Tatanan kehidupan di masyarakat bisa mengalami perubahan akibat beberapa faktor. Kondisi tersebut dinamakan sebagai perubahan sosial. Perubahan bisa terjadi karena kehidupan bersifat dinamis sehingga akan terus mengalami perubahan, baik perubahan besar maupun kecil.
Manusia mempunyai peran krusial dalam munculnya perubahan karena mereka pula yang akan menjalaninya. Sifat sadar manusia yang tidak pernah puas juga menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan tatanan kehidupan di masyarakat.
Jika ingin mendalami perubahan sosial, maka pastikan kamu untuk terus mengikuti artikel ini hingga tuntas. Kamu akan mendapatkan pemahaman yang holistik mengenai pembahasan ini.
Daftar ISI
Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah suatu peralihan dari tatanan kehidupan yang lama menuju tatanan kehidupan yang baru dan lebih relevan. Hal ini bisa terjadi karena sepanjang perjalanan kehidupan manusia, mereka akan terus bergerak dan melakukan perubahan.
Umumnya, tujuan melakukan perubahan tersebut adalah upaya untuk mendapatkan kebutuhan hidup. Manusia juga merupakan faktor yang menyebabkan perubahan itu sendiri karena sifatnya yang tidak pernah puas.
Contoh sederhana, pada zaman dahulu manusia mulai mengenal pakaian karena fungsinya untuk melindungi diri. Namun, perkembangan zaman dan fashion membuat pakaian mengalami perubahan. Saat ini pakaian bukan sekedar untuk melindungi diri namun juga untuk mengekspresikan gaya.
Rasa tidak puas dengan sesuatu yang sudah dicapai akan membuat manusia untuk terus menemukan model pakaian terbaru, bahan pakaian, dan berbagai macam lainnya.
Proses Terjadinya Perubahan Sosial
Perubahan tatanan kehidupan dalam masyarakat terjadi secara berproses. Kamu bisa simak penjelasan prosesnya sebagai berikut:
1. Difusi
Pengertian difusi adalah proses penyebaran kebudayaan dan unsur-unsur pembentuk sosial. Ide, keyakinan, tradisi, dan lain sebagainya merupakan contoh dari difusi. Proses penyebarannya bisa dilakukan mulai antar individu atau kelompok yang lebih luas.
Dalam kehidupaan masyarakat terdapat dua macam difusi, yakni difusi antarmasyarakat dan difusi intramasyarakat. Makna dari difusi antarmasyarakat adalah perubahan sosial yang terjadi akibat kontak sosial antar masyarakat. Hal tersebut menimbulkan pengakuan terhadap kegunaan unsur budaya yang baru.
Sedangkan difusi intramasyarakat adalah perubahan tatanan kehidupan sosial yang terjadi akibat penyebaran kebudayaan yang dilakukan antar individu atau golongan. Kegiatan penyebaran unsur kebudayaan tersebut akan mendapatkan pengakuan jika unsur budaya baru baru yang disebarkan tersebut memiliki kegunaan.
Contoh difusi budaya untuk memperjelas pemahamanmu yaitu penyebaran agama Islam di Indonesia yang dilakukan melalui perdagangan. Mereka menyebarkan Agama Islam dengan prinsip kejujuran. Lambat laut, masyarakat Islam di Indonesia meniru model berpakaian penyebar Agama Islam tersebut.
2. Akulturasi
Proses perubahan tatanan kehidupan sosial yang kedua yaitu akulturasi. Proses ini adalah masuknya budaya asing ke dalam sekelompok masyarakat. Kelompok masyarakat menerima budaya asing tersebut dengan menyesuaikan kebudayaan masyarakat umumnya.
Proses budaya asing yang masuk dalam kelompok masyarakat ini bisa cepat diterima atau memerlukan proses lama karena tergantung bagaimana cara budaya tersebut masuk.
Umumnya, masyarakat akan lebih mudah menerima unsur budaya baru apabila dibawakan dengan cara-cara yang damai. Sebaliknya, budaya asing akan butuh waktu lama untuk diterima masyarakat jika proses membawakannya menggunakan pemaksaan.
