Aliran Abstraksionisme: Pengertian, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Seni adalah ekspresi manusia yang tak terbatas, dan di dalamnya terdapat berbagai aliran yang mencerminkan keragaman dan kompleksitas perasaan serta pemikiran manusia. Salah satu aliran yang menarik untuk Anda jelajahi adalah aliran abstraksionisme.

Dalam aliran ini, seniman berfokus pada ekspresi emosi, ide, dan sensasi melalui elemen-elemen visual murni. Untuk mengetahui ciri-ciri, tujuan, jenis aliran hingga contohnya, baca artikel ini sampai selesai, ya!

Apa Itu Aliran Abstraksionisme?

Aliran abstraksionisme yang juga dikenal sebagai seni abstrak merupakan bentuk seni kontemporer yang tidak menggambarkan visual dari objek dunia nyata, melainkan menggunakan variasi warna, garis, dan bentuk secara non-representasional.

Aliran ini juga dapat dianggap sebagai jenis seni yang menantang pemahaman instan. Seni abstrak tidak mengadopsi bentuk realistis atau naturalis, sehingga kesan visualnya lebih kompleks. Seni abstraksionisme juga mewakili usaha untuk membebaskan diri dari sensasi dan hubungan yang terbentuk dalam figuratif objek.

Lukisan seni abstraksionisme tidak merepresentasikan benda konkret, melainkan menggabungkan warna-warna spesifik. Menurut definisi aliran abstraksionisme, seni abstrak tak mengungkapkan hal konkret, sehingga terlihat lebih kompleks daripada aliran lainnya. Meski kelihatannya eksklusif, seni abstrak sebenarnya bisa dipahami. 

Kemudian, Louis Fichner (Understanding Art, 1995) menyatakan bahwa seni abstrak adalah penyederhanaan dari bentuk seni lain, menampilkan esensi saat mengabstraksikan objek alam. Seni abstrak merepresentasikan inti suatu objek dengan perubahan signifikan.

Tujuan Karya Seni Menerapkan Aliran Abstraksionisme

Berdasarkan definisi di atas, fokus utama abstraksi dalam seni bukanlah menceritakan sebuah kisah. Melainkan mendorong keterlibatan dan imajinasi seniman dan pengamat seni. 

Lukisan aliran abstraksionisme menyampaikan pesan dan kesan melalui penyusunan visual simbolik. Lebih tepatnya, visual yang mengandung makna dan karakter yang mana sesuai keinginan pelukisnya.

Selain itu, aliran ini juga bertujuan untuk memberi pengalaman emosional dan subjektif kepada pengamat seni melalui bentuk yang tidak nyata. Sedangkan untuk reaksinya akan tergantung pada kepribadian dan suasana hati pengamat saat melihat karya.

Ciri-ciri Seni Abstrak

Seni Abstrak
Seni Abstrak | Image Source: Freepik

Sebagai aliran seni, abstraksionisme memiliki ciri khas yang membedakannya dengan seni lainnya. Karakteristik seni abstrak adalah sebagai berikut:

  • Bentuk yang tidak ada dalam kenyataan, namun akan terlihat seperti suatu objek apabila dicermati dengan saksama.
  • Mencerminkan kebebasan, individualitas, dan tanpa batasan.
  • Penggunaan cat air dan komposisi warna yang dominan.
  • Bersifat konseptual.
  • Merupakan seni non-representasional atau seni yang tidak menggambarkan objek nyata.
  • Berlawanan dengan pendekatan Renaisans dan seni figuratif yang menekankan bentuk.
  • Menyoroti perpaduan bentuk dan warna.

Tokoh Seniman dalam Aliran Abstraksionisme

Berikut adalah beberapa seniman terkenal yang mengadopsi aliran abstrak dalam karya-karya seninya:

1. Alexander Rodchenko

Lahir pada tanggal 5 Desember 1891, Rodchenko berasal dari Rusia dan terkenal sebagai seorang seniman serbabisa yang juga memiliki bakat dalam bidang pematungan, fotografi, dan desain grafis. Ia menjadi terkenal sebagai salah satu tokoh yang menggunakan dan mengangkat aliran abstraksionisme dalam karyanya.

2. Lazar Lissitzky

Tokoh selanjutnya adalah Lazar Lissitzky yang juga dikenal dengan nama El Lissitzky. Ia merupakan seorang seniman, fotografer, desainer, tipografer, dan arsitek asal Rusia. Karyanya sangat berpengaruh dalam gerakan konstruktivis dan Bauhaus, serta memainkan peran dominan dalam desain grafis abad ke-20.

3. Affandi Koesoema

Terlahir di Cirebon pada tahun 1907, Affandi adalah seorang seniman yang sederhana namun memiliki bakat seni yang luar biasa. Melalui lebih dari 2.000 karya seninya, gaya ekspresionis dan romantis dengan aliran abstraksionisme tercermin dengan jelas.

