Pengertian Majas Litotes, Ciri & Contohnya dalam Kalimat

Bahasa Indonesia memiliki beragam gaya bahasa seperti majas pertentangan, pertautan, perbandingan, penegasan, dan sindiran. Salah satu majas yang termasuk pertentangan adalah majas litotes.

Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, sebagian orang menggunakan majas ini dengan tujuan untuk merendahkan diri di depan lawan bicara. Nah, artikel ini akan menjelaskan pengertian, ciri, fungsi, hingga contoh majas litotes dalam kalimat, lengkap beserta penjelasannya.

Pengertian Majas Litotes

Majas merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan bahasa yang dibuat sedemikian rupa. Sehingga, dapat menimbulkan kesan atau efek tertentu kepada para pembaca maupun pendengar.

Sementara itu, majas litotes merupakan salah satu majas pertentangan yang menggambarkan keadaan dengan kata-kata yang memiliki arti berlawanan dengan kenyataan.

Selain itu, majas ini dapat diartikan sebagai ungkapan untuk mengecilkan sebuah fakta. Tujuannya supaya dapat menjaga kesopanan atau bersikap halus. Di samping itu, majas ini juga digunakan untuk merendahkan diri.

Maka, secara sederhana litotes adalah mengungkapkan suatu hal yang bernilai positif dengan bentuk negatif. 

Bahkan, majas yang satu ini sering dimanfaatkan pada kondisi “merendah untuk meroket”. Pasalnya, apa yang dikatakan bernilai negatif untuk mengungkapkan suatu hal positif.

Ciri-Ciri Majas Litotes

Berikut ciri-ciri majas litotes yang perlu diketahui, yaitu:

  • Pernyataan atau ungkapan yang disampaikan berlawanan dengan kenyataan sebenarnya.
  • Diksi atau pilihan kata yang digunakan memberikan kesan merendahkan atau menetralisir kenyataan sebenarnya.
  • Terkadang menggunakan kiasan yang mengandung pilihan kata untuk menyamakan satu hal dengan lainnya.
  • Biasanya menggunakan kata-kata abstrak untuk melukiskan maksud dan tujuan dari isi puisi dan cerita.
  • Terkadang memakai kata pembanding. Contohnya lebih, lama, seperti, sama, dan lain sebagainya.
  • Kalimat majas ini memiliki maksud dan tujuan untuk merendahkan diri dengan kata-kata sedemikian rupa, agar tetap sopan.

Fungsi Majas Litotes

Berikut fungsi majas litotes yang perlu diketahui, yaitu:

  • Dapat menghasilkan efek kesenangan imajinatif.
  • Bisa menghasilkan tambahan imajinasi. Sehingga, sesuatu yang abstrak dapat terlihat menjadi lebih konkret dan nyata untuk dinikmati.
  • Menyampaikan maksud dan tujuan tertentu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

Contoh Kalimat Majas Litotes dan Penjelasannya

Berikut 10 contoh kalimat yang mengandung majas litotes beserta penjelasannya, yaitu:

Contoh 1

Janganlah sungkan untuk mampir ke gubuk kami yang sederhana.

Penjelasan:

Kata gubuk yang digunakan dalam kalimat di atas bukanlah gubuk yang sebenarnya. Namun, bentuk perendahan dari rumah. Selain itu, sangat mungkin rumah yang dimaksud cukup besar dan mewah.

Dengan menggunakan diksi gubuk, maka menunjukkan kesopanan dan tidak seperti sedang menyombongkan diri. Meskipun, ternyata rumahnya sangat besar, sama sekali tidak mirip dengan gubuk.

Contoh 2

Mohon maaf, kami tidak bisa menyajikan apa-apa, hanya hidangan kampung yang tak seberapa ini.

Penjelasan:

Majas yang menunjukkan pertentangan dengan keadaan sebenarnya yaitu hidangan kampung yang tak seberapa. Dengan adanya kata-kata tersebut, tentunya sudah menentang atau menyanggah pernyataan “tidak bisa menyajikan apa-apa”.

Nah, maksud dari kalimat tersebut adalah sebagai bentuk kesopanan dan merendah kepada tamu. Selain itu, untuk memastikan bahwa penerima tamu menyambut kedatangan tamu dengan baik serta peduli.

Contoh 3

Saya hanya bisa memberikan bantuan kecil titipan dari Tuhan ini, terimalah!

