Salah satu ilmu pengetahuan yang membahas banyak hal mengenai bumi adalah geografi. Lebih tepatnya, konsep geografi mempelajari tentang permukaan bumi, manusia, dan interaksi antara keduanya.
Sebagai salah satu disiplin ilmu sosial dan alam, geografi membantu kita memahami kompleksitas dunia tempat kita tinggal. Maka dari itu, lingkup kajian pengetahuannya pun mencakup berbagai aspek yang terdiri dari aspek fisik seperti makhluk hidup, wilayah dan lingkungan serta aspek sosial mengenai manusia.
Daftar ISI
10 Konsep Geografi dan Contohnya
Perlu Anda ketahui bahwa tujuan dari konsep dasar geografi adalah menggambarkan berbagai fenomena yang berhubungan dengan geografi. Anda bisa melihat gejala-gejala yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dari sudut pandang geografis. Berikut ini penjelasannya:
1. Konsep Lokasi Geografi
Lokasi mengacu pada posisi atau letak suatu objek di permukaan bumi. Anda pasti sudah familiar dengan konsep ini, karena sering kali orang bertanya tentang posisi seseorang atau tempat yang ingin dikunjungi dalam percakapan sehari-hari.
Terdapat dua jenis lokasi yang dapat Anda bedakan, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut atau lokasi mutlak adalah lokasi yang ditentukan dengan pasti dan memiliki koordinat geografis yang jelas.
Titik koordinat geografis ini diukur dengan menggunakan garis lintang dan bujur, sehingga mengidentifikasi posisi yang tepat di permukaan bumi.
Contoh dari lokasi absolut adalah letak astronomis Indonesia berdasarkan garis lintang pada titik 6⁰ Lintang Utara (LU) sampai 11⁰ Lintang Selatan. Sementara itu, berdasarkan garis bujurnya, Indonesia ada di titik 95⁰ Bujur Timur (BT) sampai 141⁰ BT.
Letak astronomis bernilai absolut karena mengandung titik angka koordinat yang pasti. Penerapan konsep geografi lokasi absolut berguna untuk menunjukkan letak astronomis suatu wilayah meliputi kota, negara, hingga benua.
Selain lokasi absolut, lokasi relatif adalah lokasi yang menggunakan perkiraan geografis di sekitarnya dan dapat berubah-ubah. Contoh dari lokasi relatif adalah Masjid Al-Hikmah ada di dekat toko kelontong. Patokan lokasi tersebut tidak dapat dipakai dalam waktu lama karena objek geografis di sekitarnya bisa berubah.
Namun, perlu Anda ketahui pula bahwa konsep lokasi juga dapat mempengaruhi nilai ekonomi. Pemukiman yang dekat dengan jalan raya akan memiliki harga yang lebih tinggi daripada pemukiman yang dekat kuburan.
Bukan hanya itu, konsep lokasi juga dapat bermanfaat untuk mengidentifikasi ciri-ciri adaptasi seseorang di suatu wilayah. Misalnya, penduduk di daerah dingin cenderung memakai jaket, sedangkan penduduk di daerah panas akan lebih sering mengenakan kaos.
2. Jarak
Konsep geografi berupa jarak menghubungan dua objek lokasi yang berbeda. Sama seperti konsep lokasi sebelumnya, pembagian jarak juga mengacu pada jarak mutlak dan jarak relatif.
Pada jarak mutlak, pengukuran antara dua objek lokasi akan menggunakan satuan ukuran panjang yang pasti. Sedangkan jarak relatif adalah penghitungan jarak dua objek lokasi menggunakan satuan waktu yang mana setiap orang mempunyai waktu tempuh yang berbeda-beda.
Contoh jarak mutlak dapat Anda temukan ketika mencari lokasi Alun-Alun dari pusat kota, dengan jarak 6 kilometer berdasarkan pengukuran di Maps. Sementara itu, contoh jarak relatif adalah ketika melakukan perjalanan dari Surabaya ke Malang menggunakan bus yang memakan waktu 2 jam.
