Sejarah NU (Nahdlatul Ulama), Tujuan dan Latar Belakangnya

Bagaimana sebenarnya sejarah NU? Nahdlatul Ulama atau NU merupakan salah satu organisasi Islam terbesar Indonesia dengan jumlah anggota cukup banyak. Sekitar 40 juta orang pada 2013 dan mencapai 95 juta orang di tahun 2021 lalu. Meski sudah tidak asing lagi dengan organisasi ini, mari mengenalnya lebih dalam!

Pengertian Nahdlatul Ulama

Pengertian NU
Flag of Nahdlatul Ulama | Sumber Gambar: Wikipedia

Nahdlatul Ulama berasal dari bahasa Arab. “Nahdlatul” memiliki arti berdiri atau bergerak. NU atau Nahdlatul Ulama merupakan organisasi kemasyarakatan dan keagamaan yang memiliki simbol-simbol. Nah, simbol-simbol inilah yang menjelaskan tujuan dasar dan cita-cita dari organisasi itu sendiri.

Lambang dari Nahdlatul Ulama atau NU diciptakan oleh KH. Ridwan Abdullah. Pembuatan lambang tersebut terjadi setelah proses kontemplasi dan hasil dari istikharah KH. Ridwan Abdullah. 

Dalam sejarah NU, organisasi ini lahir pada tanggal 31 Januari 1926. Tujuan NU sendiri adalah menjadi perwakilan ulama tradisionalis untuk mendapatkan bimbingan ideologis dari Ahlus Sunnah wal jamaah. Mulai dari K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Wahab Hasbullah, serta para ulama lainnya. 

Sejarah NU

Sejarah NU
Tokoh NU Bergelar Pahlawan Nasional | Sumber Gambar: NU Online Jateng

Sejarah NU berawal ketika Raja Ibnu Saud ingin menerapkan mazhab tunggal, yakni wahabi Mekah. Selain itu, Raja Ibnu Saud juga berniat untuk menghancurkan sejarah peninggalan pra Islam dan Islam. Sebab, raja menganggap bahwa semua itu adalah bid’ah karena seringnya orang berziarah.

Bid’ah sendiri merupakan kegiatan melakukan sesuatu yang belum pernah Nabi Muhammad SAW lakukan. Gagasan ini kemudian mendapatkan sambutan yang baik dari kalangan modernis Indonesia. 

Salah satunya adalah kelompok dari Muhammadiyah yang dipimpin oleh Ahmad Dahlan. Namun, masih ada bentuk penolakan atas keinginan Raja Ibnu Saud dari kalangan pesantren.

Hal inilah yang kemudian membuat dikeluarkannya kalangan pesantren dari keanggotaan Kongres Al Islam Yogyakarta tahun 1925. Selain itu, kalangan pesantren juga tidak dilibatkan menjadi delegasi dalam Kongres Islam Internasional atau Muktamar ‘Alam Islami.

Lewat modal kegigihan dan niat untuk mendukung pembebasan mazhab serta pelestarian warisan sejarah, kalangan pesantren pun membuat perwakilan sendiri. Nama perwakilan tersebut adalah Komite Hijaz.

Akhirnya, desakan dari kalangan pesantren dan umat Islam dari seluruh dunia bisa membuat Raja Ibnu Saud membatalkan rencananya tersebut. Itulah yang membuat orang muslim bebas melakukan ibadah dengan mazhab yang mereka anut.

Jadi, sejarah NU merupakan bentuk perjuangan kalangan pesantren dalam menentang kebebasan bermazhab, serta menyelamatkan peninggalan sejarah. Dalam perkembangannya, memang sudah perlu ada organisasi yang lebih sistematis untuk antisipasi atas berbagai hal.

Kemudian, muncullah kesepakatan untuk membentuk Nahdlatul Ulama atau NU. Hal tersebut berdasar pada koordinasi para kyai dengan KH. Hasyim Asy’ari pun keluar sebagai pemimpin organisasinya.

Latar Belakang Berdirinya Nahdlatul Ulama

Latar Belakang Berdirinya NU
Kiai-Kiai Pendiri NU | Sumber Gambar: NU Online

Mengutip dari buku berjudul “Pendidikan Ke-NU-an” karya Nur Cholid. Dalam sejarah NU, organisasi didirikan oleh para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah atau pengasuh pesantren. Latar belakang berdirinya NU adalah tidak terlepas dari dua tokoh besar, yakni KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Abdul Wahab Hasbullah.

Berdirinya NU berdasar dari keinsyafan, bahwa setiap manusia hanya bisa memenuhi kebutuhannya jika mau hidup dalam masyarakat. Tujuan Nahdlatul Ulama adalah untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan, serta mengamalkan Islam dengan salah satu mazhab.

Selain itu, ada juga tujuan lain dari pendirian Nahdlatul Ulama ini, yakni untuk mempersatukan langkah para ulama serta pengikutnya. Para pendiri dan anggotanya memiliki tujuan untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, serta kemajuan bangsa. Tidak hanya itu, NU juga menjaga harkat dan martabat manusia.

Menurut buku “Muqaranah Madzahib” karya Ahmad Musadad, latar belakang berdirinya sejarah NU erat kaitannya dengan perkembangan pemikiran tentang keagamaan dan politik Islam. Dalam Anggaran Dasar pertama (1927), NU bertujuan untuk memperkuat kesetiaan kaum Muslim pada satu dari empat madzhab. 

