Jurusan Anestesi: Ruang Lingkup, Info Kuliah, dan Prospek Kerja

Dalam dunia medis yang terus berkembang, peran profesional anestesi menjadi semakin penting dalam prosedur medis dan operasi. Ilmu anestesiologi berkaitan dengan penyediaan manajemen nyeri, sedasi, dan anestesi selama berbagai jenis tindakan medis. 

Jurusan Anestesiologi mulai banyak diminati oleh calon mahasiswa yang memang tertarik dengan dunia operasi karena dianggap berperan penting di dalamnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang jurusan anestesiologi, pendidikan yang dibutuhkan, serta keterampilan esensial yang diperlukan.

Ruang Lingkup Anestesiologi

Secara umum, jurusan anestesi mempelajari ilmu anestesiologi yang mana merupakan cabang ilmu kedokteran dengan tujuan menghilangkan rasa sakit dan perawatan total pada pasien bedah sebelum, selama, dan setelah operasi. Jurusan ini memiliki ruang lingkup dasar yang mencakup:

1. Pelayanan Anestesi di dalam Kamar Bedah, Bangsal, dan Poliklinik

Pelayanan anestesiologi di dalam kamar bedah merupakan kerjasama tim yang dipimpin oleh seorang dokter spesialis anestesiologi. Biasanya, pelayanan ini terdapat di layanan  radiologi, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), bangsal perawatan, poli gigi, dan kamar bersalin. 

Pelayanan ini meliputi penilaian pra, intra, dan pasca anestesi. Penanggulangan nyeri pada pasien juga termasuk di dalamnya, baik itu nyeri akut maupun kronik. 

Nyeri akut merupakan rasa nyeri yang timbul secara tiba-tiba akibat pembedahan, trauma, persalinan yang mana dapat diatasi dengan pemberian obat. Sementara nyeri kronis bersifat menetap dalam waktu tertentu dan seringnya tidak responsif lagi terhadap pengobatan.

2. Pelayanan Sedasi

Pelayanan Sedasi
Pelayanan Sedasi | Image Source: Freepik

Pelayanan sedasi merupakan tindakan yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kesadaran pasien untuk prosedur medis tertentu. Umumnya, pelayanan sedasi terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sedasi ringan, moderat, dan dalam. 

Sedasi ringan akan menurunkan sedikit kesadaran pasien, sehingga pasien masih dapat menerima stimulus fisik dan verbal serta dapat mempetahankan potensi jalan napas. Sedasi moderat menyebabkan pasien mulai tidak dapat menerima stimulus fisik maupun cahaya, namun masih bisa mempertahankan potensi jalan napas. 

Sementara sedasi dalam menunjukkan keadaan pasien yang sudah mulai tidak dapat mempertahankan potensi jalan napasnya. Kemudian juga akan terjadi penurunan fungsi kardiovaskular, fungsi motorik mulai terganggu, serta tonus otot menurun.

3. Pelayanan Perioperatif

Pelayanan perioperatif merupakan pelayanan anestesiologi yang meliputi proses evaluasi, pemantauan, dan mengelola pasien. Beberapa tenaga medis juga menganggap pelayanan ini akan lebih banyak menangani pasien pra, intra, dan pasca anestesi atau pasien sedasi.

Pelayanan perioperatif, dengan fokusnya pada pasien pra, intra, dan pasca anestesi, memainkan peran yang penting. Sebagai bagian integral dari perawatan medis, pelayanan ini melibatkan serangkaian langkah penting yang dilakukan oleh tim medis yang terlatih dan berkualifikasi tinggi. 

Dalam era medis yang terus berkembang, pelayanan perioperatif tetap menjadi landasan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi dan terfokus pada kebutuhan dan kesejahteraan pasien.

4. Resusitasi Jantung Paru

Resusitasi Jantung Paru
Resusitasi Jantung Paru | Image Source: Freepik

Resusitasi jantung paru adalah tindakan yang meliputi bantuan hidup dasar, lanjut, hingga bantuan jangka panjang. Ahli anestesi akan melakukan prosedur ini saat keadaan pasien mulai mengalami penuruan kesadaran yang di luar kendali atau tidak diinginkan. 

Mengingat peran yang sangat penting dalam berjalannya operasi, pemulihan seseorang dan terkait kesadaran pasien maka bagi para calon mahasiswa harus tekun dan bersungguh-sungguh dalam memahaminya. 

Info Perkuliahan Jurusan Anastesiologi

Setelah mendapat gambaran terkait ruang lingkupnya, tentu Anda mulai memiliki pertanyaan terkait bagaimana caranya agar dapat menjadi seorang ahli anestesi. Seperti pemaparan di atas, keberlangsungan pelayanan anestesiologi merupakan hasil dari kerjasama tim yang terdiri oleh dokter dan perawat spesialis anestesiologi. 

Untuk menjadi seorang dokter spesialis anestesiologi, Anda perlu menempuh pendidikan dasar sebagai seorang dokter umum dan menyelesaikan program residensi bidang anestesiologi. Setelah lulus, Anda akan mendapat gelar Dokter Spesialis Anestesi (Sp.An).

Sementara itu untuk menjadi perawat anestesiologi, Anda harus menyelesaikan program sarjana perawatan anestesiologi dan mengikuti ujian kompetesi. Sehingga, Anda bisa mendapatkan sertifikat kompetensi dan lulus dengan gelar Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi (S.Tr.Kes)

Secara umum, program pendidikan anestesiologi akan mempelajari beberapa materi seperti anestesi dasar, khusus, intensive care, beserta farmakologi dan fisiologi. Tidak hanya itu, jurusan ini juga banyak mempelajari jenis-jenis obat, perhitungan matematika, makhluk hidup, dan tentunya praktik melakukan anestesi. 

