Strategi Korporat: Pengertian, Jenis,  Komponen, & Contohnya

Strategi korporat merupakan langkah-langkah strategis yang diambil oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Strategi ini melibatkan pengambilan keputusan yang meliputi pengalokasian sumber daya, penetapan arah bisnis, serta upaya pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. 

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, strategi ini menjadi hal yang penting untuk membantu perusahaan membedakan diri dari pesaingnya, mencapai keunggulan kompetitif, dan meraih keberhasilan jangka panjang. Lantas, apa sebetulnya strategi bisnis ini? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, silakan simak dalam artikel ini!

Pengertian Strategi Korporat

Corporate strategy merujuk pada serangkaian keputusan dan tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Ini akan melibatkan identifikasi sasaran yang ingin dicapai, penentuan alokasi sumber daya, serta pengembangan rencana tindakan yang tepat. 

Tujuan utama dari strategi ini adalah untuk memperoleh keunggulan kompetitif, menciptakan nilai bagi pemegang saham, dan memastikan keberlanjutan bisnis. Selain itu, strategi ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang pasar, industri, pesaing, dan faktor-faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi perusahaan. 

Lewat penerapan strategi bisnis yang efektif, perusahaan dapat mengarahkan upaya mereka ke arah yang tepat untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan bisnis atau perusahaan jangka panjang.

Jenis-Jenis Strategi Korporat

Dalam dunia bisnis, ada beberapa jenis strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola pertumbuhan, kestabilan, dan pembaruan bisnis mereka. Apa saja strategi tersebut? Berikut penjelasannya:

1. Growth Strategy (Strategi Pertumbuhan)

Strategi pertumbuhan adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan ukuran dan skala operasi perusahaan. Terdapat beberapa bentuk strategi pertumbuhan yang umum digunakan, yaitu:

A. Konsentrasi

Strategi konsentrasi melibatkan fokus pada pengembangan dan ekspansi dalam bisnis inti yang sudah ada. Perusahaan dapat mencapai pertumbuhan melalui penetrasi pasar yang lebih baik, pengembangan produk baru, atau melakukan ekspansi ke wilayah yang belum dimasuki sebelumnya. 

Lewat strategi konsentrasi, perusahaan dapat memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang sudah dimiliki untuk memperoleh keunggulan kompetitif.

B. Integrasi Vertikal

Strategi integrasi vertikal melibatkan penggabungan atau akuisisi perusahaan yang beroperasi dalam saluran pasokan atau distribusi yang sama. 

Dengan melakukan integrasi vertikal, perusahaan dapat mengendalikan dan mengoptimalkan rantai pasokan mereka, mulai dari bahan baku hingga distribusi produk akhir. Hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi ketergantungan pada pemasok atau distributor eksternal.

C. Integrasi Horizontal

Jenis strategi korporat Integrasi horizontal melibatkan penggabungan atau akuisisi perusahaan pesaing yang beroperasi dalam industri yang sama. Ketika perusahaan melakukan strategi ini, mereka dapat memperluas pangsa pasar dan menghilangkan pesaing potensial. 

Selain itu, integrasi horizontal juga dapat memberikan keuntungan lain dalam hal efisiensi operasional dan pembagian sumber daya.

D. Diversifikasi

Diversifikasi adalah strategi yang melibatkan ekspansi bisnis ke industri atau pasar baru yang tidak terkait dengan bisnis inti perusahaan. 

Strategi diversifikasi dapat dilakukan dengan mengembangkan produk baru yang ditujukan untuk segmen pasar berbeda. Atau, bisa juga melalui akuisisi perusahaan serta kerjasama bisnis di industri yang berbeda. 

Selain itu, diversifikasi dapat membantu perusahaan mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu bisnis atau pasar tertentu.

2. Stability Strategy (Strategi Kestabilan)

Strategi kestabilan adalah corporate strategy yang bertujuan untuk mempertahankan posisi perusahaan dalam industri yang sudah mapan. Strategi ini lebih berfokus pada menjaga keuntungan yang sudah ada daripada mencari pertumbuhan yang agresif. 

Perusahaan yang menerapkan strategi kestabilan biasanya menghindari risiko besar dan lebih memprioritaskan keberlanjutan dan keseimbangan operasional.

3. Renewal Strategy (Strategi Pembaruan)

Strategi pembaruan umumnya digunakan ketika perusahaan menghadapi tantangan atau masalah yang serius dan mengancam kelangsungan bisnis mereka. Terdapat dua jenis strategi pembaruan yang umum digunakan, yaitu:

A. Turnaround Strategy

Turnaround strategy adalah strategi korporat yang dilakukan ketika perusahaan menghadapi situasi yang sangat kritis. Serta memerlukan perubahan drastis untuk menghindari kebangkrutan atau kegagalan. 

Strategi ini melibatkan perubahan manajemen, restrukturisasi keuangan, inovasi produk, atau pengambilan tindakan darurat lainnya untuk membalikkan keadaan perusahaan. 

Turnaround strategy biasanya diimplementasikan oleh kepemimpinan baru yang membawa perubahan yang signifikan dalam operasional dan strategi perusahaan.

B. Retrenchment Strategy

Retrenchment strategy melibatkan pengurangan biaya, pemangkasan operasional, atau pengurangan skala bisnis untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Strategi ini sering digunakan ketika perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau menemui hambatan dalam operasionalnya. 

