Jenis Jenis Batuan Beserta Contoh & Penjelasannya

Batuan adalah benda padat yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral. Jenis jenis batuan terbagi menjadi tiga berdasarkan cara terbentuknya, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari tiga jenis batuan lengkap beserta contohnya. 

Jenis Jenis Batuan

Berikut adalah penjelasan dan contoh dari masing-masing jenis batuan, yaitu:

1. Batuan Beku

1. Batuan Beku
Wikimedia

Batuan beku atau yang biasa disebut igneous terbentuk dari proses pendinginan dan pembekuan magma atau lava. 

Hingga saat ini, ada sekitar 700 jenis batuan beku yang telah teridentifikasi di permukaan bumi. Sementara itu, jenis batuan beku berdasarkan proses pembentukannya terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Batuan Beku Intrusif

Batuan beku jenis intrusif terbentuk di bawah permukaan bumi, dalam lapisan kerak bumi yang lebih dalam, melalui proses pembekuan dari magma. Karena proses pendinginannya berlangsung secara lambat di dalam kerak, batuan ini memiliki tekstur yang kasar.

  • Batuan Beku Ekstrusif

Batuan beku jenis ekstrusif terjadi di atas permukaan kerak bumi, karena magma yang mencapai permukaan dan mengalami pendinginan. Proses pembekuan batuan ini berlangsung lebih cepat daripada batuan jenis intrusif, karena terjadi di atas permukaan bumi.

  • Batuan Hipabissal

Batuan hipabissal terbentuk di antara batuan vulkanik (terbentuk di atas permukaan bumi) dan plutonis (terbentuk di dalam kerak bumi). Pembentukan batuan ini melibatkan naik turunnya magma dalam kerak dan mantel bumi.

Berikut ini adalah contoh jenis jenis batuan beku, yaitu:

a. Batu Andesit

Pertama, batu andesit, yaitu salah satu jenis batuan beku ekstrusif dan terbentuk dari lava yang mendingin di permukaan bumi. Batu ini memiliki tekstur menengah, antara kasar dan halus.

Selain itu, batu andesit biasanya berwarna abu-abu hingga abu-abu gelap. Batu andesit ditemukan di banyak gunung berapi di seluruh dunia dan sering digunakan sebagai bahan konstruksi, termasuk bahan untuk bangunan, jalan, dan tanggul.

b. Batu Apung

Batu apung adalah bagian dari jenis jenis batuan beku ekstrusif yang sangat ringan, karena mengandung banyak gelembung gas saat magma mendingin dan mengeras. 

Batuan beku yang satu ini memiliki tekstur berpori dan ringan, sehingga dapat mengapung di atas permukaan air. Batu apung umumnya berwarna putih atau abu-abu pucat. 

Dalam industri konstruksi, batu ini digunakan sebagai campuran beton ringan, produksi bata, blok, atau bahan isolasi.

c. Batu Basalt

Batuan beku ekstrusif selanjutnya adalah batu basalt. Batuan ini berasal dari lava yang mendingin di permukaan bumi dengan cepat. Batu ini memiliki tekstur halus dan biasanya berwarna gelap, seperti hitam atau abu-abu tua.

Sementara itu, batu basalt sering digunakan dalam konstruksi jalan sebagai bahan bangunan serta  dalam industri pengerasan permukaan.

d. Batu Diorit

Salah satu contoh jenis jenis batuan beku intrusif adalah batu diorit yang memiliki tekstur kasar. Batu diorit biasanya berwarna kelabu atau hijau kehitaman. Selain itu, sering ditemukan sebagai komponen batuan pegunungan atau dataran tinggi.

Dalam industri konstruksi, batu diorit digunakan sebagai bahan bangunan, batu hias, atau batu nisan.

e. Batu Granit

Salah satu jenis batuan beku intrusif yang terbentuk dari pendinginan magma adalah batu granit. Batu granit umumnya memiliki warna bervariasi, seperti merah muda, abu-abu, atau hitam.

Kekerasan dan daya tahan yang tinggi, membuatnya sangat cocok untuk penggunaan sebagai bahan bangunan (lantai, meja, dan permukaan dapur), bahan batu nisan, patung, serta hiasan.

2. Batuan Sedimen

2. Batuan Sedimen
Wikimedia

Jenis jenis batuan selanjutnya adalah batuan sedimen atau biasa juga disebut batuan endapan. Batuan ini terbentuk dari endapan material yang mengalami proses pemadatan dan pengerasan. Material tersebut dapat berupa fragmen batuan yang lebih tua, organisme yang mati, atau garam dan mineral yang terlarut dalam air.

a. Batu Bara

Jenis batuan sedimen yang pertama adalah batu bara. Batu ini terbentuk dari endapan tumbuhan yang mati dan mengalami transformasi melalui proses geologi.

Umumnya, batu bara berwarna hitam atau coklat gelap serta memiliki tekstur yang mengandung lapisan-lapisan halus atau lapisan lignit yang masih dapat diidentifikasi.

Batu Bara digunakan secara luas dalam industri pembangkit listrik dan sebagai bahan bakar dalam industri.

b. Batu Breksi

Selanjutnya, ada batu breksi yang terbentuk dari endapan fragmen batuan atau kerikil. Batu breksi memiliki tekstur kasar hingga agak kasar, dan warnanya bervariasi, tergantung pada komposisi batuan yang membentuknya. 

