Pengertian IHSG, Fungsi dan Cara Menganalisisnya

IHSG adalah indeks yang pasti kamu temukan di bursa saham. Indeks ini menjadi sumber data utama bagi para pelaku pasar, baik regulator, emiten, maupun investor. Kalau kamu ingin terjun ke dunia trading saham, maka kamu harus memahami indeks ini. Di artikel ini, kita akan mempelajari pengertian, fungsi, dan analisisnya.

Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks Harga Saham Gabungan adalah sebuah indikator untuk mengukur kinerja pasar saham di Indonesia. Indeks ini terdiri dari kumpulan saham-saham unggulan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fungsinya adalah sebagai barometer dari pergerakan harga saham secara keseluruhan di pasar modal Indonesia.

Dalam bahasa Inggris, indeks ini disebut dengan Indonesian Composite Index (ICI). Jadi, jika kamu menemukan istilah ICI di bursa global, maka istilah tersebut mengacu pada Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia. Di artikel ini, kita akan menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian.

ICI berdasar pada penilaian harga saham yang terjadi di bursa dan pergerakan ICI mencerminkan fluktuasi harga saham di dalamnya. Ketika ICI naik, berarti terjadi kenaikan harga saham secara keseluruhan, Sedangkan jika ICI turun, maka itu menandakan adanya penurunan harga saham secara keseluruhan.

ICI menjadi acuan penting bagi para pelaku pasar untuk memantau dan mengevaluasi performa pasar saham Indonesia. Pergerakan ICI memberikan gambaran tentang sentimen investor, kondisi ekonomi, dan kepercayaan terhadap prospek bisnis di Indonesia.

Pengertian ICI tidak hanya mencakup pergerakan harga saham secara umum, tetapi juga mencerminkan kondisi ekonomi, politik, dan sentimen lainnya. Oleh karena itu, ICI sering menjadi topik perbincangan serta menjadi tolok ukur penting bagi para pemangku kepentingan.

5 Fungsi IHSG

Bagi pasar saham Indonesia, ICI memiliki banyak fungsi, di antaranya yaitu:

1. Mengukur Kinerja Pasar

ICI berfungsi sebagai indikator utama untuk mengukur kinerja keseluruhan pasar saham di Indonesia. Pergerakan ICI mencerminkan fluktuasi harga saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dengan melihat perubahan ICI dari waktu ke waktu, investor dapat mengevaluasi kinerja pasar saham secara keseluruhan dan mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

2. Acuan Bagi Investor dan Analis Pasar

ICI menjadi acuan penting bagi investor dan analis pasar saham untuk menganalisis dan memantau pergerakan harga saham. ICI memberikan gambaran tentang tren pasar, sentimen investor, dan keadaan pasar secara keseluruhan. Investor dan analis dapat menggunakan ICI sebagai referensi dalam membuat keputusan.

3. Menentukan Tren dan Sentimen Pasar

Pergerakan ICI dapat memberikan indikasi tentang tren pasar dan sentimen investor. Jika ICI naik secara konsisten, maka investor lebih percaya terhadap prospek ekonomi dan bisnis. Sebaliknya, jika ICI menurun, maka investor akan khawatir dan cenderung menahan diri sampai kondisi pasar lebih stabil untuk investasi.

4. Mengukur Performa Investasi

ICI menjadi tolok ukur untuk menilai performa investasi. Investor dapat membandingkan kinerja portofolio dengan ICI untuk melihat apakah investasi mereka unggul atau kalah dari kinerja pasar secara keseluruhan.

5. Indikator Ekonomi

ICI juga dapat memberikan indikasi tentang kesehatan ekonomi secara keseluruhan. Kenaikan ICI menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kepercayaan investor yang tinggi. Sebaliknya, penurunan ICI menandakan perlambatan ekonomi atau ketidakpastian yang mempengaruhi pasar saham.

Cara Menghitung IHSG

Metodologi perhitungan ICI mirip dengan cara menghitung indeks bursa saham di seluruh dunia. Perhitungannya memakai metode yang disebut sebagai Market Value Weighted Average Index.

Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:

Indeks = (Nilai Pasar/Nilai Dasar)x100

Nilai Dasar adalah jumlah kumulatif saham pada hari dasar, dikali harga saham pada hari dasar. Sementara itu, Nilai Pasar merupakan jumlah kumulatif saham yang tercatat, dikali dengan harga pasar.

Berikut adalah cara untuk menghitung Nilai Pasar:

Rumus Nilai Pasar: Nilai Pasar = p₁q₁ + p₂q₂ + … + piqi + pnqn

Dalam rumus tersebut:

  • p: Harga saham yang terjadi untuk emiten ke-i.
  • q: Jumlah saham yang digunakan untuk menghitung indeks untuk emiten ke-i.
  • n: Jumlah total emiten yang tercatat di bursa efek.

