Deflasi: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat yang mengikuti perkembangan ekonomi di Indonesia, pastinya sudah tidak asing dengan deflasi. Lantas, sebenarnya apa itu deflasi? Apa yang menyebabkannya terjadi? Apakah berdampak buruk? Mari cari tahu informasi lengkapnya di sini!

Apa itu Deflasi?

Pada dasarnya, deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Apabila inflasi naik, maka deflasi turun. Intinya, deflasi adalah sebuah kondisi di mana harga barang dan jasa di negara mengalami penurunan yang drastis dalam waktu singkat. 

Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) deflasi adalah istilah yang berkaitan dengan penurunan produksi, daya beli masyarakat, dan persebaran uang kertas yang rendah.

Secara umum, masyarakat akan menyambut penurunan harga dengan baik. Hal tersebut terjadi karena peristiwa ini dapat menguntungkan mereka. Namun, bagi pelaku usaha, penurunan harga adalah salah satu malapetaka dalam berbisnis.

Mengapa demikian? Karena dampak dari penurunan harga bisa mengakibatkan kerugian, apalagi jika keuntungan sudah diperhitungkan sejak awal. Artinya, keuangan bisa kacau dan membuat bisnis rugi. 

Inilah mengapa banyak pemilik usaha yang harus mengorbankan beberapa sektor saat mengalami penurunan harga. Salah satunya adalah dengan menekan biaya produksi, di mana cara ini akan membuat kualitas barang menurun.

Selain itu, tenaga kerja juga bisa menjadi korban dari tidak efisiensinya biaya produksi. Lebih buruknya lagi, mereka bisa mengalami PHK. Oleh sebab itu, penurunan harga harus diatasi secepat mungkin. Sehingga, permasalahan ekonomi tidak akan meluas dan membuat keseimbangan ekonomi negara menjadi hancur.

Penyebab Terjadinya Deflasi

Setelah mengetahui apa itu deflasi, Anda sebaiknya juga mengetahui penyebabnya. Karena penurunan harga tidak akan muncul tanpa adanya alasan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya deflasi, antara lain sebagai berikut:

1. Peraturan dan Kebijakan dari Bank Sentral

Otoritas moneter memiliki wewenang yang dapat mengendalikan jumlah uang pada suatu negara. Selain itu, entitas ini juga memiliki hak untuk menetapkan bunga dan parameter keuangan lainnya. 

Secara umum, bank sentral berperan sebagai otoritas moneter di Indonesia. Meski terkadang lembaga pemerintah juga memiliki hak tertinggi dalam menetapkan kebijakan moneter, namun bank sentral tetaplah menjadi pengendalinya.

2. Banyak Jenis Produk Serupa

Umumnya, perusahaan atau pelaku usaha akan saling berlomba untuk meningkatkan hasil produk. Ini bertujuan agar persaingan bisnis tetap berjalan. Setiap pemilik usaha, pastinya ingin produk atau jasa mereka mampu menarik perhatian calon konsumen.

Jadi, bisa saja perusahaan melakukan penekanan harga menjadi rendah. Oleh sebab itu, terjadilah deflasi pada bisnis. Biasanya, produk serupa bertujuan untuk memenangkan persaingan pasar yang ketat.

3. Penurunan Uang Kertas

Penurunan peredaran uang kertas umumnya karena bank yang menerapkan bunga tinggi. Karena kondisi tersebut, masyarakat menjadi lebih suka menabung di bank. Apalagi adanya kemungkinan untung lebih besar. Apa itu hubungan penurunan uang kertas dan deflasi?

Masyarakat yang menyimpan uangnya di bank, mengakibatkan aktivitas jual beli langsung menjadi menurun. Jika aktivitas jual beli menurun, pergerakan roda ekonomi negara akan mengalami penurunan.

Meski hal ini cukup menguntungkan bagi masyarakat, namun akan menjadi masalah untuk negara. Hal tersebut terjadi karena dapat merugikan dan mengacaukan keseimbangan ekonomi di negara.

4. Permintaan Barang yang Menurun

Menurunnya permintaan barang juga dapat menyebabkan deflasi, di mana hal ini juga dapat menimbulkan penurunan pada harga barang. Apalagi banyak juga bisnis yang menghasilkan produk tanpa menghitung kuantitasnya secara tepat.

Alhasil, banyak produksi yang tidak bisa meningkatkan permintaan konsumen. Sehingga, tidak sedikit barang menjadi kurang diminati dan laku. Akhirnya, pemilik usaha harus menurunkan harga barang tersebut.

