Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Inilah yang dinamakan interaksi sosial atau hubungan timbal balik antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok dengan kelompok. Nah, salah satu jenis interaksi ini adalah asosiatif. Apa pengertian asosiatif dan interaksi sosial?
Asosiatif adalah interaksi yang mendorong terciptanya kesatuan dan persatuan. Lebih jelasnya, mari simak penjelasan berikut ini!
Daftar ISI
Pengertian Interaksi Sosial dan Pengertian Asosiatif
Interaksi sosial adalah istilah yang sering kita dengar. Dalam pengertiannya, interaksi merupakan aktivitas saling memengaruhi, saling melakukan aksi, dan saling berhubungan dengan lainnya. Sementara itu, istilah sosial merupakan kata yang berkaitan dengan masyarakat dan kepentingan umum.
Jadi, interaksi sosial adalah hubungan yang sifatnya dinamis. Hubungan ini bisa terjadi di mana saja baik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar kita sehari-hari. Interaksi ini memberikan dampak saling memengaruhi satu dengan lainnya dan berlangsung seumur hidup dalam bermasyarakat.
Beberapa ahli juga ikut mendefinisikan istilah ini. Salah satunya adalah Bonner, yang mengatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan antar manusia dengan manusia lain yang bisa memengaruhi atau mengubah kehidupan individu.
Ada dua jenis interaksi yang dialami manusia, yakni bersifat positif dan negatif. Interaksi positif disebut asosiatif yang membentuk hubungan kerjasama atau mengarah pada kontak sosial positif untuk memperoleh kesatuan pandangan.
Interaksi asosiatif memberikan dampak positif bagi manusia. Karena bisa memperkuat dan mempererat hubungan atau solidaritas antar sesama sehingga membentuk kesatuan yang kuat.
Pengertian asosiatif ini berbeda dengan disosiatif. Hubungan jenis disosiatif ini bersifat negatif karena mengarahkan manusia pada perpecahan, persaingan, dan pertentangan. Oleh karena itulah interaksi sosial jenis ini perlu dihindari untuk menciptakan lingkungan damai dan sejahtera.
Syarat-Syarat Interaksi Asosiatif
Setelah memahami pengertian asosiatif, pahami juga syarat-syarat interaksinya. Interaksi ini bisa terjadi jika memenuhi dua syarat utama, yakni kontak sosial dan terjadinya komunikasi sosial. Berikut apa itu kontak sosial dan komunikasi sosial.
1. Kontak Sosial
Kontak sosial adalah interaksi timbal balik yang dilakukan individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Interaksi ini ada yang bersifat sekunder, ada yang bersifat primer.
Kalau yang bersifat primer interaksinya secara langsung, bertemu, dan bertatap muka. Misalnya berjabat tangan, memberikan senyuman, atau sejenisnya. Sementara itu, interaksi sekunder adalah interaksi yang terjadi melalui alat, seperti telepon, radio, media sosial, dan lain sebagainya.
2. Komunikasi Sosial
Selanjutnya ada komunikasi sosial, yang merupakan proses penyampaian pesan dari satu orang ke orang lain lalu orang lain tersebut memberikan reaksi dari pesan yang disampaikan tadi.
Komunikasi sosial ada yang bersifat positif maupun negatif. Jika komunikasi tersebut positif, maka masing-masing pelaku saling memahami maksud dan tujuan orang lain. Sedangkan yang sifatnya negatif, bisa menyebabkan perselisihan dan perpecahan karena tidak mampu menangkap maksud orang lain dengan baik.
Bentuk-Bentuk Interaksi Asosiatif
Setelah memahami pengertian asosiatif, ketahui apa saja bentuk-bentuk interaksinya. Bentuk-bentuk interaksi asosiatif tersebut antara lain:
1. Kerjasama
Kerjasama merupakan usaha yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Aktivitas ini memiliki dampak baik bagi siapapun yang melakukannya, karena bisa menciptakan hubungan saling mendukung dan saling membantu untuk mencapai tujuan bersama.
Di antara bentuk kerjasama yang ada di lingkungan masyarakat adalah:
- Gotong royong: bentuk kerjasama sukarela untuk mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia turun temurun. Misalnya gotong royong bersama warga untuk membersihkan lingkungan.
- Kooptasi: tata cara penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan sebagai usaha untuk menghindari masalah dalam organisasi.
- Bargaining: perjanjian kerjasama untuk saling bertukar barang atau jasa antara organisasi satu dengan lainnya.
- Koalisi: bentuk kerjasama yang mengombinasikan dua organisasi atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.
- Joint venture: bentuk kerjasama yang ada di perusahaan proyek khusus.
2. Akomodasi
Pengertian asosiatif kali ini adalah penyesuaian individu maupun kelompok yang bermasalah untuk bisa mengatasi ketegangan. Akomodasi bisa berupa perjanjian untuk menciptakan keseimbangan antara interaksi sosial dengan norma masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
Contoh akomodasi antara lain:
- Kompromi: akomodasi bersama pihak-pihak terkait yang berselisih untuk mencapai suatu penyelesaian.
- Koersi: terjadi karena adanya paksaan dari satu pihak ke pihak lainnya yang lemah dan terdapat dominasi oleh suatu kelompok atas kelompok lain.
