Petekie (Petechiae): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kesehatan kulit adalah cerminan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Terkadang, tubuh kita dapat memberikan sinyal melalui perubahan pada kulit, termasuk kondisi yang disebut petechiae atau petekie. 

Meskipun mungkin terdengar asing, petechiae adalah kondisi yang cukup umum. Jadi, dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu petechiae, gejala yang mungkin muncul, penyebab, cara mengatasinya, serta langkah-langkah pencegahannya. Simak selengkapnya!

Apa Itu Petekie?

Petekie atau petechiae adalah istilah medis yang merujuk pada bintik-bintik kecil berwarna merah atau ungu pada kulit. Bintik-bintik ini muncul karena adanya pendarahan kecil di bawah kulit yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil. 

Petechiae sering kali terjadi ketika darah keluar dari pembuluh darah dan terperangkap di lapisan kulit yang lebih atas atau membran mukosa. Mereka biasanya memiliki diameter kurang dari 3 milimeter.

Gejala Petekie

Seperti pada penjelasan di atas, petechiae memiliki ciri khas berupa bintik-bintik merah atau ungu yang muncul pada permukaan kulit atau membran mukosa. Bintik-bintik ini bisa berukuran sangat kecil, seringkali sekitar 2-3 milimeter. 

Meskipun biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, petechiae dapat menimbulkan rasa gatal atau terasa seperti benjolan. Selain bintik-bintik merah atau ungu, gejala lain yang mungkin muncul bersama petekie adalah:

  • Kulit di sekitar petechiae mungkin tampak lebih pucat daripada kulit normal.
  • Pada beberapa kasus, petechiae dapat disertai dengan rasa lelah yang tidak wajar.
  • Beberapa individu dapat merasakan sakit kepala yang ringan hingga sedang bersamaan dengan munculnya petechiae.

Bagaimana Cara Membedakan Petekie dengan Ruam Merah Karena Alergi?

Bagaimana Cara Membedakan Petekie dengan Ruam Merah Karena Alergi
Sumber: Freepik

Berhubung gejala petekie hampir sama dengan ruam merah di kulit, maka penting untuk Anda bisa membedakan petechiae dengan ruam merah akibat alergi atau kondisi kulit lainnya. Apa saja?

Biasanya, petechiae berukuran sangat kecil dan lebih cenderung terjadi sebagai titik-titik. Sedangkan ruam alergi cenderung lebih besar dan dapat menyebar lebih luas di permukaan kulit. 

Lebih lanjut, petechiae juga tidak akan menghilang saat Anda menekan bintik-bintiknya. Sementara ruam akibat alergi biasanya berubah warna atau menghilang sementara saat ditekan.

Faktor Penyebab Timbulnya Petekie 

Pada dasarnya, petekie dapat muncul sebagai respons terhadap berbagai faktor dan kondisi yang memengaruhi kesehatan pembuluh darah dan sistem pembekuan darah. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab timbulnya petechiae, antara lain:

1. Trauma atau Cedera

Tekanan berlebih pada kulit dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit. Maka, penyebab cedera seperti cekikan, gigitan, atau tekanan yang kuat dapat menyebabkan perdarahan kecil dan munculnya petechiae.

2. Infeksi

Beberapa infeksi bakteri atau virus dapat merusak pembuluh darah dan memicu perdarahan di bawah kulit. Terutama ketika terjadi infeksi yang parah hingga pembuluh darah mengalami peradangan.

3. Kekurangan Trombosit

Trombosit adalah jenis sel darah yang membantu dalam proses pembekuan darah. Jadi, kekurangan trombosit, yang dikenal sebagai trombositopenia, dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan di bawah kulit yang menghasilkan petechiae.

4. Kelainan Pembekuan Darah 

Selain trombositopenia, gangguan lain dalam mekanisme pembekuan darah, seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand, dapat membuat pembuluh darah lebih rentan pecah. Lalu muncullah petekie.

5. Penyakit Autoimun

Sementara beberapa penyakit autoimun, seperti lupus, dapat merusak pembuluh darah. Jika seperti itu, maka akan ada risiko perdarahan di bawah kulit, yang dapat menyebabkan petechiae.

6. Penggunaan Obat-obatan

Jika Anda menggunakan obat-obatan seperti obat antikoagulan (pengencer darah) atau antiplatelet (mencegah pembentukan gumpalan darah), maka akan ada risiko obat tersebut mempengaruhi kemampuan pembekuan darah. Kondisi ini juga menyebabkan perdarahan kecil sehingga terjadi petechiae.

7. Gangguan Darah 

Selain itu, leukemia atau penyakit trombositopenia idiopatik, dapat menyebabkan jumlah trombosit yang rendah. Seperti kasus di atas, kondisi ini meningkatkan risiko petechiae.

