Memahami Konsep Pertumbuhan pada Makhluk Hidup dan Contohnya

Pertumbuhan dalam ilmu biologi mengarah kepada perubahan fisik yang terjadi pada makhluk hidup, seperti pertambahan ukuran, tinggi, volume, maupun massa tubuh. Perubahan fisik yang terjadi bisa diukur secara kuantitatif menggunakan alat ukur yang sesuai dan bisa dinyatakan dalam angka.

Proses tumbuh kembang makhluk hidup biasanya dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Selain itu, ada pula tahapan yang berbeda antara manusia, hewan, maupun tumbuhan. Penasaran bagaimana konsep tumbuh kembang beserta contohnya? Pelajari selengkapnya dalam ulasan berikut ini!

Pengertian Pertumbuhan

Secara umum, pertumbuhan adalah proses perubahan ukuran fisik seperti tinggi, volume, atau massa tubuh yang terjadi pada semua makhluk hidup. Proses ini bersifat terlihat, sehingga bisa diamati secara fisik. Misalnya, seorang anak yang bertambah tinggi, tanaman yang bertambah tinggi, dan lain sebagainya.

Tumbuh kembang memiliki ciri khas yang membedakannya dengan perkembangan, yaitu bersifat tidak bisa kembali seperti semula atau irreversible. Ini terjadi karena adanya pertambahan ukuran termasuk volume dan massa pada tubuh makhluk hidup. Selain itu, dalam proses tumbuh juga terjadi pertambahan ukuran dan jumlah sel.

Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Anda mungkin tidak asing lagi dengan istilah perkembangan pada makhluk hidup. Pasalnya, perkembangan dan pertumbuhan pada makhluk hidup seringkali tertukar maknanya. Padahal, keduanya mempunyai pengertian yang berbeda dan tidak bisa digunakan secara bergantian.

Secara garis besar, proses tumbuh mengacu pada peningkatan ukuran atau massa tubuh makhluk hidup yang bisa Anda ukur secara kuantitatif. Sedangkan perkembangan mengacu pada proses pematangan fisiologis dan fungsional organ makhluk hidup. 

Perkembangan tidak bisa diukur secara kuantitatif melainkan secara kualitatif. Proses tumbuh pada makhluk hidup biasanya terjadi secara cepat pada fase awal kemudian akan berhenti pada usia tertentu. Sedangkan proses perkembangan pada makhluk hidup tidak terbatas oleh usia dan berjalan seiring waktu dan bisa terulang kembali.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Faktor internal dan faktor eksternal merupakan dua faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh pada makhluk hidup. Faktor internal terdiri dari gen dan hormon. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari cahaya, suhu, air, nutrisi, dan makanan. Berikut penjelasan lengkap dari masing-masing faktor yang mempengaruhinya:

1. Hormon

Hormon merupakan suatu zat yang berfungsi untuk mengendalikan proses yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Tumbuhan, hewan, dan manusia memiliki hormon yang berbeda-beda berdasarkan fungsinya. Berikut uraiannya:

  • Hormon pada Tumbuhan

Hormon pada tumbuhan atau fitohormon terdiri dari auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat. Auksin mempunyai peranan penting untuk merangsang perpanjangan sel. Selain itu, auksin berfungsi dalam proses pembentukan bunga dan buah serta mengaktifkan jaringan kambium untuk pembentukan sel baru. 

Sitokinin berfungsi untuk memacu pembelahan sel dan mempercepat proses pembentukan tunas dan akar. Giberelin berperan untuk merangsang pembelahan dan pembelahan sel serta perkecambahan biji. Giberelin juga bisa berfungsi untuk mempercepat proses pembungaan pada tanaman tertentu. 

Lalu, etilen berfungsi menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, hingga penuaan daun. Sedangkan asam absisat berperan penting dalam membantu proses perontokan daun.

  • Hormon pada Hewan

Hewan juga mempunyai beberapa hormon yang mempengaruhi proses pertumbuhannya, yaitu hormon tiroksin, somatomedin, ekdison, dan juvenile. Tiroksin  berfungsi untuk merangsang proses metamorfosis pada hewan. 

Somatomedin berperan dalam mempengaruhi tumbuh tulang. Sementara hormon ekdison dan juvenil berperan dalam perkembangan fase larva dan fase dewasa terutama pada kelompok invertebrata.

