Teori Manajemen: Bunyi, Jenis, Pentingnya, dan Implementasi

Teori manajemen atau management theories sudah ada sejak manajemen menjadi bagian dari bisnis. Meski ada beberapa teori yang usianya cukup lama, isi dan prosesnya masih relevan dengan standar manajemen saat ini. Lantas sepenting apa sih teori tersebut dan bagaimana dampaknya untuk perusahaan?

Pada kesempatan kali ini kita akan mengajak para pembaca untuk mengenal lebih dekat tentang management theories beserta jenis dan implementasinya. Dengan begitu, Anda bisa menyimpulkan sendiri bagaimana perubahan teori tersebut dari waktu ke waktu hingga prosesnya.

Apa Itu Teori Manajemen?

Teori Manajemen
Teori Manajemen | Image Source: Pexels

Secara harfiah teori manajemen merupakan seni yang merangkum dan memberikan wadah untuk bertemu dengan ide-ide dalam pengelolaan pekerjaan. Ide-ide tersebut tidak muncul begitu saja, melainkan tercetus dari para pakar dan cendekiawan yang berwawasan luas.

Teori ini juga mengajarkan kepada para petinggi perusahaan mulai dari direktur, manager, supervisor, dan divisi-divisi lainnya untuk menentukan atau menerapkan strategi yang paling efektif dan efisien. 

Jadi, teori tersebut tidak bisa ditelan secara mentah-mentah untuk kemudian diterapkan dalam infrastruktur perusahaan. Akan tetapi, perlu dilakukan kajian terlebih dahulu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada sehingga teori bisa selaras dengan kondisi perusahaan.

Jenis dan Bunyi Teori Manajemen 

Jenis Teori Manajemen 
Jenis Teori Manajemen | Image Source: Pexels

Manajemen mempunyai makna sebagai proses pemakaian sumber daya untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Berikut adalah 6 jenis teori manajemen yang perlu Anda pelajari beserta tokoh-tokohnya, yaitu:

1. Teori Manajemen Ilmiah (Frederick W. Taylor)

Frederick W. Taylor merupakan seorang ilmuwan atau insinyur yang melakukan eksperimen untuk mendapatkan cara paling efektif dan efisien dalam menyelesaikan tugas. Ide- ide tersebut Taylor rangkum dalam sebuah karya yang berjudul “The Principles of Scientific Management”.

Karya tersebut memiliki makna bahwa membuat seseorang bekerja keras bisa memaksimalkan kinerjanya. Maka dari itu, management theories ilmiah ini bertujuan untuk menjadikan pekerjaan bisa lebih cepat selesai.

Akan tetapi, teori ini juga mempunyai beberapa kekurangan. Adapun kekurangan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Mempelajari semua tugas yang ada untuk mengetahui cara yang paling tepat dalam menyelesaikannya.
  • Antara pekerja dan pekerjaan harus sesuai dengan kemampuan serta motivasi.
  • Pekerjaan harus mendapat pemantauan secara ketat untuk memastikan semua pekerja melakukan pekerjaannya sesuai dengan praktik kerja perusahaan.
  • Manajer harus meluangkan waktu untuk merencanakan dan melatih karyawan demi mencapai tujuan.

Sementara itu, konsultan manajemen pertama dalam sejarah, Taylor mengemukaan ada prinsip yang menunjang teorinya yakni sebagai berikut.

  • Mengembangkan ilmu dalam setiap elemen pekerjaan.
  • Melakukan seleksi, pelatihan, pengajaran, dan pengembangan untuk para pekerja secara ilmiah.
  • Bekerja sama dengan para pekerja.
  • Membagi tugas dan tanggung jawab.

2. Teori Manajemen Administratif (Henri Fayol)

Management theories yang kedua dari Henry Fayol yakni teori administratiF. Henry Fayol adalah seorang engineer di dunia pertambangan. Rasa ketertarikannya dengan manajemen membuatnya melakukan penelitian dan mengembangkan sebuah teori khusus.

Dalam penelitiannya Henry menganalisa berbagai kondisi yang kemungkinan besar bisa terjadi. Selain itu, teori administratif juga diambil dari perspektif manager. Ada sebanyak 6 fungsi manajemen administratif yang ia dapatkan, yakni:

  1. Forecasting (Peramalan)
  2. Planning (Perencanaan)
  3. Organizing (Pengorganisasian)
  4. Commanding (Perintah)
  5. Coordinating (Koordinasi)
  6. Controlling (Kontrol)

Sementara itu, ada 14 prinsip dari teori manajemen dari Henry yakni sebagai berikut.

  1. Disiplin
  2. Subordinasi
  3. Sentralisasi
  4. Kesatuan arah
  5. Kesatuan perintah
  6. Wewenang
  7. Pembagian kerja
  8. Semangat kerja karyawan (Esprit de Corps)
  9. Stabilitas masa kerja personal
  10. Ketertiban
  11. Rantai scalar
  12. Inisiatif
  13. Ekuitas
  14. Remunerasi

3. Teori Manajemen Birokratis (Max Weber)

Teori manajemen dari Max Weber merupakan teori birokrasi yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan atau organisasi akan bekerja dengan maksimal, apabila menggunakan struktur birokrasi. Weber percaya bahwa strategi yang satu ini sangat cocok untuk menjalankan bisnis besar.

