Tahukah kamu, salah satu alasan banyak konsumen yang menyukai barang refurbished adalah harga yang lebih terjangkau. Akan tetapi, kualitas dari barang refurbished kerap kali menjadi pertanyaan, apakah betul tidak kalah dengan barang yang kondisinya jauh lebih baru?
Tentu sebagai konsumen, kita harus selektif dalam membeli suatu barang. Nah, sebenarnya apa sih barang refurbished itu? Simak pembahasan selengkapnya!
Daftar ISI
Pengertian Refurbished
Pernah melihat atau bahkan membeli smartphone dengan harga miring secara online? Hati-hati! Besar kemungkinan itu merupakan barang refurbished yang dipasarkan kembali oleh penjualnya. Apa itu barang refurbished?
Sesuai namanya, refurbished adalah barang yang telah diperbarui lantaran mengalami malfungsi atau kerusakan minim. Sebagai gambaran, ada kalanya barang yang dibuat oleh pabrik mengalami cacat produksi sehingga tidak lolos uji yang mengakibatkan barang tersebut tidak layak untuk dijual.
Meski tidak lolos uji, barang yang minim kecacatan itu tak lantas langsung dimusnahkan begitu saja. Berhubung rusaknya minim, tidak sedikit perusahaan atau brand yang pada akhirnya memperbaiki atau memodifikasi barang tersebut sedemikian rupa agar dapat dijual ke konsumen.
Tak heran, barang refurbished yang beredar di pasaran mempunyai harga yang jauh lebih murah ketimbang barang baru. Apalagi barang refurbished juga sebenarnya bergaransi dari produsennya.
Namun, garansi yang diberikan tentu tidak sama jangka waktunya dengan barang yang benar-benar baru dan telah memenuhi standar kualitas. Lalu, apa saja yang termasuk barang refurbished? Umumnya mengarah pada sejumlah produk elektronik, seperti:
- Gadget: Termasuk smartphone, tablet, dan laptop. Tak sedikit marketplace yang menawarkan gadget refurbished dengan harga menggoda.
- Printer: Jika kamu ingin membeli printer refurbished, sebaiknya kamu cek terlebih dahulu tinta atau toner di dalam printer. Apabila terpapar pada bagian printer, artinya itu adalah barang bekas dan bukan yang telah diperbaiki oleh pabrik.
- TV: Televisi adalah salah satu barang yang memiliki ukuran jauh lebih besar dari tiga perangkat lainnya. Tidak hanya sebatas itu, komponen pada TV juga lebih banyak dan rumit.
Mengacu pada penjelasan di atas, barang refurbished adalah produk yang ditarik untuk diperbaiki karena mengalami kerusakan minim, dan kemudian dijual secara bebas kepada konsumen.
Ciri-Ciri Refurbished
Barang refurbished adalah produk yang hanya memiliki kerusakan minim sehingga daya jualnya lebih rendah. Dalam prosesnya, tahapan refurbishing mencakup membersihkan, memperbaiki, mengganti suku cadang, dan menguji kembali barang tersebut demi memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik.
Meski begitu, barang yang melalui tahap refurbished tentu memiliki ciri-ciri tersendiri lho! Berikut 4 diantaranya:
1. Langsung dari Pabrik
Pertama, barang refurbished itu sejatinya adalah barang yang diproduksi oleh pabrik namun tidak lolos uji kelayakan. Oleh sebab itu, tindakan perbaikan pun mereka lakukan dengan proses yang tentunya telah diperhitungkan sedemikian rupa agar terlihat seperti barang baru.
2. Tampilan
Ciri-ciri berikutnya dari barang refurbished adalah pada tampilannya. Cacat produksi merupakan hal umum yang dapat terjadi. Hal itulah yang terjadi pada barang refurbished. Secara tampilan mungkin sedikit tricky untuk membedakan dengan barang baru karena sejatinya itu adalah produk lama yang didaur ulang.
Namun, ada cara tersendiri untuk mengidentifikasi apakah barang itu refurbished atau bukan, yakni dengan melihat keterangan pada dus atau boksnya. Misal pada iPhone, terdapat keterangan Apple Certified Pre-Owned, yang berarti hasil dari refurbished.
3. Harga Murah
Barang refurbished adalah barang yang terbilang murah ketimbang barang baru yang lolos uji. Meski begitu, bukan berarti barang tersebut murahan karena sekali lagi ini langsung dari pabrik aslinya.
4. Kemasan Rapi
Meski refurbished, produsen tetap tidak melupakan kemasan yang proporsional agar terlihat rapi layaknya barang baru. Meski demikian, pada kemasan biasanya tercantum bahwa barang tersebut adalah barang refurbished.
5. Bergaransi
Karena perbaikan dan modifikasi langsung dari pabriknya, maka barang refurbished pun memiliki kelengkapan jaminan garansi. Namun, berhubung bukan barang baru tentu masa garansinya lebih singkat, biasanya seminggu atau bahkan sebulan. Tetapi, ada juga brand yang memberi garansi setahun, seperti contohnya iPhone.
Kekurangan Refurbished
Karena termasuk barang daur ulang, tentu produk refurbished tidak luput dari segala kekurangan yang bisa saja berisiko. Sejumlah barang refurbished mungkin masih memiliki masalah atau cacat yang tidak terlihat, meski telah melalui proses refurbishing.