Berikut adalah beberapa universitas di Indonesia yang menyediakan jurusan spesialis anestesiologi dan keperawatan anestesi: 

  • UI (Universitas Indonesia)
  • UNPAD (Universitas Padjajaran)
  • UGM (Universitas Gajah Mada)
  • UNDIP (Universitas Diponegoro)
  • UB (Universitas Brawijaya)

Seseorang yang berani dan dengan mantap memilih jurusan ini harus mampu mengulik secara lebih mendetail agar kemudian hari tidak akan muncul penyesalan. Keberjalanannya juga akan menjadi nyaman karena sudah menjadi pilihan sendiri. 

Prospek Kerja Jurusan Anestesi

Seseorang yang berkuliah di jurusan anestesi dapat bekerja di berbagai lingkungan, termasuk rumah sakit, kantor dokter swasta, klinik, pusat bedah rawat jalan, atau di institusi akademis yang mengajar mahasiswa ilmu anestesiologi. Berikut ini sejumlah prospek kerja terbaik dari jurusan ini:

1. Dokter Anestesi

Dokter Anestesi
Dokter Anestesi | Image Source: Freepik

Dokter Spesialis Anestesiologi adalah dokter yang bertugas memberikan perawatan anestesi kepada pasien agar pasien tidak merasa sakit saat mengikuti prosedur operasi. Jenis anestesi yang digunakan oleh seorang Dokter Spesialis Anestesiologi akan menyesuaikan jenis dan prosedur operasi yang pasien alami. 

Saat seseorang memerlukan tindakan untuk operasi kecil, maka dokter sepesialis anestesiologi akan memberikan bius lokal. Sementara pasien yang akan melangsungkan operasi umum akan diberikan obat bius umum, sehingga pasien akan kehilangan kesadaran, khususnya pada sebagian besar tubuh pasien.

Seorang dokter anestesiologi juga akan memberikan sedasi untuk pasien yang akan melakukan tindakan bronkoskopi, kolonoskopi, sistoskopi, operasi gigi, perbaikan patah tulang kecil, bedah plastik, dan endoskopi bagian atas. Sesuai dengan tujuannya, obat sedasi dapat memberi efek rileks degan berbagai tingkat kesadaran.

2. Perawat 

Perawat 
Perawat | Image Source: Freepik

Dalam suatu tindakan anestesi, pasien sangat membutuhkan peran seorag perawat. Tugas utamanya adalah membantu dokter spesialis anestesiologi untuk  mempersipkan semua hal yang berkaitan dengan rencana tindakan.

Tugas dan tanggung jawabnya meliputi memastikan dan mengevalusi identitas pasien sebelum melakukan operasi mulai dari riwayat alergi dan penyakit penyerta lainnya. 

Kemudian, saat berlangsungnya operasi, perawat akan bertugas memanajemen pasien, obat, hingga alat untuk membantu dokter dalam proses pembiusan. Terakhir, perawat juga bertugas memantau kondisi pasien hingga tersadar secara penuh sesudah tindakan operasi.

3. Dosen atau Tenaga Pendidik

Dosen atau Tenaga Pendidik
Dosen atau Tenaga Pendidik | Image Source: Freepik

Selain bertugas di fasilitas kesehatan, jurusan anestesi juga dapat bekerja sebagai tenaga pendidik atau seorang dosen. Oleh sebab itu, berkuliah di jurusan ini tidak hanya berkutat dengan dunia operasi saja, melainkan ada peluang untuk terus berkembang membangun karir.

Seorang dokter spesialis anestesiologi dan perawat anestesiologi dapat bekerja sebagai seorang tenaga pendidik jika mampu melanjutkan pedidikannya hingga jenjang S2. Sebagai dosen, praktisi medis memiliki peran dan tanggung jawab yang besar. 

Dosen jurusan anestesiologi mendapat tuntutan untuk dapat merencanakan dan melaksanakan serta evaluasi proses pembelajaran, menilai, dan mengevaluasi hasil pembelajaran. 

Dosen harus mampu menjadi pribadi teladan untuk menjunjung tinggi peraturan perunang-undangan, hukum, kode etik beserta nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan dan seni. Untuk itu, Anda harus siap melaksanakan pendidikan yang ditanamkan dalam diri individu sebagai long life learner.

Perlu Anda ingat bahwa masing-masing jurusan kuliah pasti memiliki kesulitan sebagai aspek tantangan, sehingga para mahasiswana harus berhasil melewati tantangan-tantangan tersebut. Namun, Anda tak perlu khawatir karena semua lelah dan kesulitan yang terlewati pasti akan terbayarkan.

Hal tersebut karena seseorang yang sedang menempuh pendidikan kuliah ibarat orang yang sedang menanam benih untuk bekal kehidupan mandiri kedepannya. Oleh sebab itu, Anda harus memilih dan menjalankannya dengan sungguh-sugguh agar mendapatkan hasil yang maksimal. 

Sudah Mulai Tertarik untuk Berkuliah di Jurusan Anestesi?

Dengan megenali hal- hal dasar terkait jurusan anestesi, Anda telah membuka pandangan menjadi lebih jauh akan dunia operasi yang sebelumnya masih asing. Wawasan seputar lingkup ilmu kesehatan yang ternyata sangat luas dan memiliki banyak sekali cabang keilmuwan, salah atunya anestesiologi.

Meskipun terhitung menjadi jurusan kesehatan yang masih asing di telinga, terutama orang-orang awam, ternyata jurusan anestesi memiliki prospek kerja yang bagus. Banyak penyedia fasilitas kesehatan yang mencari seorang ahli anestesi karena ketersediannya yang masih langka dan kurang terdistribusi secara merata. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page