Supaya lebih paham, berikut contoh soal dan jawabannya:

Contoh Soal IHSG
Jawaban Soal IHSG

Obligasi

Cara Menganalisis IHSG

Setelah mengetahui cara menghitung ICI, yang tidak kalah penting adalah cara analisisnya. Kamu harus bisa mengolah data ICI menjadi keputusan investasi yang menguntungkan dengan cara berikut ini:

1. Menganalisis Pola dan Tren

Analisis selalu dimulai dengan melihat pola pergerakan dan tren yang terlihat dalam data historis. Grafik ICI bisa kamu gunakan untuk mengidentifikasi pola seperti tren naik (bullish), tren turun (bearish), atau konsolidasi. Mengetahui tren umum dapat membantu memprediksi arah pergerakan bursa di masa mendatang.

2. Menggunakan Indikator Teknikal

Indikator teknikal adalah alat yang membantu dalam menganalisis pergerakan ICI berdasarkan rumusan matematis. Contoh indikator teknikal ialah moving average, MACD, RSI, dan Bollinger Bands. Dengan memanfaatkan indikator teknikal, kamu dapat mengidentifikasi sinyal beli (buy) atau jual (sell).

3. Melibatkan Analisis Fundamental

Analisis fundamental melibatkan faktor-faktor ekonomi, keuangan, dan perusahaan yang dapat mempengaruhi pergerakan ICI. Di dalamnya termasuk pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter, laporan keuangan perusahaan, dan faktor-faktor geopolitik. 

Mengevaluasi kinerja sektor-sektor ekonomi yang signifikan dan perkembangan yang dapat mempengaruhi pasar saham sangatlah penting.

4. Memeriksa Berita dan Peristiwa Penting

Berita dan peristiwa penting dapat mempengaruhi pergerakan ICI. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti berita ekonomi, politik, dan bisnis. Peristiwa seperti kebijakan moneter bank sentral, laporan keuangan perusahaan, dan perubahan kebijakan pemerintah dapat berdampak signifikan pada ICI.

5. Melakukan Analisis Komparatif

Menganalisis ICI juga melibatkan perbandingan dengan indeks pasar saham global lainnya. Melihat bagaimana ICI berkinerja dibandingkan dengan indeks pasar saham global, seperti S&P 500 atau Nikkei 225, dapat memberikan perspektif yang lebih luas tentang kinerja pasar saham Indonesia.

Indeks Lain Selain IHSG

Pengukuran kinerja pasar saham Indonesia tidak hanya mengandalkan ICI, namun ada beberapa indeks populer lainnya, yaitu:

1. LQ45

Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks ini berguna sebagai acuan untuk mengukur kinerja saham-saham blue chip di pasar saham Indonesia.

2. IDX30

Indeks IDX30 mencakup 30 saham dengan kapitalisasi pasar yang besar dan likuiditas yang tinggi. Indeks ini memberikan gambaran tentang kinerja 30 saham terpilih yang dianggap mewakili pasar secara keseluruhan.

3. Jakarta Islamic Index (JII)

JII adalah indeks yang mencakup saham-saham yang memenuhi prinsip-prinsip syariah. Indeks ini memberikan gambaran tentang kinerja saham-saham yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah di pasar saham Indonesia.

4. KOMPAS100

KOMPAS100 adalah indeks yang terdiri dari 100 saham yang diambil dari berbagai sektor dan memiliki likuiditas tinggi. Indeks ini mencerminkan kinerja saham-saham terpilih di pasar saham Indonesia.

5. SRI-KEHATI

SRI-KEHATI adalah indeks yang mencakup saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang berfokus pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini menyoroti kinerja perusahaan yang berkomitmen pada prinsip-prinsip keberlanjutan.

Istilah-Istilah dalam Indeks Harga Saham Gabungan

Dalam Indeks Harga Saham Gabungan, terdapat beberapa istilah penting yang sering digunakan. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa istilah tersebut:

  • Saham Blue Chip: Saham perusahaan yang stabil, bereputasi baik, dan kapitalisasi pasar besar.
  • Likuiditas: Sejauh mana saham dapat dengan mudah dibeli atau dijual di pasar, tanpa mengganggu harga pasar.
  • Kapitalisasi Pasar: Nilai total saham yang beredar dari suatu perusahaan.
  • Saham Dividen: Saham yang memberikan dividen kepada pemegang saham, sebagai pembagian keuntungan perusahaan.
  • IPO: Proses dimana perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik untuk dibeli.
  • Saham Oversold: Harga saham telah mengalami penurunan yang signifikan dan diperdagangkan di bawah nilai yang seharusnya.
  • Saham Overbought: Harga saham telah mengalami kenaikan yang signifikan dan diperdagangkan di atas nilai yang seharusnya.
  • Volume Perdagangan: Jumlah saham yang diperdagangkan selama periode waktu tertentu, sering kali diukur dalam jumlah saham atau nilai uang.
  • Perubahan Persentase: Persentase perubahan harga saham dari periode sebelumnya.

Sudah Memahami Apa Itu IHSG?

Indeks Harga Saham Gabungan adalah informasi yang sangat penting dalam investasi saham. Agar investasi kamu membuahkan profit yang memuaskan, maka kamu wajib memahami pengertian, fungsi, cara menghitung, hingga cara menganalisisnya.Selain memahami IHSG, pastikan pula kamu berinvestasi di platform terpercaya. Agar tidak terperdaya oleh oknum investasi bodong. Beberapa aplikasi yang bisa kamu gunakan, seperti Bareksa, Bibit, dan lainnya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page