Teori Akuntansi: Definisi, Jenis, dan Proses Rekayasa Pelaporannya

Sebagian besar orang beranggapan bahwa akuntansi adalah ilmu yang rumit. Walaupun demikian, bagi pihak yang bertanggung jawab mengelola keuangan bisnis, teori akuntansi menjadi landasan penting dalam praktik akuntansi modern yang sedang berkembang hingga saat ini. 

Sebab, melalui pemahaman yang mendalam, para profesional akuntansi dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan keuangan yang cerdas. Kamu juga bisa memahami fungsi penting dari konsep dan aspek fundamental akuntansi lainnya dengan membaca artikel di bawah ini.

Pengertian Teori Akuntansi

Teori akuntansi adalah kerangka atau bentuk konseptual yang digunakan untuk memahami dan menerapkan prinsip dasar, konsep, dan metode akuntansi terkait pengukuran, pencatatan, dan penyusunan informasi keuangan dalam bentuk pelaporan keuangan. 

Ilmu akuntansi ini berfokus sebagai bahan kajian perusahaan dalam mengetahui tujuan dan kegunaan laporan informasi keuangan bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Sehingga, perusahaan dapat memahami pelaporan keuangan bisnisnya untuk nantinya disampaikan kepada pihak lain dengan strategi terbaik.

Teori akuntansi memiliki kepentingan utama dalam menghasilkan hipotesis umum yang konkret terkait praktik akuntansi serta perkembangan atau modifikasi ilmu akuntansi. Kemudian, hipotesis tersebut berguna sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dan menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan lebih akurat.

Selain itu, ilmu akuntansi ini juga memiliki tujuan lain, seperti:

  • Memberi landasan utama dalam pengembangan laporan keuangan dan standar akuntansi lainnya.
  • Menghasilkan kesimpulan sederhana terkait akuntansi yang relatif kompleks.
  • Memprediksi kondisi keuangan yang mungkin terjadi dalam waktu dan kondisi tertentu.
  • Meningkatkan transparansi pelaporan keuangan, sehingga dapat mengonfirmasi bahwa informasi keuangan yang disajikan dapat dipercaya dan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. 

Melalui pemahaman yang kuat tentang teori akuntansi, kamu dapat menganalisis, menghasilkan, dan mengevaluasi laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Serta memenuhi kebutuhan pengguna informasi keuangan, seperti investor, kreditor, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.

Jenis Teori Akuntansi 

Berdasarkan tujuan-tujuannya, adapun ilmu akuntansi umumnya dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Teori Positif Akuntansi

Pada dasarnya, jenis ilmu ini berfokus pada deskripsi dan penjelasan tentang bagaimana praktik akuntansi sebenarnya dilakukan atas dasar pengamatan empiris dalam dunia nyata. Tujuan utamanya untuk memahami perilaku akuntansi yang tepat berdasarkan faktor ekonomi, sosial, politik, dan institusional yang mempengaruhinya.

Ilmu positif akuntansi menggarisbawahi bahwa perbedaan kebijakan akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan yang beragam. Serta menyatakan bahwa peristiwa ekonomi akan memiliki konsekuensi tertentu dalam bidang akuntansi.

2. Teori Normatif Akuntansi

Sedangkan ilmu normatif menjelaskan bagaimana proses menetapkan prinsip, aturan, dan standar akuntansi yang ideal sesuai dengan tujuan akuntansi yang ingin kamu capai. Harapannya, rangkaian teori-teori di dalamnya dapat memberikan pedoman tentang bagaimana seharusnya akuntansi kamu lakukan. 

Teori ini mendasarkan penilaian pada aspek moral, etika, dan keadilan dalam praktik akuntansi. Sehingga, kamu dapat memberikan kerangka kerja konseptual untuk menciptakan standar akuntansi yang konsisten, transparan, dan relevan dalam menyusun laporan keuangan.

Selain kedua jenis di atas, teori akuntansi juga terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan aspek semiotika estetika yang membahas tanda-tanda dan simbol-simbol dalam bidang bahasa. Jenis-jenis ilmu akuntansi tersebut adalah:

  • Teori Sintaktik merupakan suatu pendekatan yang mempelajari bagaimana cara melakukan pelaporan keuangan dan memberikan pemahaman tentang alasan mengapa data atau informasi tersaji dalam format tertentu.
  • Ilmu Semantik merupakan suatu pendekatan yang mengkaji penggunaan tanda dan simbol untuk mengukur dan menyajikan kegiatan operasional perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Sama seperti teori sintaktik, teori semantik membahas mengapa kegiatan perusahaan tersaji dalam format tertentu.
  • Teori Pragmatik mengacu pada pengaruh informasi dengan perubahan aktivitas pemakaian pelaporan keuangan. Teori ini menjelaskan bagaimana pihak yang kamu targetkan bereaksi terhadap informasi akuntansi yang kamu gunakan dengan tepat.

Prinsip Dasar Teori Akuntansi 

Sehubungan dengan peran dan elemennya yang penting dalam penyusunan laporan keuangan, ilmu akuntansi memiliki landasan prinsip dasar, agar praktik akuntansi bersifat andal, adil, dan berkualitas. Berikut ini beberapa prinsip dasar akuntansi yang penting dalam aspek bisnis:

1. Konsistensi 

Prinsip konsistensi merujuk pada konsep bahwa kamu harus menggunakan sistem akuntansi yang telah kamu tentukan sebelumnya. Maksudnya, metode akuntansi yang sama harus kamu gunakan dari satu periode ke periode berikutnya.

