Hutan Tropis: Pengertian, Ciri, Manfaat, Sebaran & Kondisi saat Ini

Kita mengenal hutan sebagai tempat hidup bermacam-macam hewan dan juga tumbuhan. Oleh sebab itu, hutan menjadi bioma yang penting untuk keseimbangan ekosistem. Akan tetapi, masih sedikit yang kita pahami tentang hutan, seperti fungsi, peran, atau kondisi hutan tropis saat ini. 

Tanpa disadari, hutan memiliki arti penting dalam kehidupan kita. Kali ini kita akan belajar agar lebih mengerti perihal hutan jenis tropis. Yuk, baca sampai habis!

Mengenal Hutan Tropis

Sederhananya, hujan tropis merupakan hutan yang terletak di daerah tropis. Hutan ini memiliki ciri khas, yaitu memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Intensitas curah hujan di hutan ini sekitar 2.000-10.000 mm per tahun. Sehingga, tingkat kelembaban hutan ini juga sangat tinggi.

Hutan jenis ini terletak di antara 23,5° Lintang Utara dan 23,5° Lintang Selatan. Karena letaknya di garis khatulistiwa, hutan ini terpapar sinar matahari sepanjang tahun. Keadaan seperti ini, membuat iklim di hutan selalu basah dengan tanah di daratan yang kering. Sehingga, hutan ini selalu tampak hijau.

Hutan jenis ini menyimpan keanekaragaman flora dan fauna, meskipun persebaran hutan ini hanya 3% di permukaan bumi. 

Hutan sering dikenal sebagai paru-paru dunia. Ini dikarenakan perannya dalam pemasok oksigen untuk bumi. Selain itu, hutan dapat menyuplai oksigen sebanyak 20% dari seluruh oksigen di bumi.

Ciri-Ciri Hutan Tropis

Hutan di kawasan khatulistiwa memiliki ciri-ciri unik, seperti berikut: 

1. Memiliki Curah Hujan yang Tinggi

Sebagai ekosistem yang paling basah di muka bumi, intensitas hujan di hutan hujan sangat tinggi. Sebagai contoh, pada hutan di Papua Nugini dan barat Kolombia intensitasnya bisa mencapai 10.000 mm per tahun. Sedangkan hutan di kawasan Asia Tenggara curah hujannya bisa mencapai 3.000 mm per tahun.

Contoh lain, hutan di Basin Amazon dan kawasan Amerika Selatan bercurah hujan 2.000 mm per tahun. Sementara hutan di Afrika Tengah bercurah hujan rata-rata 1.500 mm per tahun.

Meskipun memiliki curah hujan yang tinggi, hutan juga memiliki musim kemarau. Hutan pada kawasan khatulistiwa misalnya, memiliki tingkat kelembaban hingga 80% pada musim hujan dan 70% pada musim kemarau.

2. Mempunyai Tingkat Temperatur yang Hangat dan Konstan

Karena letaknya di garis khatulistiwa, hutan tropis mendapatkan paparan cahaya matahari yang konstan tiap tahunnya. Umumnya suhu di hutan bisa lebih dari 29°C pada siang hari sepanjang tahun. Kebanyakan hutan hujan memiliki perbedaan suhu sekitar 5°C pada setiap musimnya.

3. Punya Keanekaragaman Biota Hutan

Keragaman flora dan fauna di hutan jenis ini sangat tinggi, sehingga dikenal sebagai ekosistem dengan persebaran biota terbesar di dunia. Kita ambil contoh di Kalimantan, peneliti menemukan banyak spesies flora di sana. Terdapat sekitar 15.000 spesies tanaman, termasuk 2.500 ragam spesies anggrek. 

Contoh lain, di kawasan Amerika Selatan terdapat Hutan Hujan Amazon. Hutan ini merupakan hutan terbesar di dunia. Tercatat, terdapat lebih dari 40.000 spesies tanaman, 3.000 jenis ikan, 1300 spesies burung, 427 spesies mamalia, dan lebih dari 2,5 juta jenis serangga. 

