Pengertian Eubacteria: Ciri, Klasifikasi, Struktur, dan Contohnya

Tahukah Anda bahwa jenis mikroorganisme yang jumlahnya cukup banyak di Bumi adalah Eubacteria?  Tak hanya jumlahnya yang banya, mikroorganisme ini juga memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Apa sajakah itu?

Pada artikel berikut ini, Anda akan mengetahui jawaban selengkapnya mulai dari ciri-ciri, klasifikasi, peranan, struktur hingga contohnya. Simak sampai habis, ya!

Pengertian Eubacteria

Istilah Eubacteria berasal dari gabungan kata dalam bahasa Yunani “eu” yang artinya asli dan “bacteria” yang berarti bakteri. Sehingga, definisi dari Eubacteria adalah satu domain kehidupan prokariota bakteri yang bersifat asli, nyata, atau sejati.

Bakteri termasuk mikroorganisme uniseluler yang masuk dalam kingdom Monera dengan memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Anda bisa sering menemui dalam kehidupan sehari-hari, walaupun tidak telihat secara kasat mata. Mulai dari habitat tanah, air, udara, dan bahkan di dalam tubuh makhluk hidup lain. 

Tentu saja, beberapa mikroorganisme yang masuk ke dalam kelompok ini memiliki ciri-ciri utama, yaitu:

  • Memiliki bentuk yang bervariasi.
  • Umumnya tidak berklorofil.
  • Tidak punya membran inti (organisme prokariotik).
  • Berukuran antara 1 hingga 5 mikron.
  • Hidup secara parasit atau bebas (kosmopolit).
  • Bisa membentuk endospora saat berada di lingkungan yang kurang menguntungkan.
  • Menghasilkan membran lipid.
  • Lipid terdiri dari asam lemak yang terikat pada ikatan ester ke molekul gliserol.
  • Memiliki RNA polimerase sederhana.
  • Memiliki dari 4 polipeptida.
  • Inisiator tRNA yang mengandung metionin termodifikasi .

Klasifikasi Eubacteria dan Contohnya 

Umumnya, pengklasifikasian Eubacteria akan didasarkan pada berbagai kriteria. Berikut ini macam-macam klasifikasinya yang perlu Anda ketahui, lengkap dengan contohnya:

1. Berdasarkan Cara Mendapatkan Makanan

Apabila mengacu pada cara mendapatkan makanan, bakteri terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Bakteri Autotrof

Bakteri autotro merupakan jenis bakteri yang bisa menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Jenis bakteri ini akan mengubah zat anorganik menjadi zat organik sebagai sumber energi untuk kehidupannya. 

Lebih lanjut, bakteri ini terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu fotoautotrof dan kemoautotrof. Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang memanfaatkan cahaya untuk menghasilkan makananya. Sedangkan bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan zat kimia untuk mengubah zat anorganik menjadi organik.

Beberapa contoh bakteri termasuk dalam kategori ini adalah bakterioviridin atau bakterioklorofil (bakteri hijau), bakteriopurpurin (bakteri ungu), Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, Nitrospira, dan Nitrosocystis.

b. Bakteri Heterotrof

Jenis Eubacteria selanjutnya adalah bakteri heterotrof atau bakteri yang tidak bisa membuat makanannya  sendiri. Bakteri ini akan memanfaatkan makhluk hidup lainnya untuk mendapatkan energi untuk hidupnya.

Untuk itu, jenis bakteri ini sering sekali merugikan kehidupan manusia. Beberapa contoh bakteri dari kelompok ini yaitu Treponema, Borrelia dan Escherichia coli.

Lebih lanjut, berdasarkan sifatnya yang memanfaatkan makhluk hidup lain untuk hidup, bakteri heterotrof dibagi menjadi dua jenis. Masing-masing adalah bakteri heterotrof parasit dan heterotrof saprofit.

Bakteri heterotrof parasit adalah jenis bakteri yang memakan organisme lain. Sedangkan bakteri heterotrof saprofit merupakan jenis bakteri yang memakan sisa zat organik dari organisme lainnya. 

2. Berdasarkan Alat Gerak

Kemudian, jika berdasarkan alat geraknya, bakteri terbagi menjadi empat kelompok, antara lain:

a. Monotrik

Bakteri yang masuk ke dalam kelompok monotrik memiliki ciri khusus yaitu ada satu penggerak di bagian ujungnya. Contoh bakteri monotrik adalah Pseudomonas aeruginosa.

b. Lofotrik

Berbeda dengan monotrik, jenis Eubacteria lofotrik memiliki ciri-ciri berupa adanya beberapa penggerak di satu bagian ujungnya. Contoh bakteri lofotrik adalah Pseudomonas fluorescens.

c. Amfitrik

Sedangkan bakteri yang masuk ke dalam jenis amfitrik memiliki beberapa penggerak di kedua ujungnya. Contoh bakteri amfitrik adalah Aquaspirillum serpens.

d. Peritrik

Jenis bakteri terakhir pada klasifikasi ini dicirikan dengan memiliki banyak alat gerak di seluruh tubuhnya. Contoh bakteri peritrik adalah Salmonella typhosa.

