Ada berbagai macam teori yang menjadi landasan pada pengembangan metode serta strategi pembelajaran. Teori Vygotsky merupakan salah satunya. Lev Vygotsky, seorang psikolog yang mengembangkan teori ini. Selengkapnya, simak di sini!
Daftar ISI
Siapa itu Lev Vygotsky?
Sebelum membahas teorinya, kenali dulu latar belakang singkat dari pihak yang mencetuskannya, yakni Lev Vygotsky. Pria yang memiliki nama lengkap Lev Semenovich Vygotsky ini adalah seorang psikolog berkebangsaan Rusia yang lahir pada tanggal 5 November 1896.
Vygotsky sangat berdedikasi pada pemikiran atau konsep mengenai perkembangan kognitif, terutama mengenai hubungan antara bahasa dan pikiran, budaya, serta faktor sosial.
Oleh karena itu, Vygotsky menjadi salah satu teoritisi utama yang sangat menghargai pengaruh daya pengembangan dan lingkungan dalam kerangka teori perkembangan kognitif.
Seiring waktu berjalan, karya-karya Vygotsky mulai tersebar luas. Ide-ide yang ia ajukan dapat memengaruhi berbagai bidang studi, mulai dari perkembangan anak, psikologi kognitif, serta pendidikan.
Apa itu Teori Vygotsky?
Teori Vygotsky adalah teori yang berfokus pada pentingnya peranan sosial dan interaksi dalam sebuah pembelajaran. Vygotsky mengusung salah satu filosofinya yang terkenal, yakni mengenai peran manusia dan lingkungan.
Menurutnya, manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tentu manusia berbeda dengan hewan yang hanya bisa merespon lingkungan. Konsep inilah yang kemudian mendasari pembentukan Teori Konstruktivisme Sosial.
Teori ini berfokus pada pembangunan kognitif anak melalui interaksi sosial. Vygotsky juga berpendapat bahwa pengetahuan dan perkembangan kognitif seseorang mendapatkan pengaruh dari faktor sosial.
Dengan begitu, ia mengartikan bahwa pengetahuan dan perkembangan kognitif individu tidak hanya berasal dari pengalaman pribadi, tetapi dapat juga berasal dari interaksi dengan lingkungan sosial di luar dirinya. Meskipun demikian, ini tidak berarti bahwa individu tersebut bersifat pasif dalam perkembangan kognitifnya.
Vygotsky juga menekankan bahwa peran aktif individu dalam mengonstruksi pengetahuannya adalah upaya yang sangat penting.
Teori Vygotsky sebenarnya lebih cocok dikatakan sebagai pendekatan sosiokonstruktivisme. Teori ini mengindikasikan bahwa perkembangan kognitif individu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal itu meliputi tindakan aktif individu itu sendiri sedangkan faktor eksternal meliputi interaksi sosial. Keduanya memiliki peran aktif dalam pembentukan pengetahuan dan perkembangan kognitif.
3 Ide Utama dalam Teori Vygotsky
Berikut ini adalah tiga ide utama dari pemikiran Vygotsky:
- Perkembangan intelektual terjadi ketika individu menghadapi konsep-konsep baru yang sulit untuk mereka hubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada.
- Interaksi dengan orang lain memberikan kontribusi penting dalam memperkaya perkembangan intelektual.
- Peran guru di sini adalah sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran siswa.
Vygotsky menyebutkan bahwa terdapat dua elemen kunci dalam proses pembelajaran. Elemen-elemen tersebut yaitu proses biologis sebagai dasar pembelajaran dan proses psikologis terkait dengan lingkungan sosial budaya.
Tahapan Perkembangan Kognitif Vygotsky
Tahapan perkembangan kognitif menurut teori Vygotsky adalah sebagai berikut:
1. Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)
ZPD merupakan fase ketika seorang anak belum mampu mengatasi tugas secara mandiri. Namun, anak dapat melakukannya dengan meminta bantuan dari orang dewasa.
ZPD terletak di antara tingkat perkembangan aktual dan potensial seorang anak. Dalam hal ini, definisi ZPD adalah perkembangan kemampuan berpikir anak yang masih memerlukan bantuan dari teman, guru, atau orang tua.
2. Scaffolding
Scaffolding sendiri adalah tahapan pemberian dukungan. Dalam tahap ini, anak akan menerima bimbingan intensif di awal pembelajaran. Kemudian bimbingan tersebut akan mengalami pengurangan frekuensi secara bertahap. Ini bertujuan agar anak dapat menjadi lebih mandiri.