Penjelasan:

Pada dasarnya, bantuan meski sedikit bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan oleh siapa saja. Selain itu, bantuan sekecil apapun sangat berharga. Sehingga, bisa dikatakan tidak ada bantuan kecil.

Walaupun bantuan yang diberikan adalah rezeki dari Tuhan, orang yang memberikan bantuan tersebutlah yang melakukan ikhtiar. Sehingga, itu juga termasuk bentuk merendahkan diri atau menunjukkan kesopanan kepada penerima bantuan.

Contoh 4

Hari ini aku tidak masak banyak, hanya opor, sop, sayur lodeh, rendang, ayam goreng, dan sambal.

Penjelasan:

Pernyataan “tidak masak banyak”, pada akhirnya bertentangan dengan keadaan sebenarnya. Pasalnya, ia memasak banyak seperti yang disebutkan, mulai dari opor, sop, sayur lodeh, rendang, ayam goreng, hingga sambal.

Supaya tidak terkesan sombong dan memamerkan masakannya, ia memilih menggunakan pilihan kata “tidak masak banyak”. Sehingga, lebih terkesan merendah atau menetralisir kondisi sebenarnya.

Contoh 5

Alas kaki sederhana ini aku beli saat liburan ke Korea Selatan.

Penjelasan:

Pemilihan kata-kata “alas kaki sederhana” berlawanan dengan pernyataan “liburan ke Korea Selatan”. Dengan membeli barang di luar negeri saat liburan saja sudah menunjukkan bahwa ia memiliki banyak uang.

Bisa saja alas kaki yang disebut sederhana tersebut adalah sandal atau bahkan sepatu. Selain itu, memiliki harga yang mahal dan termasuk barang dari brand terkenal. Namun, agar tidak menimbulkan kesan sombong, ia mengatakan bahwa sandalnya sederhana.

Contoh 6

Saya persilahkan teman-teman untuk menyampaikan gagasan atau pendapat, dari tadi aku terus yang berbicara, memangnya siapalah diriku ini?

Penjelasan:

Pernyataan “siapalah diriku ini” menunjukkan penggunaan majas litotes untuk merendahkan diri di depan forum atau orang-orang yang diajak bicara. Bisa jadi, ia adalah pemimpin forum yang sangat dihormati dan disegani.

Tetapi, agar peserta forum berani mengemukakan pendapat, ia mengatakan bahwa dirinya bukan siapa-siapa. Sehingga, rasa enggan lawan bicara untuk mengungkapkan pendapatnya dapat berkurang.

Contoh 7

Aku menyelesaikan gelar magister di Jerman dengan otak yang tumpul.

Penjelasan:

Tanpa perlu diperhatikan lebih lama, kalimat tersebut sudah menunjukkan pertentangan. Menyelesaikan S2 di dalam negeri saja sudah membutuhkan otak yang cerdas, apalagi jika di Jerman yang terkenal dengan seleksi masuk cukup ketat.

Maka dari itu, pilihan kata “otak yang tumpul” sudah menunjukkan makna berlawanan dengan keadaan sebenarnya. Sangat mungkin, dia adalah orang cerdas. Sehingga, mampu menyelesaikan gelar S2 di Jerman.

Contoh 8

Aku hanyalah orang biasa yang tidak pantas menerima penghargaan luar biasa ini.

Penjelasan:

Seseorang yang menerima sebuah penghargaan pasti memiliki jasa yang luar biasa. Tentu saja, penghargaan tersebut sudah melewati proses seleksi dan banyak pertimbangan dari berbagai pihak hingga akhirnya memutuskan orang tersebut layak mendapat penghargaan.

Maka dari itu, kata “orang biasa” berlawanan dengan kenyataan sebenarnya. Sangat mungkin orang yang mendapat penghargaan tersebut memiliki jasa atau pencapaian besar yang tidak semua orang bisa melakukannya.

Contoh 9

Dengan laptop jelek ini saya bekerja sebagai editor video untuk mendapatkan gaji. 

Penjelasan:

Laptop yang digunakan untuk mengedit video biasanya harus memiliki spesifikasi tertentu. Tentu saja, kebutuhan seseorang yang hanya untuk browsing maupun streaming akan berbeda dengan editor video.

