Makna dan Arti Lambang Sila ke-4 dan Cara Menerapkannya

Makna dan arti lambang sila ke-4 ternyata bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami serta menerapkan sila ke-4, masyarakat Indonesia bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan bersama. Yuk, ketahui lebih jauh tentang sila ke-4 beserta contoh penerapannya berikut ini!

Makna dan Arti Lambang Sila ke-4 Pancasila

Lambang Pancasila
Lambang Pancasila | Sumber Foto: Detik

Setiap sila dan lambang dari Pancasila memiliki arti dan makna yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lambang dari sila ke-4 adalah kepala banteng yang menggambarkan masyarakat Indonesia berjiwa sosial yang tinggi dan terbiasa melakukan musyawarah. Berikut makna dan arti lambang sila ke-4 lebih lengkap:

1. Mengutamakan Kepentingan Bersama

Makna pertama dari sila ke-4 Pancasila adalah mengutamakan kepentingan bersama-sama. Seluruh masyarakat Indonesia berperan penting dalam membangun kehidupan masyarakat yang rukun, damai, dan sejahtera.

Demi mencapai tujuan tersebut, setiap keputusan yang diambil harus mengutamakan kepentingan bersama. Tidak ada hak-hak yang dikorbankan dan keputusan tersebut harus sesuai dengan prinsip musyawarah serta mufakat.

2. Kebebasan Individu dalam Berpendapat

Makna kedua adalah kebebasan individu dalam berpendapat. Setiap warga negara Indonesia memiliki hak dan kebebasan dalam berpendapat dan memilih keyakinan masing-masing.

Dalam hal ini, negara dan semua masyarakat harus saling menghormati hak, pendapat, dan keyakinan dalam menentukan pilihan hidup. Asalkan pilihan tersebut tidak menimbulkan kerugian bagi negara atau masyarakat luas.

3. Keputusan Bersama

Makna dan arti lambang sila ke-4 yang ketiga adalah mengutamakan keputusan bersama-sama. Dalam bermusyawarah, keputusan yang diambil tidak hanya mengutamakan kepentingan bersama, tapi juga harus ada kesepakatan bersama.

Musyawarah yang tidak mendapatkan kesepakatan dari beberapa pihak, tidak mencerminkan lambang dan makna dari sila ke-4 Pancasila. Karena dalam bermusyawarah, semua orang memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat, pesan, dan pandangannya secara terbuka dan adil.

4. Menerapkan Semangat Kekeluargaan

Terakhir, menerapkan semangat kekeluargaan. Dalam bermusyawarah, seluruh pihak yang terlibat harus memiliki semangat kekeluargaan untuk mencapai kesepakatan dan kepentingan bersama.

Semangat kekeluargaan bisa berupa saling menghargai, menghormati, memahami, dan tidak terpecah karena perbedaan. Dengan begitu, hasil dari musyawarah bisa mengikat satu sama lain, demi tujuan bersama.

Butir Pancasila pada Sila ke-4

Garuda Pancasila
Garuda Pancasila | Sumber Foto: Kompas

Selain mengetahui makna dan arti lambang sila ke-4, seluruh masyarakat Indonesia juga harus tahu apa saja butir atau poin-poin dalam sila ke-4, agar lebih mudah menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Adapun butir-butir Pancasila pada sila ke-4, antara lain:

  • Setiap warga negara Indonesia memiliki hak, kedudukan, serta kewajiban yang sama.
  • Tidak boleh memaksa pendapat atau kehendak orang lain.
  • Mengutamakan musyawarah saat pengambilan keputusan, yang sifatnya untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah harus disertai semangat kekeluargaan.
  • Harus saling menghargai, menghormati, serta menjunjung tinggi pemahaman satu sama lain dalam mengambil keputusan dari hasil musyawarah.
  • Melibatkan rasa bertanggung jawab dalam menerima serta melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  • Mengutamakan kepentingan bersama dan mengesampingkan kepentingan pribadi maupun golongan.
  • Melakukan musyawarah sesuai dengan hati nurani yang berbekal akal sehat.
  • Keputusan dari musyawarah harus bisa dipertanggungjawabkan, menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa, serta nilai-nilai keadilan dan kebenaran.
  • Pentingnya saling percaya satu sama lain, terutama kepada orang-orang yang mewakili melaksanakan musyawarah.

Hubungan Simbol Sila ke-4 dengan Maknanya

Simbol Sila ke-4
Simbol Sila ke-4 | Sumber Foto: Hops.ID

Melansir dari Kompas.com, banteng merupakan hewan yang senang berkumpul dan bersosialisasi. Pemilihan kepala banteng sebagai simbol sila ke-4 Pancasila bisa menggambarkan masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa sosial cukup tinggi serta melakukan musyawarah untuk memutuskan sesuatu.

Secara keseluruhan, hubungan simbol dan makna dari sila ke-4 tersebut adalah masyarakat Indonesia wajib mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan atau hal lain untuk kepentingan bersama.

Musyawarah merupakan cara paling tepat untuk memutuskan segala sesuatu, tanpa menimbulkan konflik atau masalah serius lainnya antar sesama.