Salah satu contoh akulturasi budaya yang ada di Indonesia adalah barongsai. Kesenian tersebut merupakan gabungan dari kesenian nusantara dan kesenian khas Tiongkok. Nama asli kesenian ini adalah Wu Shi, sedangkan nama internasionalnya yaitu Lion Dance.
3. Asimilasi
Proses perubahan sosial ketiga yaitu asimilasi yang terjadi pada dua individu atau kelompok masyarakat. Keduanya mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda dan terlibat interaksi yang intensif dalam jangka waktu relatif lama.
Lambat laut, proses interaksi tersebut akan menghilangkan salah satu budaya dari individu atau kelompok masyarakat. Perubahan sosial ini mempunyai tujuan guna mengurangi terjadinya perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat. Alhasil, masyarakat dapat mencapai tujuan untuk kepentingan bersama.
Musik dangdut merupakan contoh hasil asimilasi budaya musik India dan musik Melayu. Adapun contoh lain dari asimilasi budaya itu baju koko yang merupakan hasil dari asimilasi Islam dan budaya China.
4. Akomodasi
Akomodasi merupakan proses perubahan tatanan sosial yang menunjukkan keseimbangan hubungan sosial, baik antar individu atau kelompok yang mempunyai kaitan dengan nilai dan norma yang dianut di masyarakat.
Adapun bentuk dari akomodasi yang perlu kamu ketahui yaitu toleransi, mediasi, konsiliasi, arbitrasi, dan kompromi.
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
Tak hanya penting untuk mengetahui proses perubahannya, namun kamu juga perlu mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Di bawah ini merupakan sejumlah bentuk-bentuk perubahan sosial.
1. Evolusi dan Revolusi
Evolusi yaitu bentuk perubahan tatanan kehidupan sosial yang membutuhkan waktu sangat lama. Saking lamanya, evolusi ini memakan puluhan atau bahkan ratusan tahun. Perubahan ini juga terjadi tanpa adanya kehendak dari masyarakat yang bersangkutan.
Dorongan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi merupakan hal yang memengaruhi perubahan sosial evolusi.
Sedangkan revolusi adalah kebalikan dari evolusi karena perubahan yang terjadi cukup cepat. Terjadinya perubahan sosial revolusi juga tidak direncanakan oleh masyarakat.
2. Direncanakan dan Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang direncanakan yaitu merupakan upaya perubahan yang sudah melalui proses perkiraan, sehingga masyarakat pun mengetahui tujuan dari perubahan tersebut.
Orang atau pihak yang menggerakkan perubahan tersebut dikenal dengan sebutan agent of change. Agen perubahan ini biasanya mampu memengaruhi masyarakat luas untuk melakukan kegiatan yang mendorong terjadinya perubahan.
Umumnya, masyarakat menerima dengan baik bentuk perubahan yang direncanakan, sehingga mereka pun mau melakukan kegiatan perubahan tersebut.
Sedangkan, perubahan yang tidak direncanakan adalah terjadi tanpa melalui proses perkiraan terlebih dahulu. Biasanya, masyarakat akan menentang atau memperdebatkan kehadiran perubahan tersebut.
3. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan sosial kecil yaitu perubahan yang tidak memberikan pengaruh besar terhadap tatanan kehidupan sosial di masyarakat. Contoh perubahan kecil yaitu perubahan fashion atau gaya hidup.
Perubahan besar juga merupakan kebalikan dari perubahan kecil karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat. Kemunculannya juga kerap mengundang perdebatan di kalangan masyarakat.
Mengingat perubahan besar ini melibatkan banyak masyarakat, maka tentu akan menimbulkan banyak reaksi. Hal ini lantaran setiap individu atau kelompok memiliki pemikiran atau pendapat yang berbeda-beda.