Karyanya telah dipamerkan di banyak negara, membuatnya terkenal baik di Indonesia maupun dunia internasional. Lukisan-lukisannya mencakup berbagai tema seperti Potret Diri, Andong, Pohon Beringin, Pelabuhan Rotterdam, Fisher Man, Barong, Kwan Khong, Borobudur di Pagi Hari, dan lain-lain. 

4. Abas Alibasyah

Abas Alibasyah, seorang seniman kelahiran tahun 1928 di Purwakarta, terkenal bukan hanya sebagai pelukis unggul di Indonesia. Melainkan juga sebagai pejuang, pemikir, dan organisatoris Indonesia yang cukup berpengaruh. 

Meskipun awalnya bersekolah di HIS (Hollandsch Inlandsche School), minatnya dalam seni lukis terwujud dengan jelas melalui pelajaran menggambar yang menonjol. Pada 1943, Abas Alibasyah mulai mengasah bakat lukisnya dan bergaul dengan pelukis lain, seperti Barli Sasmitawinata, Hendra Gunawan, dan Affandi.

5. Fadjar Sidik

Kemudian, seniman Fadjar Sidik yang lahir pada tahun 1930 di Surabaya, menghabiskan empat tahun di Bali (1957-1961). Ia beralih dari seni lukis realis ke abstrak pada tahun 60-an.

Pada awalnya, ia berfokus pada objek industri yang mana belum memiliki bentuk yang jelas. Namun, bakatnya mendorong perkembangan lukisan abstrak dengan dinamika ruang yang khas. Dengan menggabungkan elemen-elemen kotak dan lingkaran, ciri khas elegan mulai terbentuk dalam karya-karya seni Fadjar Sidik.

Macam-macam Aliran Seni Abstraksionisme

Aliran Seni Abstraksionisme
Aliran Seni Abstraksionisme | Image Source: Freepik

Ada beberapa jenis aliran dalam seni abstrak yang muncul seiring perkembangan seni modern. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Aliran Neo-Klasik 

Gerakan neo-klasik muncul setelah Revolusi Perancis tahun 1789, yang mana menandai akhir kekuasaan feodalisme dan mempengaruhi seni secara global. Revolusi ini tidak hanya mengubah tatanan sosial dan politik, tetapi juga ilmu seni itu sendiri. 

Seniman mendapatkan kebebasan baru untuk mengungkapkan individualitas, menciptakan karya tanpa hanya berdasarkan pesanan. Kondisi ini menandai awal lukisan modern, isolasi, dan individualisme menandai ini. 

Jacques Louis David, melalui karya seninya “Sumpah Horatii”, telah memimpin seni Neo-Klasik pada saat itu. Abstraksi Neo-Klasik mengikuti standar akademis, bentuk yang harmonis, penggunaan warna tegas, serta penyusunan komposisi yang penuh penghormatan. Seringkali, aliran ini melukiskan tema istana secara berlebihan .

2. Aliran Romantisme 

Jenis aliran abstraksionisme kedua adalah romantisme yang mana muncul sebagai bentuk pemberontakan terhadap neo-klasik. Aliran ini dipelopori oleh dorongan Rousseau untuk mengembalikan koneksi dengan alam dan merupakan bentuk pemberontakan terhadap norma-norma neo-klasik. 

Seni romantis sering menyelami emosi individu, kerinduan, dan tema eksotis. Aliran ini menggambarkan narasi emosional, komposisi dinamis, kontras warna yang hidup, dan membangkitkan rasa yang mendalam. Karya seni romantis melampaui realitas, sehingga dapat mengomunikasikan emosi yang beresonansi kuat.

3. Aliran Realisme 

Berbeda dengan aliran-aliran abstrak sebelumnya, realisme menolak penciptaan ilusi dan lebih berfokus pada pengamatan dunia nyata. Seniman Prancis, Courbet, adalah salah satu tokoh utama yang mempopulerkan aliran ini. 

Sebagai seniman realis, Courbet berusaha menggambarkan objek atau subjek apa adanya berdasarkan pengamatan langsung, tanpa menggunakan distorsi atau dipengaruhi oleh ideologi. Courbet dengan jelas menekankan pada representasi konkret, menunjukkan realitas yang terlihat secara jelas dalam karyanya.

4. Aliran Naturalisme  

Kemudian, aliran naturalisme merupakan jenis aliran abstraksionisme yang merayakan dan mencintai alam, kemudian menangkap keindahannya dalam sebuah seni. Seniman menggambarkan aspek-aspek menarik dari alam. Gerakan ini juga bertujuan menangkap esensi keindahan alam.

