8 Tari Tradisional Jawa Tengah yang Sakral, serta Fungsinya

Indonesia merupakan negara yang kaya budaya, seperti tari tradisional. Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Tari tradisional Jawa Tengah adalah tarian khas yang berasal dari daerah Jawa Tengah.

Tidak hanya gerakan dan musik yang mengiringi, terdapat berbagai unsur sakral dan mistis yang biasanya terkandung pada tarian tradisional. Artikel ini akan menyajikan informasi secara lengkap, yuk baca sampai selesai!

Apa Itu Tari Tradisional?

Trisnawati (2021) mengungkapkan seni tari sebagai salah satu bentuk gerakan yang mengekspresikan seni. Gerakan ini menjadi salah satu cara penari melakukan komunikasi dengan penontonnya melalui gerakan tari yang indah.

Sementara iu, Roby Hidayat (2005) menyebutkan bahwa tari tradisional adalah gerakan tari dalam suatu tradisi tertentu dan diwariskan dari generasi ke generasi pada suatu periode waktu tertentu.

Sedangkan, Rohayan (2006) menyebutkan bahwa tarian mengalami sebuah perjalanan waktu sehingga mengandung nilai-nilai yang berkaitan dengan adat dan ritual tertentu.

Dengan demikian, tari tradisional merupakan suatu bentuk gerakan yang indah dan berkembang pada suatu masa dan menggambarkan suatu adat atau ritual tertentu. Kondisi tersebut membuat tari tradisional memiliki nilai luhur budaya, sehingga diwariskan pada setiap generasi.

Indonesia merupakan negeri yang kaya akan budaya dan warisan. Begitu pula dengan seni tari. Setiap daerah di Indonesia memiliki tari tradisional yang menggambarkan ciri khas daerah tersebut. Kondisi tersebut berkaitan dengan adat dan budaya luhur pada daerah tersebut.

Ciri-Ciri Tari Tradisional

Tari tradisional memiliki ciri khas yang membedakannya dengan tarian rakyat biasa. Berikut adalah 7 ciri-ciri tari tradisional, yaitu:

  1. Tari tradisional memiliki aturan khusus pada gerakannya dan para penari wajib mengikuti pakem tersebut. 
  2. Musik tradisional menjadi pengiring dalam setiap penampilannya.
  3. Kostum yang dikenakan merupakan pakaian khas dari daerah tersebut.
  4. Pengajarannya dilakukan secara langsung dari generasi ke generasi penerusnya. Biasanya, setiap daerah memiliki seorang penari yang mewarisi gerakan secara turun temurun. 
  5. Terdapat filosofi dan kisah yang terkandung di dalamnya.
  6. Lebih banyak ditampilkan pada acara budaya atau ritual adat setempat. 
  7. Pada beberapa tarian terdapat beberapa syarat khusus saat menampilkannya, seperti waktu, penari, dan tempatnya.

4 Fungsi Tari Tradisional

Seni tari tradisional memiliki fungsi tersendiri dalam sejarah, maupun dalam perkembangannya di kehidupan sehari-hari. Berikut adalah 4 fungsi tari tradisional, yaitu:

1. Tari Tradisional sebagai Sarana Upacara

Tari tradisional lebih banyak berfungsi sebagai upacara tertentu. Misalnya, ritual keagamaan, pernikahan, menyambut panen raya, dan pelantikan para penguasa kerajaan zaman dahulu.  

Sebagai upacara yang bersifat sakral, waktu dan tempat penyelenggaraannya pun dilakukan pada waktu tertentu saja. Bahkan, tak jarang saat penyelenggaraannya terdapat berbagai jenis sesajen yang menyertainya. 

2. Tari Tradisional sebagai Sarana Hiburan

Tari tradisional juga merupakan bentuk hiburan bagi para penguasa dan masyarakat zaman dahulu. Seiring berkembangnya zaman para penari tak jarang juga mengajak penonton untuk menari bersama.