Sementara itu, batu ini sering ditemukan di daerah-daerah dengan aktivitas geologis intens. Misalnya, daerah tektonik aktif atau bekas sungai dan sungai yang kering.

c. Batu Gamping

Contoh berikutnya, yaitu batu gamping, terbentuk dari endapan kalsium karbonat yang berasal dari cangkang organisme laut, seperti karang dan moluska yang mati dan mengendap di dasar laut. Batu gamping biasanya berwarna putih atau abu-abu. Sementara teksturnya terkadang berpori.

Perlu kamu ketahui, batu gamping termasuk jenis jenis batuan sedimen yang memiliki banyak kegunaan, seperti sebagai bahan bangunan, kapur pertanian, bahan kimia, dan bahan baku untuk industri semen.

d. Batu Lempung

Salah satu dari jenis jenis batuan sedimen ini terbentuk dari partikel-partikel tanah liat yang mengalami pengendapan di danau, rawa, sungai, atau laut. Batu Lempung memiliki tekstur halus, lembut, dan lunak saat kering.

Namun, dapat menjadi licin dan lengket saat basah. Selain itu, batu lempung sering digunakan dalam industri keramik, pembuatan genteng, dan bahan baku untuk pembuatan porselen.

e. Batu Serpih

Contoh terakhir, yaitu batu serpih, jenis batuan sedimen yang terbentuk dari endapan partikel-partikel kecil seperti debu, lumpur, dan pasir. Batu serpih sering ditemukan di lingkungan pengendapan yang tenang. 

Selain itu, dapat mengandung sisa-sisa fosil dan fosil mikroskopis yang berharga bagi studi paleontologi.

3. Batuan Metamorf

3. Batuan Metamorf
Gramedia

Jenis jenis batuan yang ketiga adalah batuan metamorf. Batuan ini terbentuk melalui transformasi dari batuan lain yang telah ada sebelumnya. Pembentukan batuan metamorf banyak terjadi di dalam bumi, karena tekanan, kedalaman, dan suhu tinggi.

Selain itu, proses metamorfisme juga dapat disebabkan oleh tabrakan lempeng benua, pemanasan dari magma di dalam bumi, serta tekanan dan gesekan pada lempeng tersebut.

Adapun jenis batuan metamorf terbagi menjadi tiga berdasarkan proses pembentukannya, yaitu:

  • Batuan metamorf kontak, terbentuk akibat suhu tinggi serta mengalami perubahan struktur dan warna. Contoh: marmer, lakolit, dan batolit.
  • Batuan metamorf dinamo, terbentuk dari tekanan tinggi yang berasal dari dalam bumi. Contoh: batu tulis dari batu lumpur.
  • Batuan metamorf kontak pneumatolistis, terbentuk dari gas yang dikeluarkan saat aktivitas magma, mengubah komposisi kimia dan mineral batuan.

Berikut ini adalah contoh dari jenis jenis batuan metamorf yang biasa disebut juga dengan batuan malihan, yaitu:

a. Batu Soapstone

Pertama, batu soapstone (steatit), yaitu batuan metamorfik lunak dan terbentuk dari serpih atau dolomit yang mengalami metamorfisme atau proses perubahan tekstur.

Warna batu soapstone umumnya putih, abu-abu, atau hijau muda, serta dapat berubah menjadi merah muda atau coklat setelah diolah. Batu ini digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti alas meja, wadah makanan, dan patung.

b. Batu Slate

Selanjutnya, batu slate yang merupakan batuan metamorf dengan tekstur lempeng rapat dan mudah kamu patahkan menjadi lembaran tipis.

Batu ini termasuk jenis jenis batuan metamorf yang biasanya berwarna gelap, seperti abu-abu, hitam, atau ungu, dan memiliki tampilan alami yang menarik. Di samping itu, batu slate sering digunakan sebagai bahan atap, lantai, dan hiasan dinding, karena kokoh serta bisa diolah menjadi lembaran tipis yang rata.

c. Batu Pualam

Berikutnya, ada batu pualam, yaitu batuan yang terbentuk dari kalsium karbonat pada suhu dan tekanan tinggi.

Jenis batuan malihan ini memiliki tekstur halus dan warna beragam, seperti putih, hijau, merah muda, atau hitam. Kemudian, batu pualam pun sering orang gunakan untuk seni ukir, patung, dan benda seni lainnya, karena sifatnya yang transparan.

d. Batu Gneiss

Bagian dari jenis jenis batuan metamorf ini memiliki tekstur berpola banding yang terbentuk dari metamorfisme batuan beku dan batuan sedimen.

Selain itu, batu gneiss memiliki warna bervariasi, seperti abu-abu, merah, coklat, dan hitam. Batu ini sering masyarakat gunakan untuk batu hiasan eksterior, lantai, dan tangga, karena kekuatannya dan keindahannya.

e. Batu Lapis Lazuli

Contoh yang terakhir, yaitu batu lapis lazuli. Batuan metamorf ini berwarna biru keunguan hingga biru gelap. Batu ini sering orang gunakan sebagai batu permata, perhiasan, ukiran, dan lukisan batu dalam seni kerajinan.

Sudah Lebih Paham Jenis Jenis Batuan?

Kesimpulannya jenis jenis batuan yang ada di muka bumi terbagi atas 3 kelompok, yakni batuan beku, sedimen, serta metamorf yang terbagi lagi menjadi berbagai jenis batu. Mulai dari batu andesit, batu gamping, hingga batu pualam.

Faktanya, nyatanya masih banyak contoh dari masing-masing jenis batuan, seperti batu kimberlite (batuan beku), batu stalaktit dan stalagmit (batuan sedimen), batu sabak (batuan metamorf), dan masih banyak lagi.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page