- Arbitrase: terjadi jika pihak yang berselisih tidak sanggup melakukan kompromi sendiri sehingga membutuhkan pihak ketiga. Pihak ketiga ini harus bersikap netral untuk menyelesaikan masalah.
- Mediasi: penyelesaian masalah melalui pihak ketiga sebagai penengah.
- Konsiliasi: mempertemukan pihak yang berselisih untuk mendapatkan kesepakatan bersama.
- Toleransi: sikap menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.
- Ajudikasi: proses penyelesaian konflik melalui jalur hukum.
- Stalemate: terjadi apabila pihak yang terlibat konflik memiliki kekuatan seimbang. Mereka sadar tidak ada yang maju atau mundur sehingga konflik bisa selesai tanpa ada kesepakatan.
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan usaha untuk memperkecil perbedaan antar individu maupun kelompok. Salah satu bentuk pengertian asosiatif kali ini berupaya untuk memperkuat kesatuan tindakan, sikap, atau mental dengan menghormati tujuan dan kepentingan bersama.
Asimilasi ini biasanya dipahami sebagai penyatuan dua budaya menjadi satu dengan menghilangkan budaya asli sehingga terbentuklah budaya baru.
4. Akulturasi
Akulturasi juga percampuran dua budaya menjadi satu. Namun bedanya, akulturasi tidak menghilangkan budaya asli. Jadi ini termasuk proses sosial yang mana manusia dengan kebudayaan tertentu berhadapan dengan kebudayaan asing. Budaya asing tersebut diterima tanpa menghilangkan budaya sebelumnya.
Beberapa contoh hasil akulturasi budaya adalah Candi Borobudur, bahasa, Sanskerta, hingga Menara Masjid Kudus.
Jenis-jenis Interaksi Asosiatif
Selain pengertian asosiatif dan bentuk-bentuk interaksinya, ada juga dua jenis hubungan asosiatif yang harus kita tahu. Apa saja jenis-jenisnya?
1. Paternalisme
Paternalisme merupakan penguasaan kelompok pendatang kepada kelompok anak negeri. Penguasaan ini bisa terjadi dalam berbagai bidang. Misalnya bidang ekonomi, pertahanan, pendidikan, kesehatan, permodalan, dan lain sebagainya.
Paternalisme bisa membuat masalah sosial jadi cepat selesai dan tidak muncul rasa benci antar kelompok pendatang dengan kelompok pribumi.
2. Adaptasi
Adaptasi merupakan penyesuaian diri dengan kelompok lain. Proses penyesuaian ini biasanya dilakukan oleh individu secara personal maupun kelompok yang sebelumnya mengalami konflik untuk mengurangi ketegangan akibat konflik tersebut.
Proses ini menjadi sangat penting untuk membentuk kesatuan dan persatuan. Terlebih untuk pihak-pihak yang sedang berselisih supaya konflik tidak bertambah besar.
Manfaat Asosiatif
Jika kita lihat lagi, pengertian asosiatif adalah interaksi positif yang secara umum bertujuan untuk memperkuat hubungan masyarakat. Interaksi ini secara spesifik juga memiliki manfaat bagi masyarakat, seperti:
- Dapat menyatukan masyarakat dan menyelesaikan masalah sosial.
- Bisa mendorong masyarakat ke arah persatuan dan kesatuan.
- Mencegah dari perpecahan dan permusuhan antar individu maupun kelompok.
- Mencegah terjadinya konflik antar individu dan kelompok.
- Bisa meningkatkan hubungan persaudaraan dan solidaritas antar kelompok.
- Dapat menumbuhkan sikap saling tolong menolong dan peduli satu sama lain.
- Mudah mencapai kepentingan dan tujuan bersama karena saling bersatu dan kerjasama.
Contoh Interaksi Asosiatif dalam Bermasyarakat
Melalui penjelasan pengertian asosiatif dan bentuk-bentuknya, kita tahu bahwa hubungan sosial ini seringkali terjadi dalam hidup sehari-hari, seperti:
- Warga saling bahu membahu membersihkan lingkungan sekitar supaya nyaman dan bersih.
- Sebuah komplek perumahan saling bekerjasama untuk membangun pos ronda demi keamanan lingkungan sekitar.
- Sekelompok anak menjalin pertemanan yang baik sehingga menciptakan hubungan harmonis, saling tolong menolong, dan bertukar informasi.
- Seluruh anggota kelas mengadakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada di kelas.
- Seorang anak melerai kedua temannya yang berkelahi dan menyuruh keduanya untuk saling meminta maaf.
- Bersikap menghargai perbedaan yang ada di lingkungan sekitar, seperti perbedaan agama, ras, suku, budaya, dan lain-lain.
- Membantu teman yang sedang kesusahan.
Baca Juga : Perbedaan Moral dan Etika, Ciri, Jenis, serta Contohnya
Sudah Paham Pengertian Asosiatif?
Pengertian asosiatif adalah hubungan kerjasama antar masyarakat yang bisa membawa dampak positif, contohnya gotong royong, kerjasama, percampuran budaya, dan sejenisnya yang nantinya bisa menciptakan lingkungan damai dan sejahtera.
Hubungan seperti ini sangat diperlukan, mengingat manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain. Jika hubungan yang terjalin tidak harmonis, kita tidak bisa hidup damai karena sering terjadi pertengkaran maupun perselisihan. Oleh karenanya kita harus tetap menjaga hubungan baik dengan sesama.