Faktor-faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan tatanan kehidupan sosial di masyarakat tidak serta merta terjadi begitu saja karena pasti banyak faktor yang memengaruhinya. Di bawah ini merupakan faktor pendorong perubahan sosial di masyarakat:
1. Penemuan Baru
Penemuan baru merupakan faktor pendorong yang kuat untuk memicu terjadinya perubahan sosial. Hal ini lantaran penemuan tersebut dapat menggantikan budaya lama dengan budaya baru. Selain itu, penemuan baru juga bisa meleburkan budaya lama dan budaya baru menjadi satu kesatuan.
Contoh penemuan yang menyebabkan perubahan tatanan kehidupan sosial yaitu mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Penemuan tersebut mendukung bangkitnya ilmu pengetahuan atau renaissance karena masyarakat mudah untuk mendapatkan buku-buku bacaan.
2. Jumlah Penduduk
Faktor berikutnya yang mendorong perubahan sosial adalah banyaknya jumlah penduduk. Hal ini lantaran jumlah penduduk dapat memengaruhi tatanan dan struktur dalam sebuah komunitas.
Semakin banyak jumlah masyarakat, maka akan semakin besar pula kekuatannya dalam membawa perubahan. Alhasil, budaya lama pun perlahan-lahan akan hilang dan digantikan dengan budaya yang baru.
3. Timbul Konflik
Munculnya konflik juga dapat mendorong terjadinya perubahan sosial. Penyebab munculnya konflik pada suatu masyarakat sosial bisa terjadi karena kemajemukan masyarakatnya. Selain itu, penyebab munculnya konflik yaitu muncul kelompok mayoritas dan minoritas.
Perubahan sosial yang terjadi akibat kemunculan konflik merupakan jawaban atas permasalahan tersebut. Hal ini pun akan menghasilkan fenomena sosial serta budaya baru.
4. Terjadi Revolusi
Revolusi adalah sebuah upaya pemberontakan yang disebabkan oleh ketegangan di lingkungan masyarakat. Kondisi ini pun dapat mendorong terjadinya perubahan sosial karena masyarakat menginginkan sesuatu yang baru.
Bencana alam dan perang merupakan contoh dari revolusi. Kedua peristiwa tersebut menimbulkan kerusakan fisik dan juga mental bagi masyarakat setempat. Supaya masyarakat dapat menikmati kehidupan yang baru, maka mereka melakukan revolusi untuk mendorong terjadinya tatanan kehidupan yang baru.
5. Keterbukaan Lapisan Masyarakat
Masyarakat terdiri dari beberapa lapisan. Apabila lapisan masyarakat tersebut memiliki keterbukaan dengan lapisan lainnya, maka hal ini pun dapat mendorong terjadinya perubahan sosial.
Kondisi ini lantaran setiap lapisan masyarakat mempunyai tipe masing-masing dalam merespon hal baru. Umumnya, masyarakat yang memiliki pemikiran terbuka untuk hal baru adalah kelompok lapisan yang sangat berpengaruh.
Masyarakat yang selalu terbuka dengan hal baru, maka akan terus mengalami perkembangan dan pembaharuan.
6. Motivasi Berprestasi
Kelompok masyarakat ingin maju dan berkembang biasanya akan memiliki motivasi tinggi untuk berprestasi. Masyarakat atau kelompok tersebut akan membuat komunitas dengan pemikiran yang lebih terbuka terhadap hal-hal baru, sehingga meningkatkan kesadaran untuk terus berubah menjadi lebih baik.
Motivasi berprestasi adalah faktor pendorong perubahan sosial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
7. Sistem Pendidikan Maju
Apabila dalam suatu masyarakat sudah memiliki sistem pendidikan yang maju, maka hal ini akan menghasilkan generasi-generasi yang mampu berpikir kritis. Pendidikan yang maju ini juga dapat menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan sosial.
Semakin tinggi mutu dan kualitas pendidikan suatu masyarakat, maka akan semakin luas pula tingga wawasan warga masyarakat tersebut. Hal ini tentu akan lebih memudahkan terjadinya perubahan sosial ke arah yang lebih baik.
