13 Karakteristik Ideologi Terbuka di Indonesia dan Penjelasannya

Sebagai warga negara yang baik, memahami karakteristik ideologi terbuka sangat penting untuk melihat dunia secara lebih luas, kemudian mengembangkan ide yang lebih logis. Apalagi ideologi terbuka adalah konsep politik dan filsafat yang telah mendapatkan perhatian luas dalam konteks masyarakat modern saat ini. 

Apabila Anda sedang mempelajari konsep ideologi negara, Anda telah datang ke tempat yang tepat. Sebab, artikel ini akan menjelaskan apa saja karakteristik ideologi terbuka, mulai dari pengertian hingga penjelasan setiap karakteristiknya. 

Apa Itu Ideologi Terbuka?

Ideologi terbuka adalah cara hidup yang bersifat fleksibel dan dinamis, sehingga bisa berkembang seiring waktu. Ideologi terbuka juga diartikan sebagai nilai dan cita-cita yang berasal dari kekayaan moral, rohani, dan budaya masyarakat sendiri. 

Dengan kata lain, ideologi terbuka membuat suatu negara memiliki cita-cita dan nilai yang tidak berasal dari hasil paksaan pihak luar. Nah, di Indonesia sendiri, Pancasila sebagai wujud implementasinya dengan kandungan nilai praktis dan nilai ideal. 

Kedua nilai tersebut menjadi dasar dari ideologi bangsa Indonesia, sehingga masyarakat mampu mengikuti perkembangan zaman dan menerima pengaruh dari pihak luar. Bahkan, ideologi yang dinamis membuat negara tidak mudah kalah dalam persaingan global.

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup 

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup
Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup | Sumber Gambar: Freepik.com

Setelah mengetahui pengertian ideologi terbuka, mungkin Anda masih penasaran tentang perbedaan karakteristik ideologi terbuka dengan ideologi tertutup. Apa sajakah itu?

Pada ideologi terbuka, nilai dan cita-cita berasal dari agama, budaya, serta kekayaan adat, sehingga negara akan cenderung bisa merangkul sebuah reformasi. Hubungan penguasa dengan rakyat yaitu saling melengkapi. Penguasa sebagai penanggung jawab masyarakat yang menjadi wakil rakyat yang memiliki hak-hak rakyat. 

Beberapa contoh negara yang menerapkan karakteristik ideologi terbuka yaitu Indonesia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Kemudian contoh bentuk ideologi terbuka yaitu Pancasila, pluralisme, liberalisme, humanisme, feminisme, dan kosmopolitanisme.

Sedangkan pada ideologi tertutup, nilai dan cita-cita berasal dari pemikiran individu atau suatu kelompok tertentu yang memiliki kuasa. Dengan kata lain, masyarakat akan mengorbankan diri sendiri atas nama cita-cita atau nilai tersebut. 

Negara dengan ideologi tertutup akan menolak reformasi dan tidak menerima perubahan atau nilai-nilai lain. Masyarakat harus berpegang pada ideologi sesuai dengan ketentuan penguasa yang cenderung bersifat otoriter. 

Contoh negara yang menganut ideologi tertutup yaitu Cina, Korea Utara, dan Arab Saudi. Lalu, contoh bentuk ideologi tertutup antara lain komunisme, fasisme, ekstremisme agama, dan teokrasi. 

Karakteristik Ideologi Terbuka 

Ideologi terbuka memiliki karakteristik-karakteristik yang mencerminkan pandangan dunia yang mendorong kebebasan, inklusi, dan dialog terbuka. Beberapa karakteristik utama dari ideologi terbuka meliputi:

1. Sesuai dengan Kebudayaan Masyarakat 

Karakteristik Ideologi Terbuka Sesuai Kebudayaan
Karakteristik Ideologi Terbuka Sesuai Kebudayaan | Sumber Gambar: Freepik.com

Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam. Dengan Pancasila sebagai dasar negara, Indonesia mengambil nilai dari ideologi terbuka. Kebudayaan dalam masyarakat Indonesia yang beragam berhasil membentuk satu kesatuan utuh dan tidak bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat. 

2. Bersifat Dinamis 

Karakteristik ideologi terbuka selanjutnya yaitu bersifat dinamisme di mana sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Dengan kata lain, ideologi terbuka tidak bersifat kaku atau statis, melainkan memungkinkan penyesuaian dengan nilai-nilai dan tuntutan baru yang muncul seiring waktu.

Pada zaman masa kemerdekaan, masyarakat Indonesia tidak selalu memiliki pola pikir yang sama dengan masyarakat sekarang. Hal itulah yang menjadikan nilai Pancasila masih hidup sejak 1 Juni 1945 hingga sekarang untuk menjadi pedoman bagi masyarakat agar selalu berpikiran terbuka. 

3. Memiliki Kebebasan Berpendapat

Negara yang menganut karakteristik ideologi terbuka akan selalu memberikan kesempatan kepada rakyat untuk bebas berpendapat, baik dalam hal ucapan maupun tindakan. Di Indonesia, hal tersebut sesuai dengan nilai Pancasila sila keempat. 

Kebebasan berbicara dan berekspresi merupakan hak bagi setiap orang. Namun, kebebasan tersebut juga perlu disertai dengan rasa tanggung jawab sesuai standar yang berlaku pada suatu negara. 

