Pengertian Metode Peramalan Penjualan dan Tujuannya

Metode peramalan penjualan atau forecasting merupakan cara untuk mengukur atau memperkirakan kondisi bisnis di masa depan. Forecasting memiliki peran yang sangat penting bagi suatu bisnis lantaran hal tersebut akan mempengaruhi pendapatan perusahaan. Seperti apa penjelasannya? Simak pembahasan berikut!

Pengertian Forecasting

Ilustrasi forecasting
Ilustrasi forecasting | Sumber gambar: xendit.co

Sesuai dengan namanya metode peramalan penjualan atau forecasting adalah cara untuk melakukan perkiraan atau peramalan guna mengetahui jumlah produk yang harus diproduksi sehingga tepat dan tidak berlebihan. 

Forecasting juga diartikan sebagai alat bantu untuk perencanaan yang efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan data untuk memperkirakan jumlah permintaan pelanggan. Penjualan memang menjadi tolak ukur yang paling utama dalam operasi perusahaan.

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, tak jarang terdapat peluang, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Namun, peluang yang datang tentu tidak selamanya menghasilkan sesuatu yang baik atau laba yang tinggi bagi perusahaan.

Oleh sebab itu, perusahaan perlu menyusun rencana penjualan yang efektif dan efisien agar mampu mencapai target yang ingin mereka capai. Dengan begitu, perusahaan bisa memperkirakan pendapatan yang mereka peroleh dan tidak menimbulkan kerugian dengan sisa barang produksi yang berlebihan. 

Tujuan Metode Peramalan Penjualan

Melakukan metode forecasting tentu memiliki tujuan tersendiri. Dilihat dari durasinya, tujuannya terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:  

1. Jangka Panjang 

Peramalan jangka panjang umumnya memiliki lama waktu sekitar 5-20 tahun. Jadi, peranan level top management perusahaan sangat penting dalam merencanakan tujuan peramalan. 

2. Jangka Menengah 

Bersifat bulanan atau kuartalan untuk menentukan perhitungan aliran kas dan penentuan anggaran pada perencanaan dan pengendalian produksi. Jadi, peranan level middle management perusahaan penting dalam merencanakan tujuan peramalan. 

3. Jangka Pendek  

Bersifat harian atau mingguan untuk mengambil keputusan dalam kaitanya dengan penjadwalan tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan sumber daya produksi jangka pendek lainnya. Jadi, peranan level low management perusahaan sangat penting dalam menetapkan tujuan peramalan. 

Faktor Internal-Eksternal Sebelum Forecasting

Tentunya kamu harus mempertimbangkan faktor internal dan eksternal sebelum melakukan metode peramalan penjualan, yaitu:

1. Jumlah Tenaga Penjualan

Saat jumlah tenaga penjualan suatu perusahaan berkurang akibat pemutusan hubungan kerja, maka situasi tersebut tentu dapat berpengaruh pada  pendapatan perusahaan. 

Sebaliknya, apabila jumlah tenaga penjualan suatu perusahaan bertambah, maka pendapatan perusahaan juga meningkat dalam periode berikutnya.

2. Lokasi

Lokasi menentukan arah bisnis. Ketika berpindah, maka akan ada sejumlah penyesuaian yang perusahaan butuhkan. Tim penjualan akan memerlukan waktu untuk beradaptasi pada lingkungan yang baru dan perusahaan harus siap untuk menghadapi penurunan pendapatan untuk sementara waktu.

3. Kompetisi

Hal yang normal jika kompetitor mampu bersaing dengan perusahaan sehingga mempengaruhi pada pendapatan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa yang kompetitor lakukan demi meningkatkan penjualan. 

Tidak menutup kemungkinan dengan strategi yang jitu dapat memulihkan kembali pendapatan perusahaan.

4. Permintaan  Pasar

Pastikan untuk selalu mengikuti perkembangan pasar, serta kebutuhan konsumen pada saat itu juga. Apabila penjualan tidak begitu perform, maka perlu adanya terobosan pemasaran seperti memberikan potongan harga atau bisa juga dengan melakukan teknik bundling pada penjualan perusahaan.

5. Musim

Konsumen cenderung akan membeli sebuah produk menyesuaikan waktu tertentu dalam setahun. Sebab, perbedaan musim yang berganti sepanjang tahun membuat tidak semua produk pada akhirnya akan laku terjual.

Macam Metode Peramalan Penjualan 

Terdapat lima metode forecasting yang perlu kamu ketahui. Adapun macam-macam metodenya antara lain:  

1. Metode Hunches 

Metode Hunches merupakan cara dengan membuat estimasi penjualan yang akan datang berdasarkan data masa lampau yang dapat diperoleh melalui para tenaga penjual dan langganan.

