Doa Nabi Khidir: Latin dan Artinya Agar Hajat Terkabul

Sebagai seorang muslim, Anda tentu sudah mengetahui jika ada 25 nabi dan rasul Allah yang wajib diyakini oleh seluruh umat islam. Meski demikian, ternyata ada nabi Allah lainnya yang mendapatkan wahyu, yaitu Nabi Khidir. Ada beberapa doa Nabi Khidir yang cukup populer dan dianggap mujarab. 

Pasalnya, doa tersebut bertujuan untuk mengabulkan hajat dan mendapatkan kelancaran rezeki dari Allah. Mari cari tahu doanya lebih lanjut dalam ulasan di bawah ini! 

Siapa Nabi Khidir?

Nabi Khidir merupakan salah satu nabi utusan Allah yang jarang diketahui oleh banyak orang. Nama Khidir berasal dari bahasa arab, yaitu Al-Khidr yang artinya seseorang yang hijau. Dalam Badai’u azh-Zhuhur terdapat sebuah riwayat mengenai sebutan Nabi Khidir sebagai salah satu utusan Allah dengan nama Balya.

Nabi Khidir juga memiliki julukan Abu Al-Abbas. Selain itu, nama Khidir didapatkan karena sang nabi duduk memakai pakaian dari farwah baidha (bulu unta berwarna putih) sehingga farwah ini berwarna hijau.

Merujuk dari makna tersebut, Nabi Khidir merupakan keturunan Nabi Nuh AS dari jalur Sam. Sementara nama tersebut adalah gelar atau julukan dalam agama Islam. Sebagian orang bahkan meyakini bahwa Nabi Khidir masih hidup sampai saat ini atas izin Allah.

Sebagaimana seorang nabi, Nabi Khidir juga selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Nabi Khidir senantiasa memanjatkan doa untuk kemudahan dalam menjalani kehidupan. Nah, ada beberapa doa Nabi Khidir yang bisa Anda panjatkan kepada Allah SWT untuk memohon pertolongan dan kelancaran rejeki.

Bacaan Doa Nabi Khidir

Ada beberapa doa yang bisa Anda panjatkan sesuai dengan permohonan atau keinginan Anda, baik untuk suatu hajat maupun memohon kelancaran rejeki. Sebagai catatan, Anda juga harus berikhtiar dan menjalankan ibadah lainnya agar segera mendapatkan keutamaan dari doa ini. Berikut ini bacaan doanya:

1. Doa Nabi Khidir Agar Hajat Segera Terkabul

بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَسُوْقُ الْخَيْرَ إلَّا اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَصْرِفُ السُّوْءَ إلَّا اللهُ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Bismillahi ma shaallah la yasuqul khoiro illallah, bismillahi ma shaallah la yashrifus su’a illallah, bismillah mashallah ma kana min ni’matin fa minallah, bismillah mashallah la hawla wala quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim.

Artinya: 

“Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang menyingkirkan keburukan kecuali Allah. 

Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada kenikmatan melainkan dari Allah. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tiada daya untuk berbuat kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah. 

Dan tiada kekuatan untuk menghindari dari perbuatan maksiat kecuali dengan perlindungan Allah yang maha tinggi dan maha agung.”

2. Doa Nabi Khidir untuk Kelancaran Rejeki

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم

اَللَّهُمَّ كَمَا لَطَفْتَ فِى عَظَمَتِكَ دُونَ اللُّطَفَاءِ، وَعَلوْتَ بِعَظَمَتِكَ عَلَى الْعُظَمَاءِ ، وَعَلِمْتَ مَاتَحْتَ أَرْضِكَ كَعِلْمِكَ بِمَا فَوْ عَرْشِكَ ، وَكَانَتْ وَسَاوِسُ الصُدُورِ كَاْلعَلاَنِيَّةِ عِنْدَكَ ، وَعَلاَنِيَّةُ اْلقَوْلِ كَالسِّرِ فِى عِلْمِكَ ، وَانْقَادَ كُلُّ شَىْءٍ لِعَظَمَتِكَ ، وَخَضَعَ كُلُّ ذِى سُلْطَانٍ لسُلْطَانِكَ ، وَصَارَ أَمْرُ الدُّنْيَا والْأَخِرَةِ كُلُّهُ بِيَدِكَ، اِجْعَلْ لِى مِنْ كُلِّ هَمٍ أَصْبَحْتُ أَوْ أَمْسَيْتُ فِيهِ فَرَجًا وَمَخْرَجًا، اللَّهُمَّ إِنَّ عَفْوَكَ عَنْ ذُنُوبِى ، وَتَجَاوَزَكَ عَنْ خَطِيئَتىِ ، وَسِتْرَكَ عَلَى قَبِيحِ عَمَلِى ، أَطمِعْني أَنْ أَسْألَكَ مَا لاَ أَسْتَوْجِبُهُ مِنْكَ مِمَّا قَصَّرْتُ فِيهِ ، أَدْعُوكَ اَمِنًا وَأَسْألُكَ مُسْتَأْنِسًا . وَإِنَّكَ الْمُحْسِنُ إِلَىَّ، ، وَأَنَا الْمُسِيئُ إلىَ نَفْسِى فِيِمَا بَيْنِى وَبَيْنِكَ ، تَتَوَدَّدُ إِلَيَّ بِنِعْمَتِكَ، وَأَتَبَغَّضُ إلَيْكَ بِالْمعَاصِى، وَلَكِنَّ الثِّقَةَ بِكَ حَمَلَتْنِى علَى الْجَرَاءَةِ عَلَيْكَ، فَعُدْ بِفَضْلِكَ وإحْسَانِكَ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الَّرَحِيمُ، وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Allahumma sholli alla sayyidinaa Muhammadin wa aalihi wa shahbihil wa sallim.

