Hewan Endemik: Pengertian, Ciri, Kawasan Persebaran, dan Contohnya

Indonesia bukan hanya terkenal karena keanekaragaman budayanya saja, melainkan juga keanekaragaman hayati yang mencakup satwa atau hewan endemik. Sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau, Indonesia pun memiliki ragam satwa endemik yang tersebar hampir di seluruh penjuru wilayah. 

Setiap satwa endemik yang berhabitat di daerah tertentu mempunyai karakteristiknya masing-masing. Penasaran apa saja karakteristik dan contohnya yang ada di Indonesia? Berikut ini pembahasan lengkapnya.

Pengertian Hewan Endemik

Satwa atau hewan endemik adalah istilah bagi suatu satwa yang lahir, hidup, dan bertempat tinggal di satu daerah tertentu. Oleh karena itu, Anda hanya bisa menemukan hewan tersebut tumbuh dan berkembang secara alami di habitat aslinya. 

Satwa ini nantinya akan menjadi ciri khas dari daerah tertentu yang berbeda dari satwa di tempat lainnya. Sehingga, singkatnya suatu fauna tergolong endemik atau bukan dapat Anda tinjau dari keberadaannya. 

Apabila Anda hanya menemukan fauna tersebut pada suatu daerah tertentu dan tidak menemukannya di tempat lain, maka fauna tersebut termasuk satwa endemik. Jadi, penyebutan endemik pada spesies hewan terbatas pada wilayah geografis tertentu. 

Harimau Sumatera adalah contoh satwa endemik yang berhabitat asli di Pulau Sumatera. Anda tidak akan menemukan hewan tersebut di pulau lainnya. Nah, kebanyakan satwa endemik termasuk binatang langka yang perlu mendapatkan perlindungan lantaran habitatnya yang terbatas pada wilayah geografis tertentu. 

Kawasan Persebaran Hewan Endemik di Indonesia Beserta Ciri-cirinya

Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, Anda bisa menemukan hewan endemik hampir di seluruh penjuru pulau Indonesia. Meskipun begitu, persebaran hewan di Indonesia terbagi menjadi tiga berdasarkan wilayahnya, yakni wilayah barat, peralihan, dan timur. 

1. Hewan Bagian Barat

Hewan bagian barat atau sering disebut tipe hewan Asiatis memiliki kemiripan dengan hewan-hewan di benua Asia. Meskipun begitu, ada beberapa hewan tipe Asiatis yang hanya bisa Anda temukan terbatas di wilayah geografis Indonesia dan tidak ada di negara Asia lainnya. Hewan itu tergolong satwa endemik asli Indonesia. 

Cakupan wilayah pada bagian barat ini meliputi Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali. Ciri-ciri hewan bagian barat yaitu tidak memiliki kantung, mayoritas mamalia berukuran relatif besar, banyak jenis kera, burung-burung memiliki suara merdu, dan lain sebagainya. 

Contoh hewan endemik di bagian barat yaitu Harimau Sumatera dari Pulau Sumatera, Bekantan dari Kalimantan, burung Elang Jawa dari Pulau Jawa, burung Jalak Bali dari Pulau Bali, dan lain sebagainya. 

2. Hewan Bagian Peralihan

Hewan bagian peralihan atau tengah Indonesia dibatasi oleh garis Wallace di Barat dan garis Weber di Timur. Habitat hewan peralihan tersebar di berbagai pulau tengah Indonesia meliputi Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Ciri-ciri satwa peralihan yaitu campuran tipe Asia dan Australis dan hewannya tergolong endemik. 

Contoh satwa endemik bagian peralihan yaitu Anoa dari Pulau Sulawesi, Babi Rusa dari Pulau Sulawesi, Komodo dari Pulau Komodo, serta burung Maleo dari Pulau Sulawesi dan Kepulauan Maluku.

3. Hewan Bagian Timur

Terakhir, persebaran hewan di Indonesia bagian timur sering disebut tipe Australis. Sesuai dengan namanya, hewan yang ada di bagian timur memiliki kemiripan dengan hewan dari Benua Australia. Cakupan wilayah habitat hewan tipe Australis yaitu Kepulauan Maluku dan Papua. 

Sedangkan ciri-ciri hewan bagian timur yaitu hewan mamalia memiliki ukuran tubuh relatif kecil, banyak binatang berkantung, jenis ikan tawar terbatas, banyak hewan bertanduk, burung-burung memiliki warna cerah, dan lain-lain. Contohnya Kanguru Pohon, burung Cendrawasih, burung Kasuari, dan Walabi. 