  • Hormon pada Manusia

Hormon yang mempengaruhi proses tumbuh manusia terdiri dari tiroksin, somatotropin, testosteron, dan progesteron. Hormon-hormon ini berasal dari kelenjar endokrin yang termasuk kelenjar yang tidak mempunyai saluran.

Pertama, kelenjar tiroid mampu menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi proses tumbuh, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat pada tubuh. Apabila seseorang kekurangan hormon ini maka bisa berakibat pada kegemukan atau myxedema.

Sementara hipofisis bagian depan berperan menghasilkan hormon somatotropin yang berperan untuk mempengaruhi kecepatan tumbuh kembang manusia. Apabila seseorang kekurangan hormon ini, maka bisa mengalami proses tumbuh yang tidak normal.

Ada pula jenis hormon yang berkaitan dengan organ reproduksi, yaitu testosteron dan progesteron. Hormon testosteron berfungsi untuk mengatur perkembangan organ reproduksi pada pria. Sedangkan hormon progesteron atau estrogen berfungsi untuk mengatur perkembangan organ reproduksi wanita.

2. Genetik atau Gen

Gen merupakan materi pembawa sifat yang diturunkan oleh induk sehingga mempengaruhi ciri-ciri dan sifat makhluk hidup. Ciri-ciri yang dimaksud, yaitu bentuk tubuh, tinggi badan, warna bunga, rasa buah, warna kulit, dan lain sebagainya. Selain itu, gen juga bisa menentukan kemampuan metabolisme pada makhluk hidup.

Gen memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi proses pertumbuhan makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai gen tumbuh yang bisa bertumbuh dan berkembang sesuai dengan periode pertumbuhannya. Meski demikian, hal ini tidak menjadi satu-satunya faktor yang menentukan proses tumbuh, ada pula faktor lainnya.

3. Nutrisi atau Makanan

Makanan merupakan sumber energi yang berperan penting dalam mendukung proses metabolisme pada tubuh. Manusia dan hewan membutuhkan berbagai sumber gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk proses pertumbuhannya. Sedangkan tumbuhan membutuhkan nutrisi seperti air dan zat hara.

Tumbuhan mampu memproduksi makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Namun, proses fotosintesis membutuhkan air, karbon dioksida, dan bantuan sinar matahari untuk melangsungkan prosesnya. Jadi, tumbuhan juga membutuhkan zat hara untuk proses pertumbuhannya agar optimal.

4. Cahaya

Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, cahaya juga mempunyai peranan penting dalam tumbuh kembang, terutama bagi tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya untuk melangsungkan proses fotosintesis. Sedangkan manusia memerlukan cahaya matahari untuk mendapatkan asupan vitamin D.

5. Suhu

Semua makhluk hidup juga memerlukan suhu yang sesuai untuk proses pertumbuhannya. Secara umum, hewan dan manusia mempunyai kemampuan bertahan hidup dengan kisaran suhu tertentu. Sebagai contoh, suhu tubuh manusia normalnya sekitar 37 derajat celcius.

Sementara itu, suhu juga berpengaruh nyata terhadap proses pertumbuhan pada tumbuhan. Setiap tumbuhan biasanya mempunyai kriteria suhu yang berbeda agar bisa tumbuh secara optimal. Misalnya, bunga mawar membutuhkan suhu yang sejuk untuk proses pembungaan yang optimal.

Kondisi tersebut terjadi karena semua proses tumbuh kembang, termasuk penyerapan air, proses fotosintesis, dan respirasi tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan.

6. Air

Air adalah bagian penting yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup agar dapat bertumbuh dan bertahan hidup. Makhluk hidup membutuhkan air untuk melangsungkan proses atau reaksi kimia di dalam sel-sel tubuh. Apabila tidak ada air, maka makhluk hidup tidak bisa melangsungkan reaksi kimia dan menyebabkan kematian.

Manusia membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti minum, mandi, dan lain sebagainya. Sementara tumbuhan menyerap air melalui akar untuk membantu proses fotosintesis dan reaksi biokimia lainnya.

Ciri-Ciri Pertumbuhan

Anda bisa melihat beberapa ciri-ciri tumbuh kembang yang terjadi pada tumbuhan, hewan, maupun manusia dalam bab ini untuk mempermudah pemahaman Anda tentang proses ini. Pasalnya, proses tumbuh pada makhluk hidup memang bisa Anda lihat secara fisik. Berikut ini penjelasan yang lebih rinci:

1. Ciri-Ciri pada Tumbuhan

Ciri-ciri utama pada tumbuhan antara lain adanya perubahan ukuran secara kualitatif, yaitu bertambahnya tinggi atau besar tanaman yang terjadi pada jaringan meristem. Proses tumbuh ini meliputi banyaknya jumlah daun dan ketebalan batang pohon. Biasanya, prose ini akan terjadi melalui pembelahan mitosis.