Pernyataan “laptop jelek” memiliki makna berlawanan dengan kenyataan sebenarnya. Laptop yang ia gunakan bisa saja harganya mahal dan memiliki spesifikasi yang baik, karena tahan untuk mengedit video.

Namun, agar tidak terlihat menyombongkan diri, ia memilih untuk merendahkan diri. Dengan begitu, ia bisa menunjukkan kesopanan kepada lawan bicara. 

Contoh 10

Apartemen dengan atap jerami ini adalah hasil kerja kerasku selama 5 tahun.

Penjelasan:

Umumnya, sebuah apartemen pasti harganya mahal serta cukup mewah. Sesederhana apapun apartemen, tentu lebih baik daripada kos-kosan. 

Selain itu, kenyataan bahwa dia membeli apartemen dengan uang hasil bekerja selama 5 tahun sudah menunjukkan harganya tidak murah. Maka dari itu, apartemen dengan atap jerami mengandung makna berlawanan dengan kondisi atau kenyataan sebenarnya.

Contoh 11

Mark Zuckerberg mengatakan bahwa aplikasi Facebook hanyalah situs sederhana yang jumlah penggunanya masih kalah jauh dari para kompetitornya.

Penjelasan:

Memang betul bahwa Facebook merupakan sebuah situs yang sederhana. Namun demikian, nyatanya pengembangan dan perawatannya tidak gampang, apalagi sesederhana itu. 

Meskipun fakta menyebutkan kalau Facebook masih kalah jumlah penggunanya jika dibandingkan dengan Google. Tetapi, situs milik Mark tersebut tetap menduduki peringkat tiga besar bahkan berhasil menjadi nomor satu untuk jenis situs media sosial.

Contoh 12

Hal yang kami kerjakan hanyalah membangun jembatan, supaya generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa dapat melanjutkan perjuangan.

Penjelasan:

Dari kalimat di atas, sangat jelas terlihat adanya sebuah pertentangan dengan kondisi sebenarnya. Pasalnya, mengupayakan sesuatu untuk membangun atau memperbaiki, bukan sebuah hal yang mudah.

Justru melakukan hal-hal agar generasi penerus bangsa melanjutkan perjuangan, itu adalah hal yang sulit. Nah, makna jembatan di atas bukanlah jembatan dalam artian bangunan jembatan. Lebih dari itu, “jembatan” adalah hal kompleks yang justru lebih bernilai, tapi seolah dikecilkan pada kalimat di atas.

Contoh 13

Gelar juara ini bukanlah milik saya, tapi milik Indonesia.

Penjelasan:

Pada contoh di atas, terdapat suatu hal yang dikecil-kecilkan atau dikurangi, yaitu gelar juara yang disebut bukan menjadi miliknya. Walaupun begitu, orang yang memperoleh prestasi lah yang berhasil menjadi juara. 

Nah, kalimat di atas menunjukkan kalau ia mengecilkan usaha dirinya untuk mengharumkan nama bangsa.

Contoh 14

Tempat yang paling menjadi favorit saya adalah Rumah Tuhan, tempat tersebut dapat membuat saya menjadi lebih dekat dengan-Nya.

Penjelasan:

Arti dari kata Rumah Tuhan bisa dimaknai dengan tempat ibadah. Sekecil apapun tempat ibadah, kemungkinan besar akan mempunyai ukuran atau setidaknya arsitektur yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan rumah biasa pada umumnya.

Dengan menyebutnya sebagai rumah, alih-alih tempat ibadah, ia ingin menunjukkan kerendahan hati kepada lawan bicara.

Contoh 15

Terimalah ini sekadar buah tangan tak seberapa dari ayahku.

Penjelasan:

Contoh kalimat di atas mengandung gaya bahasa litotes. Bagaimanapun, buah tangan atau oleh-oleh memiliki nilai. 

Sehingga, dengan mengatakannya sebagai “sekedar” itu menunjukkan ia ingin mengecilkan makna buah tangan tersebut, agar tidak terlihat pamer terhadap apa yang diberikannya.

Contoh Majas Litotes dalam Puisi

Penggunaan majas litotes tidak hanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam sebuah karya sastra. Misalnya, puisi. 

Dengan adanya penggunaan majas, maka sebuah puisi menjadi lebih menarik, indah, serta kaya makna. Oleh karena itu, para penyair menggunakan majas saat menulis puisi.

