Kunci dari teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah pemilihan populasi atau kumpulan data yang dapat mewakili secara keseluruhan. Tujuan utama pengambilan sampel adalah untuk membuat kesimpulan sebagai hasil yang valid dari sebuah penelitian. Lalu apa saja yang perlu diperhatikan? Mari, simak di sini!
Daftar ISI
- Populasi Vs Sampel
- Apa Itu Teknik Pengambilan Sampel dalam Peneltian?
- 2 Jenis Teknik Pengambilan Sampel dalam Peneltian
- 7 Contoh Penerapan Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian
- Cara Melakukan Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian
- Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian Mana yang Akan kamu Pilih?
Populasi Vs Sampel
Agar pemahaman tentang teknik pengambilan sampel dalam penelitian lebih menyeluruh, maka kamu perlu mengenal beberapa aspek terkait di dalamnya, yaitu perbedaan antara populasi dan sampe serta cara mengidentifikasi target populasi.
Populasi adalah jumlah total orang atau objek yang Anda amati dan relevan dengan topik penelitian. Suatu populasi juga dapat didefinisikan berdasarkan lokasi geografis, usia, atau pendapatan. Pemilihan populasi bisa sangat luas atau sempit. Misal, kamu ingin mengamati kondisi kesehatan siswa di sekolah A.
Kamu perlu hati-hati dalam menentukan target populasi agar sesuai dengan topik penelitian. Jika populasi sangat kecil, mungkin akan sulit untuk mendapatkan sampel yang cukup untuk mewakili populasi tersebut. Kurangnya sampel yang mewakili akan mempengaruhi validitas hasil penelitan kamu.
Sedangkan, sampel adalah kelompok individu tertentu yang akan kamu kumpulkan datanya. Ukuran sampel selalu lebih kecil dari populasi secara keseluruhan. Sementara itu, pengambilan sampel yang baik harus menjadi bagian yang representatif dari populasi yang ingin kamu teliti.
Apa Itu Teknik Pengambilan Sampel dalam Peneltian?
Pengambilan sampel atau sampling adalah pemilihan subjek dalam studi statistik untuk mewakili populasi yang lebih besar. Pengujian setiap anggota dari populasi tertentu mungkin tidak selalu layak, kamu dapat memilih sampel untuk membuat pengujian lebih efisien dan hemat biaya.
Pengambilan sampel penelitian perlu mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai unsur. Pasalnya, unsur-unsur tersebut memiliki pengaruh yang signifikan pada hasil penelitian atau kesimpulan .
3 Unsur dalam Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Ada tiga unsur yang paling penting dalam sampling untuk sebuah penelitian. Perhatikan penjelasan singkatnya di bawah ini.
1. Ketepatan
Unsur ketepatan mengacu pada seberapa akurat respons sampel. Sebagai peneliti, kamu harus mencoba untuk menghilangkan pengaruh pendapat pribadi terhadap peserta.
Dengan demikian, hasil dari respons sampel benar-benar nyata sesuai dengan hasil dari peserta dan mereka tidak terpengaruh pihak mana pun, terutama peneliti.
2. Presisi
Sampel harus memberikan jawaban atas pertanyaan yang kamu ajukan sebagai peneliti secara spesifik. Jawaban harus relevan dengan penelitian.
3. Representatif
Sampel penelitian harus berusaha untuk menyediakan kelompok subjek yang paling representatif atau mewakili dari populasi secara keseluruhan.
Misalnya, jika kamu ingin memperkirakan bagaimana perasaan penduduk kota tentang pemerintah yang memberlakukan jam malam, maka sampel harus sesuai dengan persentase demografis kota sedekat mungkin.
2 Jenis Teknik Pengambilan Sampel dalam Peneltian
Ada dua jenis teknik pengambilan sampel dan terbagi menjadi beberapa sub-jenis. Di bawah ini penjelasan mengenai pembagiannya.