Sehingga, kamu dapat memastikan konsistensi di seluruh transaksi dalam bisnis dan penyajian informasi keuangan. Terlebih lagi, kamu jadi tidak mudah bingung atau terpengaruh oleh faktor luar dalam membandingkan dan menganalisis kinerja pencatatan transaksi keuangan dari waktu ke waktu.

2. Materialitas 

Prinsip dalam teori akuntansi berikutnya adalah materialitas. Prinsip materialitas menekankan bahwa informasi yang tercatat dalam laporan keuangan harus relevan dengan transaksi keuangan yang telah kamu lakukan. Serta bersifat signifikan bagi pengambilan keputusan pengguna laporan. 

Informasi keuangan bersifat material, jika pengabaian atau kesalahan dalam pencatatan transaksi yang belum kamu lakukan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna. Prinsip ini membantu memfokuskan perhatian pada dampak informasi anggaran yang paling penting dan relevan dalam laporan keuangan.

3. Konservatisme 

Konservatisme adalah salah satu prinsip akuntansi lainnya yang juga berperan penting dalam penyusunan laporan keuangan. Prinsip ini mengacu pada pendekatan yang membuat kamu mempertimbangkan dampak atau risiko dari setiap pencatatan aset dan liabilitas pada laporan keuangan.

Harapannya, kamu dapat menyimpan dan mengalokasikan dana yang cukup untuk membayar hutang. Selain itu, prinsip konservatisme dapat menjadi metode optimal untuk merencanakan pengeluaran di masa depan, yang mana juga penting bagi seluruh pemangku kepentingan.

4. Berbasis Biaya

Prinsip teori akuntansi yang satu ini menekankan pentingnya mencatat semua aset dan liabilitas yang kamu beli atau dapatkan dengan sesegera mungkin. Tentu saja berdasarkan biaya pengeluaran untuk menjaga kegiatan bisnis tetap teratur dan sesuai dengan prinsip akuntansi. 

Berkat pemahaman prinsip ini, kamu dapat mengetahui nilai aset yang kamu miliki serta menghindari kesalahan atau manipulasi informasi yang dapat merugikan pemangku kepentingan.

5. Berbasis Periode Waktu

Prinsip akuntansi yang berkaitan dengan periode waktu menekankan pentingnya menyusun laporan hasil operasional secara berkala pada setiap periode. Tujuannya adalah untuk menciptakan sekumpulan variabel yang memungkinkan perbandingan laporan keuangan dari waktu ke waktu.

Oleh karenanya, kamu dapat menganalisis tren keuangan perusahaan secara komprehensif. Serta memantau kinerja bisnis perusahaan seiring berjalannya waktu dalam rangka mengidentifikasi pola atau perubahan yang signifikan dalam operasional perusahaan.

Rekayasa Pelaporan Keuangan pada Teori Akuntansi

Dalam mempelajari ilmu akuntansi, kamu harus memahami bahwa upaya pelaporan keuangan merupakan hasil dari rekayasa keuangan. Singkatnya, rekayasa keuangan adalah proses pemikiran yang logis serta mempertimbangkan ideologi, konsep dasar, dan teori akuntansi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. 

Secara prinsip, proses rekayasa pelaporan keuangan adalah upaya untuk menjawab pertanyaan fundamental mengenai bagaimana kegiatan operasional suatu perusahaan dapat terwujud dalam bentuk laporan keuangan. 

Sehingga, pihak target dapat memperoleh gambaran finansial mengenai operasi perusahaan, tanpa perlu secara fisik mengunjungi perusahaan atau mengalami langsung operasinya. 

Umumnya, pihak yang dapat melakukan perekayasaan laporan keuangan adalah individu atau organisasi yang ahli dalam bidang akuntansi dan suatu tim yang dibentuk secara khusus untuk melakukannya. Sehingga, perekayasaan laporan keuangan akan mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Menetapkan konsep dasar atau postulat sebagai landasan utama.
  • Menentukan tujuan dari pelaporan.
  • Mengidentifikasi pihak-pihak yang menjadi target atau sasaran dari pelaporan.
  • Memilih dan menentukan informasi yang perlu untuk tersampaikan.
  • Menentukan cara penyampaian informasi yang sesuai.
  • Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaporan.
  • Menyusun dokumen resmi berupa pernyataan konsep yang menggambarkan prinsip-prinsip.
  • Menetapkan standar akuntansi dan merencanakan sistem akuntansi untuk mengimplementasikan standar tersebut.

Salah satu contoh upaya rekayasa pelaporan keuangan dalam hal teori akuntansi adalah manipulasi laporan keuangan pada PT. Bank Mandiri pada tahun 2018-2019 lalu. Tim Pemantau Keuangan LSM Indonesia mendapati adanya kajian ilmiah yang membuat Indonesia merugi puluhan triliun rupiah.

Dugaan adanya rekayasa atau manipulasi dalam laporan keuangan yang dilakukan oleh akuntan (auditor) terjadi dengan persetujuan dari pihak yang bertanggung jawab. 

Tanggung jawab auditor berakhir setelah pihak yang bertanggung jawab menandatangani Pernyataan Bertanggung Jawab atas hasil pemeriksaan tersebut di atas kertas bermaterai. Sebelum akhirnya laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari laporan keuangan tersebut dipublikasikan.

Sudah Tahu Pentingnya Teori Akuntansi pada Pengelolaan Keuangan, Bukan?

Demikian penjelasan lengkap mengenai dasar teori akuntansi yang perlu kamu pahami. Ilmu akuntansi ini menjadi aspek penting dalam praktik akuntansi dan pengambilan keputusan bisnis yang cerdas. Sehingga, kamu dapat memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan mencerminkan kinerja dan posisi keuangan perusahaan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page