Contoh-Contoh Hewan Endemik di Indonesia

Mungkin masih belum banyak yang pernah melihat hewan endemik secara langsung. Hal itu wajar mengingat bahwa satwa endemik termasuk satwa yang dilindungi karena jumlahnya yang makin terbatas hingga hampir punah. Berikut adalah beberapa contoh fauna endemik: 

1. Harimau Sumatera

Harimau Sumatera
Pixabay

Nama latin dari harimau Sumatera adalah Panthera Tigris Sumatrae yang merupakan satwa endemik asli dari Pulau Sumatera. Biasanya, harimau ini berhabitat di hutan pegunungan dan hutan dataran rendah. 

Ciri khusus dari harimau Sumatera adalah ukuran tubuhnya yang relatif lebih kecil daripada harimau pada umumnya. Selain itu, kulitnya berwarna gelap dengan corak loreng hitam yang menghiasi tubuhnya.

Panthera tigris sumatrae merupakan hewan endemik berjumlah sekitar 400-an ekor dan termasuk ke daftar hewan yang dilindungi pemerintah. Saat ini, persebaran harimau Sumatera kebanyakan berada di taman nasional dan cagar alam. 

2. Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih
Rimbakita

Satwa endemik berikutnya adalah burung Cendrawasih dari Papua yang memiliki warna bulu mempesona. Tidak heran, sebagian orang menyebut burung ini sebagai burung surga lantaran corak bulunya yang warna-warni dan tampak cantik.

Ketika sedang musim kawin, pejantan Cendrawasih akan memamerkan bulunya yang elok untuk menarik perhatian burung Cendrawasih betina. Namun, karena bulu burung Cendrawasih memiliki warna indah, itulah yang menyebabkan hewan ini terancam punah sebab banyak pemburu yang mengincar kecantikan bulunya. 

3. Monyet Bekantan

Monyet Bekantan
Pixabay

Jika Anda pernah pergi ke Dufan di Jakarta, maka Anda mungkin akan familiar dengan maskot monyet berhidung besar di sana. Monyet dengan ciri khas hidung besar tersebut adalah kera Bekantan yang berasal dari Pulau Kalimantan. Namun, penduduk setempat menjuluki monyet Bekantan sebagai monyet Belanda. 

Saat ini, populasi Bekantan cukup mengkhawatirkan dan termasuk primata langka Kalimantan. Apabila Anda penasaran ingin melihat hewan endemik ini, maka Anda bisa pergi langsung ke Taman Nasional Tanjung Puting. Habitat monyet Bekantan kebanyakan berada di hutan dan sering istirahat di pohon-pohon. 

4. Gajah Sumatera

Gajah Sumatera
Wikipedia

Gajah Sumatera memiliki nama ilmiah Elephas Maximus Sumatranus yang berasal dari Pulau Sumatera. Ketimbang jenis gajah Afrika, gajah Sumatera memiliki ukuran yang relatif lebih kecil. Spesies gajah ini dapat Anda temukan di Taman Nasional Way Kambas maupun Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. 

5. Komodo

Komodo
Pixabay

Komodo termasuk hewan endemik yang mendapatkan perlindungan dari pemerintah dan hanya dapat Anda temukan di Pulau Komodo, Flores, Nusa Tenggara. Hewan ini termasuk spesies kadal terbesar di dunia hingga menjadi maskot dari Taman Nasional Komodo. 

6. Burung Maleo

Burung Maleo
Rimbakita

Pulau Sulawesi memiliki satwa endemik yaitu burung Maleo yang rata-rata hidup di hutan tropis dataran rendah. Ciri khas dari burung Maleo yang dapat Anda kenali yaitu memiliki tonjolan di bagian kepala. 

Selain itu, karena burung Maleo tidak mengerami telurnya, maka telur tersebut rentan diserang oleh predator. Sehingga, populasi burung ini terancam punah di samping faktor perburuan liar dan kerusakan habitat. 

Apakah Anda Tertarik Melihat Hewan Endemik?

Setelah mencermati pembahasan hewan endemik di atas, mungkin Anda merasa penasaran dan tertarik untuk melihat secara langsung hewan langka tersebut. Karena satwa endemik hanya hidup dengan batasan wilayah geografis tertentu, maka Anda perlu pergi ke tempat yang menampung atau melestarikan satwa-satwa tersebut. 

Tergantung dari hewan yang ingin Anda lihat, Anda bisa berkunjung ke Taman Nasional yang umumnya menjadi tempat konservasi satwa endemik. Misalnya seperti Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dan lain sebagainya. 

Belajar tentang satwa endemik di Indonesia memang menyenangkan karena Anda akan menyadari betapa luas dan beragamnya keanekaragaman hayati di tanah air. Hampir setiap wilayah geografis tertentu memiliki binatang asli yang hanya hidup di daerah tersebut. 

Selain itu, jangan lupa bahwa mayoritas hewan endemik merupakan satwa langka yang terancam punah. Sehingga, kesadaran untuk menjaga habitat mereka dengan tidak melakukan penggundulan hutan atau perburuan liar sangat penting untuk dilakukan. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page