Berikut ini beberapa contoh puisi yang mengandung majas pertentangan, khususnya litotes. Simak contoh di bawah ini yang sudah disertai dengan penjelasan!

1. Puisi Berhenti Karya Iyun

Apa yang kita cari?

Jauh telah langkah kaki

Berjalan berhari-hari.

Apakah kamu ingin

Mendapatkan istana yang megah?

Ataukah rimba

Dengan pepohonan rimbun

Yang dihiasi sungai mengalir?

Tidakkah engkau cukup

Dengan segenap keindahan ini?

Sungguh aku ingin berhenti

Karena saya tak sekuat dirimu.

Aku hanyalah insan biasa

Yang cita-cita yang begitu kecil.

Dan mirip dirimu

Yang tinggi menjulang.

Penjelasan:

Puisi berjudul Berhenti yang ditulis oleh Iyun tersebut mengandung gaya bahasa litotes. Adapun larik yang menunjukkan majas tersebut adalah sebagai berikut:

Aku hanyalah manusia biasa

Yang cita-cita yang begitu kecil.

Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui si aku lirik merendahkan dirinya sendiri. Ia menganggap bahwa dirinya hanya manusia biasa yang tidak perlu memiliki cita-cita besar. Sehingga, ia mengatakan bahwa dirinya hanya memiliki cita-cita kecil saja.

Namun, pada larik selanjutnya disebutkan, yaitu:

Dan mirip dirimu

Yang tinggi menjulang.

Adanya pernyataan seperti di atas menunjukkan bahwa kenyataan sebenarnya tidak demikian, si aku lirik bukanlah manusia biasa. Pasalnya, ia mengatakan bahwa dirinya mirip seseorang yang tinggi menjulang.

Arti kata tinggi menjulang, pastilah orang tersebut memiliki derajat atau posisi yang tinggi dan dihormati banyak orang. Sehingga, dalam pernyataan tersebut terdapat pertentangan dengan keadaan sebenarnya.

2. Puisi Taman Karya Chairil Anwar

Taman

Taman punya kita berdua

Tak lebar luas, kecil saja

Satu tak kehilangan lain dalamnya.

Bagi kau dan aku cukuplah

Taman kembangnya tak berpuluh warna

Padang rumputnya tak berbanding permadani

Halus lembut dipijak kaki.

Bagi kita itu bukan halangan.

Karena

Dalam taman punya berdua

Kau kembang, aku kumbang

Aku kumbang, kau kembang.

Kecil, penuh surya taman kita

Tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia

Penjelasan:

Majas litotes merupakan gaya bahasa yang mengandung pernyataan dikecil-kecilkan atau dikurangi dari kondisi sebenarnya. Dalam puisi yang berjudul Taman karya Chairil Anwar, terdapat kalimat yang menggunakan gaya bahasa litotes. Adapun bunyi kalimatnya adalah sebagai berikut:

Aku kumbang, kau kembang.

Kecil, penuh surya taman kita

Tak lebar luas, kecil saja,

Kalimat di atas, bisa dimaknai untuk mengungkapkan sebuah tempat. Nah, bahasa yang digunakan seolah-olah mengecilkan arti yang sebenarnya. Pemilihan kata “tak lebar luas kecil saja” menunjukkan tempat atau lokasi yang pas-pasan.

Namun, dengan pemilihan kata tersebut untuk mengatakannya, arti sebenarnya dari lokasi yang terlihat menjadi dikecilkan maknanya.

3. Puisi Kepada Peminta-minta Karya Chairil Anwar

Baik, baik aku akan menghadap Dia

Menyerahkan diri dan segala dosa

Tapi jangan tentang lagi aku

Nanti darahku jadi beku.

Jangan lagi kau bercerita

Sudah bercacar semua di muka

Nanah meleleh dari luka

Sambil berjalan kau usap juga.

Bersuara tiap kau melangkah

Mengerang tiap kau memandang

Menetes dari suasana kau datang

Sembarang kau merebah.

Mengganggu dalam mimpiku

Menghempas aku di bumi keras

Di bibirku terasa pedas

Mengaum di telingaku.

