Doa Kafaratul Majelis: Bacaan, Arti, & Adab Kepada Sesama Muslim

Tak hanya harus menjaga adab, dalam bermajelis Anda juga harus memiliki tujuan yang jelas. Demi kelangsungan dan kemaslahatan acara, umat muslim disyariatkan untuk membaca doa kafaratul majelis. 

Doa tersebut bertujuan agar kegiatan mendapatkan maslahat dan manfaat bagi majelis, serta mendatangkan manfaat bagi individu yang mengikutinya. Namun, tahukah Anda bagaimana bacaan doa tersebut? Lalu, bagaimana muslim semestinya beradab dalam sebuah majelis? Yuk, simak artikel ini untuk tahu lebih lanjut!

Apa itu Doa Kafaratul Majelis?

Dalam perkumpulan majelis, tak semua kegiatan Anda jalankan dengan hikmat sesuai dengan tujuan utama. Masih banyak kegiatan yang dijalankan dengan tidak semestinya. Sehingga perlu dinetralisir dengan membaca doa seperti yang pernah Rasul SAW sampaikan dalam sebuah hadis.

“Barangsiapa yang duduk di suatu majelis lalu banyak senda guraunya (kalimat yang tidak bermanfaat untuk akhiranya), maka hendaklah ia mengucapkan sebelum bangun dari majelisnya itu, ‘Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik’.”

Dalam hadis tersebut Rasul mengingatkan bahwa, dalam majelis harusnya sesuai dengan tujuan awal baik musyawarah atau mencari ilmu yang bermanfaat. Adapun jika Anda terlalu banyak senda gurau atau mengucapkan kalimat yang tidak baik atau bahakn bergossip, haruslah meminta ampunan diri.

Cukup jelas dalam hal tersebut Rasul menganjurkan membaca doa kafaratul majelis untuk menutup sebuah majelis. Selain hadis tersebut, dalam hadis lain ada dalil yang bisa menguatkan atau mensahihkan dalil sebelumnya, yang berbunyi:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan di akhir (pertemuan) ketika beliau akan bangun dari majelis, ‘subhaanakallohumma wa bihamdika, asy-hadu alla ilaha illa anta, as-taghfiruka wa atuubu ilaik’”

Lantas ada seseorang yang berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya.’ Beliau menjawab, ‘Itu adalah kafarat bagi dosa yang terjadi selama di dalam majelis.’” (HR. Abu Dawud, no. 4859)

Bacaan Doa Kafaratul Majelis

Dalam beberapa hadis yang dibahas sebelumnya sudah cukup jelas terlihat bagaimana bacaan doa ini. Namun, untuk membedah lebih dalam Anda bisa membaca penjelasan berikut ini:

Arab

سُبْحَانَكَاللَّهُمَّوَبِحَمْدِكَ،أَشْهَدُأَنْلاَإِلَـٰهَإِلاَّأَنْتَ،أَسْتَغْفِرُكَ،وَأَتُوْبُإِلَيْكَ 

Latin:

Subkhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.

Artinya:

“Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu.”

Bacaan Doa Pembuka Majelis

Selain membaca doa kafaratul majelis, Anda juga dianjurkan membaca doa pembuka majelis agar acara berjalan lebih lancar dan khitmat. Bacaan doanya adalah sebagai berikut:

Arab:

 الْحَمْدُلِلَّهرَبِّالْعَالَمِيْنَوَالصَّلاَةُوَالسَّلاَمُعَلَىأَشْرَفِاْلأَنْبِيَاءِوَالْمُرْسَلِيْنَوَعَلَىاَلِهِوَصَحْبِهِأَجْمَعِيْنَأَمَّابَعْدُ

Latin

Alhamdulillahirobbil’aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu ‘ala isyrofil ambiyaa i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihi ajma’iin ammaba’du.

Artinya:

“Segala puji bagi Yang Mahakuasa Tuhan Seluruh Alam. Semoga sholawat dan keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul termulia, keluarga dan sahabat-sahabatnya.”

Adab Saat Berada dalam Majelis

Dalam sebuah majelis, tak cukup hana membaca doa pembuka dan doa kafaratul majelis saja. Namun, Anda juga harus memperhatikan adab dan tindak tanduk saat berada dalam majelis. Adapun adab yang harus Anda jaga adalah sebagai berikut:

1. Mengucapkan Salam Kepada Orang dalam Majelis

Hal pertama yang harus Anda lakukan sudah pasti mengucapkan salam kepada seluruh majelis atau orang yang Anda temui. Mengucap salam adalah salah satu bentuk kesopanan dasar saat Anda bertemu seseorang terutama dalam majelis. Selain itu, salam sebenarnya adalah bentuk saling mendoakan antar majelis.

