Dalam kehidupan sehari-hari, banyak contoh konflik sosial di masyarakat yang tampak sepele tapi dampaknya besar. Hal tersebut mungkin bisa terjadi karena adanya perbedaan persepsi antar individu atau golongan.
Na,un apa saja konflik yang harus kamu waspadai? Kira-kira apa penyebab dan dampaknya? Tak usah berlama-lama, kamu bisa pantengin dengan seksama apa yang artikel ini akan jelaskan!
Daftar ISI
- Apa itu Konflik Sosial Masyarakat
- Faktor Penyebab Konflik Sosial di Masyarakat
- Dampak yang Bisa Terjadi dari Konflik Sosial Masyarakat
- 1. Kerusakan Fisik dan Kehilangan Nyawa
- 2. Pemisahan dan Pengasingan
- 3. Ketidakstabilan Sosial dan Ekonomi
- 4. Ketidaksetaraan yang Lebih Besar
- 5. Gangguan Terhadap Pendidikan
- 6. Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Emosional
- 7. Munculnya Tindakan Ekstrimis dan Terorisme
- 8. Kerusakan Hubungan Internasional
- 9. Penghentian Pembangunan
- 10. Ketidakpastian dan Kehilangan Kepercayaan Publik
- 10 Contoh Konflik Sosial di Masyarakat
- Sudah Tahu Apa Saja Contoh Konflik Sosial di Masyarakat?
Apa itu Konflik Sosial Masyarakat
Sebelum mempelajari contoh konflik sosial di masyarakat, ada baiknya kamu memahami dasarnya terlebih dahulu. Konflik sosial sendiri merupakan pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.
Pada umumnya, konflik berasal dari kata kerja latin “configere” yang artinya saling memukul. Secara sosiologi, konflik dapat kamu artikan sebagai suatu proses selisih paham sosial antara dua orang atau lebih.
Setiap pihak akan berusaha menyingkirkan pihak lain atau menghancurkan paham lain demi keuntungan atau kepentingan tertentu. Konflik seringkali berubah menjadi kekerasan, terutama tanpa adanya upaya pengelolaan konflik yang tidak terlaksana dengan sungguh-sungguh oleh masing-masing pihak yang berkaitan.
Jadi, mudahnya konflik dapat kamu artikan sebagai perselisihan antara dua belah pihak atau lebih yang bisa terjadi dalam berbagai konteks kehidupan bermasyarakat. Dalam beberapa contoh konflik sosial di masyarakat, bisa berujung damai atau kekerasan tergantung cara penyelesaiannya.
Faktor Penyebab Konflik Sosial di Masyarakat
Sebenarnya ada banyak faktor yang dapat menyebabkan sebuah konflik terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, seperti halnya:
1. Ketidaksetaraan Sosial
Faktor pertama yang jadi penyebab konflik sosial, biasanya karena ketidaksetaraan sosial. Hal tersebut umumnya menimbulkan perbedaan pendapatan, kesenjangan, dan ketidaksetaraan. Beberapa pihak akan merasakan kerugian atas ketidaksetaraan yang terjadi dan timbul konflik pada dua belah pihak.
2. Perbedaan Preferensi Pribadi
Adanya perbedaan preferensi pribadi seperti etnis, ras, agama, dan budaya juga dapat memicu konflik. Hal tersebut terjadi karena adanya pemahaman dan preferensi pribadi, sehingga menimbulkan kesalahpahaman atau perselisihan.
Tak jarang perbedaan ini menimbulkan diskriminasi, ketidakadilan, dan prasangka berdasarkan faktor-faktor tersebut. Ketegangan antar kelompok inilah yang menimbulkan berbagai contoh konflik sosial di masyarakat dapat terjadi.
3. Persaingan atas Sumber Daya Terbatas
Hal lain yang akan menjadi konflik adalah persaingan untuk mengakses sumber daya yang terbatas. Seperti air, lahan pertanian, atau bahan bakar. Sayangnya, persaingan tak selalu berjalan dengan sehat. Ada saja perbuatan yang tidak sehat yang dapat menimbulkan konflik lebih parah terjadi.
4. Persaingan Politik
Pada sebuah negara yang menganut demokrasi seperti Indonesia, masalah persaingan politik selama pemilihan umum atau konflik politik juga bisa menimbulkan konflik. Uniknya, ketegangan ini tak hanya terjadi pada pihak partai politik, namun juga pada lapisan masyarakat yang fanatik dengan salah satu kandidat politik.
5. Kemiskinan dan Ketidakpastian Ekonomi
Masalah kemiskinan, tingkat pengangguran, atau ketidakpastian ekonomi juga dapat memicu berbagai contoh konflik sosial di masyarakat terjadi. Umumnya, orang yang struggle untuk memenuhi kebutuhan akan cenderung lebih rentan terjebak pada sebuah konflik.