1. Pengambilan Sampel Probabilitas
Ketika kamu menggunakan teknik sampling ini, kamu dapat menghitung probabilitas setiap sampel dalam popolasi yang dipilih untuk penelitian. Analisis pengambilan sampel probabilitas ini memberikan hasil yang lebih presisi dan matematis. Sampling probabilitas punya empat jenis utama.
a) Penetapan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Setiap sampel dari populasi dalam jenis pengambilan sampel ini, memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Untuk melakukan pengambilan sampel jenis ini, kamu dapat menggunakan alat seperti generator angka acak.
b) Pengambilan Sampel Sistematis (Systematic Sampling)
Metode pemilihannya hampir sama dengan metode acak sederhana. Namun, langkah pertama dalam metode ini adalah populasi terbagi menjadi daftar atau urutan, kemudian setiap sampel ke-(n) terpilih sebagai sampel.
c) Penentuan Sampel Bertingkat (Stratified Sampling)
Populasi dalam metode ini terbagi menjadi subkelompok atau tingkatan berdasarkan karakteristik tertentu, seperti identitas gender, rentang usia, kelompok pendapatan, dan pekerjaan.
d) Penentuan Sampel Kluster (Cluster Sampling)
Sampel kluster juga melibatkan pembagian populasi menjadi subkelompok, akan tetapi subkelompok harus memiliki karakteristik yang sama dengan seluruh sampel. Cara ini cocok untuk populasi yang besar dan tersebar, walaupun memiliki risiko karena mungkin terdapat perbedaan antar kluster.
e) Penentuan Sampel Multi-Stage (Multi-Stage Sampling)
Multi-stage di sini maksudnya adalah menggabungkan dua atau lebih teknik pengambilan sampel. Salah satunya, kamu dapat menggunakan sampling bertingkat untuk memilih kluster. Kemudian, gunakan sampling acak sederhana untuk memilih anggota dalam setiap kluster.
2. Pengambilan Sampel Non-Probabilitas
Jika kamu menerapkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian dengan jenis non-probabilitas, maka kamu tidak dapat menghitung probabilitas suatu individu sampel dalam populasi. Sampel pada pengujian ini cenderung kurang mewakili populasi besar karena metodenya lebih tepat untuk memahami populasi kecil.
Terdapat 4 jenis utama dalam sampel non-probabilitas.
a) Penetapan Sampel Praktis
Ketersediaan dan kesediaan sampel adalah kunci dari metode dalam penetapan sampel praktis ini. Cara ini cukup mudah dan praktis, akan tetapi mungkin kurang mewakili dari populasi.
b) Pemilihan Sampel Purposif
Metode ini sering berguna dalam penelitian kualitatif. Peserta atau sampel terpilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti keahlian atau pengetahuan tentang topik tertentu yang berguna untuk tujuan penelitian. Hasil pengambilan sampel ini akan lebih rinci dan efektif apabila memiliki kriteria dan alasan penelitian yang jelas.
c) Pemilihan Sampel Kuota
Sejumlah sampel yang telah ditentukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti teknik pengambilan sampel dalam penelitian sampling bertingkat. Kemudian, kamu pilih sampel yang sesuai dengan kuota kamu.
d) Bola Salju atau Pengambilan Sampel Rujukan
Jika populasi sulit kamu jangkau, snowball sampling cocok karena kamu mendapatkan sampel dari rujukan peserta lain.
e) Penetapan Sampel Sukarelawan
Metode sampling yang satu ini mirip dengan pengambilan sampel praktis, akan tetapi sampel sukarelawan diambil berdasarkan kemudahan akses. Alih-alih peneliti yang memilih sampel, justru orang-orang yang mengajukan dirinya. Menanggapi survei online adalah salah satu contohnya.Â
Baca Juga : Ruang Lingkup Penelitian: Contoh & Cara Menentukannya dengan Mudah
7 Contoh Penerapan Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Penerapan teknik pengambilan sampel tentunya sangat bermanfaat di berbagai bidang, berikut contoh-contohnya.
1. Psikologi
Dalam penelitian psikologi, pengambilan sampel bermanfaat untuk mempelajari berbagai aspek perilaku manusia dan proses mental. Sebagai contoh, peneliti dapat menggunakan sampling bertingkat untuk memilih sampel peserta yang mewakili populasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan etnis.