3. Tari Tradisional sebagai Sarana Pertunjukan 

Sebagai pertunjukkan, tari tradisional biasanya memiliki persiapan yang cukup matang. Baik dari segi konsepsional maupun segi artistiknya. Hal ini juga berguna untuk menarik wisatawan pada suatu daerah. 

4. Tari Tradisional sebagai Sarana Pendidikan

Tari tradisional juga berguna sebagai sarana edukasi bagi generasi muda. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam tarian dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi para generasi muda untuk terus melestarikan warisan budaya di daerahnya.

8 Jenis Tari Tradisional Jawa Tengah

Berikut adalah 8 jenis tari tradisional Jawa Tengah yang populer dan sering dipentaskan dalam berbagai acara, yaitu:

1. Tari Gambyong

Tari Gambyong
Tari Gambyong | Image Source: Merah Putih

Salah satu tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah adalah tari gambyong. Tari ini pertama kali populer di daerah Surakarta sebagai tarian rakyat. Namun, tak banyak masyarakat yang tahu bahwa tari gambyong merupakan tari rakyat.

Pada umumnya, tarian ini dipentaskan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri. Tarian ini dibawakan oleh dua perempuan muda yang mengenakan pakaian berwarna hijau. Kostum ini dilengkapi dengan bawahan batik dan selendang berwarna kuning pada pinggangnya, serta hiasan kepala khas Jawa Tengah.

Musik pengiring yang digunakan dalam pementasan adalah lantunan gamelan dengan sinden yang menyanyikan gending (lagu khas Jawa).

Gerakan dari tarian ini cukup lincah dengan penarinya yang berbaris rapi menghadap penonton. Dalam penampilannya tak jarang penonton ikut menari ke atas panggung.

2. Tari Serimpi

Tari Serimpi
Tari Serimpi | Image Source: Gramedia

Tari tradisional Jawa Tengah selanjutnya adalah tari serimpi. Penampilan dari tarian ini biasanya pada saat acara tertentu, seperti hari raya atau acara budaya. Tarian ini dianggap sebagai tarian yang sakral di wilayah Keraton Jawa.

Tarian ini ditampilkan oleh empat orang perempuan yang mewakili empat unsur alam semesta yaitu bumi, udara, api, dan tanah. Empat unsur tersebut juga menunjukkan empat arah mata angin, barat, utara, selatan, dan timur.

Pada zaman dahulu, hanya penari pilihan keraton saja yang bisa membawakan tarian ini. Pasalnya, tarian ini melambangkan kekuasaan para raja pada zaman dahulu.

Saat pementasan keempat penari akan membawa senjata dan mengenakan jubah putih. Aksesoris tersebut melambangkan kesucian dan ketulusan dari penari. 

Selain itu, tarian ini bercerita tentang empat pahlawan perempuan yang sedang bertarung. Meski demikian, gerakan dari tarian ini cukup lembut.

3. Tari Lengger

Tari Lengger
Tari Lengger | Image Source: Kompas

Salah satu tarian yang menjadi ritual adat kuno di Jawa Tengah adalah tari lengger. Tarian ini menampilkan para pria yang berpakaian selayaknya perempuan.

Sementara itu, tari lengger juga menjadi simbol kesuburan dan memiliki nilai spiritual yang berkaitan dengan para dewa. Sebab, tarian ini merupakan bentuk ritual pada para dewa pada masa lampau.

Para penari akan menyanyi bersama sambil menari. Selain itu, penari juga merupakan anggota atau bahkan kerabat jauh para pemimpin di keraton. 

4. Tari Tayub

Tari Tayub
Tari Tayub | Image Source: Baladena

Tayub merupakan tari tradisional Jawa Tengah yang gerakannya mirip jaipong dari Jawa Barat. Tarian ini sering juga disebut sebagai tayuban, suatu acara seni yang menonjolkan unsur keindahan dan keserasian dalam gerakannya. 

Pertunjukannya banyak ditemui pada acara khusus, seperti mantenan, khitanan, bahkan hari raya kemerdekaan. Seiring berkembangnya zaman, tarian ini juga ditampilkan untuk acara-acara perayaan, seperti pemilihan kepala desa.