6. Ketidaksetaraan dalam Akses ke Pendidikan
Tingkat kecerdasan dan ketidaksetaraan dalam akses ke pendidikan dapat menciptakan kesenjangan sosial dan ekonomi yang memicu konflik. Orang yang tidak memiliki akses yang sama ke pendidikan seringkali mengalami ketidaksetaraan peluang atau perbedaan mindset.
7. Korupsi
Pada dasarnya, korupsi menjadi hal yang merugikan banyak pihak, terutama masyarakat. Sayangnya, korupsi di negara seperti Indonesia sudah cukup mengakar dan sulit untuk diselesaikan. Bahkan, banyak pihak pemerintah atau lembaga-lembaga publik dapat mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat.
Ketika rasa ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan menjadi terlalu merajalela, konflik sosial dapat terjadi. Bahkan beberapa kasus dapat menimbulkan chaos dan timbul kerugian pada berbagai sektor, termasuk pemerintahan itu sendiri.
Dampak yang Bisa Terjadi dari Konflik Sosial Masyarakat
Sebelum mempelajari beberapa contoh konflik sosial di masyarakat, ada baiknya kamu mempelajari dampak yang mungkin terjadi. Sehingga dengan mengetahui dampak-dampak ini, kamu bisa lebih paham kenapa harus menghindari konflik. Berikut di antaranya:
1. Kerusakan Fisik dan Kehilangan Nyawa
Konflik sosial yang tidak terkendali dapat mengakibatkan kerusakan fisik yang serius. Misalnya cedera atau bahkan kematian bagi individu atau kelompok yang terlibat.
2. Pemisahan dan Pengasingan
Dampak lain yang mungkin terjadi adalah memisahkan komunitas bahkan keluarga, mengakibatkan pengasingan sosial dan geografis. Hal tersebut juga dapat merusak jaringan sosial dan hubungan antar individu.
3. Ketidakstabilan Sosial dan Ekonomi
Terdapat dampak yang mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat. Ini akan mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi, kerusakan infrastruktur, dan kerugian ekonomi.
4. Ketidaksetaraan yang Lebih Besar
Beberapa contoh konflik sosial di masyarakat juga dapat meningkatkan ketidaksetaraan. Baik dalam hal akses ke sumber daya maupun layanan dasar seperti pendidikan dan perawatan kesehatan.
5. Gangguan Terhadap Pendidikan
Seperti yang sebelumnya kamu pelajari, konflik dapat mengganggu akses pendidikan bagi anak-anak. Sehingga dapat berdampak pada perkembangan masa depan. Serta menurunkan tingkat kecerdasan pada sebuah daerah.
6. Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Emosional
Orang yang terlibat dalam konflik sosial, seringkali bahkan kebanyakan mengalami tekanan emosional dan stres. Ini juga akan berdampak buruk pada kesehatan mental.
7. Munculnya Tindakan Ekstrimis dan Terorisme
Konflik sosial yang tidak segera teratasi, dapat menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi kelompok ekstremis atau teroris. Tentu saja, mereka membuat chaos di tengah masyarakat.
8. Kerusakan Hubungan Internasional
Jika konflik melebar dan melibatkan negara atau komunitas internasional, dampak yang mungkin terjadi bahkan dapat merusak hubungan diplomasi. Hubungan perdagangan antar negara juga pasti akan terlibat.
9. Penghentian Pembangunan
Beberapa contoh konflik sosial di masyarakat dapat menimbulkan penghentian atau terhambatnya proyek-proyek pembangunan. Termasuk infrastruktur dan inisiatif ekonomi yang dapat menimbulkan banyak kerugian finansial.
10. Ketidakpastian dan Kehilangan Kepercayaan Publik
Selain berdampak secara lokal untuk terlibat konflik, dampak lain yang mungkin terjadi adalah ketidakpastian yang dapat mengurangi kepercayaan publik. Hal tersebut akan berdampak buruk apabila yang terlibat adalah lembaga politik.
10 Contoh Konflik Sosial di Masyarakat
Ada beberapa contoh konflik yang pernah terjadi di masyarakat, seperti halnya:
1. Kerusuhan 1998
Pada kisaran bulan Mei 1998 di kawasan Ibu Kota, terjadi sebuah konflik yang memicu penolakan masyarakat terhadap etnis Tionghoa. Hal tersebut menimbulkan berbagai kerusuhan dan konflik di berbagai lokasi.