4. Mengenal Struktur Hutan Tropis

Struktur hutan jenis ini terbagi menjadi empat bagian. Berikut ini adalah penjelasannya:

Struktur Hutan Tropis
Sciencefacts

a. Tajuk Kanopi (Emergent Layer)

Lapisan ini merupakan lapisan yang paling atas. Ukuran lapisan ini bisa mencapai ketinggian lebih dari 30 meter. Terdapat pohon yang berdiri sendiri, namun tidak banyak. Ciri pohon juga rapat, sehingga tidak bisa masuk hutan.

b. Kanopi (Canopy Layer)

Pada lapisan ini cahaya matahari dapat masuk dengan mudah, namun hanya pada bagian atas. Rata-rata ketinggian lapisan berkisar 24-36 m. Di lapisan ini, banyak ditemui berbagai macam hewan seperti primata, kelelawar, serangga, dan burung.

c. Bawah Kanopi (Understory Layer)

Terletak di antara lapisan kanopi dan lantai hutan. Pada lapisan ini terdiri atas pohon-pohon muda dan pohon yang tertekan pertumbuhannya. Fauna yang hidup di lapisan ini meliputi serangga, burung, dan ular.

e. Lantai Hutan (Forest Floor)

Cahaya matahari tidak dapat masuk ke dalam lapisan ini, sehingga di dalamnya cukup gelap. Hanya beberapa makhluk hidup yang hidup di lapisan ini, seperti jamur, rayap, atau cacing tanah.

Manfaat Hutan Tropis

Baik langsung maupun tidak langsung, ada banyak manfaat dari hutan yang berpengaruh untuk kehidupan kita, seperti berikut ini:

1. Menjaga Kestabilan Iklim dan Cuaca

Peran hutan dalam kestabilan iklim juga penting. Dalam peranannya, hutan menghambat perubahan iklim yang mengancam bumi. Hutan dapat menghalau penguapan air berlebihan akibat sinar matahari. Alhasil, hutan juga dapat mengelola temperatur pada bumi agar tetap dingin.

2. Hutan Tropis Menyuplai Oksigen Terbesar di Dunia

Banyaknya pohon-pohon dan berbagai jenis tanaman di hutan mengakibatkan besarnya jumlah oksigen, karena proses fotosintesis. Sebanyak 20-30% suplai oksigen dihasilkan oleh hutan. 

3. Penyimpan Emisi Karbon

Emisi gas Karbon Dioksida (CO2) dapat menyebabkan pemanasan global. Untungnya, ada hutan yang bisa menyerap gas karbon dan mencegah pemanasan global. Namun, karena penggundulan dan kerusakan hutan, kemampuan untuk menyerap gas karbon jadi berkurang dan resiko pemanasan global meningkat.

4. Habitat untuk Flora dan Fauna

Meskipun hanya tersebar hanya sekitar 3% dari wilayah di bumi, hutan tropis menjadi rumah bagi hampir 50% dari seluruh jenis hewan di bumi. Keadaan hutan yang memiliki kelembaban yang baik dan sinar matahari yang cukup, membuat bioma ini menjadi habitat yang nyaman bagi banyak hewan. 

5. Mencegah Banjir, Erosi, dan Tanah Longsor

Hutan mampu menyerap air hujan dan menahannya dengan akar. Tanah yang menyerap dan menahan air hujan akan mengakibatkan erosi dan tanah longsor. Akar-akar pohon akan menahan air hujan dan menjaga stabilitas tanah, hal inilah yang mencegah banjir dan tanah longsor.