2. Survei Pasar 

Ilustrasi Survey Pasar
Ilustrasi Survey Pasar | Sumber Gambar: Unsplash

Estimasi penjualan yang akan datang bisa diperoleh dari ekspresi konsumen yang diungkapkan kepada para tenaga penjualan. Estimasi dengan model ini menghasilkan angka batas antara atau interval number

3. Time Series

Deret waktu atau time series adalah metode yang menghubungkan variabel dependen (terikat) yang dicari dengan variabel independen (bebas) sebagai waktu pada ramalannya.

Estimasi penjualan didasarkan atas hubungan antara waktu dan nilai penjualan yang  masing-masing menjadi faktor yang memengaruhi aktivitas penjualan di masa mendatang.

4. Analisis Model Ekonometrika 

Analisis ekonometrika bermula dari mengidentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap penjualan suatu produk. Umumnya, indikator yang paling banyak digunakan yaitu harga, produk pesaing, dan produk pengganti. 

Metode ini juga merupakan evaluasi yang sistematis atas dampak sejumlah variabel independen (bebas) terhadap penjualan.

5. Metode Delphi

Mirip dengan metode survei pasar, bedanya terletak pada jawaban yang telah terkumpul. Hasil dari metode Delphi terbilang akurat dan profesional. Akan tetapi, kelemahan dari metode ini adalah waktu yang dibutuhkan cukup lama karena harus membuat, menyebar, dan menyederhanakan hasil dari kuesionernya.

Tahap Melakukan Metode Peramalan Penjualan

Bagaimana tahap membuat ramalan penjualan atau forecasting? Berikut adalah lima langkah yang perlu kamu ikuti agar perkiraan penjualan akurat, yaitu:

1. Memeriksa Riwayat Penjualan

Pertama, kamu perlu memeriksa riwayat penjualan terdahulu, mulai dari harga, produk, periode penjualan, hingga sejumlah variabel lainnya. Pastikan untuk membuat semuanya jadi tingkat penjualan yang bisa memproyeksikan periode penjualan. Dengan begitu,  perusahaan dapat membentuk perkiraan penjualan. 

Kemudian, dengan mengacu pada riwayat penjualan terdahulu, kamu dapat  membuat rancangan dan ramalan pada masa yang akan datang secara akurat, serta dapat meminimalisir kesalahan yang sama pada penjualan sebelumnya.

2. Menentukan Produk

Tentukan produk yang akan kamu jual dengan memperkirakan jumlah produk tersebut berdasarkan satu periode tertentu. Misal, suatu perusahaan menjual produk berupa sepatu dalam periode selama satu bulan. Kemudian, perusahaan dapat mengira harga produk atau layanan yang akan terjual pada masa yang akan datang.

3. Memperkirakan Total Barang

Setelah menentukan produk, langkah berikutnya adalah memperkirakan produksi jumlah total barang. Dengan cara ini, maka perusahaan mampu memproduksi total barang yang akan terjual dalam waktu satu bulan. 

Jumlah tersebut tentu mengacu pada data penjualan terdahulu untuk produk yang serupa sehingga melalui data tersebut. Ini membuat perusahaan mampu untuk memprediksikan total barang produksi dan akan terjual dalam kurun waktu satu bulan.

4. Mengalikan Harga Satuannya

Setelah memperkirakan total barang yang akan terjual, langkah selanjutnya yaitu menentukan harga satuan dari suatu produk tertentu. Misalnya sebuah perusahaan memproyeksikan akan menjual 20.000 unit dengan harga Rp100.000,00 per unit dalam kurun waktu satu bulan.

Dari sana, maka perusahaan akan mengharapkan mendapatkan penghasilan senilai Rp2.000.000.000,00 dalam kurun waktu satu bulan.

5. Menyertakan Rencana Bisnis

Ilustrasi Rencana Bisnis
Ilustrasi Rencana Bisnis | Sumber Gambar: Unsplash

Setelah kamu menghitung semuanya, kemudian  susun semua perkiraan secara terperinci dan sedetail mungkin. Hal ini agar semua rencana bisnis, mode pertumbuhan, dan target pasar yang baru dapat memenuhi perkiraan yang telah perusahaan kamu tentukan.

Baca Juga : Apa Itu Flowchart? Fungsi, Jenis, Simbol & Contoh Penerapan

Sudah Paham Metode Peramalan Penjualan?

Itulah penjelasan mengenai metode peramalan penjualan atau forecasting yang perlu kamu ketahui. Forecasting memang sangat berguna untuk mengawasi aktivitas produksi perusahaan, baik itu produknya berupa barang maupun jasa. Hasil dari forecasting ini tentu dapat kamu gunakan sebagai dasar acuan untuk mengambil keputusan produksi bahkan hingga pemasaran. Keputusan yang baik tentu yang berlandaskan pada pertimbangan apa yang akan terjadi di periode yang akan datang.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page