2. Ciri-Ciri pada Hewan

Pertumbuhan pada hewan juga bisa Anda ketahui dengan adanya perubahan pada ukuran tubuh hewan. Hewan yang mengalami tumbuh kembang secara normal biasanya terlihat besar dan tinggi sesuai dengan usia pertumbuhannya. 

Sebagai contoh, hewan buas memiliki bentuk kuku yang akan memanjang seiring dengan bertambahnya usia.

3. Ciri-Ciri pada Manusia

Ciri-ciri pada manusia juga hampir sama dengan hewan. Anda bisa mengetahui adanya perubahan ukuran secara fisik seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lain-lain. Biasanya, seseorang mengukur perubahan ini secara berkala. Misalnya, mengukur penambahan berat badan menggunakan timbangan.

Tahapan Pertumbuhan pada Tumbuhan

Secara umum, proses bertumbuh pada tumbuhan diawali dengan terjadinya perkecambahan biji. Kemudian biji yang berkecambah akan berkembang menjadi tumbuhan kecil. Proses tumbuh ini secara garis besar melalui tiga tahapan, seperti berikut ini:

1. Fase Formatif

Tahap awal pada tumbuhan adalah pembelahan sel secara mitosis. Proses pembelahan sel mitosis terjadi pada zigot di dalam biji tumbuhan. Kemudian akan membentuk jaringan embrional. Pembelahan mitosis ini terjadi selama masa bertumbuh dan melibatkan pembelahan sel baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Terdapat dua langkah pembelahan sel, yaitu pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Peningkatan jumlah sel biasanya terjadi pada area meristematik kemudian memasuki fase selanjutnya, yaitu pembesaran sel.

2. Fase Diferensiasi Sel

Memasuki fase diferensiasi sel dan pembesaran sel, ukuran organ, dan jaringan pada tumbuhan akan meningkat. Beberapa proses pertumbuhan yang terjadi pada tahap ini antara lain pembentukan protoplasma, pengembangan, vakuola, dan penebalan dinding sel. 

Ada pula fase perkembangan bentuk atau morfogenesis di mana embrio yang terbentuk mempunyai kotiledon, akar, dan tunas. Apabila biji telah mengalami perkecambahan pada fase sebelumnya, maka pada fase ini akar dan tunas akan membentuk sistem perakaran dan tunas yang kompleks.

3. Fase Pematangan Sel

Tahap selanjutnya, yaitu fase pematangan sel. Pada tahap ini, sel-sel yang telah membesar akan mendapatkan bentuk dan ukuran sesuai dengan lokasi dan perannya dalam tubuh tumbuhan. Oleh sebab itu, berbagai sel terbagi ke dalam jaringan yang kompleks maupun sederhana dengan fungsi yang berbeda-beda.

Jenis-Jenis Pertumbuhan Tumbuhan

Proses tumbuh pada tumbuhan biasanya terjadi pada bagian ujung akar, batang, maupun kambium. Secara keseluruhan, proses pada tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu primer dan sekunder. Anda belum tahu apa itu proses tumbuh primer maupun sekunder? Simak penjelasan berikut ini:

1. Primer

Primer merupakan proses tumbuh pada tumbuhan yang terjadi karena aktivitas jaringan meristem primer. Jaringan meristem ini terletak di bagian ujung batang dan ujung akar yang telah terbentuk sejak embrio. Proses primer terjadi secara bertahap pada tiga area, antara lain:

  • Area Pembelahan atau Proliferasi 

Daerah ini terletak di bagian ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Bagian ujung ini nantinya akan mengalami proses tumbuh sesuai dengan umur tanaman.

  • Area Pemanjangan atau Elongasi 

Daerah ini berada setelah area proliferasi. Pada bagian inilah sel tumbuhan mengalami proses pemanjangan dan pembesaran sel, sehingga tumbuhan mengalami pembesaran ukuran.