2. Sosiologi
Dalam bidang sosiologis, pemilihan sampel berfungsi untuk mempelajari fenomena sosial dan hubungan antara individu dan kelompok. Contohnya, dapat menggunakan cluster sampling untuk memilih sampel lingkungan yang mempelajari efek ketidaksetaraan ekonomi pada hasil kesehatan.
3. Ilmu sosial
Suatu teknik pengambil sampel dalam penelitian ilmu sosial bermanfaat dalam mempelajari perilaku dan sikap manusia. Misalnya, menggunakan pengambilan sampel bertingkat untuk memilih sampel peserta yang mewakili populasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan pendapatan.
4. Pemasaran
Riset pemasaran pengambilan sampel untuk mengumpulkan data tentang preferensi, perilaku, dan sikap konsumen. Sebagai contoh, kamu dapat menggunakan teknik sampel acak untuk memilih sampel konsumen untuk berpartisipasi dalam survei produk baru.
5. Perawatan kesehatan
Pada penelitian kesehatan, penerapan teknik sampling membantu kamu memahami tentang penyakit dan faktor risiko, dan untuk mengevaluasi tindakan dari suatu penanganan kesehatan.
Salah satu tekniknya adalah dengan cluster sampling untuk memilih sampel klinik kesehatan untuk berpartisipasi dalam studi tentang efektivitas pengobatan baru.
6. Ilmu lingkungan
Metode pengambilan sampel dalam ilmu lingkungan berguna untuk mengumpulkan data tentang variabel lingkungan seperti kualitas air, polusi udara, dan komposisi tanah. Sampel sistematis dapat kamu pilih untuk mengumpulkan sampel tanah secara berkala di seluruh lahan.
7. Pendidikan
Penerapan teknik pengambilan sampel dalam penelitian di bidang pendidikan memfasilitasi kamu memahami sistem pembelajaran dan prestasi siswa. Kamu dapat menggunakan sampling bertingkat untuk memilih sampel sekolah yang mewakili populasi berdasarkan faktor-faktor seperti demografi dan kinerja akademik.
Cara Melakukan Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Perhatikan tujuh langkah untuk menerapkan metode sampling penelitian dalam rangkuman di bawah ini.
1. Tentukan Populasi
Identifikasi populasi yang akan kamu amati dan tentukan dengan jelas batasan-batasannya.
2. Pilih Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Pilih teknik pengambilan sampel yang sesuai berdasarkan pertanyaan penelitian, karakteristik populasi, dan sumber daya yang tersedia.
3. Tentukan Jumlah Sampel
Kamu juga perlu menentukan jumlah sampel yang kamu inginkan berdasarkan pertimbangan statistik seperti margin of error, tingkat kepercayaan, atau analisis kapasitas kemampuan.
4. Buat Kerangka Pengambilan Sampel
Kembangkan daftar semua individu atau elemen dalam populasi dari mana sampel akan diambil. Kerangka pengambilan sampel harus komprehensif, akurat, dan terkini.
5. Pilih Sampel
Gunakan metode pengambilan sampel yang dipilih untuk memilih sampel dari kerangka pengambilan sampel. Terutama sampel harus terpilih secara acak, atau jika menggunakan metode non acak, setiap upaya yang dilakukan harus menekan sifat kecenderungan sampel dan memastikan bahwa sampel mewakili populasi.
6. Kumpulkan Data
Setelah sampel terpilih, kumpulkan data dari setiap anggota sampel menggunakan teknik pengambilan sampel dalam penelitian yang sesuai (misalnya, survei, wawancara, observasi).
7. Analisis Data
Analisis data yang terkumpul dari sampel yang terpilih berguna untuk menarik kesimpulan tentang populasi yang kamu amati.
Baca Juga : Jenis-Jenis Penelitian Lengkap Beserta dengan Contohnya
Teknik Pengambilan Sampel dalam Penelitian Mana yang Akan kamu Pilih?
Dalam banyaknya metode pengambilan sampel, tahap awal merupakan langkah vital dalam memahami tujuan dari penelitian. Jika kamu memilih teknik pengambilan sampel dalam penelitian yang tepat, akan mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan representatif.