Baik, baik aku akan menghadap Dia

Menyerahkan diri dan segala dosa

Tapi jangan tentang lagi aku

Nanti darahku jadi beku

Penjelasan:

Contoh gaya bahasa litotes dalam puisi yang ketiga ada pada puisi berjudul Kepada Peminta-minta karya Chairil Anwar. Adapun larik yang mengandung gaya bahasa litotes adalah sebagai berikut:

Baik, baik aku akan menghadap Dia

Menyerahkan diri dan segala dosa

Dari penggalan puisi di atas, dapat diketahui bahwa seseorang ingin segera bertobat atas kesalahan yang dilakukan pada masa lalu. Selain itu, dia ingin memulai kembali hidup yang sesuai syariat serta selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Contoh Kalimat Majas Litotes Lainnya

Berikut contoh kalimat yang mengandung majas litotes, yaitu:

Contoh 1-20

  • Nama saya yang kecil ini tidak pantas disandingkan dengan dirimu.
  • Receh demi receh aku kumpulkan untuk memberangkatkan bapak ke Makkah.
  • Maaf kawan, hanya sayur bening yang bisa aku sajikan.
  • Apalah saya dibandingkan Anda, saya hanya sebutir debu halus.
  • Orang kampung sepertiku mana bisa beli apartemen di Jakarta Barat.
  • Penghasilan yang tak seberapa ini hanya cukup untuk membeli makan dan minum.
  • Masih terlalu dini buatku untuk terlibat dalam proyek pembangunan sebesar ini.
  • Penampilanku yang awut-awutan ini tidak pantas disandingkan dengan dirimu.
  • Perhiasan imitasi ini adalah pemberian dari ibuku.
  • Ah, tidak perlu berlebihan, ini hanya oleh-oleh dari desa.
  • Gubuk kecil ini mungkin membuatmu menjadi tidak nyaman.
  • Bantuan yang tidak seberapa ini semoga bisa mengurangi beban Anda.
  • Aku sudah setua ini, tapi layak untuk sekolah lagi.
  • Saya punya wajah biasa saja, bagaimana mungkin ada seseorang yang ingin melamar?
  • Duduklah meski kamu tidak merasa lelah.
  • Tanganku setiap saat terbuka untukmu kapanpun kamu membutuhkan.
  • Saya senang diundang ke tempat Anda.
  • Silakan nikmati adonan yang sederhana ini.
  • Maaf, saya hanya dapat menyajikan sayuran bening.
  • Tubuh saya yang kurus ini tidak akan pernah bisa memenangkan pertandingan atletik.

Contoh 21-40

  • Sepotong harapanku telah menggantung di sini.
  •  Walaupun menang, masih ada orang yang lebih besar dariku.
  • Apalagi mobil, hanya rumah gubuk ini yang mampu saya beli.
  • Mungkin hanya dalam mimpi aku telah menjadi dokter.
  • Aku hanya berharap bisa datang ke pesta mewah itu.
  • Jauh dari apa yang saya bayangkan, saya berhasil masuk ke perguruan tinggi bergengsi itu.
  • Anda tidak akan bisa menemukan apapun dari saya yang rendah ini.
  • Tak ada yang bisa dibanggakan dengan orang cacat macam saya.
  • Beristirahatlah dengan tenang di rumah beralaskan tanah ini.
  • Cahaya yang terpancar ini tidak terlalu terang bagimu.
  • Gaji saya hanya cukup untuk membeli nasi kucing.
  • Sebenarnya terlalu dini bagi saya untuk bergabung dengan proyek sebesar itu.
  • Kami hanya makan buka puasa dengan berkencan.
  • Penampilan diriku yang ketinggalan zaman merupakan apa yang pantas disebut eksekutif.
  • Minum air gula hanyalah sebagai pelepas dahaga.
  • Cincin imitasi satu ini pemberian dari nenekku. 
  • Saya bertempat tinggal di kawasan yang sempit.
  • Kami dan keluarga kami masih tinggal di kota sempit ini.
  • Peran saya tidak begitu penting dalam proyek film besar ini.
  • Betapa orang miskin sepertiku ingin menikah dengan bidadari duniawi sepertimu.