  • Area Diferensiasi

Daerah ini memiliki sel-sel yang telah mengalami perubahan fungsi menjadi jaringan yang lebih kompleks. Jaringan yang dimaksud antara lain epidermis, korteks, xylem, floem, maupun sklerenkim.

Adanya proses tumbuh primer ini menyebabkan akar dan batang menjadi semakin panjang dari waktu ke waktu. Kondisi akar yang bertambah panjang ini memungkinkan untuk menembus tanah yang semakin dalam dan semakin luas. 

Sementara ujung batang akan semakin bertambah panjang dan mengikuti arah munculnya sinar matahari. Selain itu, bakal akar mampu membentuk sistem perakaran dan bakal batang membentuk sistem tajuk saat dewasa.

2. Sekunder

Berbeda dengan primer, pertumbuhan sekunder terjadi karena aktivitas jaringan meristem sekunder. Jaringan meristem ini antara lain jaringan kambium yang terdapat pada batang tumbuhan dikotil. Sel-sel yang ada di jaringan kambium akan aktif melakukan pembelahan ke arah dalam dan ke arah luar.

Pembelahan sel ke arah dalam akan membentuk jaringan xilem atau dikenal sebagai batang kayu. Sedangkan pembelahan sel ke arah luar akan membentuk jaringan floem berupa kulit kayu. Dengan demikian, aktivitas jaringan meristem pada kambium ini bisa menyebabkan diameter batang dan akar yang semakin besar.

Perlu Anda ketahui, pembelahan pada jaringan kambium ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Oleh sebab itu, jangan heran jika kecepatan pembelahan pada musim hujan berbeda dengan saat musim panas. Perbedaan ini menimbulkan adanya lingkaran konsentris pada batang pohon. 

Selain itu, proses tumbuh sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil. Sedangkan tumbuhan monokotil tidak mengalaminya karena tidak mempunyai kambium.

Tahapan Pertumbuhan pada Hewan

Proses tumbuh kembang pada hewan secara garis besar melewati dua tahapan, yaitu fase embrionik dan fase pasca embrionik. Meski demikian, pada fase pasca embrionik juga terdapat proses perkembangan pada hewan. Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapannya:

1. Fase Embrionik

Fase embrionik merupakan fase awal tumbuh kembang hewan yang diawali dengan perkembangan zigot menjadi embrio. Ada beberapa tahapan yang dilalui hewan untuk pertumbuhannya. Antara lain pembentukan morula, blastula, gastrula, dan tahap organogenesis. Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapannya:

  • Tahap Morula

Pada tahap ini, zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis yang terjadi berulang kali. Apabila sel hasil pembelahan mitosis berjumlah 64, maka akan berbentuk seperti bola yang tidak berongga atau disebut morula.

  • Tahap Blastula

Pada tahap ini, sel-sel morula melakukan pembelahan diri untuk membentuk bola sel berongga yang berisi cairan di bagian dalamnya. Bentuk ini disebut juga sebagai blastula. Sementara rongga blastula dinamakan blastosoel. Proses pembentukan blastula biasa dikenal dengan istilah blastulasi. 

  • Tahap Gastrula

Tahap gastrula merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula. Fase pembentukan gastrula disebut juga dengan gastrulasi. Blastula akan mengalami pelekukan untuk membuat rongga baru. Oleh karenanya, pada tahap ini Anda bisa melihat bentuk tubuh hewan yang semakin nyata.

  • Tahap Organogenesis

Tahap akhir pada fase embrionik adalah fase organogenesis. Tahap ini merupakan proses awal pembentukan organ tubuh hewan. Organ ini berkembang dari tiga lapisan gastrula yaitu lapisan endoderm yang akan tumbuh dan berkembang menjadi organ pencernaan dan pernapasan pada hewan.

Kemudian lapisan mesoderm berkembang membentuk organ reproduksi, alat peredaran darah, ekskresi, otot, dan juga rangka tubuh hewan. Sedangkan lapisan ektoderm akan berkembang dan membentuk sistem saraf, sistem indra, rambut, maupun kulit pada tubuh hewan.

2. Fase Pascaembrionik

Fase pasca embrionik adalah tahap tumbuh kembang hewan setelah fase embrionik selesai. Artinya, hewan yang telah lahir atau menetas akan mengalami proses tumbuh sebagaimana mestinya. Perlu Anda ketahui, kecepatan proses ini pada setiap bagian tubuh hewan tidak sama. Anda bisa melihatnya melalui pertambahan ukuran tubuhnya.

