Di berbagai negara, baik yang berkembang maupun maju, akan selalu ada hal-hal yang mengancam ekonomi dan meninggalkan dampak yang terasa untuk masyarakatnya. Ancaman-ancaman ini harus diatasi dengan mengidentifikasi penyebab dan dicari cara mengatasinya. Namun, seperti apa contoh ancaman ekonomi? Simak artikel ini!
10 Contoh Ancaman Ekonomi dan Cara Mengatasinya
Di bawah ini adalah beberapa hal yang menjadi risiko untuk ekonomi suatu negara, antara lain:
1. Inflasi
Contoh ancaman perekonomian yang pertama adalah inflasi. Inflasi merupakan kondisi perekonomian pada suatu negara yang menggambarkan kecenderungan kenaikan harga-harga dari barang dan jasa secara umum dalam waktu yang relatif lama. Inflasi terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Faktor paling umum yang mempengaruhi inflasi adalah kenaikan biaya produksi suatu barang, karena harga barang mentah yang meningkat. Selain itu, inflasi bisa diakibatkan oleh peredaran uang yang terlalu tinggi.
Hal ini karena tercipta kondisi, dimana barang dan produk yang ada jumlahnya stabil, tetapi uang yang beredar di masyarakat lebih banyak.
Cara mengatasi inflasi bisa dengan membatasi atau menghambat pengeluaran pemerintah. Pemerintah juga dapat menaikkan tarif pajak untuk membatasi tingkat konsumsi masyarakat. Selain itu, pemerintah juga dapat menetapkan dan mengendalikan harga maksimum bagi beberapa jenis barang penyebab inflasi
2. Lapangan Kerja yang Sempit
Lapangan kerja yang terbatas atau sempit merupakan contoh ancaman ekonomi yang patut diperhitungkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sempitnya lapangan kerja di suatu negara. Salah satunya adalah masyarakat yang ingin menjalankan usaha tidak memiliki cukup modal, sehingga sulit untuk membuka lapangan kerja.
Efeknya, orang-orang tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis, terutama para fresh graduate. Di sisi lain, banyaknya lulusan perguruan tinggi membuat orang yang memiliki strata pendidikan lebih rendah ‘tersisihkan’, karena lapangan pekerjaan yang sempit tersebut cenderung mendahulukan fresh graduate.
Untuk itu, strategi mengatasinya bisa dengan cara membuka pelatihan dan pendidikan. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan dan kualifikasi. Pendidikan dan pelatihan bisa dalam segi belajar tentang berbisnis, atau pelatihan untuk menguasai kemampuan tertentu dalam bidang pekerjaan yang ditekuni.
Selain itu, pemerintah dapat mendorong investasi pada sektor pekerjaan yang dinilai menjanjikan. Pemerintah juga dapat memberikan intensif untuk para pebisnis yang ingin menciptakan lapangan kerja baru.
3. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial merupakan contoh ancaman ekonomi yang menggambarkan situasi, dimana ada ketidak seimbangan di antara masyarakat. Kesenjangan ini dinilai dari perbedaan akan beberapa aspek, mulai dari sosial, budaya, hingga ekonomi. Jika dilihat lebih dalam, ada beberapa faktor yang menyebabkan kesenjangan sosial.
Pertama, karena sumber daya. Misalnya, masyarakat kota A dapat mengelola SDA dengan bijak dan tepat, maka perekonomian dapat berjalan dengan baik. Berbeda dengan kota B yang kesulitan mengelola SDA karena kurangnya kreatifitas, sehingga masyarakatnya memiliki penghasilan lebih rendah dan perekonomian terbilang lambat.
Kedua, kesenjangan diakibatkan teknologi, dimana orang-orang yang gagap akan teknologi bisa jauh tertinggal dalam strata sosial paling rendah. Ketiga, karena demografis (kualitas masyarakat di suatu daerah), dimana daerah yang memiliki kesadaran akan pendidikan cenderung berada pada strata sosial tinggi.
Untuk itu, pemerintah harus bisa meningkatkan kualitas SDM nya lewat program-program yang diadakan. Selain itu, pemerataan pembangunan dan tidak terfokus pada satu lokasi saja dapat mengatasi kesenjangan sosial yang terlalu jauh.
Masyarakat juga harus bisa mengakses fasilitas yang sama, mulai dari pendidikan hingga teknologi.
4. Ketergantungan Barang Impor
Contoh ancaman ekonomi berikutnya adalah ketergantungan barang impor. Ketergantungan impor terjadi jika suatu negara sangat bergantung pada impor barang dari negara lain dalam pemenuhan kebutuhan di dalam negeri dari segi kebutuhan dan produksi. Misalnya, dalam bahan baku, komponen manufaktur, dan produk konsumen.
Penyebab ketergantungan barang impor bisa jadi karena produksi dalam negeri yang terbatas, sedangkan permintaannya tinggi. Selain itu, dalam beberapa bidang, impor dinilai lebih murah dibandingkan dengan harga dari produk negeri sendiri. Ini biasa terjadi, karena biaya tinggi atau tingkat efisiensi rendah dalam hal produksi.
Ketergantungan juga sering dinilai lebih menguntungkan, karena produksi dalam negeri bisa untuk ekspor, dengan catatan harga ekspor di pasar luar negeri lebih tinggi. Akibatnya, akan terjadi ketidakstabilan pasar dan ketergantungan akan negara asing.
Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketergantungan produk impor menurut Erick Thohir, yakni dengan hilirisasi. Hilirisasi merupakan strategi negara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang mereka miliki.
5. Sistem Ekonomi Negara yang Tidak Jelas
Sistem dari ekonomi negara yang tidak jelas juga bisa menjadi contoh ancaman ekonomi. Misalnya, terdapat berbagai peraturan dan Undang-Undang yang dinilai mempersulit masuknya dan jalannya bisnis, baik dalam menarik masuk investor asing maupun membuka usaha bagi para calon pelaku usaha.
