Bagaimana Dasar Perhitungan Kalender Masehi? Ini Penjelasannya

Semua umat manusia tidak akan bisa mengetahui tanggal dan hari jika tidak ada kalender. Akan tetapi, kalender yang umumnya kita gunakan saat ini terbagi menjadi 2 jenis, yakni Hijriah dan Masehi. Keduanya memang memiliki kemiripan, namun untuk dasar perhitungan kalender masehi itu sedikit berbeda dengan hijriah.

Hal inilah yang membuat hari raya umat Islam (Idul Fitri) tidak pernah berada di tanggal yang sama dengan kalender Masehi. Apa sebenarnya dasar perhitungan yang digunakan kalender Masehi serta bagaimana perbedaannya dengan kalender Hijriah? 

Dasar Perhitungan Kalender Masehi

Kalender Masehi, yang dikenal juga sebagai Anno Domini, merujuk pada sistem penanggalan atau penomoran tahun dalam kalender. Sementara itu, untuk dasar perhitungan kalender Masehi berpatokan pada fenomena ketika bumi mengelilingi matahari.

Dalam sistem tata surya, terdapat beberapa fenomena yang terjadi pada Bumi, mulai dari peristiwa perputaran Bumi ketika mengelilingi matahari (revolusi bumi) dan bulan mengelilingi bumi (revolusi bulan). Kedua fenomena inilah yang akan menjadi dasar perhitungan kalender.

Pada perhitungannya, tahun Masehi akan mengacu pada lamanya gerak bumi ketika memutari matahari. Maka dari itu, tak jarang ada orang yang menyebut kalender Masehi sebagai Tahun Matahari atau Syamsiah.

Singkatnya, satu hari yang Anda jalani merupakan jumlah waktu yang Bumi butuhkan untuk melakukan rotasi. Sedangkan satu tahun merupakan jumlah yang Bumi perlukan untuk mengelilingi matahari. Untuk itu, satu tahun revolusi berarti sama dengan 365,25 hari.

Sebelumnya, dasar perhitungan kalender Masehi juga dipengaruhi oleh sejarahnya. Dulunya, kalender ini muncul pada saat zaman Kerajaan Romawi. Saat itu, pemerintahan masih dipegang oleh Julius Caesar. 

Secara khusus, Julius Caesar memiliki suatu ketentuan dalam mengevaluasi jumlah hari dalam setahun yang mana terdiri dari 365 hari. Sehingga, ¼ hari yang tersisa dalam 4 tahun ke depan akan dimasukkan ke dalam bulan Februari yang terdiri dari 28 hari saja. 

Melalui ketentuan dasar perhitungan kalender Masehi ini, bulan Februari akan terdiri dari 29 hari setiap 4 tahun sekali yang memiliki sebutan tahun kabisat. Perhitungannya pun cukup mudah. 

Sebagai contoh, mulai dari tahun 2012, 2016, 2020, 2024, dan seterusnya, setiap tahun dalam kalender Masehi terdiri dari 12 bulan. Berikut adalah pembagiannya:

  • Januari : 31 hari
  • Februari : 28/29 hari
  • Maret : 31 hari
  • April : 30 hari
  • Mei : 31 hari
  • Juni : 30 hari
  • Juli : 31 hari
  • Agustus : 31 hari
  • September : 30 hari
  • Oktober : 31 hari
  • November : 30 hari
  • Desember : 31 hari

Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah

Sedikit banyaknya, Anda sudah pasti paham dengan dasar perhitungan kalender Masehi. Namun, sebenarnya apa perbedaan kalender Masehi dan kalender Hijriah? Ketahui jawaban selengkapnya di bawah ini:

1. Jumlah Hari

Pada dasar perhitungan kalender Masehi, setiap bulan dapat memiliki hingga 31 hari. Namun, dalam kalender Hijriah, hanya tercatat 29 hingga 30 hari dalam setiap bulannya. 

Oleh karena itu, jika total jumlah harinya dihitung, satu tahun dalam kalender Masehi terdiri dari 365 hari. Sedangkan dalam penanggalan Hijriah, jumlah hari dalam satu tahunnya adalah antara 354 hingga 355 hari. 

2. Penentuan Angka Tanggal

Apabila Anda bandingkan dengan dasar perhitungan kalender Masehi, kalender Hijriah mempunyai hubungan yang lebih erat dengan seluruh umat Islam di dunia. Maka jangan heran apabila angka tanggal pada kalender Hijriah mempunyai perbedaan yang spesifik dengan kalender Masehi.

