Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Salah satu masalah lingkungan yang kerap menjadi musuh petani adalah permasalahan limbah. Perlu penanganan khusus untuk mengatasi limbah pertanian agar dapat dimanfaatkan kembali oleh lingkungan.
Sampah pertanian ini menjadi salah satu limbah yang juga membingungkan dikarenakan pengaruhnya yang dapat menyebabkan kerugian dan ketidak-seimbangan lingkungan. Baik bagi lingkungan vegetasi, juga lingkungan bagi manusia.
Daftar ISI
Pengertian Limbah Pertanian
Apabila makna dari limbah adalah suatu kata yang memiliki arti sama dengan sampah, atau hasil pembuangan produksi yang berdampak negatif bagi makhluk hidup apabila tidak dikelola dengan baik, maka mirip halnya seperti limbah pertanian.
Limbah pertanian adalah bagian dari tanaman yang tidak diperlukan atau sampah hasil dari pertanian. Berbagai limbah hasil pertanian yang dihasilkan dan dianggap tidak memiliki manfaat, yakni seperti jerami bekas pengolahan padi. Padahal limbah tersebut masih bisa diolah lagi menjadi hal yang lebih bermanfaat seperti kompos.
Bentuk Limbah Pertanian
Terdapat beberapa macam limbah hasil pertanian berdasarkan wujudnya.
1. Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang paling banyak ditemui pasca panen. Limbah ini berupa jerami, sekam padi, akar tanaman, tempurung kelapa, serabut dan lainnya. Penumpukan limbah yang terlalu banyak dapat menimbulkan pencemaran lingkungan seperti timbul banyak hewan pembawa penyakit seperti lalat dan kecoa.
2. Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah dari hasil pertanian yang bersifat cair. Sisa cairan yang digunakan dalam proses pertanian seperti cairan sisa pencucian bahan dan peralatan pertanian, pupuk cair, hingga limbah hasil industri pertanian tergolong sebagai limbah cair pertanian.
Limbah cair biasanya mengandung bahan organik seperti karbohidrat dan protein yang apabila dibiarkan begitu saja akan mudah menjadi busuk. Limbah cair dapat mencemari perairan apabila tidak diolah dengan baik, bahkan dapat mencemari udara karena bau busuk yang ditimbulkan.
3. Limbah Gas
Salah satu limbah yang dihasilkan dari proses pertanian adalah limbah gas. Limbah gas berasal dari industri pertanian pada pengolahan produknya, seperti uap air yang dihasilkan saat pelayuan dan pengeringan teh.
Oleh karena itu, diperlukan cerobong asap dalam industri agar limbah gas yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan sekitar.
Jenis Limbah Pertanian
Limbah yang dihasilkan dari proses pertanian dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan waktu pertaniannya, yaitu limbah pra panen, saat panen, dan pasca panen.
1. Limbah Pra Panen
Limbah pra panen adalah sampah-sampah yang terkumpul sebelum proses panen. Biasanya berupa ranting dan daun yang berguguran, bangkai serangga, serta kotoran hewan. Limbah yang berasal dari tumbuhan nantinya akan dibakar, sedangkan untuk kotoran hewan bisa dimanfaatkan kembali sebagai pupuk kompos.
2. Limbah Saat Panen
Pada saat proses memanen tanaman, pasti akan menghasilkan banyak residu yang tidak diinginkan. Contohnya pada saat memanen padi, akan banyak ditemui limbah jerami di pinggir-pinggir sawah. Petani biasanya membakar jerami begitu saja, padahal hal tersebut dapat menyebabkan polusi udara.
Permasalahan tersebut dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan limbah dengan daur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat.
3. Limbah Pasca Panen
Limbah pasca panen adalah limbah yang dihasilkan setelah proses panen berlangsung. Biasanya limbah tersebut berupa daun, batang, dan akar pada tumbuhan. Selain itu, limbah yang berasal dari industri pertanian hasil dari pabrik atau pengolahan hasil pertanian juga termasuk ke dalam limbah pasca panen.
Dampak Limbah Pertanian
Pertanian seharusnya dapat menghasilkan keuntungan bagi berbagai pihak, termasuk bagi negara kita. Akan tetapi, proses pertanian tersebut masih memiliki kekurangan. Seperti halnya keinginan masyarakat untuk mengonsumsi hasil pertanian, maka akan besar pula limbah pembuangan produksinya.
Limbah ini dapat merusak vegetasi makhluk hidup di sekitarnya. Lantas, dampak apa saja yang dihasilkan oleh limbah pertanian?
1. Merusak Lingkungan Makhluk Hidup
Lingkungan makhluk hidup yang tadinya baik-baik saja harus terkontaminasi dengan limbah yang dihasilkan oleh proses pengolahan padi. Sebabnya, lingkungan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan lain menjadi tercemar dan menyebabkan penyakit atau bahkan kelainan genetik.