8. Tekanan Darah Tinggi

Pecahnya dinding pembuluh darah dapat terjadi karena adanya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Jika pembuluh darah pecah, maka akan terjadi perdarahan kecil di bawah kulit yang menyebabkan petekie.

9. Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal yang parah juga dapat mempengaruhi fungsi pembekuan darah. Kondisi tersebut secara tak langsung juga dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk timbulnya petechiae.

10. Pembuluh Darah Rapuh

Penuaan atau kondisi medis tertentu dapat membuat pembuluh darah menjadi lebih rapuh dan mudah pecah. Sehingga, risiko terkena petechiae relatif besar.

11. Radioterapi atau Kemoterapi

Terakhir, penyebab petekie adalah terapi kanker seperti radioterapi atau kemoterapi. Terapi-terapi tersebut dapat berisiko merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko perdarahan, termasuk munculnya petechiae.

Jika Anda mengalami petechiae atau gejala yang mengkhawatirkan, segera berkonsultasi dengan dokter. Tujuannya adalah untuk mendapatkan evaluasi medis yang tepat dan penanganan yang Anda perlukan.

Komplikasi Gangguan Fungsi Organ yang Disebabkan oleh Petekie

Komplikasi Gangguan Fungsi Organ yang Disebabkan oleh Petekie
Sumber: Freepik

Penting untuk Anda ingat bahwa petechiae umumnya bukanlah kondisi yang serius dan komplikasi ini jarang terjadi. Bahkan, sebagian besar orang dengan petechiae akan pulih dengan sendirinya tanpa masalah serius. 

Namun, dalam beberapa kasus tertentu petekie dapat menyebabkan komplikasi yang memengaruhi fungsi organ. Terutama jika tidak mendapat penanganan yang baik atau apabila muncul sebagai gejala dari kondisi yang lebih serius. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Gangguan fungsi hati.
  • Komplikasi ginjal.
  • Gangguan fungsi jantung.
  • Pendarahan internal.
  • Kerusakan sel dan jaringan.
  • Gangguan fungsi otak.
  • Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh.
  • Kerusakan pada sistem pencernaan.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun petekie umumnya bukan kondisi serius, ada beberapa situasi di mana Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Diantaranya adalah:

  • Jika petechiae disertai dengan gejala lain seperti demam tinggi, nyeri dada, kesulitan bernapas, atau kelemahan ekstrem, segera cari bantuan medis. 
  • Segera hubungi dokter jika petechiae muncul tanpa alasan yang jelas atau terjadi secara tiba-tiba. 
  • Jika petechiae disertai dengan perdarahan lain yang tidak wajar, seperti mimisan berat, gusi berdarah yang tidak berhenti, atau perdarahan dari saluran pencernaan, segera cari perawatan medis. 
  • Jika petechiae semakin banyak muncul, semakin besar, atau menyebar ke area tubuh yang lebih luas, Anda juga harus segera konsultasi dengan dokter. 
  • Apabila Anda memiliki riwayat gangguan pembekuan darah, penyakit autoimun, atau kondisi medis lain yang berisiko menyebabkan petechiae, segera hubungi dokter jika gejala petechiase muncul.

Bagaimana Cara Mencegah Petekie?

Bagaimana Cara Mencegah Petekie
Sumber: Freepik

Kita telah mengetahui cara mengatasi petechiae. Namun, yang paling utama adalah upaya untuk mencegahnya. Pencegahannya terutama menjaga kesehatan pembuluh darah dan sistem pembekuan darah Anda. Langkah-langkah pencegahan yang dapat Anda ambil meliputi:

1. Konsumsi Makanan Sehat

Vitamin K berperan dalam pembekuan darah. Maka dari itu, asupan makanan yang kaya vitamin dan mineral, terutama vitamin K dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah.

2. Hindari Trauma Berlebih

Berhati-hatilah dengan menghindari cedera atau tekanan berlebih pada kulit. Dengan begitu, Anda dapat mencegah pecahnya pembuluh darah kecil.

3, Kontrol Tekanan Darah

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, maka penting untuk mengontrolnya secara teratur. Tentu saja, tujuannya adalah untuk mengurangi risiko kerusakan pembuluh darah.

4. Konsultasi Medis Rutin

Selain itu, melakukan pemeriksaan medis rutin dan berkonsultasi dengan dokter dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan sejak dini. Termasuk masalah pembekuan darah atau gangguan pembuluh darah.

Sudah Memahami Kondisi Petekie dan Pengobatan Terbaiknya?

Petekie mungkin terlihat sepele, tetapi Anda tidak boleh mengabaikannya. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kondisi ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

Jika Anda mengalami petekie atau gejala yang mengkhawatirkan seperti yang artikel ini jelaskan, maka jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi medis yang tepat. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, Anda dapat mengatasi masalah kulit dan kesehatan Anda dengan lebih baik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page