Waktu perjalanan tersebut terbilang satuan relatif karena bisa saja terjadi kemacetan yang menyebabkan estimasi waktu melebihi perkiraan. Pada kesimpulannya, satuan panjang menandakan jarak mutlak, sedangkan satuan waktu menandakan jarak relatif.
3. Keterjangkauan
Konsep geografi berikutnya adalah keterjangkauan atau nilai kemudahan untuk mencapai atau mengakses suatu objek wilayah tertentu. Faktor yang menentukan keterjangkauan adalah jarak fisik, waktu, medan, biaya, dan lain sebagainya.
Kemajuan teknologi transportasi telah membuat objek wilayah menjadi lebih mudah dijangkau, karena keterjangkauannya semakin meningkat. Sebaliknya, jika medan perjalanan sulit dan tidak ada transportasi yang memadai, maka keterjangkauan wilayah tersebut menjadi sulit dan memerlukan waktu tempuh yang lebih lama.
Contoh dari konsep keterjangkauan terlihat saat melakukan perjalanan dari Surabaya ke Bali menggunakan pesawat terbang, yang merupakan pilihan efektif dan cepat.
Contoh lainnya adalah ketika Anda ingin mengakses jalan desa yang sempit namun tidak memungkinkan untuk berjalan kaki karena jaraknya yang terlalu jauh. Maka Anda dapat menemukan jalan tengahnya dengan menggunakan motor.
4. Pola
Konsep pola geografi mengacu pada penyebaran atau susunan fenomena-fenomena alami maupun sosial budaya yang ada di muka bumi. Contoh fenomena yang bersifat alami adalah persebaran vegetasi, aliran sungai, jenis tanah, curah hujan, dan lain-lain.
Sedangkan fenomena sosial budaya meliputi tempat tinggal, mata pencaharian, persebaran penduduk, dan lain sebagainya. Mempelajari konsep pola ini dapat membantu Anda dalam memahami interaksi manusia dengan lingkungan ataupun interaksi antar alam dan sosial budaya.
Pola terbagi menjadi tiga jenis yaitu pola linier (memanjang), pola acak, dan pola memusat. Konsep pola dapat diterapkan pada persebaran pemukiman penduduk di sekitar sungai yang mengikuti jalur sungai. Sedangkan pola pemukiman penduduk yang tinggal di wilayah dengan curah hujan tinggi lebih cocok untuk berkebun.
5. Konsep Morfologi Geografi
Morfologi merupakan konsep geografi yang menggambarkan kenampakan daratan di muka bumi berdasarkan proses geologi, baik pengangkatan maupun penurunan wilayah. Konsep ini memiliki relevansi kuat terhadap bentuk lahan atau permukaan bumi yang terbentuk sebagai akibat proses alam maupun aktivitas manusia.
Penerapan konsep morfologi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari berbagai bentuk wilayah seperti dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, lembah, dan sejenisnya. Bentuk morfologi wilayah ini memiliki pengaruh pada aktivitas manusia yang berada di dalamnya.
Sebagai contoh, aktivitas masyarakat di daerah dataran tinggi atau pegunungan cenderung berfokus pada sektor pertanian. Di sisi lain, pemukiman penduduk di dataran rendah cenderung lebih padat daripada di daerah pegunungan.
6. Aglomerasi
Aglomerasi dalam konsep geografi ekonomi mengacu pada fenomena kumpulan perusahaan, industri, atau aktivitas manusia lainnya yang berkumpul secara fisik dan saling berdekatan dalam suatu wilayah tertentu.
Fenomena ini sering terlihat dalam kota-kota besar atau pusat ekonomi yang memiliki kepadatan industri dan bisnis yang tinggi. Sebut saja adanya fenomena penduduk yang mengelompok di suatu wilayah berdasarkan tingkatannya. Misalnya daerah pemukiman kumuh, perumahan elit, kawasan industri, dan lain sebagainya.
