Perbedaan Qurban dan Aqiqah dari Arti, Pelaksanaan, Serta Hikmahnya

Dalam Islam, terdapat ajaran yang mengharuskan kita untuk menyembelih hewan sebagai bentuk ibadah. Dua di antaranya adalah qurban dan aqiqah. Meski sama-sama melakukan penyembelihan hewan, ternyata keduanya memiliki perbedaan yang cukup terlihat. Simak ulasan perbedaan qurban dan aqiqah berikut!

Apa itu Qurban?

Qurban merupakan kata yang diambil dari bahasa Arab dan memiliki arti dekat. Ini merupakan ibadah penyembelihan hewan seperti kambing, sapi, atau unta. Ibadah ini termasuk dalam golongan ibadah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan bagi yang mampu. 

Ada juga beberapa ulama yang mengatakan bahwa qurban adalah wajib. Qurban sendiri tidak serta merta ada, karena terdapat sejarah besar yang ada di dalamnya. Awal mula qurban terjadi pada zaman Nabi Ibrahim A.S. Pada kala itu, Nabi Ibrahim memiliki satu putra kesayangan yaitu Nabi Ismail. 

Suatu ketika, Nabi Ibrahim mendapat mimpi, di mana dalam mimpi tersebut Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail. Tentu saja, sebagai seorang ayah, Nabi Ibrahim sangat gelisah. 

Namun, Nabi Ibrahim selalu memiliki prasangka baik kepada Allah S.W.T. Sehingga, perintah Allah tersebut beliau jalani dengan ikhlas dan sabar. Perintah Allah tentang penyembelihan, tertuang dalam Q.S As-Shaffat ayat 102, yang memiliki arti: 

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!”

Karena keteguhan hati, keimanan, dan kesabarannya. Allah memberikan mukjizat. Di mana pisau yang akan Nabi Ibrahim gunakan untuk menyembelih anaknya seketika tumpul ketika menyentuh leher Nabi Ismail dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 

Saat itu juga, terdapat kambing sembelihan sebagai hadiah atas kesabaran Nabi Ibrahim. Sejak saat itu, ibadah qurban mulai dilaksanakan dan seruan untuk menjalankan qurban tertuang dalam Q S. Al-Kautsar ayat 2 yang berbunyi: 

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya:

“Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.”

Ibadah qurban sendiri menjadi sebuah ibadah rutin yang dilaksanakan satu tahun sekali ketika hari raya Idul Adha. Adapun beberapa hewan yang diperbolehkan untuk qurban adalah kambing, sapi dan unta. 

Daging hasil sembelihan qurban selanjutnya akan dibagikan ke semua masyarakat sekitar. Sehingga, meskipun belum bisa berkurban, orang-orang juga merasakan manfaat qurban.

Apa itu Aqiqah?

Setelah mengenal apa itu qurban, maka selanjutnya Anda akan mengenal apa itu aqiqah. Perbedaan qurban dan aqiqah dapat Anda lihat dari artinya. Aqiqah memiliki arti memotong, ada juga yang menyebutkan bahwa aqiqah memiliki arti rambut bayi yang baru lahir. 

Ibadah aqiqah sendiri adalah ibadah penyembelihan hewan dengan tujuan mensyukuri kehadiran bayi yang baru saja lahir. Sedangkan hukum aqiqah adalah sunnah muakkad, atau sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. 

Umumnya, aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh saat bayi dilahirkan. Meskipun aqiqah memiliki hukum sunnah muakad, namun bagi yang belum mampu, aqiqah bisa ditinggalkan dan tidak menimbulkan dosa sama sekali. 

Adapun hukum dan perintah aqiqah telah tertuang dalam hadist Nabi Muhammad S.A.W. hadits tersebut diriwayatkan oleh ahmad dan tirmidzi yang berbunyi:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى

“Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” 

Aqiqah sendiri memiliki ketentuan yang berbeda sesuai dengan jenis kelamin bayi. Di mana dua ekor kambing disembelih jika bayi laki-laki dan satu ekor kambing untuk bayi perempuan.

Perbedaan Pelaksanaan Qurban dan Aqiqah 

Setelah mengetahui perbedaan qurban dan aqiqah sesuai dengan pengertiannya, maka selanjutnya kita akan mengetahui perbedaan pelaksanaan dua ibadah sunnah muakkad tersebut. Berikut uraiannya:

1. Pelaksanaan Qurban 

Ibadah qurban dilaksanakan bertepatan dengan hari raya idul adha. Jadi, setiap umat muslim akan melaksanakan ibahan ini setahun sekali. Hal tersebut juga bertepatan dengan ibadah haji, di mana ketika para jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di padang arafah. 