Contoh 41-60

  • Mainan murah dibeli hanya untuk menyenangkan anak saya.
  • Saya adalah orang biasa yang mencoba berbagi informasi. Saya hanya seorang programmer pemula, tidak mungkin untuk mencintai Anda.
  • Biarkan saya membayarnya, jumlahnya tidak signifikan dibandingkan dengan layanan Anda.
  • Dengan laptop jelek ini, saya bekerja untuk menghasilkan uang.
  • Seorang pekerja rendahan seperti saya tidak mampu membayar liburan di tempat yang begitu keren.
  • Maaf, saya rasa Anda tidak akan senang datang ke rumah saya hanya karena ini kampung terpencil
  • Meski tidak mewah, terimalah hadiah ulang tahun ini. Semoga bermanfaat!
  • Saya adalah orang biasa yang tidak pantas mendapatkan penghargaan ini.
  • Terima souvenir murah ini dari kampung.
  • Saya tidak membeli banyak, hanya kue dan buah saja.
  • Datanglah ke rumah kami hanya untuk menikmati makanan desa!
  • Ah, itu benar-benar sepeda motor tua tak berharga dari abad ke-21!
  • Ayo menginap di rumah liburan sederhana kami!
  • Badan saya kurus banget, ukuran baju yang saya pakai XXXL buktinya.
  • Ya benar, saya hanya seorang pelajar berotak udang yang hanya tahu bagaimana membangun masjid kecil ini.
  • Meski tidak mahal, gaun ini adalah pakaian andalanku.
  • Gaji saya tidaklah seberapa, ya cukuplah untuk memenuhi kebutuhan istri dan 2 anak.
  • Toko kecil ini adalah bisnis yang saya mulai beberapa tahun yang lalu.
  • Salah satu harta saya adalah sebidang tanah ini.
  • Sika dan keluarganya sepertinya masih tinggal di kota kecil ini.

Contoh 61-83

  • Peran saya tidak begitu penting dalam proyek konser besar dan megah ini.
  • Informasi dariku ini tidaklah penting, kenapa badanmu sampai gemetaran seperti itu? 
  • Saya adalah orang biasa yang mencoba berbagi informasi.
  • Saya hanya seorang pemuda desa, tidak mungkin untuk mencintai Anda.
  • Biarkan saya membayarnya, jumlahnya tidak sepadan dibandingkan dengan pertolongan yang Anda berikan.
  • Dengan mobil rongsokan ini, saya bekerja untuk menghasilkan uang.
  • Seorang pekerja rendahan seperti saya tidak mampu membayar liburan ke tempat yang begitu keren.
  • Mohon maaf, saya rasa Anda tidak akan nyaman istirahat di rumah kecil pinggiran kota ini. 
  • Jauh dari yang saya bayangkan, saya berhasil mendapatkan beasiswa bergengsi ini.
  • Anda tidak akan bisa menerima saya yang rendah itu.
  • Orang miskin seperti saya tidak punya apa-apa untuk dibanggakan, jadi kamu tenang saja tidak perlu takut tersaingi.
  • Lampu redup ini mungkin tidak terlalu terang untuk Anda.
  • Bagaimana mungkin penampilanku yang berantakan layak disebut sebagai seorang pemimpin?
  • Sayuran bening ini semoga bisa menghilangkan rasa laparmu.
  • Mainan murah ini aku beli saat berkunjung ke pameran seni bergengsi.
  • Saya tinggal di daerah yang sempit, tapi selalu ramai dan padat penduduk.
  • Suaraku yang melengking mungkin hanya bisa ditertawakan.
  • Aku yang jelek ini tidak mungkin pantas bersanding denganmu.
  • Alas kaki sederhana ini oleh-oleh dari nenek ku saat pergi umroh.
  • Aku hanya pernah menjadi ketua OSIS, bagaimana mungkin bisa mengalahkan dirimu?
  • Aku tidak pernah merasa pantas mendapat beasiswa ini.
  • Orang tuaku hanya seorang buruh, tapi bisa membiayaiku sampai ke perguruan tinggi.
  • Bajuku sangat lusuh, tidak pantas untuk datang ke pesta itu.

Sudah Paham Tentang Majas Litotes?

Itulah pengertian majas litotes, ciri-ciri, fungsi, serta berbagai contoh dalam kalimat, kehidupan sehari-hari, serta puisi lengkap dengan penjelasannya. Setelah mengetahui informasi ini, kamu sudah bisa menggunakan gaya bahasa litotes dalam berbagai kondisi.

Dengan demikian, kamu tidak akan terlihat sombong atau arogan saat menyampaikan suatu hal kepada lawan bicara. Sehingga, kamu bisa bersikap lebih sopan dalam berbicara tanpa menyakiti atau merendahkan yang diajak bicara.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page