Identitas sosial menjadi salah satu komponen yang melekat pada setiap individu, bergantung bagaimana individu membentuknya. Tentu membutuhkan kesadaran kuat, sehingga masing-masing individu tidak acuh terhadap tanda pengenal yang ada pada mereka. Lantas, apa saja contoh identitas sosial?
Pembahasan mengenai identitas ini masuk dalam keilmuan sosiologi yang artinya berkaitan dengan hubungan interaksi manusia. Sebab, identitas bukan hanya tentang seorang individu melihat diri mereka sendiri, tetapi juga berkaitan tentang cara orang lain memberikan pandangan atas diri kamu.
Daftar ISI
Pengertian Identitas Sosial
Sebelum masuk ke dalam contoh identitas sosial, mari memahami lebih lengkap lagi apa yang orang-orang maksud dengan identitas satu ini.
Dikutip dari Science Direct, teori yang membahas mengenai identitas sosial memberikan definisi bahwa identitas ini mampu membuat individu mengategorikan dirinya pada kelompok sosial tertentu.
Masing-masing kelompok identitas akan memiliki atributnya tersendiri, sehingga konsep ini sebenarnya merujuk pada cara individu dalam mengidentifikasi diri mereka sendiri.
Contohnya, bagaimana mereka bisa saling merasa terhubung dengan berbagai kelompok sosial.
Bahkan, juga berpengaruh terhadap bagaimana identitas tersebut mengontrol tingkah laku yang menjadi keputusan pada setiap individu.
Secara tidak langsung, hal itu juga akan menghasilkan persepsi atau penilaian terhadap diri sendiri ataupun orang lain.
10 Contoh Identitas Sosial yang Wajib kamu Tahu
Setiap individu secara alamiah akan masuk dalam beberapa kategorisasi tertentu atau mendapatkan label identitas sosial. Ada banyak kategorisasi yang termasuk dalam contoh identitas sosial ini. Berikut 10 diantaranya, yaitu:
1. Usia
Tidak ada individu yang tak memiliki usia, karena kategori satu ini telah melekat sejak lahir ke dunia. Entah itu anak-anak, remaja, muda, dewasa, sampai tua, semuanya pasti akan masuk dalam kategori usia tertentu.
Bahkan, saat ini sudah ada istilah dalam penyebutan generasi berdasar usia, seperti Gen Z, Millennial, dan lainnya.
Misalnya, kamu masih remaja, berusia sekitar 11-17 tahun, maka kamu akan masuk dalam kelompok sosial Gen Z. Begitupun seterusnya.
2. Ras
Sudah sangat jelas bahwa ras menjadi bagian dari contoh identitas sosial. Misalnya ada ras kulit putih, kulit hitam, Mongolia, Afrika-Amerika, Asia, dan sebagainya. Identitas sosial ini juga dipengaruhi oleh tempat kelahiran setiap individu.
Sayangnya masih banyak yang berburuk sangka dan menganggap identitas berdasarkan ras ini menjadi bagian dari diskriminasi. Padahal, pengelompokan semacam ini wajar, asalkan memang tidak menjadikannya sebagai bahan olok-olokan.
3. Etnis
Selain ras, ada pula etnis yang sangat banyak jumlahnya. Sebut saja kalau di Indonesia ada etnis Madura, Batak, Jawa, Sunda, dan masih banyak lagi. Sedangkan, secara mancanegara terdapat etnis Arab, Hispanic, Navajo, dan lain sebagainya.
Tiap-tiap etnis yang melekat pada seorang individu pasti akan membawanya pada nilai-nilai, budaya, hingga kepercayaan tertentu. Selain itu, perbedaan etnis juga akan berpengaruh terhadap cara berpikir dan memandang sebuah perbedaan.
4. Kelas Sosial
Contoh identitas sosial selanjutnya yang tidak boleh kamu lewatkan adalah kelas sosial. Secara umum terdapat tiga pembagian dari budaya satu ini, yakni kelas pekerja, menengah, dan atas. Tolok ukurnya terletak pada nilai kekayaan atau kemampuan ekonomi yang setiap individu miliki.
Biasanya kelas sosial ini juga akan berpengaruh terhadap tingkat peluang yang bisa kamu akses ataupun dapatkan.
Namun sifat kelas sosial ini tidaklah mutlak, artinya masih bisa berubah-ubah sesuai dengan usaha yang kamu lakukan untuk mengubah kelas ekonomi.
5. Gender
Di samping usia, gender termasuk identitas sosial yang sangat mendasar yang kamu peroleh sejak berada dalam kandungan. Tentunya, terdapat dua identitas gender yang benar, yakni laki-laki dan perempuan.
Manusia memang terlahir antara dua jenis gender tersebut. Namun seiring perkembangan manusia modern, ada pula beberapa negara yang mengakui jenis gender lainnya.
6. Kewarganegaraan
Seseorang bisa mengetahui identitas kewarganegaraannya berdasarkan wilayah negara yang sedang ia huni. Misalnya kamu tinggal di Indonesia, maka jelas kamu memiliki identitas kewarganegaraan sebagai rakyat Indonesia.
