang berasal dari buangan rumah tangga, bangunan, perdagangan, dan perkantoran. Misalnya, air detergen hasil cucian, air tinja, dan air sabun.

Kedua adalah limbah cair industri. Limbah ini merupakan limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair lewat rembesan ke dalam tanah atau luapan dari permukaan.

Air rembesan ini bisa masuk rembes ke dalam saluran pembuangan lewat pipa yang bocor atau pecah. Sedangkan luapan dapat terjadi lewat saluran yang terhubung ke permukaan, seperti air buangan dari atap pendingin ruangan.

Ketiga, ada air hujan. Air hujan bisa dikatakan limbah jika berada di permukaan tanah. Nantinya, air hujan di permukaan tanah akan melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair, sehingga menjadi limbah cair.

Penegasan Ulang

Limbah cair yang tidak diolah dengan baik akan merugikan keberlangsungan hidup manusia dan mencemari lingkungan sekitar. Jadi, air limbah perlu dikelola untuk menghindari terjadinya hal-hal tersebut.

Oleh karena itu, perlu ada teknologi pengolahan air limbah yang berfungsi untuk memelihara lingkungan, agar tetap asri dan lestari. Teknologi ini harus bisa digunakan dan dirawat oleh masyarakat setempat. Selain itu, cara yang bisa dilakukan untuk mengolah air limbah adalah dengan membuat saluran air kotor ataupun bak resapan.

Sudah Tahu Apa itu Paragraf Eksposisi?

Demikian penjelasan mengenai teks eksposisi beserta struktur, pola pengembangan, dan contohnya. Semoga dengan adanya penjelasan di atas bisa membantu kamu dalam memahami apa itu paragraf eksposisi dan bagaimana cara menyusunnya. Selain itu, teks ini bisa digunakan dengan baik dan benar ketika kamu menjadi jurnalis.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page