Seperti halnya tarian tradisional di Jawa Tengah lainnya, penarinya adalah perempuan dengan iringan musik gamelan dan nyanyian seorang sinden.

5. Tari Sintren

Tari Sintren
Tari Sintren | Image Source: Info Budaya

Daerah Pekalongan juga memiliki tarian tradisional yang cukup populer di Jawa Tengah, yaitu tari sintren. Tarian ini menceritakan kisah legenda masyarakat tentang kisah cinta antara Sulasih dan Sulandono yang berbau mistis.

Sintren merupakan kata yang memiliki arti si Putri. Kata sintren sendiri merujuk pada penari utama dalam tarian ini yang diperankan oleh seorang perempuan. 

Kisah dari tari sintren ini oleh masyarakat pesisir Utara sangat dipercaya, sehingga pertunjukannya dianggap magis dan sakral. Meski demikian, tarian ini hampir punah karena kurangnya upaya masyarakat untuk tetap melestarikannya.

6. Tari Golek

Tari Golek
Tari Golek | Image Source: Wikipedia

Tari golek memiliki nama lain yakni beksa golek atau beksa menak. Pencipta dari tarian adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan tujuan untuk menyemarakan pertunjukan wayang golek. 

Tari ini merupakan tarian tunggal yang hanya dipertunjukan pada acara tertentu di wilayah keraton. Meski demikian dalam perayaan pesta pernikahan yang mewah, tari ini juga seringkali ditampilkan.

Gerakan tarian ini menggambarkan pertumbuhan seorang gadis menjadi perempuan dewasa. Beberapa gerakan di dalamnya memiliki kemiripan dengan tari bedhaya dan serimpi, akan tetapi fokus utamanya terdapat pada kecantikan perempuan tersebut. 

7. Tari  Bedhaya

Tari  Bedhaya
Tari  Bedhaya | Image Source: Budaya Jogjakarta

Bedhaya merupakan tari tradisional yang cukup sakral. Terdapat nilai luhur yang yang cukup dalam pada tarian ini. Bahkan, tak sedikit yang menganggap tarian ini sebagai bentuk meditasi.

Kisah yang diangkat dalam tarian ini adalah kisah cinta antara penguasa pantai selatan, Nyi Roro Kidul dengan para raja pemimpin Kerajaan Mataram pada masanya.

Nilai estetika pada tarian ini sangat tinggi dan berbau klasik. Para penarinya menggunakan kostum berbahan beludru dengan sarung batik. Selain itu, ada juga selendang berwarna keemasan yang sarat dengan kesan mewah. Sementara itu, musik pengiringnya adalah gamelan.

8. Tari Bondan

Tari Bondan
Tari Bondan | Image Source: Surakarta

Tari tradisional Jawa Tengah yang terakhir adalah tari bondan. Bondan merupakan nama tari yang berasal dari daerah Surakarta. Kisah pada tarian ini adalah menggambarkan bagaimana seorang ibu dalam merawat buah hatinya.

Tarian ini menampilkan seorang perempuan dengan memegang boneka dan sebuah payung yang sedang menari di atas kendi. Penari tidak boleh menginjak atau memecahkan kendi tersebut. 

Ciri khas penari bondan adalah menggunakan pakaian desa dengan aksesoris selayaknya orang desa, seperti topi dan alat-alat pertanian. Terdapat tiga bagian dalam tarian ini, yaitu cindogo mariah, mariah mardisiwi, dan mariah gunung.

Siap Menjaga Kelestarian Tari Tradisional?

Itulah 8 jenis tari tradisional Jawa Tengah yang masih eksis hingga saat ini dan fungsinya. Tari tradisional merupakan warisan budaya dari para leluhur yang perlu Anda jaga kelestariannya. 

Di era gempuran budaya Barat yang semakin gencar, perlu berbagai upaya serta kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk menjaga kelestarian berbagai tari tradisional. Dengan membiasakan diri menikmati dan mengikutsertakan tari tradisional dalam setiap perayaan, bisa menjadi upaya untuk tetap melestarikannya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page