Pernahkah kamu tahu, bagaimana sejarah pembentukan bumi zaman praaksara? Tentunya perkembangan zaman dari dulu hingga sekarang, tidak terjadi secara instan. Ada berbagai tahapan yang dilalui dari zaman ke zaman. Seperti zaman yang akan artikel ini jelaskan. Mari simak hingga akhir!
Daftar ISI
Apa Itu Zaman Praaksara?
Secara teori, zaman praaksara merujuk pada kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan, atau lebih sering kita kenal dengan zaman prasejarah atau primitif. Menurut beberapa teori, sebelum mengenal tulisan, dunia terbagi dalam beberapa zaman. Mulai dari Arkeozoikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum.
Setiap zaman sama seperti siklus pertumbuhan, dimana kondisi bumi yang dahulu dan sekarang jauh berbeda. Uniknya setiap prosesnya bisa memakan waktu jutaan hingga milyaran tahun. Mulai dari bumi terbentuk, hingga seiring waktu jadi seperti sekarang ini.
Sejarah pembentukan bumi zaman praaksara sendiri untuk manusia zaman sekarang lebih akrab disebut sebagai Sejarah Geologi. Para ahli menggunakan perantara fosil, untuk memperkirakan waktu pada sejarah pembentukan bumi.
Prinsip kelimpahan fosil tersebut juga membantu mengidentifikasi asal-usul makhluk hidup. Kemudian, teori-teori liar tersebut mulai mendapatkan dukungan sains, hingga mulai berkembang teori uniformitarianisme pada abad ke 18.
Dalam teori ini, para ahli mengatakan terjadi sebuah proses spektakuler, yang terjadi dari masa-ke masa. Serta pergerakan lempek tektonik, menyebabkan bumi memiliki bentuk seperti sekarang. Munculnya sungai, lembah, gunung, hingga samudra juga teori ini bahas.
Zaman Arkaezoikum
Menurut beberapa ahli dan beberapa literasi, sejarah pembentukan bumi zaman praaksara dimulai pada 2,5 miliar tahun yang lalu. Para pengembang teori ini melakukan sejumlah penelitian, bahwa bumi terbentuk dari sebuah bola panas yang memiliki daya tarik yang besar.
Bola panas tersebut dipercaya muncul dari manifestasi awan, debu, dan gas, yang sifatnya sangat tidak stabil dan tak bisa makhluk hidup gunakan sebagai tempat tinggal. Namun, secara teori, bola panas tersebut masih mengelilingi Matahari sebagai porosnya dan terus bertumbuh hingga saat ini.
Dari waktu ke waktu bumi muda yang belum stabil, mulai menarik berbagai partikel di sekitarnya. Sehingga, lama kelamaan bola ini mulai berevolusi dan membentuk batuan kerak bumi. Kemudian, dengan proses yang sangat lama, bumi mulai menjadi protokontinen (daratan yang akan menjadi Benua).
Berikutnya, menurut sejarah geologi, sejarah pembentukan bumi zaman praaksara pada era Arkaekum terjadi dengan secara dramatis. Batuan yang menjadi kerak bumi membungkus bola panas di dalamnya, namun dari waktu ke waktu, kerak bumi mulai membeku. Pembekuan terjadi karena pengaruh suhu dingin dari angkasa.
Pergeseran tektonik membuat suhu bumi naik, dan mencairkan bekuan kerak bumi dan akhirnya menjadi samudra. Karena suhu yang mulai stabil inilah, mulai muncul kehidupan di perairan dan sebagian daratan, yang menjadi cikal bakal peradaban primitif.
Selama era ini, bumi juga mulai mengembangkan lempeng tektonik. Hingga akhirnya muncullah daratan yang menjorok ke atas menjadi gunung, lalu ada yang terpecah menjadi beberapa benua. Kemudian, dari waktu ke waktu atmosfer mulai membaik dan menciptakan kondisi yang lebih mendukung makhluk hidup tinggal.
Zaman Proterozoikum
Pada zaman proterozoikum yang terjadi pada kisaran 2,5 miliar hinga 538,8 juta tahun yang lalu, sejarah pembentukan bumi zaman praaksara terbagi dalam tiga “eon” atau periode, yakni mulai dari:
1. Paleoproterozoikum atau Paleozoikum
Pada tahapan ini, atmosfer bumi mulai membaik, karena muncul transisi atmosfer beroksigen yang jadi sumber kehidupan makhluk hidup. Lalu, terjadi sebuah hipotesis, bahwa snowball earth (bumi yang membeku pada era sebelumnya), mulai mencair dan menimbulkan ekosistem lingkungan yang lebih baik.
Sementara menurut beberapa ahli, eon proterozoikum jadi siklus metamorfosis bumi paling lama, yang berlangsung dari 541 hingga 251 juta tahun lalu. Kemudian, bumi mulai mengembangkan atmosfer dan hidrosfer yang memicu pertumbuhan mikroorganisme.
Era ini terbagi dalam beberapa periode, yakni Kambrium, yang memicu ledakan pertumbuhan makhluk hidup. Lalu, ada Ordovisium dan Silur yang memunculkan berbagai perubahan, seperti perkembangan iklim.
Pada era ini, mulai muncul perkembangan ikan bertulang dan tumbuhan darat, tepatnya pada periode Devon. Pada momen sejarah pembentukan bumi zaman praaksara inilah, terjadi evolusi besar. Pasalnya, sebagian makhluk air disinyalir adalah makhluk darat yang berevolusi.
Kemudian, ada periode Karbon, yang memicu munculnya batubara dan munculnya hutan rawa di Bumi. Terakhir, ada Permian, yang jadi titik kepunahan massal populasi Bumi, karena bencana alam.