Allahumma kamaa lathafta fii ‘azhamtika duunal luthofaa, wa alauta bi azhamatika alal uzhomaa, wa alimta maa tahta ardhika ka ilmika bimaa fauqa arsyik, wa kaanat wasaawisus shuduuri kal’alaaniyyati indaka, wa alaaniyyatul qauli kassiri fii ilmika, wanqaada kullu syai-in li azhomatika, wa khadha’a kullu dzi sultanin la sulthaanika, wahoro amrud dunya wal akhirati kulluhu biyadika.

Ij’al lii min kulli hammin ashbahtu aw amsaiytu fiihi farajan wa makhrajaa, Allahumma inna ‘afwaka ‘an dzunuubiy, wa tajaawazaka ‘an khathii’atii, wa sitraka alaa qabiihiI a’maaliy, athmi’niy an as-aluka maa laa astawjibuhu minka mimma qashhartu fiihi, ad’uuka aaminan, wa as-aluka mustaanisan.

Wa innakal muhsinu ilayya, wa anal musii’u ilaa nafsiI fiima baIniI wa bainika, tatawaddadu ilayya bini’matika, wa atabagghodhu ilaika bilma’AashiI, walakinnatS-tsiqata bika hamalatniI ‘alal Jaraa-ati ‘alaika, fa’ud bifadhlika wa ihsaanika ‘alayya. innaka antat tawaabur rahiim, wa sallallahu ala sayyidina muhammadin wa aalihi wa shohbihIi wa sallam.

Artinya: 

“Ya Allah, sebagaimana Engkau bersikap lemah lembut dalam keagungan-Mu melebihi segala yang lemah lembut, dan Engkau Maha Tinggi dengan keagungan-Mu atas segala yang agung, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang ada di dalam bumi-Mu sebagaimana Engkau mengetahui apa yang ada di atas ‘arsy-Mu.”

“Dan bisikan hati di sisi-Mu sama seperti ucapan terang-terangan, dan ucapan terang-terangan sama di sisi-Mu dengan bisikan hati, dan tunduklah segala sesuatu kepada keagungan-Mu, dan merendahlah segala yang memiliki kekuasaan kepada kekuasaan-Mu,dan jadilah perkara dunia dan akhirat berada di tangan-Mu, jadikanlah bagiku dari segala keluh-kesah yang menimpaku pada sore/pagi hari kelapangan dan jalan keluar darinya.

Ya Allah, sesungguhnya kemaafan-Mu atas dosa-dosaku, dan penghapusan-Mu atas semua kesalahanku, dan penutupan-Mu atas perbuatan burukku, kesemuanya itu mendorongku untuk memohon kepada-Mu apa-apa yang aku tak pantas menerimanya dari apa-apa yang aku teledor padanya.

Aku memohon kepada-Mu dalam keadaan aman, dan aku meminta kepada-Mu dengan keadaan rasa senang hati, sedangkan Engkau adalah selalu berbuat baik kepadaku, dan aku selalu berbuat jahat terhadap diriku sendiri dalam masalah yang menyangkut hubungan aku dengan Engkau.”

“Engkau selalu membuatku menyayangi-Mu dengan senantiasa memberi nikmat-Mu kepadaku meskipun Engkau tidak membutuhkan aku, dan aku selalu membuat-Mu murka dengan bermaksiat kepada-Mu,akan tetapi kepercayaanku kepada-Mu membawaku untuk berani (memohon) kepada-Mu.”

“Maka jenguklah aku dengan karunia dan kebaikan-Mu kepadaku, dan terimalah tobatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat, lagi Maha Penyayang. Semoga shalawat dari Allah senantiasa terlimpah atas Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya sekalian.”

Siap Mengamalkan Doa Nabi Khidir?

Demikian ulasan seputar doa yang sering dipanjatkan oleh Nabi Khidir kepada Allah SWT. Cobalah untuk mengamalkan doa tersebut bersama dengan ikhtiar dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan hajat dan melancarkan rejeki Anda. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page