Wawancara: Pengertian, Jenis, Teknik, Langkah & Contohnya

Wawancara atau interview adalah kegiatan tanya jawab yang melibatkan pewawancara dan narasumber atau informan. Kegiatan ini berisi percakapan yang bersifat dua arah, artinya pewawancara dan narasumber saling memberikan feedback.

Mengenal Apa Itu Wawancara?

Seperti penjelasan sebelumnya, kegiatan satu ini berisi percakapan formal dan non-formal, tergantung pada topik dan narasumber yang diwawancarai. Kegiatan ini bisa melibatkan lebih dari dua orang untuk saling bertukar informasi yang dibutuhkan.

Biasanya, kegiatan interview dilakukan secara langsung atau tatap muka. Namun, karena sudah ada teknologi dan media sosial, kegiatan ini bisa dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui panggilan telefon, video, dan lainnya.

Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi lisan yang terstruktur. Artinya, kegiatan ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan harus mengikuti kaidah atau teknik interview yang berlaku.

Meski terlihat mudah, tidak semua orang bisa melakukan kegiatan interview secara baik dan benar berdasarkan ketentuan yang berlaku. Sebab, dalam kegiatan interview harus menghasilkan data atau informasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Jenis-Jenis Wawancara

Interview terbagi dalam dua jenis kategori. Dua jenis kategori interview tersebut meliputi kategori pelaksanaan dan kategori narasumber atau sasaran penjawab. Berikut rangkumannya:

Jenis Interview Berdasarkan Kategori Pelaksanaan

Dalam kategori pelaksanaannya, interview terbagi menjadi 7 jenis. Di mana masing-masing jenis tersebut memiliki fungsi dan penerapan yang berbeda-beda. Berikut 7 jenis interview berdasarkan kategori pelaksanaannya:

1. Interview Bebas

Pertama ada jenis interview bebas. Seperti namanya, pewawancara memiliki kebebasan untuk mengajukan pertanyaan apa saja kepada narasumber atau responden.

Meski memiliki kebebasan, pewawancara harus memperhatikan keterkaitan topik dengan isi pertanyaan yang diajukan. Jika tidak, maka arah pertanyaan menjadi tidak terkendali dan tujuan dari interview pun tidak maksimal.

2. Interview Terpimpin

Kedua, ada jenis interview terpimpin, yaitu pewawancara sudah dibekali oleh pertanyaan yang lengkap dan terperinci sesuai dengan topiknya. Bisa dikatakan, interview terpimpin ini berbeda dengan interview bebas yang isi pertanyaannya tidak terperinci dengan jelas.

Untuk menerapkan jenis interview satu ini, pewawancara harus menulis beberapa pertanyaan yang nantinya akan diajukan kepada narasumber atau responden. List atau daftar pertanyaan interview ini akan diseleksi untuk mendapatkan pertanyaan yang berbobot dan bisa menggali informasi lebih dalam.

3. Interview Bebas Terpimpin

Ketiga, ada wawancara bebas terpimpin, yaitu gabungan antara jenis interview bebas dengan interview terpimpin. Jadi, nantinya pewawancara akan menggabungkan interview bebas dan terpimpin saat pelaksanaannya.

Supaya tidak keliru, dalam pelaksanaan interview bebas terpimpin ini pewawancara harus membuat daftar pertanyaan sesuai dengan topik dan informasi yang ingin digali. Setelah itu, pewawancara bebas mengembangkan pertanyaan tersebut agar data yang didapatkan semakin lengkap.

4. Interview Panel

Selanjutnya ada jenis interview panel, yaitu interview yang dilakukan oleh beberapa orang atau sekelompok yang berisi banyak orang. Jenis interview ini bertujuan untuk mendapatkan data informasi atau pendapat narasumber lebih luas, kemudian mengevaluasi para narasumber dari berbagai sudut pandang berbeda.

5. Interview Individual

Jenis kelima ada interview individual. Seperti namanya, jenis satu ini dilakukan secara individu atau sendiri, tanpa melibatkan banyak orang. Sederhananya interview individual kebalikan dari interview panel.

Interview yang masuk ke dalam jenis individual adalah interview kerja. Proses wawancara ini hanya melibatkan satu orang, yaitu HRD atau supervisor perusahaan dengan para calon karyawan.

Tujuan dari interview kerja tersebut adalah untuk mencari kecocokan calon karyawan dengan posisi yang dilamar. Selain itu, tujuan kegiatan interview ini juga mengenal pribadi calon karyawan secara langsung.

6. Interview Melalui Telepon

Dalam pelaksanaannya, jenis interview satu ini dilakukan melalui sambungan telepon antara pewawancara dengan narasumber atau responden.