Dengan mengurangi biaya dan memfokuskan kembali sumber daya. Perusahaan berharap dapat mencapai efisiensi lebih baik dan meningkatkan kinerja keuangan.

Komponen Strategi Korporat

Berikut adalah komponen ini dalam corporate strategy:

1. Visi

Visi merupakan gambaran jangka panjang perusahaan tentang arah dan posisi yang ingin dicapai di masa depan. Selain itu, visi juga membantu dalam menggambarkan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Beberapa komponen kunci dari visi antara lain:

  • Industri: Visi strategi harus mencakup pemahaman yang mendalam tentang industri di mana perusahaan beroperasi. Ini meliputi tren, persaingan, peluang, dan ancaman di industri tersebut.
  • Jenis produk: Visi juga harus mencakup jenis produk atau jasa yang ingin ditawarkan oleh perusahaan. Ini berkaitan dengan keahlian dan kompetensi inti perusahaan.
  • Segmen pasar: Visi strategi perlu mengidentifikasi segmen pasar yang nantinya akan menjadi target perusahaan. Pemahaman yang jelas tentang pelanggan dan kebutuhan mereka dapat membantu perusahaan dalam mengarahkan strategi pemasaran dan pengembangan produk.
  • Jumlah saluran: Visi harus mempertimbangkan saluran distribusi yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai pelanggan. Misalnya, apakah perusahaan akan menjual langsung kepada pelanggan atau melalui mitra.
  • Geografis: Visi strategi juga dapat mencakup ekspansi geografis. Perusahaan dapat merencanakan untuk mengembangkan operasi di pasar lokal, regional, atau bahkan global.

2. Tujuan

Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang. Selain itu, tujuan ini juga harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan juga berbatasan waktu. 

Contoh tujuan strategi korporat ini meliputi pertumbuhan pendapatan, peningkatan pangsa pasar, ekspansi geografis, atau peningkatan efisiensi operasional. Tujuan juga memberikan arah yang jelas bagi perusahaan dalam mengambil keputusan dan mengalokasikan sumber daya.

3. Alokasi Sumber Daya

Alokasi sumber daya merupakan proses penentuan dan penggunaan sumber daya perusahaan. Contohnya seperti tenaga kerja, modal bisnis, teknologi, dan waktu, untuk mencapai tujuan dari strategi korporasi. 

Alokasi sumber daya yang efektif penting untuk mendukung pelaksanaan strategi perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan perlu mempertimbangkan banyak aspek. Mulai dari aspek keuangan, sumber daya manusia, infrastruktur, dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung strategi perusahaan yang dipilih.

4. Prioritas

Prioritas adalah pengaturan urutan atau tingkat kepentingan dari berbagai tujuan dan inisiatif strategi korporasi. Setiap perusahaan memiliki keterbatasan sumber daya dan tidak mungkin untuk mencapai semua tujuan secara bersamaan. 

Oleh karena itu, penting untuk menetapkan prioritas yang jelas agar perusahaan dapat fokus pada inisiatif yang paling penting dan memberikan hasil yang signifikan.

Contoh Strategi Korporat

Berikut adalah contoh corporate strategy:

1. Strategi Diversifikasi Produk

Strategi diversifikasi produk adalah ketika perusahaan memperluas portofolio produknya dengan memasuki pasar atau industri yang berbeda. Contohnya adalah perusahaan Facebook yang mengakuisisi WhatsApp serta Instagram. 

Diversifikasi produk dapat membantu perusahaan mencapai pangsa pasar yang lebih luas, mengurangi risiko ketergantungan pada satu produk, dan menciptakan sumber pendapatan yang beragam.

2. Strategi Ekspansi Geografis

Strategi korporat ekspansi geografis melibatkan perluasan kehadiran perusahaan ke wilayah geografis baru. Misalnya, sebuah perusahaan ritel yang membuka gerai di negara-negara baru untuk mengakses pasar yang berkembang. Atau RedDoorz yang meluaskan bisnis hingga ke berbagai negara di Asia Tenggara.

Dengan mengadopsi strategi ini, perusahaan dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan di pasar yang belum dieksplorasi. Serta, memperluas jangkauan pelanggan mereka.

3. Strategi Aliansi dan Kemitraan

Contoh strategi aliansi dan kemitraan biasanya akan melibatkan kerja sama dengan perusahaan lain untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya adalah perusahaan teknologi yang membentuk satu mitra dengan pihak perusahaan lain guna mengembangkan produk atau memperluas jangkauan pasarnya. 

Anda juga bisa melihat contoh nyatanya dari merger Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia. Lewat strategi ini, perusahaan dapat menggabungkan keahlian dan sumber daya dengan mitra strategis, memperluas jangkauan pelanggan. Selain itu, perusahaan juga mampu menciptakan nilai tambah dari apa yang mereka jual.

Sudah Paham Apa itu Strategi Korporat?

Dalam melaksanakan strategi korporat yang efektif perusahaan harus mampu memperhatikan berbagai aspek serta komponen kunci. Lewat penerapan yang tepat, perusahaan dapat mengembangkan strategi korporasinya untuk mencapai tujuan serta keberhasilan bisnis jangka panjang.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page