2. Mesoproterozoikum atau Mesozoikum
Kemudian, kita masuk ke periode eon tengah, yakni Mesozoikum, yang menjadi titik awal peradaban setelah terjadi kepunahan massal. Pada zaman ini, suhu bumi kembali menurun dan memungkinkan para makhluk hidup berkemabang biak dalam ekosistem barunya.
Untuk penyesuaian lingkungan, banyak muncul binatang amfibi yang dapat hidup di dua alam, yakni darat dan air. Perubahan ini terjadi pada kisaran 252 juta tahun hingga 66 juta tahun yang lalu. Dalam era makhluk hidup berkembang ini, terbagi menjadi tiga sub periode, yakni Trias, Jurasik, dan Kapur.
Lalu, pada sejarah pembentukan bumi zaman praaksara periode Trias, muncul ledakan kehidupan berupa reptil dan mamalia. Kemudian, selama perkembang biakan, muncul beberapa spesies baru yang kamu kenal sebagai eranya Dinosaurus atau periode Jurasik.
Sayangnya, pada masa Kapur, tak semua makhluk purba bisa selamat, karena bencana alam atau perubahan iklim ekstrim. Terdapat rumor terjadi hujan meteor, pembekuan lapisan bumi, atau banjir bandang yang membuat sebagian besar dinosaurus tak bisa selamat.
3. Zaman Neoproterozoikum atau Neozoikum
Untuk zaman terakhir ini, para ahli juga menamainya dengan Kainozoikum, yang terjadi pada kisaran 60 juta tahun yang lalu. Berbeda dari zaman sebelumnya yang didominasi reptil, pada zaman ini mamalia mulai bertumbuh dengan pesat.
Untungnya, pertumbuhan ini terdukung dengan memunculkan superkontinen Rodinia, yang jadi habitat hidup banyak makhluk darat pada kala itu. Walaupun seiring waktu daratan tersebut terpecah menjadi beberapa benua yang lebih kecil.
Sejarah pembentukan bumi zaman praaksara ini diyakini terjadi pada periode tersier atau awal, serta jadi awal munculnya berbagai jenis apes dan juga manusia purba. Oleh sebab itulah, melalui teori evolusi para pakar seperti Darwis, beliau menyimpulkan bahwa nenek moyang manusia adalah dari golongan kera.
Kemudian, hingga pada periode quarter, populasi manusia mulai berkembang dan tersebar di berbagai benua melalui gaya hidupnya yang nomaden pada kala itu. Zaman persebaran ini terjadi pada kisaran 2 juta tahun yang lalu dan terbagi lagi jadi Kala Pleistosen (Zaman Es) dan Kala Holosen (Zaman Banjir).
Ciri Zaman pada Tiap tahapan
Secara teori, sejarah pembentukan bumi zaman praaksara terbagi dalam beberapa tahapan seperti yang dijelaskan sebelumnya. Untuk mudahnya, ada beberapa ciri yang membedakan tiap tahapan, seperti halnya:
1. Masa Arkeozoikum
Ada beberapa ciri atau kejadian pada masa ini, yakni:
- Bumi muda berasal dari bola gas panas, yang berputar mengelilingi Matahari pada porosnya.
- Terjadi pembentukan batuan kerak bumi, yang kemudian berkembang pada era protokontinen.
- Pada kala itu, daratan masih jauh dari stabil dengan suhu yang cukup ekstrim, sehingga tidak ada tanda kehidupan.
2. Masa Paleozoikum
Era tertua dari eon protokinten ini memiliki beberapa ciri seperti:
- Sudah mulai terdapat kehidupan berupa mikroorganisme, yang terjadi setelah era banjir mulai surut.
- Keadaan bumi masih belum stabil, namun atmosfer sudah mulai muncul oksigen, walaupun Iklim masih berubah-ubah.
- Terjadi diversifikasi kehidupan yang paling cepat dan luas dalam sejarah bumi (periode Kambrium).
- Perkembangan reptilia dan amfibia yang muncul pada zaman Devon, serta perkembangan serangga, lebah, dan lipan.
- Terjadi pembentukan batubara dan terbentuknya hutan rawa pada periode Karbon.
- Terjadi peristiwa kepunahan massal yang mengakhiri zaman Paleozoikum pada periode Permian.
3. Masa Mesozoikum
Dalam masa ini, sejarah pembentukan bumi zaman praaksara mulai menimbulkan beberapa ciri kehidupan, seperti:
- Terjadi diversifikasi reptil dan munculnya mamalia pada periode Trias.
- Perkembangan dinosaurus mulai pesat dan ada tumbuhan berbunga pada periode Jurasik.
- Kepunahan massal yang mengakhiri zaman Mesozoikum pada periode Kapur.
4. Masa Neoproterozoikum
Sedangkan untuk masa terakhir, ada beberapa hal yang jadi ciri khas, seperti halnya:
- Pertumbuhan mamalia dan munculnya ras apes dan manusia mulai berkembang.
- Terbentuknya super kontinen Rondonia, yang akhirnya terpecah menjadi berbagai wilayah benua yang lebih kecil.
- Terjadi kepunahan kecil pada kala Pleistosen (Zaman Es) dan Kala Holosen (Zaman Banjir).
Sudah Paham Sejarah Pembentukan Bumi Zaman Praaksara?
Pada pembahasan kali ini, kini kamu paham ada 4 zaman yang terjadi pada pembentukan bumi, yakni Arkeozoikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neoproterozoikum. Setiap proses memiliki beberapa poin yang serupa, yakni munculnya masa es, masa banjir, kepunahan, dan kelahiran kembali.
Namun setiap masa setidak nya butuh jutaan tahun, untuk menghabiskan sebuah fase. Jadi, apakah kamu sekarang sudah lebih paham?