Penerapan Sila ke-4 dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah mengetahui apa makna dan arti lambang sila ke-4 serta butir-butir di dalamnya, masyarakat Indonesia harus menerapkan sila ke-4 dalam kehidupan sehari-hari, seperti 7 contoh berikut ini:

1. Tidak Golput

Contoh penerapan pertama adalah ikut serta dalam pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah. Masyarakat Indonesia tidak dibenarkan untuk golput (golongan putih), yaitu sikap tidak peduli dan enggan menentukan pilihan saat Pemilu, Pilpres, atau Pilkada.

Pemilu, Pilpres, dan Pilkada merupakan wujud dari pesta demokrasi bangsa Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan secara terbuka, transparan, dan melibatkan masyarakat sesuai dengan makna demokrasi, yaitu semua warga negara memiliki hak yang sama untuk mengambil keputusan.

Berpartisipasi dalam pemilihan juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik, yang mampu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Jadi, berpartisipasi dalam pesta demokrasi merupakan salah satu cara dari penerapan sila ke-4 Pancasila.

2. Terlibat dalam Organisasi

Penerapan sederhana dari sila ke-4 yang bisa menjadi contoh adalah terlibat dalam organisasi yang tidak membuat onar, perpecahan, atau menyebabkan kerugian banyak pihak.

Contoh organisasi yang bisa diikuti adalah OSIS, yaitu organisasi kesiswaan yang banyak membantu ketertiban dan pelaksanaan kegiatan di sekolah, mulai dari lomba 17-an, pentas seni, dan lainnya.

Tidak hanya itu, organisasi kesiswaan tersebut juga mengutamakan musyawarah, sebelum mengambil keputusan yang berkaitan dengan orang banyak, yaitu seluruh siswa di sekolah.

Selain OSIS, ada juga organisasi tingkat mahasiswa yaitu, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). BEM tidak hanya membantu kegiatan universitas, tapi juga mewakili rakyat untuk menyampaikan kritik atau saran kepada pemimpin daerah maupun pemerintah pusat.

3. Saling Menerima Kritik dan Saran

Contoh ketiga adalah saling menerima kritik dan saran. Karena salah satu makna dan arti lambang sila ke-4 adalah saling menghormati, menghargai, dan menerima pendapat, kritik, maupun saran dari orang lain.

Kehidupan masyarakat akan semakin berkembang dan bersatu, jika saling menerima perbedaan, mulai dari pandangan hidup, keyakinan, atau kepercayaan.

Menerima kritik dan saran juga mewujudkan salah satu butir dalam sila ke-4 tentang setiap warga negara Indonesia memiliki hak, kedudukan, dan kewajiban yang sama.

4. Berpartisipasi dalam Musyawarah

Musyawarah merupakan makna paling utama pada sila ke-4. Oleh karena itu, berpartisipasi dalam kegiatan musyawarah merupakan salah satu penerapan sila ke-4 Pancasila.

Kegiatan musyawarah merupakan cara terbaik untuk menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi, baik di lingkungan keluarga, tempat tinggal, tempat kerja, sekolah, dan lainnya.

Berikanlah pendapat serta usulan terbaik yang mengutamakan kepentingan bersama dan tidak merugikan pihak-pihak tertentu. Selain itu, utamakan sifat kekeluargaan untuk menghindari keributan serta perpecahan.

5. Menerima Keputusan Bersama

Dalam bermusyawarah, seluruh pihak harus menerima keputusan bersama dengan cara mengesampingkan ego dan kepentingan pribadi. Karena ego dan kepentingan pribadi akan menimbulkan banyak kerugian. Selain itu, sifat tersebut juga tidak mencerminkan makna dari sila ke-4.

Apapun keputusan yang sifatnya kepentingan bersama, harus diterima dengan bijak. Perilaku bijak dalam bermusyawarah bisa membuat semua pihak menerima hasil musyawarah yang menggambarkan nilai-nilai dari sila ke-4.

6. Bertanggung Jawab Terhadap Hasil Musyawarah

Solusi yang ditentukan lewat musyawarah tidak akan berjalan baik, jika orang-orang yang terlibat di dalamnya mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya.

Rasa tanggung jawab merupakan bagian dari makna dan arti lambang sila ke-4. Sehingga, menjadi pribadi yang bertanggung jawab merupakan contoh penerapan sila ke-4 dalam kehidupan sehari-hari.

7. Mendengarkan Aspirasi Rakyat

Contoh penerapan terakhir adalah mendengarkan aspirasi rakyat. Ini merupakan kewajiban dari wakil rakyat yang sudah terpilih lewat pesta demokrasi.

Setiap aspirasi dari rakyat umumnya berisikan keinginan dan harapan, agar hidup lebih sejahtera dan adil. Wakil rakyat yang selalu mendengarkan aspirasi rakyat sudah mengamalkan nilai dan makna dari sila ke-4.

Selain itu, wakil rakyat yang terus mengutamakan pendapat dan kepentingan masyarakat Indonesia juga sudah menggambarkan sikap tanggung jawab atas tugas-tugasnya.

Baca Juga : Makna Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Sudah Tahu Makna dan Arti Lambang Sila ke-4?

Sebagai dasar ideologi negara Indonesia, sila-sila dalam Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk sila ke-4. Berlambangkan kepala banteng, makna dan arti lambang sila ke-4 secara umum adalah gambaran masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa sosialisasi tinggi dan mengutamakan musyawarah.

Salah satu penerapan nilai yang terkandung dalam sila ke-4 adalah mengutamakan kepentingan bersama dalam bermusyawarah. Mari kita amalkan bersama!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page