6. Sumber Daya Alam yang Berharga Bagi Manusia

Manusia banyak bergantung pada hutan. Lebih dari 1,6 milyar populasi manusia bergantung pada hutan. Karena terdapat sumber daya alam yang penting untuk kehidupan manusia. Manusia dapat memanfaatkan hutan sebagai penyuplai makanan, sumber daya untuk kayu, dan sebagainya.

Sebagian besar obat juga merupakan hasil dari alam, sehingga kebanyakan obat untuk berbagai penyakit berasal dari hutan. Obat yang berhasil ditemukan, antara lain untuk penyakit malaria, bronchitis, darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.

Dimana Sajakah Persebaran Hutan Tropis?

Hutan Tropis banyak ditemui di kawasan garis khatulistiwa, yakni antara 23,5° Lintang Utara dan 23,5° Lintang Selatan. Hutan jenis ini banyak ditemui di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika Barat dan Tengah, Asia Tenggara, India Barat, Papua Nugini, serta Australia.

Persebaran Hutan Tropis
mongabay

Berikut ini adalah daftar hutan terbesar di dunia:

  • Amazon: Meliputi Bolivia, Brazil, Kolombia, Peru, Ekuador, Guyana,  Suriname, Guyana Perancis, dan Venezuela.
  • Kongo: Meliputi Guinea Khatulistiwa, Republik Afrika Tengah, Kamerun, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, dan Gabon.
  • Australasia: Meliputi Australia, Papua, dan Papua Nugini.
  • Sundaland (Kawasan Sunda): Meliputi kawasan di Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei Darussalam. 
  • Indo-Burma: Meliputi Kamboja, Vietnam, Bangladesh, China, India, Thailand, dan Laos.

Bagaimanakah Kondisi Hutan Tropis saat Ini?

Kita telah mengetahui bahwa hutan memiliki peranan penting dalam kehidupan kita. Akan tetapi, terdapat ancaman yang mengancam kelangsungan hidup hutan. Hal-hal seperti deforestasi, pembakaran hutan, alih fungsi lahan, dan kegiatan lain dapat merusak hutan dan kehidupan di dalamnya.

Pada tahun 2018, hutan di Indonesia mengalami deforestasi hingga mencapai 3.400 km². Negara lain seperti Malaysia juga mengalami kerusakan hutan yang parah pada tahun 2019. Hutan di Brazil juga mengalami kerusakan hutan hingga 13.500 km², jumlah tersebut hampir mencapai 25% dari keseluruhan hutan.

Akhir-akhir ini terjadi penurunan pada angka deforestasi di Asia Tenggara. Penurunan ini dikarenakan oleh berkurangnya peristiwa el nino. El nino merupakan peningkatan suhu permukaan laut di laut pasifik. Peristiwa ini dapat menyebabkan terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan.

Uniknya, penurunan angka deforestasi juga berpengaruh pada angka produksi minyak sawit. Pada tahun 2021, Indonesia memiliki total produksi minyak sawit mencapai 19.000 hektar. Jumlah produksi ini lebih sedikit 50% dari hasil produksi di tahun 2020 atau tahun-tahun sebelumnya yang bisa mencapai 400.000 per tahun.

Tidak banyak diketahui kenapa terjadi penurunan produksi minyak sawit, ada kemungkinan kebijakan pemerintah berpengaruh besar. Meskipun terjadi kenaikan harga pada minyak sawit, angka deforestasi mengalami penurunan karena hal ini.

Mari Lindungi Hutan Tropis Kita!

Hutan memberikan banyak manfaat untuk makhluk hidup. Hutan tropis merupakan rumah bagi beragam spesies hewan dan tumbuhan. Kita juga juga berhutang banyak pada hutan, karena perannya dalam menyuplai oksigen dan sumber daya alam yang mereka berikan.

Akan tetapi, kerusakan hutan membuat perubahan besar pada iklim, ekosistem, dan kehidupan kita. Oleh sebab itu, kita juga wajib turut serta menjaga dan melindungi lingkungan, agar alam dapat terjaga dengan baik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page