Pengertian Lingkungan Alam dan Keterkaitan Manusia dengan Alam

Mata pelajaran biologi yang pernah Anda pelajari di sekolah pasti telah membahas tentang lingkungan hidup. Namun, seringkali pelajaran itu hanya sebatas menjelaskan tentang tumbuhan, hewan, dan manusia saja. Satu hal lagi yang perlu Anda ketahui ialah terhubungnya lingkungan alam di sekitar kita.

Definisi Lingkungan Alam

Secara sederhana, jenis lingkungan hidup ini ialah sebuah ekosistem alami yang mengandung bermacam-macam unsur alam di dalamnya. Pada ekosistem alam ini terjadi hubungan atau keterkaitan yang dinamis di antara unsur-unsur tersebut sehingga kehidupan bisa terus berlangsung.

Dalam suatu lingkungan hidup alami, terdapat dua unsur alam, yaitu biotik dan abiotik. Unsur alam biotik terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan dari pelajaran biologi di sekolah. Sementara itu, unsur abiotik ialah hal-hal di alam yang tidak hidup, seperti tanah, cuaca, dan air.

Kemudian, harus ada interaksi antara unsur alam biotik dan abiotik yang berpengaruh kepada lingkungan tempat mereka berada. Contohnya seperti cacing tanah yang menggali lubang untuk mengeluarkan humus, yang lalu diserap oleh tanaman yang tumbuh di atasnya sehingga dapat tumbuh dengan sehat.

Ekosistem alam di sekitar kita juga tentu terdampak oleh aktivitas manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Namun, lingkungan ini hanya bisa kita sebut alami jika unsur alamnya masih lebih dominan daripada unsur manusianya.

Unsur-unsur alam biotik dan abiotik tersebut saling menjalin keterkaitan antara satu sama lain demi menciptakan keseimbangan di alam. Apabila ada satu saja unsur yang hilang, seperti sebuah hutan yang pohon-pohonnya ditebangi sampai habis, maka keseimbangan alam akan menjadi terganggu.

Contoh Lingkungan Alam

Hal-hal yang ada di alam sekitar kita bukan hanya sekadar tanaman, hewan, dan manusia.yang mendiaminya. Ada pula macam-macam unsur alam abiotik yang ikut berperan dalam menjaga lingkungan hidup agar tetap berfungsi. Mari kita lihat tiga contoh lingkungan tersebut.

1. Lingkungan di Darat

Daratan tempat manusia tinggal memiliki aneka contoh lingkungan hidup alami yang mudah untuk kita observasi karena dekat dengan rumah. Hanya saja, ekosistem lingkungan ini wajib bersifat alami (natural) dan belum sepenuhnya terdampak oleh kegiatan manusia modern.

Salah satu contoh yang bisa kita ambil ialah lingkungan di sawah, dengan unsur abiotik seperti air irigasi, tanah becek, dan sinar matahari. Unsur biotik yang tinggal di dalam lingkungan alami sawah ini bisa seperti tanaman padi, tikus, kerbau, bebek, dan burung pipit.

Lalu ada contoh ekosistem alam lain, yakni berupa hutan hujan tropis yang banyak terdapat di Indonesia. Hutan hujan tropis punya unsur biotik seperti monyet, burung elang, ular, kijang, dan macan tutul. Selain itu, ada pula unsur abiotik berupa curah hujan tinggi, lembah tempat tumbuhnya hutan, dan sungai.

2. Lingkungan di Air

Di dalam air juga ada lingkungan alam karena terdapat oksigen. Oksigen dalam air tidak berwujud gas, melainkan partikel sel yang mengambang dan terbawa arus air. Oleh karenanya, banyak organisme dalam air yang memiliki insang untuk menyerap dan memilah zat oksigen tersebut dari air.

Mari kita ambil contoh ekosistem air tersebut di kolam ikan di samping atau belakang rumah. Ada ikan hias, tanaman teratai dan eceng gondok, serta serangga kecil sebagai unsur biotiknya. Sementara itu, unsur abiotik di kolam ikan itu ialah batu-batu penghias kolam dan air yang disaring.

Kemudian ada ekosistem air lain, yakni laut, dengan unsur biotik seperti terumbu karang, ganggang laut, serta ikan-ikan laut. Mereka tinggal dan terhubung oleh unsur abiotik seperti bebatuan bawah laut, gua bawah laut, ombak, dan angin yang menimbulkan ombak itu.

3. Lingkungan Antropogenik

Ekosistem atau lingkungan alam antropogenik ialah tempat-tempat alami manapun yang kita olah secara menyeluruh, serta kita gunakan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Sawah dan kebun sebetulnya juga termasuk ke dalam lingkungan antropogenik karena masih terhubung langsung ke alam.

Contoh terbaik dari lingkungan antropogenik ini ialah taman kota, baik besar maupun kecil. Di taman kota, manusia adalah unsur biotik yang perannya paling besar, lalu disusul satwa taman dan pohon-pohon cantik. Unsur abiotiknya meliputi air mancur, tempat sampah, dan jalan di sekeliling taman.