Tahap tumbuh kembang hewan dari kecil sampai dewasa disebut juga sebagai daur hidup hewan. Beberapa jenis hewan mengalami fase metamorfosis, sedangkan beberapa lainnya mengalami fase metagenesis. Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk hewan amfibi dan serangga secara bertahap.

Tahapan Pertumbuhan pada Manusia

Berbeda dengan tumbuhan dan hewan, manusia mempunyai tahapan yang lebih panjang dan kompleks. Proses tumbuh kembang manusia berawal dari fase embrio hingga menjadi manusia tua. Berikut ini penjelasan dari masing-masing fase tumbuh kembang manusia:

1. Fase Embrionik

Tahap yang pertama adalah fase embrionik. Tahapan ini terjadi pada saat manusia berada dalam kandungan atau masa kehamilan sampai proses kelahiran. Embrio bisa mengalami pertambahan ukuran dan berat di dalam kandungan, serta mulai memiliki organ tubuh yang belum sempurna.

2. Fase Pasca Embrionik

Setelah manusia lahir, maka akan memasuki fase kedua, yaitu pasca embrionik atau bisa disebut sebagai bayi. Pada tahap ini, seorang bayi telah mempunyai organ yang bisa bekerja dengan normal, namun belum sempurna seperti manusia dewasa. Bagian otot dan saraf juga mulai berkembang, sehingga alat gerak mulai bisa digunakan.

3. Masa Anak-Anak

Selanjutnya, bayi akan bertumbuh menjadi anak-anak awal dengan rentan usia 5-6 tahun. Pada fase ini, anak-anak sudah mulai mampu melakukan beberapa hal sendiri seperti makan dan minum. Orang dewasa atau orang tua biasanya melatih anak-anak agar bisa melakukan beberapa hal sederhana sebagai stimulus pertumbuhan anak.

Anak-anak kemudian memasuki fase anak-anak tengah dan akhir apabila telah berusia 6 sampai 11 tahun. Pada usia ini, anak-anak sudah tumbuh lebih besar dan tinggi. Sebagian besar anak bahkan bisa membaca, berhitung, dan menulis. Ini bisa terjadi karena anak-anak sudah memasuki tahap mendapatkan pendidikan di bangku sekolah.

Selain itu, manusia juga sudah terlibat dengan interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya. Keterampilan fisik yang semakin meningkat bisa membantu proses tumbuh kembang yang lebih cepat. Jadi, setiap anak tentu memiliki tingkat tumbuh kembang yang berbeda. Tidak semuanya bisa berjalan sama dengan orang lain.

4. Fase Remaja

Setelah fase anak-anak berakhir, manusia akan memasuki fase remaja di mana organ reproduksinya mulai berkembang dengan sempurna. Fase ini bisa disebut juga sebagai masa pubertas. 

Pada masa pubertas, proses tumbuh kembang manusia semakin terlihat. Ini terjadi karena adanya perubahan fisik yang nyata dan berbeda antara wanita dan laki-laki.

5. Fase Dewasa Muda

Tahap dewasa muda adalah manusia yang berusia 19 sampai 40 tahun. Proses perubahan fisik pada fase dewasa muda sudah mulai berhenti. Manusia sudah mengalami kematangan semakin sempurna di berbagai aspek. Tidak heran jika ada banyak perubahan secara fisik yang terdapat pada manusia di fase dewasa muda.

Seseorang masih bisa mengalami pertambahan berat badan. Namun, untuk pertambahan tinggi badan mungkin sudah tidak bisa atau sulit terjadi. Daripada pertumbuhan fisik, fase ini juga termasuk dalam perkembangan di mana manusia sudah memiliki rasa tanggung jawab atas dirinya sendiri maupun orang lain.

6. Fase Dewasa Tengah

Selanjutnya, memasuki usia 40 sampai 60 tahun, manusia sedang berada di fase dewasa tengah. Tahapan ini biasanya ditandai dengan kondisi tubuh manusia yang mulai menurun, termasuk tingkat berpikirnya. Sementara kematangan mental manusia pada fase ini jauh lebih berkembang daripada fase-fase sebelumnya.

7. Fase Tua

Tahapan terakhir pada proses tumbuh kembang manusia, yaitu fase tua atau manula. Pada tahap ini terjadi penurunan fisiologis pada organ tubuh manusia. Fungsi organ tubuh mulai tidak bekerja secara optimal, bahkan bisa hilang sampai tiba waktu kematian. Dengan kata lain, proses tumbuh kembang sudah tidak berlaku pada fase ini. 

