Sholat Maghrib merupakan salah satu sholat wajib yang harus ditunaikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Sholat fardu wajib dalam ajaran Islam, memegang peranan penting dan memenuhi kebutuhan spiritual antara manusia dan pencipta-Nya. Oleh sebab itu, sebagai bentuk permohonan ridho kepada Allah SWT, wajib bagi kita mengawali dengan niat sholat maghrib yang benar.
Mengenal sholat maghrib sendiri sebagai kewajiban umat muslim yang dilaksanakan pada ‘Maghrib’ yakni kata bahasa arab yang berarti pada ‘Matahari senja’, yang berasal dari kata (gharaba), yang artinya ‘terbenam’ atau ‘akan disembunyikan’.
Sholat maghrib sendiri dikerjakan dengan tiga raka’at pada saat matahari terbenam. Dikutib dari buku yang ditulis Ridwan Abqary yang mengatakan bahwa Nabi Isa adalah nabi pertama yang mengerjakan sholat maghrib. beliau melaksanakan sholat magrib ketika allah swt menyelamatkannya dari kejahilan dan kebodohan kaumnya sendiri.
Daftar ISI
Bacaan Sholat Maghrib Baik Sendiri ataupun Bersama
Untuk mendapatkan kekusyuan serta kesempurnaan ibadah yang akan dilakukan. Ketahui bahwa niat sendiri menjadi pembeda antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, selain itu menjadi pembeda antara ibadah dengan kebiasaan.
Sholat fardu maghrib juga memiliki perbedaan saat melakukannya sendiri atau saat mengerjakannya bersama. Untuk mengetahui perbedaanya, simak ulasan mengenai niat sholat maghrib di bawah ini:
1. Niat Sholat Maghrib Sendiri
Jika kamu sholat sendiri di rumah atau di tempat beribadah lainnya, kamu bisa menggunakan niat Sholat Maghrib yang satu ini:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ
Dalam tulisan latin, bacaannya adalah “Ushalli fardhu Maghribi tsalaatsa roka’aatain mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta’aala.”
Adapun, makna dari bacaan niat tersebut dalam Bahasa Indonesia adalah “Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah ta’ala.”
Baca juga: Ayat Kursi Lengkap: Arab, Latin, Arti, Manfaat, dan Keutamaannya
2. Niat Sholat Maghrib Berjama’ah Sebagai Imam
Jika kamu hendak sholat maghrib berjama’ah dan bertindak sebagai Imam, awali sholat fardhumu dengan menggunakan niat berikut ini:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى
Tulisan latinnya adalah “Ushalli fardhu Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’aala.”
Terjemahan dalam Bahasa Indonesia dari niat tersebut menjadi: “Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta’ala.“
3. Niat Sholat Maghrib Berjama’ah Sebagai Makmum
Niat di bawah ini kamu gunakan saat hendak sholat fardhu maghrib berjama’ah dan beniat menjadi makmum.
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى.
Dalam tulisan Latin, bacaannya menjadi “Ushalli fardhu Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati makmuman lillaahi ta’aala.”
Sementara, dalam Bahasa Indonesia bacaannya adalah: “Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta’ala.”
Waktu Pelaksanaan dan Manfaat Sholat Maghrib
Sholat Fardhu lima waktu memiliki waktu pelaksanaan yang menjadi persoalan tauqifiyah (baku). Hal ini juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW melalui hadistnya yang berbunyi “ketentuan ihwal kapan waktu sholat bukanlah ijtihad manusia, melainkan sudah ditentukan dengan jelas, pasti dan detail dalam hadis”.
Selain hadis yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW, diriwayatkan juga dari Abdullah bin ‘Amr RA, yang sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, “ Bahwa waktu sholat maghrib yakni sebelum terbenamnya matahari”.
Hal ini diartikan sebagai tahap terjadinya perubahan langit dari terang menjadi gelap, langit akan berubah dari kemerahan menjadi gelap semakin mempertegas awal sholat maghrib. Namun yang perlu ditandai, bahwa waktu ini berlangsung saat cahaya merah cakrawala sudah benar-benar hilang.