Contoh Perubahan Sosial
Tidak lengkap rasanya jika mempelajari perubahan tatanan kehidupan sosial tanpa mengetahui contoh konkretnya. Kamu bisa menyimak contoh-contoh berikut supaya lebih mudah dalam memahaminya.
1. Bersifat Besar
Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita telah mengalami perubahan besar yang cukup banyak. Sistem pertanian tradisional merupakan salah satu contoh perubahan besar. Selama 20 tahun lalu masyarakat masih mengandalkan cara bercocok tanaman yang masih tradisional dan cara-cara sederhana.
Contoh cara bercocok tanam yang masih menggunakan sistem tradisional yaitu menanam padi, proses perawatan hingga memanen pun masih menggunakan cara manual yang sederhana.
Namun, sekarang sudah banyak petani Indonesia yang mengandalkan teknologi sehingga kegiatan bercocok tanam menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu, kehadiran teknologi juga dapat menghasilkan hasil panen yang lebih maksimal dan berkualitas.
2. Bersifat Kecil
Contoh perubahan sosial yang bersifat kecil lebih sering terjadi dan sangat mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Lifestyle dan fashion termasuk ke dalam contoh perubahan yang bersifat kecil.
Sebelum tahun 2000an, belum banyak orang menggunakan hijab. Pada masa sebelum 2000an, mereka yang menggunakan hijab juga memiliki model yang sederhana dan terkesan monoton.
Memasuki tahun 200an, trend hijab modern mulai berkembang dan memberikan perubahan pada gaya busana masyarakat. Banyak model dan kreasi hijab yang menunjukkan penampilan cantik, sehingga banyak pula masyarakat yang tergerak untuk memakai hijab.
Hijab merupakan atribut keagamaan yang wajib dikenakan oleh wanita muslim. Namun, seiring dengan perkembangan fashion, banyak wanita muslim yang berhijab karena mengikuti trend dan sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
3. Dipengaruhi Negara Lain
Perubahan tatanan kehidupan sosial suatu masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh individu atau kelompok dalam negeri saja karena juga bisa dipengaruhi oleh negara lain. Contoh perubahan sosial yang dipengaruhi negara lain yaitu perang dan penjajahan.
Pada zaman dulu, Indonesia pernah dijajah Belanda dan Jepang dan menyebabkan terjadinya peperangan di beberapa wilayah Indonesia. Dampak dari perubahan sosial ini yaitu transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebelum mengenal teknologi, masyarakat Indonesia mengusir penjajah menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing. Namun, setelah mengenal teknologi, para pejuang mulai bisa menggunakan senjata api dan meriam. Dengan demikian, Indonesia mendapatkan pengaruh teknologi dari negara barat.
Adapun perubahan tatanan kehidupan sosial dari negara lain yang memberikan dampak negatif yaitu minum-minuman keras. Minuman keras merupakan hal yang wajar di negara barat. Namun, minuman keras merupakan minuman yang banyak memberikan pengaruh negatif di Indonesia.
Sebelum bangsa barat membawa minuman keras ke Indonesia, masyarakat Indonesia lebih banyak yang mengonsumsi minuman sehat seperti jamu atau minuman herbal lainnya.
4. Dalam Keagaman
Islam merupakan agama dengan pemeluk terbanyak di Indonesia. Sebelum menjadi agama mayoritas di Indonesia, pada zaman dahulu masyarakat banyak yang menganut agama Hindu dan Buddha.
Hindu dan Budha merupakan agama mayoritas ketika masih zaman kerajaan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa peninggalan-peninggalan kerajaan yang ada di Indonesia.
Ketika Indonesia menjadi tempat strategis bagi perdagangan dunia, maka itulah awal Islam masuk ke Indonesia. Para pedagang dari Persia dan Gujarat mengenalkan ajaran Islam hingga banyak raja-raja yang menganut Islam.
Seiring dengan perkembangan zaman, kemudian ajaran agama Islam terus berkembang dan menjadi agama mayoritas. Sebaliknya, agama Hindu dan Buddha yang pernah menjadi agama mayoritas pun kini menjadi minoritas.