Pada 31 Januari 1926, KH. Hasyim Asy’ari dan tokoh-tokoh lain mendirikan NU. Pemilihan nama Nahdlatul Ulama sendiri bukanlah sebuah kebetulan semata. Sebab, pemilihan nama Nahdlatul Ulama merupakan bukti penting dan khasnya kedudukan ulama dalam organisasi tersebut. 

Namun, ada juga pendapat lain yang menyebutkan bahwa ide mendirikan Nahdlatul Ulama ini datang dari KH. Abdul Wahab Hasbullah. Pada saat itu, KH. Abdul Wahab Hasbullah menemui KH. Hasyim Asy’ari untuk mendirikan jam’iyah. Namun, KH. Hasyim Asy’ari belum menyetujui ajakannya karena ingin beristikharah lebih dulu.

Nah, gagasan dari KH. Abdul Wahab Hasbullah ini sendiri berasal dari komitmennya untuk mendirikan sebuah organisasi. Sejarah NU inilah yang nantinya akan lebih memperhatikan keberadaan dari kaum tradisional.

Tujuan Dibentuknya Nahdlatul Ulama

Pengaruh dari Nahdlatul Ulama ternyata sangatlah besar untuk kalangan kyai dan ulama Jawa Timur dan Jawa Tengah maupun masyarakat umum. Tujuan dari Nahdlatul Ulama ini sendiri adalah untuk memperkuat kesetiaan Islam pada salah satu dari empat madzhab yang ada. 

Selain itu, tujuan NU lainnya adalah untuk melaksanakan kegiatan yang bermanfaat untuk para anggota sesuai ajaran Islam. Nah, berikut ini adalah tujuan lain dari Nahdlatul Ulama secara lengkap yang perlu kamu ketahui:

  1. Memperkuat persatuan antar sesama ulama yang masih setia pada ajaran mazhab.
  2. Menyebarkan ajaran Islam sesuai empat madzhab.
  3. Memberikan bimbingan mengenai jenis buku yang diajarkan pada lembaga pendidikan Islam.
  4. Membantu fakir miskin dan anak yatim. 
  5. Meningkatkan jumlah madrasah maupun organisasi Islam.
  6. Mendukung pembangunan fasilitas Islami, mulai dari masjid, mushola, hingga pesantren.

Perkembangan NU di Indonesia

Berdasarkan sejarah NU, organisasi Islam terbesar Indonesia ini menjadi pengawas tradisi yang mempertahankan ajaran empat mazhab Syafi’i. Selain itu, Nahdlatul Ulama juga memberikan perhatian khusus pada beberapa bidang yang berkaitan langsung dengan ekonomi. 

Perlu kamu ketahui bahwa, Nahdlatul Ulama merupakan salah satu organisasi masyarakat terbesar dari komunitas Islam Indonesia sejak tahun 70-an. Tidak hanya itu, Nahdlatul Ulama juga selalu menekankan pentingnya menjaga dan menghormati kekayaan budaya Indonesia.

Demi menghindari pendekatan negatif, tentu perlu dorongan khusus. Terlebih dalam konteks pluralisme. Pertama, yakni melekatnya identitas nasional akibat jalur budaya dengan karakter pluralistic. Komunitas budaya sendiri bahkan jarang merasa bahwa keberadaanya secara tidak langsung terancam.

Hal inilah yang kemudian memunculkan aturan hukum dalam Islam dengan istilah “al adah muhakkamah”. Hal tersebut memberikan peluang yang cukup besar untuk mengubah tradisi menjadi bagian dari hukum Islam. Namun, tidak dengan ibadah mahdah seperti puasa dan shalat.

Jadi, setidaknya kegiatan budaya tersebut tidak mendapatkan larangan, kecuali memang terasa mengganggu manfaat utamanya. Karena itu, kehormatan Islam dalam Indonesia pun selalu mendapatkan dukungan dan penerimaan yang baik dari kelompok lain. 

Meskipun secara statistik sejarah NU, organisasi ini merupakan mayoritas. Namun, tidak ada paksaan atas kepentingan masyarakat dan penolakan atas keberadaannya. Ini jelas sangat membantu mendukung upaya untuk lebih yakin akan identitas nasional bersama.

Kedua, pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. Kemunculan Islam yang toleran secara tidak langsung membawa dampak positif pada upaya penegakan nilai kemanusiaan daripada sikap tegas beragama. Selain itu, toleransi juga menjadi bukti utuhnya pemahaman agama. 

Pada akhirnya, sikap pemaaf yang muncul dari kesadaran adanya perbedaan dan keberagaman budaya menjadi landasan dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku sesuai nilai-nilai kemanusiaan. Jadi, seseorang berhak diperlakukan secara manusiawi atas dasar nilai-nilai kemanusiaan dan bukan karena mereka muslim.

Sudah Lebih Paham Bagaimana Perjalanan Sejarah NU?

Nahdlatul Ulama menjadi organisasi sosiologis dan keagamaan Indonesia yang berkembang dari mulai abad ke-19 hingga saat ini. Organisasi ini juga mengalami masa pergerakan kemerdekaan Indonesia. Menjadi proses pengujian serta antitesis.

Selain itu, sebagai organisasi besar, NU ada untuk menegakkan ajaran Islam. Serta memberi perlindungan dari penyimpangan yang bisa saja terjadi. Apa kamu semakin memahami apa itu Nahdlatul Ulama?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page