4. Menjunjung Tinggi Pluralisme

Pluralisme merupakan tindakan yang memberikan anjuran tentang toleransi terhadap keberagaman, multikulturalisme, dan perbedaan agama. Hal ini sejalan dengan Indonesia yang terdiri dari berbagai perbedaan dalam masyarakat.

Oleh karena itu, dengan adanya pluralisme, maka setiap individu harus menerima semua perbedaan. Dengan kata lain, Anda juga bisa mengartikan pluralisme sebagai bentuk menghilangkan perasaan maupun pikiran yang memicu sikap intoleransi sosial. 

5. Karakteristik Ideologi Terbuka Berasal dari Masyarakat 

Pikiran yang terbuka berasal dari masyarakat dalam suatu kelompok. Semua ide atau gagasan tentang lingkungan akan memunculkan ideologi dalam negara. Selanjutnya, ideologi tersebut akan berguna untuk mengelola sistem politik, sosial, dan ekonomi negara. 

6. Memprioritaskan Musyawarah Mufakat 

Musyawarah Mufakat
Musyawarah Mufakat | Sumber Gambar: Freepik.com

Karakteristik ideologi terbuka selanjutnya yaitu saat musyawarah, peserta harus memprioritaskan kata-kata maupun hasil dari semua peserta musyawarah untuk mencapai mufakat. Sebagai dasar negara, Pancasila juga lahir dari hasil musyawarah mufakat oleh para pendiri bangsa. 

Dalam proses musyawarah, agar tercapai hasil yang menguntungkan masyarakat, maka harus dibentuk dengan logika dan akal sesuai dengan keputusan bersama. Dengan memastikan bahwa musyawarah didasarkan pada logika, akal sehat, dan partisipasi yang inklusif, masyarakat dapat mencapai keputusan yang lebih baik.

7. Hak Asasi Manusia (HAM) Harus Dihormati 

Ideologi terbuka juga menuntut adanya HAM dengan tujuan agar semua kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik. Negara akan menjamin kebebasan, persamaan hak, kelangsungan hidup, dan keamanan masyarakat, sehingga masyarakat terhindar dari tindakan yang merugikan. 

8. Sistem Pemerintahan yang Terbuka 

Sistem pemerintahan terbuka merupakan sistem di mana warga negara memiliki hak untuk mengetahui segala sesuatu tentang pemerintahan sehingga tercipta pengawasan yang bersifat publik. 

Pada umumnya, sistem pemerintahan terbuka mengasosiasikan dua konsep, yaitu transparansi dan akuntabilitas. Transparansi merupakan salah satu ciri dari ideologi yang bersifat terbuka karena masyarakat publik mengetahui tentang pemerintahan serta segala regulasinya. 

9. Mencerminkan Falsafah Masyarakat 

Seperti pada penjelasan sebelumnya, karakteristik ideologi terbuka berasal dari masyarakat. Oleh sebab itu, Pancasila juga identik dengan nilai-nilai atau falsafah kehidupan dalam masyarakat. 

10. Sistem Hukum yang Memadai 

Maksud dari sistem hukum penuh adalah tidak ada warga negara yang bisa terbebas dari hukum. Siapapun warga negara yang melakukan kejahatan, maka tidak ada perbedaan dalam perlakuan hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

11. Karakteristik Ideologi Terbuka Bersifat Realitas 

Selanjutnya, ideologi terbuka selalu bersifat realistis di mana kehidupan akan selalu berkembang. Kemudian, mencegah terjadinya konotasi dogmatis dari sebuah ideologi atau dengan kata lain yang lebih mengarah pada kontekstual. 

12. Bersifat Idealis 

Karakteristik ideologi terbuka selain realistis adalah idealis. Tujuannya yaitu memberikan optimisme, harapan, serta mendorong masyarakat untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Kualitas idealisme akan tercapai sesuai harapan jika nilai yang terkandung masih bersifat aktual dan tidak bertentangan dengan logika manusia. Hal ini mengacu pada relevansi dan kemungkinan dalam mewujudkan konsep-konsep idealistik.  

13. Karakteristik Ideologi Terbuka Bersifat Fleksibel 

Ideologi terbuka juga bisa beradaptasi dengan segala perubahan situasi. Selain itu, dengan adanya fleksibilitas, negara bisa memberikan pedoman dengan cara yang lebih konsisten. Karakteristik inilah yang mendorong generasi untuk mempertahankan status, arah, atau cita-cita dalam kehidupan bermasyarakat. 

Jika suatu negara menerapkan fleksibilitas, maka mereka akan lebih mudah untuk mencapai kemajuan. Terutama dalam hal teknologi yang mana semakin maju dan mengalami perubahan dengan cepat. Sehingga, segala ketentuan dan peraturan dalam negara harus bersifat fleksibel untuk menjadi pedoman masyarakat. 

Sudah Paham dengan Karakteristik Ideologi Terbuka? 

Demikian penjelasan lengkap tentang pengertian, karakteristik ideologi terbuka, serta perbedaannya dengan ideologi tertutup yang perlu Anda pahami. Sebagai warga negara yang baik, Anda harus memahami ideologi Indonesia berupa Pancasila secara mendalam agar bisa mengamalkan nilainya dalam kehidupan sehari-hari. 

Jadilah teladan dalam menerapkan ideologi terbuka. Perilaku Anda dalam berinteraksi dengan orang lain, baik di lingkungan kerja, keluarga, atau masyarakat, dapat memengaruhi sikap dan perilaku orang lain. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat membantu Indonesia menjadi negara yang lebih demokratis.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page