Abu Hurairah juga telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bila salah seorang kamu sampai di suatu majlis, maka hendaklah memberi salam, lalu jika dilihat layak baginya duduk maka duduklah ia. Kemudian jika bangkit (akan keluar) dari majlis hendaklah memberi salam pula. Bukanlah yang pertama lebih berhak daripada yang selanjutnya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)

2. Jangan Berbisik Saat Majelis Berlangsung

Berikutnya yang tidak kalah penting adalah agar tidak berbisik saat majelis berlangsung. Selain tidak sopan karena tidak menghiraukan orang yang membawa majelis atau tengah menerangkan sesuatu. Berbisik sebenarnya juga bisa menimbulkan prasangka atau su’udzon dari orang lain.

Sehingga tidak layak bagi seorang muslim berbisik-bisik berdua atau lebih dan meninggalkan orang lain dalam percakapan tersebut. Sikap tersebut juga dapat menimbulkan kesedihan dan prasangka dalam hati orang yang Anda tinggalkan. Hal tersebut sejalan dengan hadis yang berbunyi:

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Bila kamu tiga orang, maka dua orang tidak boleh berbisik-bisik tanpa melibatkan yang ketiga sehingga kalian bercampur baur dengan orang banyak, karena hal tersebut dapat membuatnya sedih.” (HR. Muttafaq’alaih).

3. Mengurangi Senda Gurau dan Tertawa

Ketika menghadiri sebuah majelis, tujuan utama Anda haruslah sesuai dengan niat. Adapun jika bertemu rekan atau saudara, ada baiknya untuk mengurangi senda gurau atau tertawa.

“Janganlah kamu memperbanyak tawa, karena banyak tawa itu mematikan hati.” (HR. Ibnu Majah)

Maka dari itu, dalam hadis sebelumnya Rasul mengajarkan doa kafaratul majelis untuk menghapus hal yang sia-sia selama Anda ada dalam majelis.

4. Mengisi Kursi Depan yang Kosong Terlebih Dahulu

Begitu datang ke sebuah majelis, ada baiknya Anda mengisi kursi depan yang masih kosong terlebih dahulu. Lebih baik gunakan kesadaran sendiri dan tidak berusaha memindahkan orang yang duduk lebih dulu di kursi yang Anda inginkan. Hal tersebut sesuai dengan ajaran Rasul dalam sebuah hadis yang berbunyi:

“Adalah kami, apabila kami datang kepada Nabi SAW maka masing-masing kami duduk di tempat yang masih tersedia di majelis.” (HR. Abu Daud).

5. Tidak Memisahkan Diri Duduk di Tengah Majelis

Ada kalanya dalam sebuah majelis diadakan dengan susunan tempat duduk yang melingkar. Umumnya, ini berguna untuk mempermudah pengisi acara dalam berinteraksi atau menyampaikan sesuatu. Jika terjadi seperti itu, ada baiknya Anda tidak memisahkan diri dan duduk di tengah majelis tanpa izin.

Mungkin beberapa orang merasa risih duduk terlalu dempet atau mungkin ada alasan lain yang bersangkutan dengan kebutuhan pribadi. Oleh karena itu jika Anda ingin memisahkan diri, ada baiknya untuk meminta izin terlebih dahulu dengan alasan yang jelas.

Adapun jika tempat memang sudah penuh, biasanya panitia akan mengatur ulang tempat duduk maupun memperluas cakupan lingkaran. Atau mungkin lingkaran akan dijadikan 2 shaf atau lebih.

6. Tidak Mengambil Kursi Orang yang Pergi untuk Kembali

Tak hanya harus menghafal doa kafaratul majelis, Anda juga harus tahu adab saat dalam majelis. Mungkin sebelumnya Anda diajarkan untuk mengisis tempat yang kosong, namun Anda perlu memastikan tempat itu adalah tempat yang benar-benar kosong.

Ada kalanya seseorang dalam majelis pergi sebentar dari majelis untuk suatu keperluan atau ke kamar mandi. Karena orang tersebut akan kembali, maka ada baiknya tidak menempati tempat tersebut.

7. Jaga Sopan Santu dan Perhatikan Penjelasan

Karena dalam majelis Anda hendak mencari ilmu, ada baiknya untuk memperhatikan dengan seksama. Namun, Anda juga perlu memperhatikan sopan santun, baik secara tingkah laku maupun ucapan. Adapun saat bertanya pastikan tidak menyinggung atau membuka aib satu atau golongan tertentu.

Sudah Tahu Bagaimana Doa Kafaratul Majelis dan Adabnya?

Dari penjelasan di atas, kini Anda tahu bahwa setiap tindak-tanduk dalam bermajelis haruslah Anda jaga. Adapun jika dalam majelis banyak kesia-siaan yang Anda lakukan, membaca doa yang rasul ajarkan bisa jadi keringanan atas hal tersebut! 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page