Oleh sebab itu, penting untuk membeli barang refurbished dari perusahaan atau distributor toko terpercaya yang memberikan garansi pada produk.
Beda Barang Refurbished dan Rekondisi
Bagi orang awam, membedakan barang refurbished dengan rekondisi terkadang sedikit membingungkan. Barang refurbished kerap kali dianggap mirip dengan barang rekondisi. Padahal sebenarnya terdapat perbedaan mendasar dari keduanya lho! Adapun perbedaan barang rekondisi dan refurbished adalah sebagai berikut:
1. Bukan dari Pabrik
Produk rekondisi bukanlah barang yang berasal dari pabriknya langsung, melainkan dari pihak ketiga alias dibenahi oleh pihak eksternal sehingga rawan terjadi perubahan pada komponen barang.
Biasanya, secara tampilan fisik dan performa akan jauh berbeda dengan yang aslinya, karena bukan hasil perbaikan dari pabriknya langsung. Hal tersebut kontras dengan barang refurbished yang penanganannya oleh pihak internal pabrik atau perusahaan produk yang bersangkutan.
Oleh karena itu, barang refurbished akan terlihat seperti baru karena telah melewati perbaikan dari produsen. Berbeda dengan barang rekondisi yang memungkinkan terdapat cacat karena goresan, pudar, dan lainnya.
2. Kualitas Meragukan
Tak jarang perubahan pada komponen terjadi pada sejumlah barang rekondisi sehingga kualitasnya pun patut dipertanyakan. Barang rekondisi biasanya kerap menggunakan bahan-bahan bekas untuk komponennya.
Artinya, jika komponen tidak ada, perakit akan membeli komponen dari tempat lain yang sekiranya sesuai dengan biaya produksi mereka. Misalnya pada smartphone, karena menggunakan komponen berkualitas rendah mengakibatkan berbagai masalah pada fitur smartphone.
Bisa dari speakernya yang kurang jernih, layar sentuh yang agak tersendat, hingga baterai yang tidak tahan lama. Berbeda dengan barang refurbished yang menggunakan komponen resmi dari pabrik sehingga tidak asal-asalan.
3. Harga Murah
Meski sama-sama terjangkau, nyatanya barang refurbished dan rekondisi itu memiliki harga yang berbeda. Bahkan barang rekondisi jauh lebih murah karena sebanding dengan kualitas komponen yang mereka gunakan dalam perakitannya. Jadi, kamu perlu berpikir lagi jika ingin membeli barang rekondisi.
4. Garansi
Garansi barang refurbished bisa mencapai satu tahun karena dari pabrik atau perusahaannya langsung. Sedangkan barang rekondisi biasanya diberikan dalam waktu yang lebih singkat.
5. Kemasan
Barang rekondisi biasanya tidak memiliki kemasan yang proporsional. Hal ini berbeda dengan barang refurbished yang lebih rapi dan jelas terdapat tulisan bahwa barang tersebut telah diperbarui.
Tips Membeli Barang Refurbished
Barang refurbished adalah barang yang memang sangat menggoda karena harganya yang miring. Apalagi jika menyangkut barang branded seperti Apple, Samsung, hingga Windows.
Jika kamu sedang mencari barang refurbished, terdapat tips yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
1. Gali Informasi lebih Detail
Pertama, kamu harus mencari tahu informasi produk secara mendalam mengenai perangkat elektronik yang ingin kamu beli. Misalnya, fitur yang ditawarkan atau harga pasarannya.
Jangan sampai kamu salah memilih barang yang seharusnya refurbished, malah jadi barang rekondisi yang spesifikasinya cenderung rendah.
2. Cari Toko yang Terpercaya
Ingat, barang refurbished adalah barang yang pasti berkaitan dengan pihak pertama, yakni pabrik atau perusahaan yang bersangkutan. Supaya tidak tertipu, cobalah untuk mencari tahu toko atau distributor yang secara resmi bekerja sama dengan pabrik atau brand perusahaan tersebut.
Jika kamu membelinya secara online, pastikan kamu menggunakan fitur opsi COD (cash on delivery) agar bisa memeriksa produk terlebih dahulu.
3. Cek Aksesoris Produk
Cek aksesoris yang terdapat pada produk refurbished sebelum kamu memutuskan untuk membelinya. Misalnya pada smartphone, periksa apakah barang itu dirakit langsung oleh perusahaan pengembangnya atau apakah memiliki komponen asli dan berkualitas.
Baca Juga : Doxing Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Contohnya
Sudah Tahu Apa Itu Barang Refurbished?
Istilah refurbished adalah barang yang mengacu pada produk yang telah diperbarui oleh pabrik yang membuat barang tersebut. Meskipun barang refurbished bisa memberikan keuntungan seperti harga yang lebih murah dan membantu lingkungan, namun tetap ada risiko yang perlu kamu perhatikan. Oleh karena itu, penting untuk membeli barang refurbished dari toko atau perusahaan yang terpercaya dan memberikan garansi. Terakhir, pastikan juga untuk memeriksa kondisi barang dan reputasi penjual sebelum memutuskan untuk membeli barang refurbished.