Bidang Pertumbuhan Manusia

Secara umum, terdapat empat bidang yang saling mempengaruhi, antara lain fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bidang yang perlu Anda ketahui:

1. Bidang Fisik

Bidang pertama, yaitu fisik yang mengukur tumbuh kembang manusia secara fisik. Seperti yang sudah Anda ketahui sebelumnya, fisik mengacu pada perubahan bagian tubuh tertentu. Anda bisa mengukur perubahan fisik ini secara kualitatif dan dinyatakan dalam angka seperti tinggi dan berat badan.

Lebih lanjut, perubahan fisik juga berkaitan dengan keterampilan motorik halus dan kasar. Misalnya, ukuran atau kekuatan otot seseorang yang semakin bertambah mengikuti usianya.

2. Bidang Emosional

Pertumbuhan dan perkembangan manusia juga berkaitan dengan kondisi emosional. Kemampuan manusia dalam mengekspresikan sesuatu biasanya berbeda-beda. Pada fase anak-anak, manusia umumnya masih terbatas dalam mengungkapkan emosinya menggunakan kata-kata. Anak-anak cenderung mengungkapkannya dengan menangis.

Sementara pada fase dewasa, manusia sudah bisa mengendalikan emosinya dengan baik sehingga bisa memahami perasaannya sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Oleh sebab itu, Anda bisa membedakan kemampuan emosional manusia sesuai fase pertumbuhannya.

3. Bidang Intelektual

Sejalan dengan kemampuan emosional, tumbuh kembang manusia juga berkaitan dengan faktor intelektualnya. Hal tersebut menunjukkan kemampuan seseorang dalam mempelajari banyak hal. Beberapa kemampuan yang berkaitan dengan bidang intelektual antara lain kemampuan bahasa, komunikasi, dan kognitif.

4. Bidang Sosial

Manusia termasuk dalam makhluk sosial sehingga pertumbuhannya tidak bisa lepas dari kemampuan dalam menjalin hubungan sosial sejak dini. Manusia bisa mengembangkan kemampuan sosialnya dengan cara menghargai perasaan orang lain, berinteraksi dengan tetangga, dan menjalin pertemanan.

Contoh-Contoh Pertumbuhan

Anda tentu sudah memahami bagaimana proses tumbuh kembang pada makhluk hidup dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya, Anda bisa mengetahui lebih banyak contoh proses ini pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Berikut ini beberapa contohnya:

1. Contoh pada Tumbuhan

Contoh pada tumbuhan antara lain perkecambahan pada biji tanaman. Lalu, terjadi perubahan tunas yang berubah menjadi pohon utuh, tinggi tanaman yang semakin bertambah, dan lingkaran tahun pada batang yang semakin lebar atau bertambah besar. 

Ada pula proses bertumbuh buah yang bisa Anda ketahui dari volume dan beratnya. Peningkatan berat kering akar, batang, daun, dan buah juga termasuk dalam contoh tumbuh kembang pada tumbuhan yang bisa Anda ukur. Biasanya, pengukuran ini menggunakan beberapa alat seperti oven untuk pengering dan timbangan digital.

2. Contoh pada Hewan

Beberapa contoh pertumbuhan pada hewan antara lain bertambahkan ukuran tinggi dan berat tubuh, panjang tubuh, kuku yang bertambah panjang. Munculnya bulu pada bagian tubuh hewan, kemampuan hewan untuk terbang dan berjalan, dan adanya proses metamorfosis seperti pada kupu-kupu juga termasuk proses tumbuh kembang.

3. Contoh pada Manusia

Contoh tumbuh kembang pada manusia sangat bervariasi. Mulai dari tumbuhnya rambut pada bayi, perubahan warna rambut pada manula, pertambahan tinggi badan mulai dari anak-anak hingga dewasa. Lalu, berat badan yang semakin bertambah dan manusia yang memasuki masa pubertas.

Sudah Paham Konsep Pertumbuhan pada Makhluk Hidup?

Demikian informasi lengkap seputar konsep pertumbuhan pada makhluk hidup. Semua tumbuhan, hewan, dan manusia mempunyai proses tumbuh kembang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Meski demikian, Anda bisa mengenali ciri-ciri proses ini secara umum melalui perubahan fisik yang terjadi pada makhluk hidup.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page