5. Aliran Impresionisme 

Terakhir, aliran impresionisme menekankan lukisan yang longgar dalam detail, kabur, dan sering terpengaruhi oleh kondisi cuaca. Para pelukis sering melukis di luar ruangan, dan hasil karya mereka tidak memiliki batasan kontur yang tegas, tetapi mengandalkan penggunaan warna untuk memberi kesan visual yang khas.

Secara ringkas, gerakan seni ini telah membentuk lanskap artistik. Kemudian, masing-masing dengan pendekatan unik yang telah memperkaya pemahaman tentang keindahan, emosi, dan ekspresi dalam seni.

Contoh dari Jenis Aliran Abstraksionisme

Berdasarkan penjelasan jenisnya di atas, ada beberapa jenis aliran seni abstrak yang mana menggambarkan pendekatan artistik yang berbeda-beda. Berikut ini adalah contoh-contoh dari beberapa jenis aliran abstraksionisme:

1. Action Painting 

Action Painting
Action Painting | Image Source: Freepik

Contoh pertama adalah teknik improvisasi dalam seni lukis yang melibatkan percikan dan gerakan. Seringkali teknik ini pelukis lakukan dengan meletakkan kanvas di lantai dan menuangkan cat dari kaleng atau menerapkannya dengan kuas atau tongkat. 

Aliran ini pertama kali muncul di New York pada tahun 1940-an dan terinspirasi oleh gerakan Surealisme. Salah satu tokoh utama dalam aliran ini adalah Jackson Pollock.

2. Abstraksionisme Sensitif atau Ekspresif

Abstraksionisme Sensitif atau Ekspresif
Abstraksionisme Sensitif atau Ekspresif | Image Source: Kibrispdr

Dalam jenis aliran abstraksionisme sensitif, seniman mengutamakan ekspresi dan emosi dalam karya dengan kebebasan warna dan bentuk. Kemudian, gerakan ini muncul di Jerman dengan nama “Der blaue Reiter” atau Ksatria Biru, pelopornya Kandinsky dan Franz Marc.

3. Abstrak Geometris

Abstrak Geometris
Abstrak Geometris | Image Source: Freepik

Aliran abstrak geometris mengalami perkembangan pesat sekitar tahun 1908, mirip dengan kubisme ekspositori yang menolak sudut pandang langsung dan lebih fokus pada perspektif 2 dimensi. Aliran ini terkenal sebagai seni beton dan non-objektif, yang menggunakan bentuk-bentuk geometris dan elemen-elemen rasional.

4. Abstrak Curvilinear

Abstrak Curvilinear
Abstrak Curvilinear | Image Source: Freepik

Abstrak curvilinear yang juga dikenal sebagai abstrak lengkung, menggunakan bentuk-bentuk seperti simpul, ikatan, pola jalinan, dan spiral dalam gambarnya. Aspek-aspek ini dipercaya terilhami oleh seni bangsa Celtic. Pola “Celtic” ini muncul dalam seni lukis awal pada masa keemasan Bangsa Celtic (600-1.000 M). 

Lalu, pola ini muncul lagi dalam Gerakan Kebangkitan Keltik pada abad ke-19 dan dalam gerakan Seni Nouveau pada abad ke-20. Terutama tampak dalam sampul buku, kain, dan struktur, terkait dengan karya William Morris (1834-96) dan Arthur Mackmurdo (1851-1942).

5. Tachisme 

Tachisme
Tachisme | Image Source: Freepik

Tachisme yang muncul pasca Perang Dunia II di Eropa, bertujuan menggoyahkan model seni sebelumnya. Nama contoh aliran abstraksionisme ini dari bahasa Prancis “tache” yang artinya noda. Dua seniman yang memiliki peran penting dalam aliran ini adalah Hans Hartung dan Jean Dubuffet.

Dengan bentuk bintik-bintik yang penuh impuls dan kebebasan, aliran ini mencerminkan ekspresi dan emosi para seniman. Tachisme lirikal menjelajahi konsep cahaya dan transparansi, sedangkan Tachisme dramatik lebih dikenal dengan nuansa gelap dan semangat yang menggebu. 

Sudah Lebih Paham dengan Aliran Abstraksionisme?

Pada intinya, berbagai aliran seni abstraksionisme telah mengubah wajah dunia seni dengan inovasi dan pendekatan yang unik. Setiap gerakan telah memberikan kontribusi yang berharga bagi perkembangan seni. Penggunaan bentuk, warna, dan emosi menjadi alat ekspresi yang paling ampuh.

Seni juga menghasilkan karya-karya yang menginspirasi dan memberikan ruang bagi interpretasi pribadi. Melalui eksplorasi, para seniman dari berbagai seni ini telah menciptakan warisan seni yang beragam dan mengesankan, memperkaya budaya dan pandangan kita terhadap keindahan dan makna dalam seni.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page