Perkembangan Kognitif: Pengertian, Teori dan Tahapannya

Perkembangan kognitif anak sangat penting untuk Anda pelajari. Tujuannya agar Anda memahami proses perkembangan anak dalam mengingat, memecahkan masalah, serta mengambil keputusan. Perkembangan tersebut juga bisa berbeda-beda untuk setiap anak. Aspek kognitif juga erat kaitannya dengan kecerdasan seseorang.

Pengertian Perkembangan Kognitif

Kognitif manusia
(Kognitif manusia | Sumber gambar: Pixabay.com)

Secara bahasa, kognitif mempunyai arti mengerti atau pengertian. Arti kognitif yaitu proses internal yang berlangsung dalam pusat susunan saraf manusia ketika sedang berpikir. Sementara Meisser menjelaskan bahwa cognitifon merupakan perolehan di dalam pemanfaatan pengetahuan melalui penataan.

Dalam pengertian sederhana, cognitive development merupakan perkembangan diri kognisi yang dapat berpengaruh terhadap aliran kognitif. Ada juga yang menyebutkan bahwa ini merupakan perkembangan tingkah laku seorang anak yang berdasarkan pada kognisinya.

Selain itu, kognitif juga merupakan serangkaian kegiatan mental yang menjadikan seseorang dapat melakukan hubungan, memberikan penilaian terhadap sesuatu, mempertimbangkan sesuatu, sampai memberikan tanggapan terhadap peristiwa. 

Kognitif bisa terjadi pada seseorang yang memperoleh ide, gagasan, maupun pemecahan masalah di dalam dirinya.

Teori Perkembangan Kognitif Menurut Ahli

Orang tua mengajarkan anaknya
(Orang tua mengajarkan anaknya | Sumber gambar: mali.me)

Teori ini pertama kali muncul dari seorang Psikolog Swiss yang bernama Jean Piaget. Berdasarkan teorinya, Piaget menjelaskan bahwa manusia dapat membangun kemampuan kognitifnya lewat tindakan yang termotivasi oleh lingkungan.

Selain Piaget, masih ada teori cognitive development lainnya yang dikemukakan ahli. Misalnya Lev Vygotsky yang berpendapat bahwa kognitif sifatnya konstruktivis sosial. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Menurut Jean Piaget

Cognitive development theory menurut Jean Piaget bahwa anak terus melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Kemudian hasil interaksi tersebut menghasilkan sesuatu yang bernama skema, skemata, atau juga dinamakan schemal.

Skema atau skemata merupakan jenis-jenis pengetahuan yang mempunyai peran membantu seseorang dalam berinterpretasi dan memahami lingkungannya. Sifat utama skemata yaitu akan terus bermodifikasi, dinamis, bergerak, berkelanjutan, serta tak bisa berhenti pada satu titik saja.

Agar schemal bisa terus bergerak sesuai sifat yang dimiliki, maka perlu bantuan proses penting bernama asimilasi maupun akomodasi. Asimilasi merupakan aktivitas untuk memperoleh informasi baru sehingga informasi tersebut masuk ke skema yang telah ada.

Lalu akomodasi merupakan proses yang berlangsung saat pengetahuan atau informasi baru masuk ke skema lalu berubah menjadi schemal dalam bentuk baru. Kemampuan kognitif anak juga berkembang secara bertahap serta di rentang waktu berbeda.

Ketika anak dipaksa mempunyai kemampuan yang tak sesuai di waktu perkembangannya, kemungkinan anak tersebut akan mengalami gangguan di masa emasnya. 

Teori perkembangan kognitif Piaget ini juga ada yang menyebutnya teori genetic epistemology.  Hal ini karena teorinya memberikan penjelasan seputar perkembangan terkait kemampuan intelektual anak selama masa pertumbuhan.

2. Menurut Lev Vygotsky

Lev Vygotsky merupakan ahli psikologi dari Rusia. Menurutnya, interaksi sosial di dalam beragam tahapan cognitive development sangat penting untuk anak. Meskipun demikian, anak juga mempunyai kemampuan untuk menyusun beragam pengetahuan serta informasi yang ia peroleh secara mandiri dan aktif.

Ketika seseorang hendak memahami lebih jauh jalan pikiran maupun kondisi kognitif anak, Lev Vygotsky cenderung memilih melakukan penelusuran. Apa yang menjadi penelusurannya yaitu tentang bagaimana interaksi sosial anak.

Melalui tindakan penelusuran tersebut, Vygotsky berkeyakinan bahwa perkembangan fungsi mental seorang anak  bukan hanya dari dalam diri anak tersebut. Akan tetapi, fungsi mental berhasil ia peroleh lewat interaksi sosial.

Tahapan Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

cognitive development theory Jean Piaget
( cognitive development theory Jean Piaget | Sumber gambar: simplypsychology.org)

Menurut Jean Piaget, tahapan cognitive development terdiri dari:

1. Tahapan Sensorimotor

Tahapan yang pertama yaitu sensorimotor yang terjadi pada anak mulai umur 0 sampai 2 tahun. Menurut Piaget, manusia mempunyai refleks bawaan sejak lahir yang akan mendorong eksplorasinya.