Hal tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah RA yang berkata, Nabi Muhammad bersabda “Ada waktu maghrib adalah ketika matahari telah terbenam, sedangkan waktunya adalah ketika mega merah telah hilang.” (H Tirmidzi)
Di samping ketetapan waktunya, sholat maghrib ternyata memiliki ragam manfaat bagi umat muslim, yakni:
1. Sebagai Penolong Manusia
Mengerjakan sholat maghrib tepat waktu dan istiqomah akan menjadi penolong manusia baik di dunia maupun di akhirat, hal ini dijelaskan pada surat al-baqarah Allah SWT berfirman yang artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al-Baqarah ayat 45)
2. Mencegah dari Perbuatan Tercela
Dalam hal ini, tidak terkhusus sholat maghrib, semua sholat fardhu lima waktu memiliki keutamaan yaitu sebagai pencegah dari perbuatan keji, sebab sholat bisa menghalangi kita untuk berbuat hal-hal yang tercela.
Hal ini telah difirmankan oleh Allah SWT dalam QS. Al Ankabut ayat 45 “Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar”, oleh sebab itu, jangan sekali-kal bagi umat muslim meninggalkan sholat fardhu lima waktu.
3. Selalu dalam Kebaikan pada Hidupnya
Bagi umat muslim yang melaksanakan waktu sholat dengan niat sholat maghrib yang tepat serta tidak menunda-nundanya mendekati waktu isya, akan mendapatkan kebaikan semasa hidupnya.
Hal ini disampaikan dalam hadis dari Uqbah bin Amir radiallahu anhu yang berbunyi “Umatku akan senantiasa dalam kebaikan atau fitrah selama mereka tidak mengakhiri waktu sholat maghrib hingga munculnya bintang di langit,” (HR. Abu Daud dan Ahmad).
Seperti yang diketahui, bahwa waktu sholat maghrib yang tidak begitu banyak, sebaiknya umat muslim melaksanakan sholat maghrib di awal waktu. Mengerjakan sholat maghrib di awal waktu juga membuat umat muslim dalam kebaikan atau fitrah.
Baca juga: 3 Doa Buka Puasa Ramadhan & Sunnah: Arab-Latin dan Artinya
Tata Cara Sholat Maghrib Tiga Raka’at
Pada umumnya, tata cara sholat mengikuti rukun sholat. Rukun ini ialah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk ibadah shalat yang akan dikerjakan, sehingga jika salah satu rukun ini tidak dikerjakan atau terlewatkan, maka ibadah tersebut bisa dikatakan tidak sah.
Berikut ini tata cara langkah sholat maghrib tiga raka’at sesuai dengan rukun yang benar:
1. Rakaat pertama diawali berdiri menghadap kiblat
Anjuran berdiri bagi yang mampu. Sedangkan bagi orang yang tidak mampu, maka Ia bisa mengerjakannya dengan duduk ataupun berbaring. Sungguh Allah Maha Mengetahui setiap keadaan umatnya.
2. Takbiratul Ihram
Tabiraktul ihram diucapkan bersamaan dengan niat sholat maghrib di dalam hati. “Allahuakbar” diucapkan sambil mengangkat kedua tangan
3. Membaca Doa Iftitah
Setelah takbir, letakan kedua tangan di atas dada dengan tangan kanan di atas tangan kiri dan bacalah doa iftitah. Doa ini berisi ungkapan penghormatan dan dedikasi total kepada Allah SWT yang mencipakan semesta serta isinya.
Bacaan Doa Iftitah:
Allaahu Akbaru kabiiraa-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
4. Membaca Al-Fatihah
Setelah membaca doa iftitah, lanjutkan membaca Al-fatihah. Alfatihah merupkan komponen penting dalam sholat yang tidak boleh terlupakan atau terlewati. Jika seseorang melewatkan Al-fatihah dalam sholatnya, maka dianggap tidak sah juga sholatnya.
