Memahami Pengertian Nilai Praksis Pancasila dan Contohnya

Pancasila adalah ideologi bangsa yang sudah semestinya menjadi pedoman berprilaku dalam kehidupan sehari-hari. Di dalamnya terdapat pengertian nilai praksis Pancasila yang bisa kamu hayati sebagai acuan berbuat maupun bertindak dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Terdapat lima nilai penting yang masing-masing tercermin dari silanya, yakni mengenai ketuhanan, kemanusian, persatuan, demokrasi dan keadilan. Lantas, apa saja contoh-contoh nilai praksis yang terkandung dalam Pancasila? Kamu perlu menyimak penjelasan selengkapnya di artikel ini.

Pengertian Nilai Praksis Pancasila

Praksis berasal dari kata praktik yang merujuk pada istilah teknis dalam keilmuan filsafat pendidikan Paulo Freire. Secara lebih mendalam, praksis kemudian disebut sebagai sebuah cara berpikir.

Dengan demikian, nilai praksis Pancasila dapat diartikan sebagai cara berpikir masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi bangsa ini dan mampu mempraktikkannya di kehidupan sehari-hari. 

Tujuan penerapan nilai-nilai Pancasila adalah untuk mencapai sikap positif dalam berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat dapat terlindungi karena menerapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.

Contoh Penerapan Nilai Praksis Pancasila

Setelah memahami pengertian nilai praksis Pancasila, kamu perlu mengetahui contoh penerapannya atau penghayatan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Berikut penjelasan mengenai contoh-contoh yang tercermin dalam masing-masing sila Pancasila, yaitu:

1. Contoh Nilai Praksis Pancasila Sila Ke-1

Sila pertama membahas mengenai konsep ketuhanan, sehingga nilai-nilai yang tercermin pasti berkaitan dalam ranah tersebut. Berikut contoh-contoh nilai yang bisa kamu tanamkan pada diri sendiri, yaitu:

  1. Tidak memaksakan kepada setiap warga negara untuk menganut agama atau kepercayaan tertentu. Tetapi dalam hukum, tetap perlu memilih satu agama yang bisa kamu yakini sepenuhnya.
  2. Tidak ada satupun warga negara yang mengganggu proses ibadah dari masing-masing keyakinan.
  3. Pemerintah memberikan jaminan kehidupan yang nyaman antar umat beragama dan tingkat toleransi yang tinggi.
  4. Melakukan pengabdian terhadap Tuhan sesuai dengan agamanya masing-masing, terlebih dalam hal pemenuhan kewajiban dan menjauhi segala larangan yang telah Tuhan tetapkan.
  5. Percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan pengawasannya atas segala tindak-tanduk yang kamu lakukan.

2. Contoh Nilai Praksis Pancasila Sila Ke-2

Setelah paham apa saja nilai praksis yang terkandung dalam sila ke-1, kamu perlu memahami pula mengenai nilai-nilai praksis yang terkandung dalam sila selanjutnya. Berikut ini adalah penjelasannya.

  1. Setiap warga negara sepatutnya memahami setiap orang memiliki hak, kekuasaan, dan kekuatan yang tidak ada persamaannya dengan makhluk-makhluk lainnya.
  2. Pemerintah akan senantiasa membuat berbagai upaya yang dapat meningkatkan potensi seluruh masyarakat Indonesia.
  3. Pengakuan terhadap martabat setiap manusia sehingga tidak ada yang saling menginjak harga diri.
  4. Setiap orang berhak mendapatkan penghormatan untuk mencapai kemerdekaan masing-masing.
  5. Pemerintah harus mampu mewujudkan interaksi yang manusiasi antar seluruh masyarakat.
  6. Masyarakat terhindar dari perbuatan semena-mena terhadap orang lain yang ujungnya hanya akan mendatangkan kerugian.

3. Contoh Nilai Praksis Pancasila Sila Ke-3

Upacara Bendera Merah Putih
Upacara Bendera Merah Putih | Sumber gambar: Pexels

Banyaknya perbedaan mulai dari suku, agama, hingga ras, sangat sulit menjaga keutuhan bangsa. Namun, kehadiran sila ke-3 Pancasila memberikan pedoman untuk menjaga kesatuan tersebut. Berikut contoh pemahaman dan pengertian nilai praksis Pancasila sila ke-3, yaitu:

  1. Mencintai bangsa dan negara merupakan bagian dari bentuk pengabdian atau sikap nasionalisme.
  2. Komitmen pemerintah yang besar terhadap seluruh warga negara dapat menjadi bentuk pemberdayaan yang efektif.
  3. Memajukan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa sehingga menghindari ancaman-ancaman yang menuju perpecahan.
  4. Pemerintah menghapus cara-cara pemerolehan kekuasaan yang didasarkan pada suku, asal, ataupun warna kulit.
  5. Pemahaman bahwa nilai persatuan yang dimiliki oleh seluruh bangsa Indonesia akan menumbuhkan tata kelola yang membentuk kehidupan masyarakat itu sendiri.
  6. Masyarakat harus paham bahwa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara lebih penting ketimbang kepentingan pribadi ataupun golongan.