Dalam kalender Hijriah, angka penanggalannya akan menggunakan ejaan Arab. Sedangkan kalender Masehi tentu akan memakai angka alfabet biasa. Jika Anda menemukan tanggalan kalender dengan angka yang tertulis dengan huruf Arab, maka itu termasuk kalender Hijriah.

3. Perhitungan Tanggal

Sudah sempat kita singgung di awal bahwa antara kalender Masehi dan Hijriah bisa Anda bedakan dengan melihat dasar perhitungan tanggalnya. Kalender Masehi akan menggunakan patokan pergerakan Bumi terhadap matahari. Sedangkan kalender Hijriah akan berfokus pada pergerakan bulan terhadap Bumi.

4. Sejarah Penanggalan

Sejarah penanggalan kedua jenis kalender ini ternyata juga memiliki perbedaan tersendiri. 

Dalam pandangan agama Muslim, tanggal pertama dalam kalender Masehi mencerminkan peringatan kelahiran Nabi Isa AS. Sedangkan kalender Hijriah mengacu pada peristiwa perpindahan Nabi Muhammad SAW dari Madinah ke Mekkah.

5. Penentuan Awal Hari

Selain dari dasar perhitungan kalender Masehi, perbedaan diantara keduanya juga bisa terlihat dari penentuan awal hari. Pada kalender Masehi, perhitungan awalnnya akan dimulai pada pukul 00.00 dini hari sesuai dengan waktu setempat. 

Sedangkan kalender Hijriah tidak berlaku demikian. Sebab, kalender Hijriah akan menggunakan perhitungan dari terbit hingga terbenamnya matahari. Jadi, ketika matahari sudah terlihat, maka tanggal dan waktunya akan berganti.

Manfaat Kalender Masehi

Setiap tahun berganti, rasanya memiliki kalender baru adalah hal wajib yang harus Anda lakukan. Terlepas dari dasar perhitungan kalender Masehi, Anda juga perlu mengetahui beberapa manfaat kalender Masehi. Berikut ini penjelasannya:

1. Menjadi Penetap Target

Setiap menusia mempunyai target dalam hidupnya, entah itu perihal membeli suatu barang, membayar cicilan, mengikuti kursus, menonton konser, dan lain sebagainya. Tanpa adanya tanggal dan waktu yang spesifik, Anda tidak akan mampu menetapkan dan menjalankan target tersebut.

Maka dari itu, kalender memiliki manfaat sebagai penetap target. Misalnya, pada tanggal 20 Februari 2023, Anda harus melunasi cicilan rumah karena pada tanggal 21 April Anda akan akan mulai berinvestasi.

2. Menjadi Pengingat

Pernahkah Anda melingkari beberapa tanggal di kalender? Jika pernah, maka biasanya akan Anda lakukan supaya Anda tidak lupa dengan kegiatan yang akan Anda lakukan pada hari tersebut. 

Singkatnya, manfaat kedua dari kalender adalah menjadi pengingat untuk semua orang. Misalnya saja penjadwalan konten, meeting, acara pernikahan, liburan akhir pekan, dan lain sebagainya. Dengan adanya pengingat ini, Anda bisa lebih mudah menyesuaikan kegiatan lain supaya tidak tabrakan. 

3. Mengatur Jadwal

Selain sebagai pengingat, kalender juga mampu menjadi pengatur jadwal yang paling ampuh. Terkadang, lantaran terlalu sibuk, jadwal kegiatan akan menjadi berantakan. Alhasil, antara jadwal yang satu dengan yang lainnya tidak bisa Anda lakukan dengan baik dan maksimal.

Misalnya saja Anda sudah mengatur jadwal untuk berolahraga dalam kurun waktu 3 kali seminggu. Supaya hasilnya bagus, Anda wajib menentukan rentang waktunya, mulai dari hari Senin hingga Minggu.

Sudah Paham dengan Dasar Perhitungan Kalender Masehi dan Perbedaannya dengan Kalender Hijriah?

Selesai sudah penjelasan kita tentang dasar perhitungan kalender Masehi beserta informasi menarik lainnya. Dengan dasar perhitungan yang rumit dan mengikuti gerak astronomi Bumi serta matahari, kalender telah menjadi sistem penanggalan yang secara luas digunakan di seluruh dunia. 

Sekilas kalender Masehi dan kalender Hijriah tampak sama, namun siapa sangka apabila keduanya memiliki perbedaan yang spesifik. Melalui penjelasan artikel ini, setidaknya Anda bisa lebih mengetahui apa perbedaan tersebut serta manfaatnya. Jadi, jangan sampai bingung lagi ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page