5. Membaca surat dari Al-Qur’an
Setelah membaca Al-fatihah, bacalah surat atau ayat lain dalam Al-Qr’an. Dalam hal ini, lebih baik jika memilih ayat atau surat yang dihafal dan paham akan isinya. Hal ini menjadi salah satu cara untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
6. Rukuk
Setelah menyelesaikan surat yang dipilih, lanjutkan dengan takbir dan rukuk. Posisikan kepala dan badan menekuk 90° sejajar dengan sajadah, dan lafaskan tasbih sebagai ungkapan atas keagungan Allah SWT.
Bacaan tasbih saat rukuk:
3x سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana Rabbiyal A’zimi Wabihamdih.
7. I’tidal (Bangun dari rukuk)
Setelah rukuk, bangkitlah dengan membaca: Sami Allahu Liman Hamidah. Rabbana Lakal Hamdh.
8. Sujud Pertama
Sujud pertama diawali dengan takbir dan sujud dengan membaca: Subhana Rabbiyal A’laa WabiHamDih 3x.
9. Duduk Diantara Dua Sujud
رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki, dan petunjuk untukku.”
10. Melakukan Sujud kedua
Sujud kedua dilakukan dengan cara yang sama seperti sujud pertama. Dan bacalah: Subhana Rabbiyal A’laa WabiHamDih.
11. Bangun Ra’kaat kedua
Bangun raka’at kedua, diteruskan dengan membaca Al-fatihah dan dilanjutkan dengan surat atau ayat pendek yang dipilih
12. Rukuk
Setelah membaca surat pendek, lanjutkan dengan rukuk dan membaca “Subhâna rabbiyal ‘adhîmi wa bihamdihi”.
13. I’tidal
Lanjutkan dengan I’tidal sambil membaca “Sami’allâhu liman hamidah rabbanâ lakal hamdu”.
14. Sujud pertama
Sujud sambil membaca “Subhâna rabbiyal a’la wa bihamdihi”.
15. Duduk di antara dua sujud
Duduk di antara dua sujud sambil membaca “Rabbighfirlî warhamnî wajburnî warfa’nî warzuqnî wahdinî wa‘âfinî wa‘fu ‘annî”.]
16. Sujud ke dua
Sujud kedua dilakukan dengan cara yang sama seperti sujud pertama. Dan bacalah: Subhana Rabbiyal A’laa WabiHamDih.
17. Tasyahud awal
Pada raka’at kedua, setelah dilakukannya sujud kedua, langkah selanjutnya adalah tasyahud awal dengan posisi duduk kaki ditekuk, satu kaki sebagai penjaganya, bacalah: “At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.”
18. Bangun Raka’at ketiga
Bangun raka’at ketiga, membaca Al-fatihah
19. Rukuk
Rukuk sambil membaca “Subhâna rabbiyal ‘adhîmi wa bihamdihi”.
20. I’tidal
Lanjutkan dengan I’tidal sambil membaca, “Sami’allâhu liman hamidah rabbanâ lakal hamdu”.
21. Sujud
Sujud sambil membaca, “Subhâna rabbiyal a’la wa bihamdihi”.
22. Duduk diantara dua sujud
23. Sujud ke dua rakaat ke tiga
24. Membaca tasyahud akhir.
Setelah melakukan kedua sujud dan duduk di antara sujud, lanjutkan dengan tasyahud akhir dengan posisi duduk setengah miring dengan kaki menyangga di sebelah kanan, serta membaca“Attahiyyatu lillah salamun ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh, salamun ‘alaina wa ‘ala ibadillah as-sholihin, Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid”.
25. Salam
Itulah niat sholat maghrib, keutamaannya, waktu yang tepat dan tata cara sholat Maghrib yang benar. Ikuti langkah-langkahnya satu persatu, Insyaallah akan menjadi jalan untuk mencapai ridho Allah SWT. Semoga bermanfaat ya!