Interview melalui sambungan telepon digunakan jika narasumber dan pewawancara berada di lokasi yang berbeda dan tidak memungkinkan untuk bertemu langsung karena alasan tertentu.

Jenis interview ini sudah banyak digunakan, karena dianggap lebih efektif menggali informasi dari narasumber yang jauh. Bahkan, acara-acara di TV sudah lama menggunakan jenis interview ini.

Salah satu kelebihan dari jenis interview melalui sambungan telepon adalah tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

Sedangkan kekurangan dari jenis interview ini adalah koneksi telepon seluler yang jelek, sehingga menimbulkan noise atau terputusnya panggilan telepon. Hal ini akan mengharuskan pewawancara untuk melakukan panggilan ulang dan mengajukan pertanyaan yang belum terjawab.

7. Interview Melalui Video

Selain sambungan telepon, wawancara juga bisa dilakukan melalui panggilan video, seperti Zoom, Skype, Google Meet, atau melalui WhatsApp.

Jenis interview ini hampir sama seperti interview melalui sambungan telepon. Hanya saja dalam praktiknya, panggilan video akan menampilkan wajah narasumber atau responden.

Wajah narasumber yang muncul akan membuat kegiatan interview lebih kredibel dan jawaban dari narasumber bisa dipertanggung jawabkan.

Meski begitu, interview melalui panggilan video ini juga memiliki kekurangan yang harus diketahui oleh pewawancara, agar bisa mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi.

Salah satu masalah yang bisa menjadi kekurangan dari jenis interview ini adalah koneksi internet yang tidak bagus. Koneksi internet yang terganggu bisa membuat panggilan video terjeda atau bahkan terputus.

Jenis Interview Berdasarkan Narasumber atau Responden

Kategori kedua ada interview berdasarkan narasumber atau responden. Jenis ini juga bisa ditentukan berdasarkan tujuan interview. Dalam kategori ini, interview terbagi menjadi 5 jenis, yaitu

1. Research Interview

Research atau riset interview digunakan oleh pewawancara untuk mendapatkan data riset atau penelitian. Karena sifatnya sangat penting, jenis wawancara ini harus terstruktur dan penerapannya cenderung formal.

Selain itu, narasumber atau responden research interview adalah orang-orang yang memiliki informasi penting yang terkait dengan data riset atau penelitian yang sedang dilakukan.

2. Diagnostic Interview

Kedua, ada diagnostic interview. Jenis interview ini hanya digunakan di dalam dunia medis atau kesehatan. Sebab, tujuan dari diagnostic interview adalah memahami bagaimana gejala-gejala yang dialami oleh pasien untuk mendiagnosis suatu penyakit.

Karena hanya bisa digunakan dalam lingkungan medis atau kesehatan, biasanya pewawancara memiliki latar belakang atau tujuan tentang dunia kesehatan. Sedangkan narasumber atau responden dari diagnostic interview adalah para pasien, baik yang rawat inap atau rawat jalan.

3. Consultation Interview

Ketiga, ada jenis consultation atau konsultasi interview. Seperti namanya, consultation interview berbentuk konsultasi yang biasa dilakukan oleh lingkungan pendidikan hingga perusahaan.

Tujuan dari konsultasi interview ini adalah menemukan solusi untuk mengatasi sebuah masalah. Contohnya, konsultasi yang dilakukan oleh Guru Bimbingan Konseling (BK) kepada siswa yang memiliki masalah.

4. Screening Interview

Keempat, ada jenis screening interview, yaitu wawancara yang digunakan untuk tujuan seleksi beberapa orang hanya dalam waktu singkat. Jenis interview satu ini biasanya digunakan oleh perusahaan untuk mencari karyawan yang sesuai dengan kandidat perusahaan.

5. Intake Interview

Terakhir, ada jenis intake interview. Jenis interview ini digunakan untuk mengetahui apa saja keinginan atau motivasi narasumber sebelum mengikuti treatment yang ditawarkan. Contoh penerapan dari intake interview yaitu interview dokter kecantikan dengan pasiennya.

Fungsi dan Tujuan dari Wawancara

Interview adalah kegiatan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dengan cara bertanya kepada narasumber yang dipilih. Hal-hal yang melibatkan interview adalah seleksi kerja, jurnalisme, riset, konseling, dan lainnya.

Tujuan utama interview adalah mendapatkan informasi yang berguna untuk berbagai kepentingan yang sudah ditentukan. Selain itu, interview juga bisa berfungsi untuk mengetahui jati diri seseorang, mulai dari kemampuan, minat, dan pengalaman.

Melalui interview ini, pewawancara akan memberikan penilaian atau pendapat tentang narasumbernya. Misalnya, cocok atau tidaknya dengan posisi kerja yang ditawarkan oleh perusahaan.