3. Berdasarkan Bentuk Tubuh

Apabila berdasarkan bentuk tubuhnya, bakteri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Basil

Bakteri basil merupakan jenis bakteri yang memiliki bentuk tubuh seperti batang atau silinder. Adapun contoh bakteri basil yaitu Bacillus sp.

b. Kokus

Bakteri yang masuk ke dalam kelompok bakteri kokus umumnya memiliki bentuk bulat, oval hingga seperti sebuah rantai. Contoh bakteri kokus yaitu Streptococcus

c. Spirillum

Tercermin dalam namanya, jenis bakteri spirillum memiliki bentuk tubuh spiral yang juga lentur. Contoh bakteri spirillum adalah Treponema

4. Berdasarkan Suhu

Selanjutnya, dengan mengacu pada aspek daya tahan tubuh bakteri untuk tumbuh di suhu tertentu, Eubacteria terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

a. Psikrofil 

Bakteri psikrofil adalah jenis bakteri yang bisa tumbuh di suhu mulai dari 0 hingga 30 derajat Celcius dengan suhu rata-rata 15 derajat Celcius. Contoh bakterinya yaitu Flavobacterium, Achromobacter, dan Alcaligenes. 

b. Mesofil 

Bakteri yang masuk ke dalam kelompok mesofil bisa tumbuh pada suhu 25 hingga 37 derajat Celcius dengan suhu rata-rata 32 derajat Celcius. Adapun semua bakteri patogen pada hewan termasuk ke dalam jenis bakteri mesofil.

c. Termofil

Bakteri termofil merupakan kelompok bakteri yang bisa tumbuh pada suhu tinggi lebih dari 40 derajat Celcius dengan rata-rata suhu berkisar 55 hingga 60 derajat Celcius. Contohnya yaitu Sulfolobus acidocaldarius, Thermus aquaticus, dan Chloroflexus

5. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen

Terakhir, klasifikasi bakteri juga bisa didasarkan atas kebutuhan oksigen dari bakteri itu sendiri. Berikut ini penjelasannya:

1. Aerob

Jenis bakteri aerob dicirikan dengan membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Adapun contoh bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini yaitu S. epidermidis, Micrococcus sp., Staphylococcus aureus, Bacillus sp., serta Pseudomonas sp.

2. Anaerob

Sedangkan bakteri yang masuk ke dalam kelompok anaerob memiliki ciri-ciri bahwa mereka tidak membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Contohnya bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Clostridium tetani.

Peranan Eubacteria dalam Kehidupan Bumi

Keberadaan mikroorganisme ini di alam bisa menguntungkan dan merugikan organisme lain, termasuk manusia. Beberapa peran yang menguntungkan dari keberadaan bakteri di alam yaitu:

  • Membantu proses pembusukan (penguraian) sisa-sisa makhluk hidup.
  • Membantu pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi, seperti dalam pembuatan keju oleh Streptococcus thermophilus dan Propionibacterium shermanii.
  • Berperan dalam siklus nitrogen seperti nitrosomonas dan nitrobacter.
  • Sebagai bakteri pengikat nitrogen untuk menyuburkan tanah.
  • Sebagai penghasil antibiotik.
  • Membantu penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.
  • Membantu pembuatan zat kimia
  • Sebagai penghasil biopestisida alami.

Sedangkan beberapa kerugian yang bisa disebabkan oleh bakteri antara lain:

  • Mempercepat pembusukan makanan.
  • Penyebab penyakit pada manusia, seperti diare karena bakteri E. coli dan tifus karena bakteri Salmonella typhi.
  • Menimbulkan penyakit pada tanaman budidaya dan bahkan hewan.
  • Penyebab penyumbatan pipa air dari besi serta pengeroposan pipa-pipa besi.

Struktur Eubacteria

Struktur bakteri mencakup beberapa komponen yang memungkinkan mereka untuk berfungsi sebagai organisme prokariota yang mandiri. Berikut adalah beberapa komponen struktural utamanya:

  • Kapsul: Merupakan bagian yang terbuat dari karbohidrat, nitrogen dan fosfor. Fungsinya adalah sebagai pelindung sel dari berbagai benturan maupun radiasi, sebagai cadangan makanan dan alat pertahanan diri. 
  • Flagela: Merupakan alat gerak yang akan memudahkan pergerakan bakteri.
  • Pili atau Fimbriae: Merupakan bagian yang juga sebagai alat gerak, hanya saja bentuknya seperti rambut halus. Fungsinya adalah untuk melekat pada permukaan benda dan memfasilitasi transfer materi genetik dalam proses konjugasi.
  • Dinding sel: Merupakan bagian bakteri yang tersusun atas peptidoglikan. Struktur ini berfungsi untuk memberi bentuk, mengatur keluar masuknya zat  dalam sel, dan sebagai bahan pelindung.
  • Membran sel (membrane plasma): Merupakan bagian bakteri tersusun atas protein dan lemak. Fungsinya adalah untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Pada sianobakteri, bagian ini berperan dalam fotosintesis karena mengandung pigmen fotosintesis.
  • Mesosom: Merupakan struktur Eubacteria yang berfungsi untuk menghasilkan energi.
  • Lembar fotosintetik: Merupakan bagian bakteri yang berfungsi untuk berfotosintesis.
  • Sitoplasma: Merupakan bagian bakteri yang berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
  • DNA (Deoxyribose Nucleic Acid): Bagian bakteri yang berfungsi untuk mengontrol sintesis protein dan pembawa sifat genetik.
  • Plasmid: Struktur bakteri yang berfungsi untuk membawa gen tertentu yang mana bisa ditransformasikan ke sel lain.
  • Ribosom: Bagian ini berfungsi sebagai lokasi sintesis protein.
  • Endospora: Struktur bakteri yang berfungsi untuk mempertahankan bakteri dari kondisi buruk.

Sudah Tahu Apa Itu Eubacteria?

Kesimpulannya, jenis mikroorganisme yang sering disebut sebagai bakteri murni ini memiliki beragam keuntungan sekaligus kerugian untuk manusia dan organisme lain. 

Namun, biasanya bakteri akan merugikan manusia karena seringkali menyebabkan berbagai jenis penyakit, sebut saja penyakit diare karena bakteri E. coli. Untuk itu,, sangat penting bagi Anda untuk menjaga kebersihan diri agar terhindar dari penyakit akibat bakteri.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page