5. Pada Bangunan
Bangunan atau arsitektur juga merupakan contoh perubahan sosial. Bangunan-bangunan rumah, gedung, dan berbagai fasilitas umum lainnya lebih banyak mengusung konsep modern dari negara-negara Eropa.
Hal ini lantaran pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi, sehingga penyebaran informasi pun sangat cepat. Jika kamu bandingkan bangunna peninggalan sejarah dengan bangunan sekarang, maka akan terlihat sangat jelas bedanya.
6. Pada Kebudayaan
Contoh perubahan budaya di Indonesia cukup banyak, salah satunya yaitu akulturasi ajaran-ajaran agama Islam dengan budaya kerajaan zaman dulu. Pada zaman dulu terdapat budaya grebeg, selanjutnya budaya tersebut menyesuaikan dengan hari-hari besar di agama Islam.
Dampak Perubahan Sosial
Seperti dua keping koin, perubahan sosial pun mempunyai dua dampak, yakni dampak positif dan dampak negatif. Supaya kamu dapat mengetahui informasi lengkap mengenai kedua dampak tersebut, silakan simak pembahasannya berikut:
1. Dampak Positif
Berikut ini merupakan sejumlah dampak positif dari perubahan tatanan kehidupan sosial di masyarakat:
a. Muncul Nilai dan Norma Baru
Nilai dan norma yang sudah ada sejak zaman dulu terkadang sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya perubahan tatanan sosial ini, masyarakat pun mendapatkan nilai dan norma baru yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian, nilai dan norma memang perlu berubah seiring dengan perkembangan zaman. Sebab, kebutuhan manusia akan semakin kompleks.
b. Pemberdayaan Perempuan
Zaman dulu, wanita tidak memilih hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Adanya emansipasi wanita membuat wanita sekarang memiliki hak yang setara dengan laki-laki.
Contoh kesetaraan hak tersebut yaitu wanita sekarang bisa menempuh pendidikan hingga level tertinggi dan wanita juga bisa menjadi pemimpin.
Selain itu, wanita juga mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga dapat membantu memperbaiki perekonomian dan taraf hidup yang lebih baik.
c. Diferensiasi Struktural
Perubahan sosial memberikan dampak positif dalam membentuk kemajemukan masyarakat. Kemajemukan masyarakat ini juga akan membuat masalah menjadi lebih kompleks. Guna mengatasi masalah-masalah tersebut, maka masyarakat akan membentuk lembaga diferensiasi struktural.
Apabila fungsi pemenuhan kebutuhan sosial ini berjalan dengan baik, maka kehidupan masyarakat pun juga akan berjalan dan berkembang dengan baik pula.
d. Muncul Kesadaran Politik Tinggi
Perubahan tatanan sosial juga memberikan dampak positif munculnya kesadaran yang tinggi di lapisan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat yang berpartisipasi dan antusias dalam kegiatan politik.
Apabila masyarakat memiliki kesadaran politik yang tinggi, maka kondisi pemerintahan pun juga akan mengalami perkembangan yang pesat dan lebih baik.
e. Struktur Hubungan Sosial yang Baru
Setiap manusia mempunyai hak asasi sehingga setiap orang wajib untuk menghargai hak tersebut. Perubahan sosial akan menghasilkan hubungan sosial dan struktur yang baru dalam masyarakat. Biasanya, struktur dan hubungan tersebut akan menitik beratkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia.
f. Muncul Budaya Ilmuwan
Perubahan tatanan sosial juga memberikan dampak positif di bidang keilmuan. Sebab, perubahan tersebut akan mendorong banyak munculnya para budaya ilmuwan. Dengan demikian, segala hal akan mengacu pada deskripsi ilmiah. Kegiatan ini pun juga akan mendorong perkembangan ilmu pengetahuan.
g. Pendidikan Tinggi Semakin Merata
Dampak positif lainnya yaitu pada bidang pendidikan karena masyarakat bisa menikmati pendidikan dari jenjang paling rendah hingga ke jenjang tertinggi sekalipun. Selain itu, masyarakat juga disuguhkan dengan berbagai macam pilihan pendidikan yang bisa menyesuaikan biaya dan akses mereka.
h. Kebebasan Memeluk Agama
Perubahan sosial juga dapat mendorong pluralisme dan kemajemukan. Hal ini juga akan memungkinkan berbagai macam agama masuk ke dalam lingkungan masyarakat.