Selain itu, terdapat kecenderungan bagi fenomena-fenomena yang serupa atau sama untuk berkelompok. Orang-orang kaya cenderung tinggal di perumahan elit, orang-orang miskin cenderung tinggal di permukiman kumuh.
Bahkan, pemusatan penduduk juga bisa terjadi karena faktor latar belakang kampung halaman yang sama. Seperti keberadaan kampung Madura, Betawi, dan lain sebagainya.
7. Konsep Nilai Guna Geografi
Sesuai dengan namanya, konsep geografi terkait nilai guna merujuk pada dampak positif yang ada di suatu tempat atau wilayah tertentu. Setiap orang menggunakan nilai guna di suatu daerah dengan cara yang berbeda-beda.
Maka dari itu, manfaat atau kegunaan yang mereka dapat nantinya akan bersifat relatif. Contoh penerapan dari konsep ini adalah ketika masyarakat setempat memanfaatkan tempat wisata pantai di daerahnya sebagai sarana untuk mencari laba dengan berjualan.
Selain itu, penerapan nilai guna juga akan terlihat pada wilayah dataran tinggi sebagai lahan untuk berkebun teh, kopi, apel, stroberi, dan lain-lain.
8. Interaksi dan Interdependensi
Konsep geografi berikutnya adalah konsep interaksi dan interdependensi. Pada dasarnya, konsep ini memiliki hubungan yang erat terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat di wilayah tertentu dengan wilayah lainnya.
Bukan hanya manusia yang tidak dapat hidup sendiri, wilayah pun juga tidak dapat berjalan sendirian tanpa timbal balik dari wilayah lain. Oleh sebab itu, kedua wilayah perlu melakukan interaksi yang menguntungkan untuk saling memenuhi kebutuhan penduduknya.
Sebagai contoh, wilayah A memerlukan pasokan bahan pangan dari wilayah B, yang mayoritas penduduknya adalah petani. Di sisi lain, wilayah B membutuhkan produk industri dari wilayah A yang merupakan kawasan industri.
9. Diferensiasi Area
Konsep geografi selanjutnya adalah diferensiasi area. Setiap area atau wilayah mestinya mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari wilayah lainnya. Anda bisa memanfaatkan konsep diferensiasi area untuk melihat nilai utama dari suatu wilayah tertentu.
Contoh penerapan konsep diferensiasi area adalah garam dan ikan berasal dari kawasan pantai, sayuran berasal dari pegunungan, padi berasal dari dataran rendah, dan lain sebagainya.
10. Keterkaitan Ruang
Konsep terakhir dari geografi adalah keterkaitan ruang. Maksud dari keterkaitan ruang yakni pengaruh suatu wilayah terhadap wilayah lainnya. Konsep ini menunjukkan adanya hubungan antar wilayah.
Contoh dari keterkaitan ruang adalah peristiwa banjir. Wilayah A bisa terkena banjir karena mendapat kiriman dari wilayah B yang mengalami hujan deras hingga sungai meluap.
Pernah Melihat Contoh Penerapan Konsep Geografi di Atas?
Sepuluh konsep geografi di atas bisa membantu Anda untuk melihat berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dari sudut pandang geografi. Apalagi, jika Anda berniat mempelajari ilmu geografi secara mendalam, maka setidaknya harus mengenal materi dasarnya seperti konsep esensial geografi.
Penerapan konsep dasar yang meliputi lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, nilai guna, hingga keterkaitan ruang dapat Anda aplikasikan pada kehidupan. Fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar Anda, sedikit atau banyak tentu masih berhubungan dengan geografi.
Dengan bekal pengetahuan konsep esensial geografi di atas, Anda bisa lebih memahami tentang lingkungan alam sekitar. Selain itu, Anda juga dapat mulai melihat fenomena-fenomena yang terjadi pada kehidupan melalui sudut pandang geografi.