Jika dalam dunia kerja, interview digunakan untuk mendapatkan karyawan yang sesuai. Maka, dalam dunia riset, interview digunakan untuk mengumpulkan data seseorang atau suatu kelompok yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman, pendapat, dan sikap narasumber terhadap masalah atau isu yang diteliti.

Sedangkan dalam dunia jurnalisme, interview digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai isu atau topik berita yang akan dimuat dalam artikel atau dinaikkan menjadi berita TV.

Sementara itu, interview dalam dunia terapi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang masalah yang dihadapi oleh narasumber, dalam hal ini sebagai klien. Tujuan interview ini untuk membantu mereka menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, fungsi atau tujuan dari wawancara setiap bidang berbeda-beda. Sebab, kegunaan interview akan disesuaikan dengan tujuan dari pewawancara.

3 Teknik Melakukan Interview

Melakukan interview harus berpatokan pada teknik-teknik dasar, agar interview berjalan lancar dan informasi yang didapatkan pun sesuai harapan. Agar tidak keliru, berikut 3 teknik interview yang bisa ditiru:

1. Pemilihan Responden atau Narasumber

Teknik pertama adalah menentukan atau memilih siapa narasumber yang akan diwawancarai. Jika pemilihan narasumber dilakukan tidak tepat, maka hasil interview yang diperoleh pun tidak sesuai dengan harapan.

Menentukan narasumber memang tidak mudah. Pastikan narasumber atau responden yang akan diwawancarai bisa memberikan informasi atau data-data penting.

Pemilihan narasumber juga berperan penting dalam seleksi kerja. Jika pemilihan narasumber sudah tepat, maka HRD tidak perlu membuang banyak waktu dan tenaga dalam proses perekrutan karyawan baru.

2. Mempersiapkan Wawancara dengan Baik

Jika pemilihan responden atau narasumber sudah tepat, teknik selanjutnya adalah menyiapkan daftar pertanyaan yang tepat.

Pastikan daftar pertanyaan berisi poin-poin penting yang berkaitan dengan tujuan interview. Contoh, pertanyaan dalam interview kerja bisa mencakup pengalaman, kemampuan, dan motivasi narasumber.

Sedangkan untuk interview jurnalistik, pertanyaan harus meliputi unsur 5W+1H dan berkaitan dengan berita yang akan diangkat menjadi artikel atau berita TV.

Sementara dalam riset atau penelitian, pertanyaan yang bisa diajukan oleh pewawancara meliputi pendapat, pandangan, dan sikap narasumber terhadap masalah yang dijadikan sebagai penelitian.

Kemudian, di dalam dunia terapi, pertanyaan yang diajukan harus bisa menggali informasi narasumber sebanyak-banyaknya. Isi pertanyaan tersebut bisa berupa pengalaman hingga masalah yang dihadapi.

Jika pertanyaan-pertanyaan tersusun dengan benar, maka informasi yang didapatkan pun bisa dijadikan sebagai acuan untuk penilaian dan mengambil keputusan.

3. Memperhatikan Hal-Hal saat Interview

Teknik terakhir adalah memperhatikan hal-hal saat melakukan interview. Tujuannya agar interview berjalan dengan nyaman, baik untuk pewawancara dan narasumbernya.

Hal pertama yang harus diperhatikan oleh pewawancara adalah bersikap sopan dan menggunakan bahasa yang santun. Hindari kata-kata yang bisa menyinggung perasaan narasumber, karena bisa mempengaruhi suasana interview.

Kedua adalah membuat narasumber nyaman. Jangan mengajukan pertanyaan yang bersifat menekan atau membuat narasumber tidak nyaman.

Hal ketiga adalah melibatkan narasumber untuk aktif selama wawancara berlangsung. Buatlah suasana interview berjalan dua arah atau feedback dari narasumber.

Terakhir adalah melakukan analisis hasil interview yang diperoleh. Analisis dilakukan dengan mengumpulkan atau mengelompokkan data dari narasumber. Selanjutnya, membuat kesimpulan dari hasil interview tersebut.

Contoh Teks Wawancara

Contoh Teks Wawancara
Dokumen.Tips

Sudah Siap Melakukan Wawancara?

Interview adalah kegiatan yang banyak digunakan oleh berbagai bidang, mulai dari dunia kerja, terapi, jurnalistik, hingga riset atau penelitian. Setiap bidang memiliki tujuan yang berbeda-beda, sehingga penerapannya juga tidak sama.Secara umum, wawancara terbagi menjadi dua kategori, yaitu berdasarkan pelaksanaannya dan berdasarkan narasumber atau tujuannya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page