Teori birokrasi mencakup lima prinsip utama yakni:

  1. Impersonal: Aturan serta regulasi yang membuat struktur bisnis menjadi sebuah impersonal. 
  2. Spesialisasi tugas: Spesialisasi ini sangat menekankan kepada kepentingan karyawan dalam memenuhi peran yang mereka miliki dalam perusahaan.
  3. Seleksi formal: Perusahaan tidak akan maju dan berkembang apabila pemimpinnya kurang kompeten. Maka dari itu, perlu seleksi formal untuk mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Mereka harus melewati beberapa proses untuk mengetahui kelayakannya.
  4. Hirarki: Semua perusahaan baik skala besar maupun kecil mempunyai hirarki yang jelas.
  5. Aturan dan persyaratan: Prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang tahu apa yang menjadi aturan dari perusahaan.

4. Teori Manajemen Hubungan Manusia (Elton Mayo)

Dalam management theories hubungan manusia, Elton Mayo menegaskan hubungan antar sesama manusia yang terjadi dalam suatu organisasi. Mayo berpendapat, ketika seorang lebih dihargai dalam sebuah organisasi maka produktivitas kinerjanya akan semakin meningkat.

Tak menutup kemungkinan bahwa sampai detik ini masih ada sistem senioritas yang membuat karyawan lain tidak nyaman. Maka dari itu, teori ini dapat menjadi acuan yang bagus untuk menunjang hubungan sesama karyawan di perusahaan.

Teori hubungan manusia sangat menekankan pada kinerja tim dan pujian. Nuansa penghargaan akan menghadirkan rasa hangat dan kenyamanan dalam diri pekerja. Karena itu, Mayo juga menyimpulkan bahwa pekerja akan lebih semangat dan termotivasi ketika memperoleh apresiasi dan perhatian.

5. Teori Manajemen Sistem (Ludwig Von Bertalanffy)

Teori manajemen sistem mempercayai bahwa semua bisnis merupakan ikatan dan rentetan dari sebuah sistem. Sama halnya dengan makhluk hidup yang saling berhubungan satu sama lain agar operasi bisnis dapat tetap berjalan dengan baik.

Dalam teori ini, Ludwig Von Bertalanffy menjelaskan bahwa segala sesuatunya perlu bekerja sama agar bisnis mampu berkembang. 

Sebuah bisnis tidak hanya tentang otak dan manusia saja. Melainkan juga lebih dari sekedar direktur yang mampu memimpin dan memberikan arahan secara jelas.

6. Teori Manajemen X & Y (Douglas McGregor)

Jenis teori yang terakhir adalah X & Y dari Douglas McGregor.  Untuk menerapkan teori ini, harus ada jalan tengah atau solusi. Sederhananya seperti ini, pekerja teori X tidak mempunyai ambisi untuk bekerja keras dan harus diperintah oleh atasan terlebih dahulu.

Sedangkan, pekerja teori Y tidak perlu mendapat perintah terlebih dahulu. Mereka menikmati dan mencintai pekerjaan dengan disiplin. Memang ini sering terjadi di perusahaan. Oleh sebab itu. perlu ada jalan keluar untuk menengahi.

Pentingnya Teori Manajemen untuk Bisnis

Management theories sangat penting untuk sebuah bisnis. Tanpa penerapan teori ini, perusahaan tidak akan mampu bersaing. Ilmu yang satu ini akan memastikan bahwa strategi perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala. 

Selain itu, ilmu manajemen dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan dengan cara yang telah ditetapkan. Jika disimpulkan, ada 4 alasan utama manajemen beserta teori-teorinya itu sangat penting. Berikut 4 alasan tersebut, yaitu:

  1. Membantu perusahaan atau organisasi untuk meraih tujuan.
  2. Mensukseskan kegiatan di perusahaan mulai dari awal hingga akhir.
  3. Membantu untuk menyusun dan mengatur strategi yang paling tepat dan sesuai untuk bisnis.
  4. Mempermudah pekerjaan manusia.

Implementasi Teori Manajemen

Seringkali teori yang kita pelajari tidak bisa langsung diterapkan begitu saja. Butuh proses dan  analisa terlebih dahulu. Dalam dunia bisnis, penerapan teori dasar ini dapat Anda mulai dari investasi dengan upgrade kompetensi karyawan.

Sebagaimana yang telah diajarkan, Taylor setiap pemimpin harus mengamati kinerja karyawan terlebih dahulu. Tujuannya agar mampu menetapkan kebijakan terbaik untuk meningkatkan kualitas dan kinerjanya. Setelah berhasil menentukan strategi yang sesuai barulah ditetapkan pelatihan dan pengembangan produktivitas.

Di samping itu, meski Anda adalah seorang pemimpin namun melibatkan para karyawan dalam mengambil keputusan tidak akan merugikan perusahaan. Sebab, Anda tidak pernah tahu bagaimana potensi mereka jika perusahaan tidak memberikan fleksibilitas waktu untuk menerima saran dari karyawan.

Dengan memberikan kesempatan menyampaikan pendapat, mereka akan memperoleh tanggung jawab atas keputusan tersebut. Jadi, Anda bisa menilai pula mana karyawan yang berkompetensi dan mana yang tidak.

Terapkan Teori Manajemen untuk Mengontrol Perusahaan!

Setiap teori manajemen dapat memberikan wawasan yang luas untuk para pebisnis seperti Anda. Bahkan, Anda bisa mengkombinasikan beberapa teori sekaligus demi mewujudkan keberhasilan manajerial yang efektif dan efisien. 

Manajemen yang Anda tetapkan akan berdampak untuk keberlangsungan perusahaan. Oleh sebab itu, penting agar Anda mampu mempertimbangkan sejumlah faktor ketika memutuskan memilih teori yang digunakan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page