Jika hal tersebut terjadi, maka lapangan kerja akan sulit tercipta dan tingkat pengangguran naik, sehingga mengancam laju ekonomi di suatu negara. Untuk itu, strategi yang bisa dilakukan adalah dengan mengevaluasi kembali aturan tersebut.
Hal tersebut bertujuan agar negara mempunyai Undang-Undang di bidang ekonomi yang serba memudahkan. Misalnya, mempermudah investor untuk berinvestasi dengan membuka lapangan kerja. Di satu sisi, UU tersebut masih berpihak pada rakyat dan pengusaha dalam negeri untuk membuka atau mengembangkan bisnisnya.
6. Kondisi Infrastruktur
Siapa sangka, kondisi infrastruktur menjadi salah satu contoh ancaman ekonomi. Pasalnya, jika kondisi infrastruktur tidak memadai dan terbilang buruk, maka hal ini berpotensi memberi dampak negatif bagi perekonomian suatu negara.
Selain itu, kondisi infrastruktur yang tidak merata dapat menghambat perekonomian, sehingga mengancam. Jika hal ini terjadi, maka beberapa daerah yang tidak tersorot pembangunan bisa tertinggal dan menciptakan urbanisasi yang tidak merata.
Strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah memperbaiki kerjasama antar lembaga, sehingga menciptakan koordinasi yang baik dan terarah. Selain itu, rencanakan pembangunan dengan matang. Perencanaan bisa meliputi persoalan dana pembangunan dan hal teknis.
7. Korupsi
Contoh ancaman ekonomi ini seringkali kita dengar lewat pemberitaan di berbagai media di Indonesia. Korupsi sendiri merupakan penyalahgunaan dana dari lembaga, perusahaan, atau organisasi negara untuk digunakan demi keuntungan pribadi/orang lain.
Penyebab korupsi cukup beragam, mulai dari sifat serakah, gaya hidup konsumtif, atau lemah moral pada pelaku. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi akan terhambat penolakan investasi dalam negeri.
Pasalnya, investor tidak ingin menanam modal di negara yang tingkat korupsinya tinggi. Korupsi juga menambah beban transaksi ekonomi yang makin tinggi.
Strategi preventif yang bisa dilakukan untuk pencegahan korupsi, yakni membangun sistem pemerintahan yang baik dan kuat. Selain itu, strategi lain yang bisa dilakukan adalah dengan menguatkan kapasitas komisi anti korupsi, perbaikan sistem pengaduan masyarakat, dan hukuman yang setimpal untuk para koruptor sebagai efek jera.
8. Angka Pengangguran Meningkat
Contoh ancaman ekonomi berikutnya adalah meningkatnya angka pengangguran di suatu negara. Pengangguran adalah situasi dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari kerja, dan bekerja kurang dari 2 hari selama seminggu.
Penyebab pengangguran cukup beragam, di antaranya terjadi PHK karena krisis ekonomi, resesi ekonomi, pertumbuhan ekonomi lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja, dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakatnya. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi akan melambat, karena turunnya permintaan barang/jasa.
Strategi untuk mengatasinya adalah memperbaiki mutu pendidikan, agar masyarakat bisa mempunyai tingkat pendidikan setara, mengadakan job fair atau magang, dan mengurangi urbanisasi. Selain itu, pengangguran bisa diatasi dengan memperluas lapangan kerja, menciptakan usaha-usaha baru, dan meningkatkan skill tenaga kerja.
9. Penguasaan Ekonomi dalam Negeri oleh Asing
Masuknya investor ke dalam negeri memang menjadi faktor yang bisa membantu berjalannya ekonomi dengan mengatasi pengangguran dan sempitnya lapangan kerja. Namun, jika asing mudah menanam modal, maka mereka juga bisa dengan mudah menguasai perekonomian di negara tersebut.
Biasanya, investor akan menanam modal pada proyek pembangunan nasional. Selain itu, mereka juga bisa menanamkan modalnya lewat saham perusahaan dalam negeri, bahkan memiliki sebagian besarnya. Tentu ini bisa dibilang penjajahan secara ekonomi oleh investor asing.
Untuk itu, strategi mengatasinya bisa dengan menguatkan sumber daya manusia melalui peningkatan pada sektor pendidikan dan teknologi yang mumpuni. Jika SDM kuat, maka bisa menekan investor asing untuk masuk ke dalam negeri.
10. Utang Luar Negeri
Contoh ancaman ekonomi yang terakhir adalah utang yang berasal dari luar negeri. Hal ini dilakukan karena beberapa hal, misalnya menghindari opportunity loss, memberikan aset untuk generasi berikutnya, penerimaan negara tidak cukup, dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Jika dibiarkan, maka perekonomian bisa semakin melemah.
Strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi ancaman ini adalah memanfaatkan fleksibilitas instrumen utang. Pasalnya, biayanya lebih efisien dari pinjaman luar negeri. Selain itu, pemerintah juga bisa melakukan pengawasan dan penjagaan terhadap komposisi utang domestik, supaya lebih besar dari valuta asing.
Sudah Tahu Contoh Ancaman Ekonomi?
Setelah mengetahui banyaknya hal yang dapat mengancam perekonomian dalam suatu negara dengan rata-rata penyebabnya adalah moral, tingkat pendidikan, dan pengelolaan SDM yang rendah.
Maka, sudah sepatutnya kamu sebagai warga negara turut andil dalam menjaga kestabilan ekonomi, agar meminimalisir semua ancaman tersebut. Mulai dari saling membantu antar warga yang kesulitan ekonomi, membeli produk dalam negeri, dan lainnya.