Pelaksanaan qurban sendiri terdapat dalam beberapa hari, yaitu mulai dari tanggal 10 Dzulhijjah dan 3 hari setelahnya yang kita kenal sebagai hari tasyrik. Dalam berkurban, ada banyak hewan yang bisa Anda sembelih. Hewan sembelihan qurban adalah hewan ternak seperti kambing, sapi, domba, dan unta. 

Usia hewan yang akan disembelih juga ditentukan dalam usia tergolong dewasa. Kesehatan hewan qurban juga menjadi salah satu syarat sah dari ibadah satu ini. 

Selain itu, biasanya daging kurban akan dibagikan dalam bentuk mentah kepada sesama. Orang yang berkurban akan mendapat sepertiga saja, sisanya akan diberi pada kaum dhuafa dan fakir miskin.

Ibadah qurban bisa dilakukan bersama dengan orang lain. Misalnya, Anda membeli sapi bersama orang lain untuk dijadikan hewan qurban. Adapun ketentuannya adalah sapi bisa digunakan untuk 7 orang, unta untuk 7 orang, namun kambing adalah hanya untuk satu orang saja. 

2. Pelaksanaan Aqiqah 

Berbeda dengan pelaksanaan qurban yang memiliki tanggal khusus dan dilaksanakan serentak di seluruh dunia, ibadah aqiqah tidak memiliki waktu pelaksanaan khusus. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya aqiqah adalah ibadah untuk mensyukuri kelahiran bayi. 

Jadi, pelaksanaan aqiqah tergantung pada kapan bayi tersebut lahir. Anjuran melakukan aqiqah sendiri adalah tujuh hari setelah bayi dilahirkan. Namun, apabila tidak mampu, ibadah aqiqah juga bisa ditinggalkan. Ibadah ini juga hanya terjadi sekali seumur hidup.

Hewan yang digunakan untuk pelaksanaan aqiqah sendiri terbatas pada hewan kambing saja. Lelu, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, untuk bayi laki-laki membutuhkan 2 ekor kambing dan perempuan membutuhkan 1 ekor kambing. 

Berbeda dengan qurban, di mana hewan yang disembelih dapat dibeli bersama orang lain. Hewan untuk aqiqah umumnya dibeli oleh keluarga bayi itu sendiri. Nantinya, daging hasil sembelihan akan dibagikan ke sanak saudara, tetangga, fakir miskin, atau siapa saja yang pemberi temui. 

Dalam tradisi Indonesia, daging yang dibagikan sudah dalam keadaan matang. Umumnya, daging ini akan diolah gulai, sate, serta lengkap beserta nasi, sayur, hingga buah.

Perbedaan Hikmah Qurban dan Aqiqah 

Setelah mengetahui perbedaan qurban dan aqiqah secara pelaksanaannya, kini Anda akan mengetahui perbedaan hikmah dari dua ibadah tersebut. Berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Hikmah Qurban

Ibadah qurban memiliki hikmah untuk mengenang nikmat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim atas penyembelihan putranya dan digantikan oleh kambing di surga. 

Selain itu, qurban juga memiliki hikmah sebagai ladang untuk berbagi rezeki kepada sesama di hari raya. Qurban juga bisa menambah rezeki bagi orang yang membagikan karena ketika memberi, maka rezeki kita akan bertambah. 

2. Hikmah Aqiqah

Sedangkan, hikmah aqiqah adalah untuk mendekatkan anak kepada Allah S.W.T mulai dari anak tersebut lahir. Adanya aqiqah juga dapat mengokohkan tali persaudaraan antar sesama, khususnya saudara. 

Hal tersebut juga dapat berguna sebagai tebusan bagi bayi agar memberikan syafaat pada orang tuanya ketika hari kiamat datang. 

Perbedaan dari Upah

Selain dari pelaksanaan dan hikmahnya, perbedaan dua ibadah ini dapat Anda lihat dari upah. Jadi, orang yang menyembelih hewan kurban tidak akan mendapat upah. Mereka bisanya hanya hanya akan mendapat daging hasil sembelihan. Sedangkan orang yang menyembelih hewan untuk aqiqah boleh mendapat upah.

Sudah Memahami Perbedaan Qurban dan Aqiqah? 

Sekian ulasan mengenai perbedaan qurban dan aqiqah dalam ajaran agama Islam. Meskipun berbeda, baik qurban maupun aqiqah adalah bentuk ibadah yang memiliki banyak sekali keutamaan. Semoga, dengan penjelasan di atas dapat menambah wawasan Anda tentang qurban dan aqiqah, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page