Tidak jarang para petani menggunakan pestisida sebagai salah satu jalan pintas untuk membunuh hama pada tanamannya. Akan tetapi, penggunaan pestisida terus menerus tidak hanya mengakibatkan hama tumbuhan saja yang mati, melainkan mikroorganisme yang terkandung dalam tanah pun ikut mati.
2. Pencemaran Media Tanam
Tanah sebagai media tanam yang digunakan untuk proses pertanian dapat dicemari oleh penggunaan pupuk urea dan pestisida yang terus menerus. Proses ini dapat menyebabkan tanah menjadi tercemar karena kesuburannya menjadi menurun sampai tidak dapat ditanami tanaman jenis apapun.
Zat hara yang terkandung dalam tanah juga berkurang ketika menggunakan pestisida secara berlebih. Karena pestisida tidak hanya mematikan zat dari tanaman, tapi juga mikroorganisme yang ada dalam tanah dan dibutuhkan ketika proses pertumbuhan tanaman.
Ketika mikroorganisme yang dapat membantu kandungan kesuburan tanah hilang, tanah akan menjadi tidak subur dan tidak dapat ditanami tumbuhan jenis apapun karena zat haranya yang menghilang.
3. Pencemaran Air
Penggunaan pupuk urea yang terlalu berlebihan pun dapat mengakibatkan pencemaran pada air. Air yang digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman akan mengalir ke perairan membawa kandungan dalam pupuk urea yang berlebih sehingga meningkatkan populasi ganggang.
4. Merusak Keindahan Tempat
Tempat yang tadinya asri dan terjaga keindahannya juga dapat tercemar penampilannya diakibatkan oleh pengolahan limbah yang tidak optimal.
5. Dapat Menyebabkan Penyakit
Dikarenakan limbah memiliki arti yang sama dengan sampah, maka pengaruhnya pada lingkungan hidup pun perlu diperhatikan karena terkadang limbah mengandung zat kimia. Sementara itu, limbah berupa kotoran makhluk hidup baik dalam bentuk padat atau cair pun dapat menimbulkan bau yang amat mengganggu.
Sehingga apapun bentuk limbahnya dapat menyebabkan sarang penyakit ketika tidak diolah kembali dan juga diolah dengan baik.
Contoh Limbah Pertanian
Terdapat beberapa contoh limbah berdasarkan penghasilannya. Limbah hasil pertanian dibagi menjadi beberapa bagian, seperti limbah tanaman pangan, limbah hortikultura, limbah peternakan, limbah tanaman perkebunan, serta limbah perkotaan.
1. Limbah Tanaman Pangan
Limbah pertanian ini dihasilkan dari proses pengolahan tanaman menjadi bahan pangan, seperti padi, jagung, ketela pohon, dan kacang kedelai yang dapat diproses kembali menjadi pupuk atau pupuk organik.
2. Limbah Tanaman Hortikultura
Limbah tanaman sayuran dan buah-buahan dapat dihasilkan dari limbah pengolahan sayuran dan buah-buahan yang tidak memenuhi kualitas. Limbah sayuran dihasilkan dari sayuran mulai dari bawang merah, bawang putih, kembang kol, kentang, kubis, wortel, lobak, cabai, dan banyak lainnya.
Sedangkan limbah buah-buahan dihasilkan dari pengolahan buah alpukat, belimbing, anggur, apel, dan sebagainya.
3. Limbah Tanaman Perkebunan
Limbah tanaman perkebunan berasal dari hasil pengolahan tanaman perkebunan seperti jambu mete, kelapa sawit, kakao, cengkeh, hingga teh yang masih bisa dimanfaatkan menjadi pembuatan pupuk organik.
4. Limbah Peternakan
Limbah ini berasal dari sisa pengolahan peternakan yang berasal dari sapi perah, kambing, babi, kerbau, dan hewan ternak lainnya
5. Limbah Organik Perkotaan
Limbah organik perkotaan dapat dihasilkan dari sampah organik perkotaan dari berbagai kota besar di Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dan pupuk organik, serta pembuatan bioenergi.
Kesimpulan
Limbah pertanian adalah sisa pembuangan hasil pertanian dan dibagi menjadi beberapa bagian, yakni limbah tanaman pangan, limbah tanaman hortikultura seperti sayur dan buah, tanaman perkebunan, limbah peternakan, dan limbah organik perkotaan.
Berbagai jenis contoh limbah hasil pertanian ini dapat menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti rusaknya lingkungan hidup, tercemarnya media tanam dan air, menjadi sumber penyakit, serta dapat merusak keindahan tempat yang sebelumnya telah terjaga kebersihannya.
Namun jika dilakukan pengolahan limbah yang tepat akan membawa dampak positif bagi lingkungan maupun kenyamanan hidup masyarakat.