Setelah mengetahui identitas tersebut tentunya kamu tidak akan terlepas dari aturan-aturan yang ada di dalamnya. Kamu tidak bisa lepas dari nilai-nilai politik ataupun sistem birokrasi yang ada pada negara tersebut.
7. Kemampuan
Contoh identitas sosial lainnya juga bisa kamu kelompokkan berdasarkan kemampuan setiap individu. Tingkat kemampuan ini mencakup hal-hal semacam apakah seseorang termasuk disabilitas fisik, disabilitas intelektual, ataukah justru sedang mengalami gangguan mental.
Memang kaitannya tidak hanya soal fisik saja, tetapi juga mencakup psikis. Meski begitu, identitas satu ini termasuk dalam sifat yang cukup sensitif sehingga kamu perlu berhati-hati saat mengelompokkannya.
8. Orientasi Seksual
Setiap individu juga bisa kamu kelompokkan berdasarkan orientasi seksual yang mereka miliki. Sejatinya orientasi seksual memang mengarah pada satu hal, yakni ketertarikan ke lawan jenis.
Namun, sejauh ini ada beberapa orientasi seksual lain juga yang menjamur di tengah-tengah masyarakat.
9. Agama
Seluruh warga negara memiliki kebebasan dalam memeluk agama yang ingin mereka percayai. Indonesia sendiri telah mengakui adanya lima negara yang bisa masyarakat anut.
Oleh karena itu, pengelompokkan secara agama juga menjadi identitas sosial yang sudah sangat wajar terjadi.
10. Profesi
Ada banyak sekali profesi yang bisa kamu masuki sesuai dengan passion atau skill yang kamu miliki.
Misalnya, dalam bidang pendidikan kamu bisa menjadi guru; dalam bidang kesehatan kamu bisa menjadi tenaga medis; atau dalam bidang kesenian kamu bisa menjadi musisi dan juga seniman.
Semuanya termasuk dalam kelompok sosial tertentu. Biasanya, masing-masing identitas profesi ini akan menunjukkan kekhasan atau ciri khas tersendiri bagi orang-orang yang mengenalinya.
5 Dampak Identitas Sosial terhadap Kehidupan
Setelah memahami contoh identitas sosial, kamu juga perlu tahu kalau pengelompokan identitas tersebut memiliki dampak bagi kehidupan masyarakat. Berikut adalah 5 dampaknya yang sering terjadi, yaitu:
1. Kerjasama
Dampak yang pertama yaitu kerjasama. Perilaku ini termasuk positif, karena setiap individu dapat saling membantu, mendukung, dan bekerja sama dengan anggota kelompok atau kelompok lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
Sementara tingkat kerjasama, dapat dipengaruhi oleh identitas sosial, termasuk keterikatan, loyalitas, dan solidaritas yang dirasakan terhadap kelompok.
2. Kompetisi
Selanjutnya, ada kompetisi. Perilaku yang ditandai dengan persaingan serta berusaha mengungguli anggota kelompok atau kelompok lain ini dilakukan untuk mencapai tujuan pribadi atau kelompok.
Faktor-faktor identitas sosial seperti perbandingan, penilaian, dan keinginan untuk mempertahankan atau meningkatkan status sosial juga dapat memengaruhi tingkat kompetisi.
3. Konflik
Konflik merupakan perilaku saling bertentangan, berlawanan, dan berkonfrontasi dengan anggota kelompok atau kelompok lain.
Perilaku ini biasanya terjadi karena adanya perbedaan atau ketidaksesuaian tujuan, nilai-nilai, kepentingan, atau pandangan.
Identitas sosial memainkan peran dalam konflik, dengan perasaan ancaman, ketidakadilan, atau ketidakpuasan terhadap kelompok lain dapat memperburuk konflik.
4. Diskriminasi
Berikutnya, adalah diskriminasi. Banyak individu dari identitas sosial tertentu yang dipandang rendah. Akibatnya, terjadi ketidakadilan dan tidak menghormati anggota kelompok lain karena perbedaan atau ketimpangan status sosial.
5. Stereotip
Dampak yang terakhir adalah stereotip. Perilaku ini identik dengan menyederhanakan, menggeneralisasi, atau memberi label kepada anggota kelompok lain berdasarkan ciri-ciri tertentu tanpa mempertimbangkan variasi individual.
Stereotip dipengaruhi oleh identitas sosial, di mana orang sering melakukan kategorisasi sosial untuk membedakan diri mereka dari orang lain atau kelompok lain.
Identitas Sosial Apa yang Kamu Miliki?
Contoh identitas sosial bisa membuka wawasan kamu untuk mampu mengidentifikasi atau lebih mengenali identitas yang selama ini dimiliki. Sangat wajar identitas masing-masing individu berbeda. Pasalnya, ada beberapa identitas yang melekat ketika seseorang terlahir ke dunia dan ada pula yang melalui usaha.
Pada identitas yang bisa diusahakan, kamu bisa memilih mana yang sekiranya paling baik dan bermanfaat untukmu. Hal yang terpenting adalah ketika menemui perbedaan identitas sosial janganlah kamu merasa lebih baik dibandingkan identitas lainnya.