3. Bahasa dan Pemikiran
Bahasa juga berfungsi sebagai alat untuk merencanakan dan mengendalikan perilaku. Vygotsky mengemukakan bahwa penggunaan bahasa untuk mengatur diri sendiri merupakan langkah penting dalam perkembangan kognitif.
Anak-anak perlu berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka dapat memusatkan perhatian pada pemikiran internal mereka.
4. Pembelajaran Kooperatif
Teori Vygotsky memberikan dukungan terhadap penggunaan metode pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran ini, anak-anak akan saling membantu satu sama lain. Teman sebaya juga dapat berperan dalam membantu perkembangan belajar teman lainnya.
5. Menjadi Panutan Satu Sama Lain
Aspek penting dalam pendekatan ini adalah saling memberikan contoh dan mendorong terjadinya dialog internal. Guru dapat mengadopsi pendekatan pembelajaran kontekstual untuk menciptakan lingkungan di mana siswa dapat saling memahami dan berpikir secara aktif.
Vygotsky menggarisbawahi peran penting interaksi sosial, bahasa, dan dukungan dalam perkembangan kognitif anak dalam konsep-konsep ini.
Manfaat dari Penerapan Teori Vygotsky
Adapun manfaat dari penerapan teori Vygotsky adalah sebagai berikut:
- Peluang anak jadi terbuka lebar untuk mengembangkan Zona Perkembangan Proksimal melalui pembelajaran.
- Perlu adanya penyesuaian pembelajaran dengan tingkatan potensial perkembangan anak.
- Pembelajaran ini lebih berfokus pada strategi dalam pengembangan kemampuan berpikir bersama (intermental) daripada kemampuan berpikir individu (intramental).
- Anak akan memperoleh kesempatan untuk mengintegrasikan pengetahuan yang telah mereka pelajari dengan pengetahuan baru saat mereka memecahkan masalah dan menyelesaikan tugas.
- Pembelajaran menjadi proses bersama dalam membangun pengetahuan atau makna baru pada semua individu yang terlibat. Jadi, proses pembelajaran ini tidak hanya sebagai proses transfer pengetahuan saja.
Contoh Penerapannya
Beberapa contoh implementasi teori perkembangan kognitif Vygotsky dalam proses belajar-mengajar adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan Pengaturan Kelas Kolaboratif
Penciptaan pengaturan kelas yang kolaboratif akan membantu siswa untuk saling berinteraksi satu sama lain. Selain itu, para siswa dapat berbagi strategi mereka untuk memecahkan masalah secara efektif. Strategi yang tercipta tersebut tentunya menyesuaikan dengan Zona Perkembangan Proksimal mereka.
2. Peran Guru dan Teman Sebaya
Guru dan teman sebaya memiliki peranan yang sama pentingnya dalam memengaruhi perkembangan kognitif seorang anak. Perkembangan anak akan semakin cepat jika proses pembelajarannya dilakukan secara berkelompok dan kooperatif.
3. Pengajaran oleh Teman Sebaya
Seperti penjelasan sebelumnya, teman sebaya juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak. Dalam penerapan konsep pembelajaran kerja kelompok, anak dapat saling membantu temannya satu sama lain dalam memahami materi pelajaran.
4. Pendampingan oleh Guru
Guru akan memberikan bimbingan pada anak-anak dalam setiap kegiatan pembelajaran aktif. Secara teoritis, guru berperan memberikan dukungan atau scaffolding. Sementara itu, anak-anak bekerja dalam Zona Perkembangan Proksimal mereka.
Baca Juga : Metode Pembelajaran Secara Inklusi yang Cocok untuk ABK
Sudah Paham tentang Teori Vygotsky?
Setelah membaca artikel ini dengan seksama, apakah kamu sudah memahami teori Vygotsky dengan baik? Teori ini menekankan tentang pentingnya interaksi sosial, kerja sama, dan dukungan dalam perkembangan kognitif anak.
Hasil pemikiran dari Vygotsky ini menjadi pintu pembuka bagi pendekatan pembelajaran yang lebih kooperatif dan terlibat secara aktif. Sebab, konsep-konsep Vygotsky memainkan peran krusial dalam membentuk cara dalam memahami perkembangan kognitif anak-anak.
Selain itu, teori ini juga mengarahkan pendidikan menuju lingkungan yang lebih inklusif dan berorientasi pada perkembangan potensial setiap individu. Dengan penerapan teori ini dalam praktik pembelajaran, dapat dilihat betapa pentingnya untuk mendorong anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan peluang dan dukungan.