4. Contoh Nilai Praksis Pancasila Sila Ke-4

Gambaran Demokratis
Gambaran Demokratis | Sumber gambar: Pinterest

Sebagai negara demokratis, sila ke-4 menyalurkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan permusyawaratan yang bijaksana. Berikut ini adalah contoh-contoh konkret yang bisa kamu lakukan untuk mengamalkan sila ke-4 Pancasila, yaitu:

  1. Mengikuti pemilihan umum, pilkada, maupun pilpres sehingga dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik.
  2. Tidak memaksakan kehendak pribadi terhadap argument, pemikiran, atau perilaku orang lain.
  3. Menghargai segala hasil musyawarah karena cara inilah yang paling mencerminkan sifat bangsa.
  4. Menghormati adanya perbedaan pendapat dan tetap menjunjung tinggi toleransi.
  5. Tidak timbul perasaan dendam atau benci atas setiap keputusan demokratis yang telah dilakukan oleh rakyat ataupun ditetapkan pemerintah.

5. Contoh Nilai Praksis Pancasila Sila Ke-5

Gambaran Keadilan
Gambaran Keadilan | Sumber gambar: Pinterest.com

Terakhir, ada sila ke-5 yang menekankan pada nilai-nilai praksis keadilan. Berikut ini adalah berbagai contoh nilai-nilai yang bisa kamu terapkan pada kehidupan sehari-hari.

  • Senantiasa menghormati hak-hak orang lain mau sekecil apapun itu.
  • Suka membantu orang lain baik dalam keadaan susah maupun lapang.
  • Menjaga keseimbangan antara menunaikan kewajiban dan menuntut hak yang dimiliki.
  • Mengembangkan tingkah laku luhur yang mencerminkan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
  • Pemerintah mengupayakan agar masyarakat bisa hidup secara adil dan makmur melalui berbagai pengambilan kebijakan.

3 Dimensi Nilai Praksis Pancasila

Seluruh bangsa Indonesia telah sepakat nilai-nilai luhur Pancasila menjadi acuan untuk melaksanakan kehidupan bernegara. Tidak hanya memahami pengertian nilai praksis Pancasila, tetapi perlu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut 3 dimensi nilai praksis yang dapat memperkuat pemahaman, yaitu:

1. Dimensi Idealistis

Pancasila dapat kamu anggap sebagai sebuah ideologi karena bersumber pada nilai-nilai filosofis. Melalui makna filosofis tersebut muncul sebuah idealisme yang mana menguatkan bahwa Pancasila mampu memberikan optimisme, harapan dan menggugah cita-cita bangsa.

2. Dimensi Normatif

Dimensi berikutnya adalah dimensi normatif. Sesuai dengan namanya, dimensi ini membawa nilai praksis yang bisa kamu lihat pada penerjemahan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Artinya, penetapan norma yang selama ini telah kamu anut bersumber pada kekuatan nilai yang ada dalam Pancasila.

3. Dimensi Realistis

Suatu ideologi tentunya harus mampu mencerminkan bagaimana kondisi asli atau realita yang memang sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat. 

Meskipun ideologi mengusung kondisi ideal dalam sebuah negara, tetapi keberadaannya tetap perlu mencerminkan fenomena-fenomena yang terjadi dalam lingkup masyarakat.

Baca Juga : Sejarah Kelahiran Pancasila 1 Juni 1945 sebagai Dasar Negara

Jadi Lebih Paham Pengertian Nilai Praksis Pancasila?

Kamu sebagai warga negara yang baik semestinya mampu meneladani dan mengamalkan seluruh nilai-nilai praksis yang terkandung dalam Pancasila. Terlebih setelah mengetahui pengertian nilai praksis Pancasila, kamu akan jauh lebih mudah lagi dalam menginternalisasi nilai tersebut pada kehidupan sehari-hari.

Bisa memulai dengan mengaplikasikan contoh-contoh perilaku sederhana yang ada di sekitar kamu. Misalnya, dalam lingkup keluarga dengan saling menghargai hak seluruh anggota, mengasihi dan senantiasa memberikan bantuan, serta bersikap adil dengan seluruh anggota keluarga.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page