5. Meningkatnya Persediaan Barang

Adanya permintaan barang dengan jumlah tinggi akan mengakibatkan produksi meningkat. Meski fakta ini kadang menunjukkan situasi yang bagus, namun ada juga beberapa pelaku usaha yang gagal melakukannya. Hal tersebut terjadi karena perhitungan dan orientasi yang kurang tepat, sehingga dapat menimbulkan deflasi.

Kebanyakan produsen tidak akan memikirkan berapa banyak jumlah permintaan barang, mereka lebih berfokus pada persediaan barang. Tidak terlalu memikirkan apakah persediaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak. 

Namun, persediaan barang yang berlebihan juga tidak bagus. Karena hal tersebut dapat menurunkan minat masyarakat terhadap produk. Alhasil, produsen akan memutar otak untuk menghabiskan produk.

Dampak Deflasi Bagi Masyarakat

Melihat penjelasan tentang apa itu deflasi dan penyebabnya, Anda mungkin bertanya-tanya mengenai dampak peristiwa ini. Penurunan harga akan memberikan dampak ke masyarakat, baik itu positif maupun negatif. Nah, berikut ini beberapa dampak yang harus Anda ketahui:

1. Dampak Positif

Adapun berbagai dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat, antara lain sebagai berikut:

  • Nilai mata uang menguat.
  • Membangun rasa sadar masyarakat terhadap pentingnya menabung, sehingga kebutuhan masa depan akan terpenuhi.
  • Masyarakat lebih hemat dalam berbelanja.

2. Dampak Negatif

Lantas, apa itu dampak negatif dari deflasi? Berikut uraiannya:

1. Penurunan Harga Saham dan Investasi

Industri bisnis rentan mengalami kerugian, salah satunya adalah karena deflasi. Jika bisnis mengalaminya, kemungkinan investor akan menarik modal mereka. Ini terjadi karena perasaan khawatir tentang keuntungan yang minim. Inilah mengapa deflasi dapat berdampak negatif untuk membuat harga saham menjadi turun.

2. Mengganggu Pendapatan Sektor Bisnis

Ketika negara mengalami deflasi, pemilik bisnis akan berlomba-lomba untuk meningkatkan produk. Mereka juga akan menekan harga jual barangnya. Ini bertujuan untuk menarik perhatian dan minat calon pelanggan.

Selain itu, deflation inilah yang akan mengakibatkan penurunan keuntungan bisnis. Jika situasi ini terus berlanjut, bisnis bisa rugi dan tutup usaha. Hal tersebut terjadi karena biaya produksinya yang kurang.

3. Adanya PHK Besar-besaran

Jika dilihat dari pengertian deflation, sudah jelas bahwa peristiwa ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan hasil produk. Namun, meningkatnya hasil produk tidak diiringi dengan peningkatan permintaan. Sehingga, keseimbangannya pun kurang.

Ada banyak kasus perusahaan yang mengalami kerugian karena rendahnya pendapatan akan melakukan PHK. Biasanya PHK karyawan tersebut akan dilakukan dalam skala besar. Ini bertujuan untuk mengurangi pengeluaran perusahaan terhadap tenaga kerja.

Tips untuk Mengurangi Deflasi

Setelah memahami apa itu deflasi, berikut adalah tips agar peristiwa ini tidak meluas dan menyebabkan perekonomian negara semakin parah:

1. Terapkan Kebijakan Fiskal

Tips pertama adalah dengan menerapkan kebijakan fiskal yang dapat pemerintah keluarkan. Bentuk dari kebijakan ini adalah adanya pengelolaan dan pembuatan strategi untuk mengubah kondisi ekonomi menjadi lebih baik lagi. 

Selain itu, pemerintah dapat mengatur dan memperbaiki keuangan negara, mulai dari pendapatan hingga pengeluarannya.

2. Implementasi Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang akan dilakukan oleh bank sentral. Caranya dengan menambahkan jumlah uang yang beredar pada masyarakat. Sehingga, lambat laun deflasi bisa dihilangkan.

3. Penerapan Kebijakan Non-moneter

Cara yang terakhir adalah dengan menerapkan kebijakan non-moneter. Misalnya adalah dengan menaikkan upah kerja, penurunan pajak, melakukan pengawasan harga, dan sebagainya.

Sudah Memahami Apa itu Deflasi?

Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu deflasi. Intinya, fenomena ini memiliki penyebab yang cukup kompleks dengan dampak beragam. Karena itu, pemerintah dan warga negara harus bekerja sama untuk membuat ekonomi negara seimbang. Semoga membantu!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page