Masyarakat bisa bebas memeluk dan menganut kepercayaan agama masing-masing karena masyarakat sudah mengenal toleransi dan saling menghormati. Kebebasan beragama dan penghormatan terhadap pilihan individu atau kelompok akan menciptakan lingkungan yang harmonis.
i. Masyarakat Menghargai Waktu
Perubahan tatanan kehidupan sosial juga membuat masyarakat lebih bisa menghargai waktu. Sebab, masyarakat lebih berorientasi pada masa depan sehingga akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
j. Tercipta Banyak Lapangan Kerja
Perkembangan zaman dan teknologi akan mendorong perkembangan sektor industri. Alhasil, akan ada banyak perusahan yang berdiri dan menyerap tenaga kerja. Tak hanya mendorong munculnya industrialisasi dalam skala besar, perubahan sosial juga memunculkan industri-industri kecil.
Dengan demikian, semakin banyak wilayah yang memiliki industri, maka akan semakin banyak pula tenaga kerja yang diserap.
2. Dampak Negatif
Setelah mengetahui dampak positif perubahan sosial, sekarang kamu juga perlu mengetahui apa saja dampak negatifnya. Di bawah ini adalah sejumlah dampak negatif akibat perubahan tatanan kehidupan sosial.
a. Kesenjangan Sosial
Dampak negatif perubahan sosial yaitu munculnya kesenjangan sosial. Kondisi ini merupakan ketidakseimbangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dan terlihat mencolok.
Penyebab munculnya kesenjangan sosial antara lain masalah ekonomi, pendidikan, psikologis, kesehatan, hingga kebudayaan. Contoh konkret dari kesenjangan sosial adalah pengangguran, kemiskinan, permasalahan dalam lingkup lingkungan keluarga, dan sakit fisik.
b. Kriminalitas Meningkat
Meskipun perubahan sosial memberikan dampak positif yang cukup banyak, namun tidak menampik munculnya dampak negatif seperti meningkatnya angka kriminalitas. Tindak kriminal ini tentu sangat mengganggu dan meresahkan masyarakat.
Umumnya, tindakan kriminal terjadi akibat adanya penyimpangan norma dan pengaruh dari budaya luar. Lingkungan sosial juga memegang peranan krusial dalam membentuk tindak kriminal.
c. Perilaku Konsumtif Meningkat
Berbagai macam perusahaan komersial semakin gencar dalam mengiklankan produk-produk mereka. Hal ini juga membuat perilaku konsumtif masyarakat meningkat.
Mereka akan banyak menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan karena tidak mempertimbangan secara rasional terlebih dahulu. Dengan demikian, perubahan sosial juga mendorong masyarakat menjadi lebih boros karena tidak membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan.
d. Kenakalan Remaja
Remaja merupakan masa transisi dari usia anak-anak menuju usia tanggung. Pada tahap usia ini, anak-anak rentan mengalami kenakalan remaja. Penyebab utama munculnya kenakalan remaja adalah kurang dukungan kasih sayang dan perhatian dari orang tua.
Selain itu, remaja juga lebih mudah terpancing dengan isu-isu yang tersebar di masyarakat, sehingga membuat mereka melanggar nilai dan norma yang berlaku.
Sudah Paham Sepenuhnya tentang Perubahan Sosial?
Sekian ulasan mengenai perubahan sosial yang lengkap mulai dari proses, bentuk, faktor, contoh, dan juga dampaknya. Fenomena perubahan sosial terjadi karena kehidupan yang bersifat dinamis sehingga masyarakat pun akan berusaha mencari nilai dan norma yang sesuai dengan kebutuhan mereka.