Bahkan, terdapat 1.217 orang yang menjadi korban nyata, 85 kasus pemerkosaan pada gadis Tionghoa, serta terjadi pengungsian besar-besaran. Pada kala itu, sekitar 70.000 orang memutuskan mengungsi ke berbagai wilayah.
2. Konflik Aceh
Contoh konflik sosial di masyarakat selanjutnya terjadi di kota Aceh karena adanya perbedaan atas hukum Islam serta ketidakpuasan terhadap distribusi sumber daya. Kasus ini terjadi pada kisaran tahun 1977, 1988 dan 1998 yang menimbulkan percekcokan antara warga lokal dan pihak militer.
3. Pemberontakan PKI di Madiun
Pada kisaran tahun 1948, terjadi pemberontakan PKI di daerah Madiun Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya. Hal tersebut berdampak pada perpecahan persatuan masyarakat, serta banyak orang salah sasaran yang jadi korban.
Bahkan, menurut beberapa sumber, banyak korban tergeletak di jalanan karena dikira PKI. Padahal, jika ditelusuri kembali, tragedi ini terjadi karena ketidakpuasan beberapa tokoh PKI pada kepemimpinan pemerintahan pusat.
4. Perang Sampit
Jika kamu generasi 90an, pastinya tragedi perang Sampit jadi kasus konflik antar suku yang sangat mengerikan. Hal tersebut terjadi pada tahun 2001, serta melibatkan dua suku, yakni Dayak dan Madura di Sampit Kalimantan Tengah.
Perang ini terjadi karena kesalahpahaman dan perbedaan budaya yang menimbulkan korban dan kerugian yang tak terhitung jumlahnya. Baik untuk infrastruktur publik hingga korban luka bahkan jiwa.
5. Konflik Sosial di Situbondo
Berikutnya ada contoh konflik sosial di masyarakat yang terjadi di Situbondo pada kisaran tahun 1996. Penyebab konflik inui sebenarnya hanya terjadi karena perbedaan keyakinan, antara dua kelompok masyarakat. Malangnya, konflik ini berujung pada gerakan anti Kristen dan Tionghoa.
6. Aksi 212
Sebenarnya, konflik ini terjadi karena perjuangan beberapa kelompok menuntut hukuman untuk Ahok yang menurut beberapa pihak telah menistakan agama. Aksi ini terjadi 2 Desember 2016 yang membuat ratusan ribu orang melakukan demo. Bahkan membuat macet dan merusak ritme kerja pada hari itu.
7. Bullying
Masalah perbedaan ras, sosial dan ekonomi, serta pengaruh lingkungan yang buruk menimbulkan banyak kasus bullying terjadi. Sayangnya, kasus ini juga sempat terjadi pada anak usia dini. Seperti yang terjadi pada beberapa kasus bullying anak SD dan banyak jadi perbincangan belakangan ini.
8. Konflik di Nusa Tenggara Barat
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kejadian ini terjadi, yakni perbedaan etnis dan budaya atas Suku Samawa dan Bali. Sehingga, muncul persaingan sumber daya alam. Kurangnya lapangan kerja serta masalah toleransi beragama juga jadi penyebab utamanya.
Pada contoh konflik sosial di masyarakat satu ini, terjadi dua kali yang cukup besar. Pada tahun 2013 yang mengakibatkan kerusakan bangunan infrastruktur dan fasilitas umum. Ada juga pada tahun 2018 yang mengakibatkan banyak korban terjadi.
9. Pembagian Warisan
Konflik sangat lumrah dan bisa terjadi di masyarakat adalah kasus pembagian warisan yang umumnya timbul di tengah keluarga. Bahkan, karena hal ini banyak dampak yang terjadi mulai dari perpecahan keluarga hingga korban nyawa hanya karena masalah harta.
10. Konflik Sosial Politik
Pada masa mendekati pemilu seperti sekarang ini, konflik sosial politik seringkali terjadi. Hal tersebut bisa terjadi karena perbedaan pendapat serta pandangan pada sosok kandidat yang didukung. Konflik ini terjadi hampir pada setiap masa pemilu terjadi.
Sudah Tahu Apa Saja Contoh Konflik Sosial di Masyarakat?
Dari artikel ini kamu bisa tahu bahwa, konflik sosial dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi banyak pihak. Konflik sendiri bisa terjadi karena terjadi kesalahpahaman, perbedaan pendapatan dan kepercayaan, hingga kesenjangan sosial, budaya dan pendidikan.
Melihat dampak besar yang bisa kamu terima, ada baiknya untuk mulai menghindari segala kegiatan yang terindikasi menimbulkan konflik besar. Selain itu, ada baiknya untuk mencari solusi terbaik dengan jalan damai atau sesuai hukum untuk segala penyelesaian masalah yang terjadi. Semoga bermanfaat!