Kemudian skema juga terbentuk lewat proses diferensiasi refleks bawaan. Terdapat sub enam pada tahapan sensorimotor, yaitu:

  • Tahapan skema refleks, tahapan yang muncul sejak manusia lahir sampai umur 6 minggu serta mempunyai hubungan utama terhadap refleks.
  • Tahapan reaksi sirkular primer, di tahapan ini skema mulai ada sejak 6 minggu sampai 4 bulan serta mempunyai hubungan utama terhadap munculnya kebiasaan.
  • Reaksi sirkular sekunder, tahapan yang muncul saat manusia berada di usia 4 sampai 9 bulan serta mempunyai hubungan utama terhadap koordinasi pemaknaan dan penglihatan.
  • Reaksi sirkular sekunder, tahapan yang muncul sejak 9 sampai 12 bulan ketika munculnya kemampuan melihat objek sebagai sebuah hal yang sifatnya permanen. Meskipun terkadang jika melihatnya dari sudut pandang berbeda, dinamakan permanensi objek.
  • Fase sirkular tersier, muncul ketika usia 12 sampai 18 bulan dan mempunyai hubungan utama terhadap penemuan baru untuk mencapai tujuan.
  • Awal representasi simbolik, tahapan yang mempunyai hubungan utama terhadap tahapan awal kreativitas.

2. Tahapan Pra Operasional

Tahapan perkembangan kognitif yang kedua berlangsung mulai usia 2 sampai 7 tahun. Menurut Piaget, tahapan ini memunculkan fungsi psikologis. Anak akan mempunyai kemampuan berpikir secara simbolis dan terus berkembang.

Anak juga mempunyai kemampuan non logis, egosentris, sifat intuitif, animisme, serta kemampuan berbahasanya lebih matang. Selain itu, anak juga mampu berimajinasi secara kuat dan mempunyai kemampuan mengingat yang lebih kuat juga.

3. Tahapan Operasional Konkret

Tahapan yang ketiga berlangsung pada anak dengan rentang usia 7 sampai 11 tahun. Pada tahapan ini memungkinkan anak bisa menggunakan logika secara memadai. Terdapat beberapa sub tahapan, yaitu:

  • Pengurutan, kemampuan mengurutkan objek sesuai ukuran, bentuk serta ciri yang lain.
  • Klasifikasi, kemampuan memberikan nama dan mengidentifikasi benda sesuai tampilan, ukuran, maupun ciri yang lain.
  • Decentering, kemampuan anak dalam mempertimbangkan aspek permasalahan sampai memecahkannya.
  • Reversibility, kemampuan anak untuk memahami bahwa jumlah benda bisa berubah lalu mengembalikannya lagi ke kondisi semula.
  • Konservasi, kemampuan anak bahwa kuantitas maupun panjang benda tak ada kaitannya dengan tampilan atau pengaturan objek maupun benda tertentu.
  • Penghilangan sifat egosentris, kemampuan melihat hasil berdasarkan sudut pandang orang lain serta tak mempunyai sifat egosentris.

4. Tahapan Operasional Formal

Tahapan perkembangan kognitif anak yang berlangsung di usia 11 tahun sampai dewasa. Ketika remaja sudah berada di tahap ini, mereka sudah mampu untuk berpikir abstrak dengan cara memanipulasi ide yang ada di kepalanya. Hebatnya lagi, semua hal tersebut bisa ia lakukan tanpa harus ketergantungan terhadap manipulasi konkret.

Seorang anak sudah dapat melakukan perhitungan secara matematis. Mereka juga bisa berpikir kreatif, bernalar secara abstrak, serta membayangkan hasil tindakan tertentu.

Baca Juga : Pengertian Kependidikan, Tugas, Unsur dan Syarat-syaratnya

Konsep Perkembangan Kognitif Menurut Vygotsky

Vygotsky menjelaskan bahwa terdapat tiga konsep seputar cognitive development.

1. ZPD atau Zona Perkembangan Proksimal

Zona Perkembangan Proksimal merupakan tugas yang sulit yang harus dikerjakan anak. Serangkaian tugas tersebut bisa ia kerjakan dengan bantuan orang dewasa maupun anak lain.

Lewat konsep ini, Vygotsky ingin menunjukkan pentingnya interaksi sosial. Konsep ini juga ingin menunjukkan sejauh mana kemampuan seorang anak dalam belajar mandiri atau belajar dengan bantuan orang lain.

2. Konsep Scaffolding

Konsep yang berfokus terhadap dokumen anak selama belajar ZPD. Agar tahu sejauh mana perkembangan kognitif anak, pengajar harus melakukan dialog. Nanti hasil dialog tersebut menjadi pertimbangan di dalam menyesuaikan proses bimbingan.

3. Bahasa dan Pemikiran

Konsep yang ketiga dari teori perkembangan Vygotsky yaitu bahasa serta pemikiran. Menurutnya, fungsi bahasa bukan sekadar alat komunikasi sosial melainkan juga untuk memantau, membuat rencana, atau mengontrol aktivitas anak.

Di dalam ilmu psikologi, bahasa dalam cognitive development berperan dalam dua hal. Pertama, sebagai private speech atau tindakan anak saat berbicara keras terhadap dirinya sendiri. Untuk private speech sendiri umumnya berlangsung ketika anak berusia 3 sampai 5 tahun.

Kedua, anak akan mengalami inner speech. Berlangsung saat anak berusia di atas 5 tahun, di mana anak akan menggunakan kemampuannya berbicara sebagai kontrol atas perilakunya. Untuk fase inner speech ini terus terbawa hingga anak tersebut memasuki masa dewasa.

Sudah Paham tentang Perkembangan Kognitif?

Sekian pembahasan seputar cognitive development theory atau perkembangan kognitif. Penting untuk mempelajarinya sehingga Anda bisa mengetahui bagaimana kecerdasan anak Anda berkembang. Semoga bermanfaat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page