Kawasan pedesaan bisa juga termasuk ke dalam lingkungan hidup antropogenik. Selain manusia, unsur biotik lain di pedesaan adalah hewan ternak serta tanaman budidaya. Untuk unsur abiotik di desa, ada bangunan permukiman, jalan-jalan yang mengelilingi desa, serta lembah tempat desa itu berada.

Keterkaitan Manusia dengan Lingkungan Alam

Anda telah mengetahui hubungan antara unsur alam biotik dan abiotik yang terjadi di lingkungan sekitar. Sekarang, Anda pun harus memahami peran manusia di dalamnya. Berikut ini ialah macam-macam keterkaitan antara manusia dengan alam yang kita diami.

1. Pengolahan Alam sebagai Mata Pencaharian

Bentuk hubungan antara manusia dan lingkungan alam yang pertama adalah adanya aktivitas pengolahan alam oleh manusia. Rata-rata bentuk pengolahan alam ini ialah untuk membuka mata pencaharian bagi masyarakat, misalnya bertani, beternak, dan memancing ikan di laut.

Adapun bentuk pengolahan alam yang kedua yaitu untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat. Di satu sisi, aktivitas ini dapat memberikan akses rumah untuk warga. Namun di sisi yang lain, hal ini dapat berakibat pada tindakan alih fungsi lahan yang tidak terkontrol.

Selain itu, ada juga bentuk pengolahan lingkungan hidup oleh manusia yang berupa membuka akses jalan demi menghubungkan antar kota, desa, dan pulau. Kegiatan membangun akses transportasi ini dapat menembus hutan, melingkari gunung, dan bahkan melintasi sungai.

2. Lingkungan Sekitar sebagai Tempat Belajar

Selanjutnya, lingkungan alam di sekeliling kita dapat menjadi sumber ilmu yang mendasari perkembangan pengetahuan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan ini dapat berwujud aktivitas observasi, eksperimen, dan daur ulang terhadap segala jenis unsur alam.

Misalnya seperti ilmu penerbangan; pesawat terbang yang kita punyai sekarang tidak mungkin muncul dengan sendirinya. Para pencipta pesawat terbang pertama baru bisa membuatnya setelah mempelajari cara terbang burung-burung di alam serta pergerakan angin yang melalui objek-objek.

Begitu pula dengan bidang arsitektur, yang bukan sekadar membangun gedung tanpa banyak pikir. Para arsitek tentu belajar ilmu-ilmu seperti geografi dan fisika sebelum bisa mulai membangun bangunan. Itu karena gedung-gedung membutuhkan kontur tanah yang stabil dan posisi yang seimbang.

3. Sarana Mengajarkan Nilai-Nilai Masyarakat

Di nomor tiga, manusia dan lingkungan alam di sekitarnya memiliki keterkaitan berupa nilai-nilai kearifan lokal yang bersumber dari alam. Semua ilmu yang masyarakat temukan dari observasi lingkungan hidup di sekeliling mereka dapat dijadikan sebagai teladan bagi generasi muda.

Contohnya saja kearifan lokal masyarakat Sunda, yang menegaskan bahwa manusia itu hidup berdampingan dengan alam, bukan menguasainya. Tradisi ini mengajarkan kita bahwa gunung itu tak boleh dirusak, sungai jangan sampai tercemar, dan hutan wajib kita lestarikan.

Kearifan lokal Sunda ini sangat penting, sebab jika kita melanggarnya, maka akan timbul segala macam bencana alam. Misalnya seperti tanah longsor, kekeringan, banjir, dan wabah penyakit. Mencegah timbulnya bencana alam tentu lebih baik daripada mengatasi dampak yang sudah terlanjur terjadi.

4. Sebagai Perangsang untuk Terus Berkembang

Anda mesti tahu bahwa ada berbagai tantangan dan bahaya yang mengintai di alam sekitar kita. Namun, Anda jangan menjadikan bahaya tersebut sebagai alasan untuk takut atau benci terhadap lingkungan alam. Jadikanlah aneka tantangan di alam itu sebagai motivasi untuk terus berkembang.

Coba bayangkan skenario ini; ada sebuah sungai besar di pinggir permukiman yang sering banjir jika turun hujan. Apakah warga permukiman itu lebih baik pergi atau mengeringkan sungai itu? Tentu tidak perlu. Jawaban yang lebih baik ialah membuat bendungan untuk mengurangi debit air sungainya.

Begitu pula dengan masalah pencemaran udara; apakah lebih baik kita mengenakan masker selamanya? Tentu tidak. Sebab, solusi terbaik ialah menyediakan ruang terbuka hijau (RTH) dan meneliti cara-cara ramah lingkungan untuk membersihkan polusi udara.

Sudah Paham Apa Itu Lingkungan Alam?

Itulah pembahasan mengenai lingkungan alam yang terhubung dengan segala aktivitas manusia. Anda tidak harus melulu terpaku pada buku teks saat mempelajari ilmu alam dan biologi. Amatilah dunia di sekitar Anda; siapa tahu ada ilmu-ilmu tersembunyi yang dapat Anda temukan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page