Senjata Tradisional Aceh yang Khas dan Kegunaannya, Ini Dia 6 Jenisnya

Senjata tradisional merupakan benda yang memiliki cerita sejarah kuno dan berperan penting dalam kehidupan nenek moyang zaman dahulu. Setiap wilayah Indonesia pasti memilikinya. Contohnya saja, senjata tradisional Aceh yang memiliki beberapa macam dan kegunaan.

Aceh atau yang kita kenal sebagai Negeri Serambi Mekah memiliki banyak peninggalan senjata-senjata kuno. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang apa saja senjata yang ada di wilayah Aceh dan manfaatnya.

6 Ragam Senjata Tradisional Aceh

Senjata Tradisional Aceh
Senjata Tradisional Aceh | Image Source: 1001 Indonesia

Mungkin banyak dari Anda yang mengira bahwa dulunya senjata tradisional Aceh hanya berguna untuk membantu masyarakat melawan penjajah ataupun berperang. Akan tetapi, sebenarnya senjata tersebut juga mereka fungsikan untuk kebutuhan lainnya. Adapun ragam senjata yang ada di Aceh adalah sebagai berikut.

1. Siwah

Siwah
Siwah | Image Source: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Siwah merupakan senjata tradisional Aceh yang berbentuk seperti corong. Dulunya senjata ini digunakan oleh raja-raja Aceh untuk melawan musuh. 

Namun, saat ini keberadaannya cukup langka karena hampir tidak ada orang yang menjualnya lagi. Terlebih, ada pula siwah yang berhiasakan emas dan permata.

Maka dari itu, tidak sembarang orang bisa memilikinya. Jika ingin memilikinya, mereka harus rela merogoh kocek yang sangat besar hanya demi mendapatkan satu senjata saja. 

Mungkin, Anda sedikit bertanya apakah senjata yang seperti corong bisa untuk menyerang musuh? Jawabannya bisa. Pasalnya, siwah memiliki sisi yang sangat tajam, sehingga ketika terkena musuh bisa menyebabkan kematian.

2. Kliwang

Kliwang
Kliwang | Image Source: Jurnalindonesia

Senjata tradisional Aceh yang kedua adalah kliwang. Jika diamati bentuknya sangat mirip dengan kelawang yakni senjata dari Sumatera Selatan sejenis pedang yang memiliki tingkat ketajaman tinggi. 

Untuk membedakannya hanya cukup melihat ketebalan dari dua senjata tersebut. Apabila ramping dan lebih tipis maka itu kliwang. Namun, kalau lebih tebal maka senjata tersebut adalah kelawang.

3. Reuduh

Reuduh memiliki bentuk yang mirip dengan golok zaman sekarang. Hanya saja, kalau di Aceh sebutannya reuduh yakni sebuah senjata yang akan mereka gunakan untuk menyerang dalam jarak dekat. Ukuran senjata ini cukup kecil karena sangat tipis dan ramping.

Maka dari itu, reuduh sangat ringan ketika Anda pegang dan gunakan. Reuduh juga memiliki gagang atau pegangan yang berhiaskan motif unik. Selain mempercantik penampilannya, pegangan bermotif ini juga bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada pengguna.

4. Meriam Sri Rambai Iskandar Muda

Usut punya usut ada satu senjata tradisional Aceh yang namanya sangat unik. Meriam Sri Rambai Iskandar Muda adalah namanya. Senjata ini merupakan peninggalan dari Sultan Iskandar Muda yang mana saat itu menjadi saksi bisu masa-masa kejayaannya.

Karena banyak berjasa untuk Aceh senjata tersebut sampai menjadi kenangan tersendiri hingga sekarang. Namun sayangnya, Meriam Sri Rambai Iskandar Muda sudah tidak bisa kita jumpai lagi di Indonesia karena ada di Fort Cornwallis, George Town, Penang, Malaysia.

Dulunya senjata yang satu ini berfungsi untuk menghalau tentara penjajah di Aceh. Tidak hanya itu, karena bentuknya yang gagah dan kuat Meriam Sri Rambai Iskandar Muda juga berfungsi untuk menyerang musuh yang mendekat.

5. Rencong

Dari beberapa senjata tradisional Aceh yang sudah kita bahas di atas, ada salah satu senjata yang sangat terkenal dan mudah Anda jumpai di kota ini. Namanya Rencong atau Rincong yaitu sebuah senjata sejenis belati yang bentuknya menyerupai huruf L.

Dalam masyarakat Aceh, rencong menjadi simbol pertahanan, keberanian,  kepahlawanan, dan keperkasaan masyarakat dari abad keabad. Pada sejarahnya rencong sudah mulai ada sejak masa Sultan Ali Mughayat Syah tahun 1514 hingga 1528.

Kala itu rencong menjadi senjata yang cukup mematikan untuk melawan Portugis dan Belanda yang ingin menguasai Aceh. Selain itu, rencong juga mempunyai sebuah filosofi tentang agama dan Islam. Hal tersebut bisa Anda ketahui melalui gagangnya.

Jika dulu rencong hanya berfungsi sebagai alat perang. Namun, untuk sekarang tidaklah demikian. Ada beberapa fungsi lain, seperti menjadi alat kesenian, perhiasan, hingga perkakas. 

Sementara itu, masyarakat Aceh juga mengenal lima jenis rencong. Berikut adalah penjelasannya.

  • Meucugek

Meucugek merupakan senjata tradisional Aceh yang maknanya adalah perekat. Pada bagian pegangannya terbuat dari panahan dan memiliki perekat. Maka dari itu orang-orang menyebutnya sebagai Meucugek.

Dengan adanya perekat ini meucugek bisa menjadi senjata yang mematikan karena mampu menikam musuh dengan lebih mudah.  

  • Meupucok

Jenis rencong yang kedua adalah meupucok. Senjata ini mempunyai panjang sekitar 30 cm dengan pucuk yang terbuat dari gading ataupun emas. Pucuk ini biasanya berada di atas gagangnya, sehingga membuatnya tampak semakin gagah dan perkasa.

  • Pudoi

Rencong pudoi memiliki arti belum sempurna atau kurang. Sebutan ini bukan semata-mata diberikan oleh masyarakat setempat melainkan memang bentuknya yang tidak sempurna. Rencong  jenis pudoi mempunyai bentuk gagang yang lurus dan sangat pendek.

  • Meukuree 

Rencong meukuree mempunyai bentuk yang sangat unik. Sebab, pada bagian mata rencong ini terdapat beberapa hiasan seperti bunga, kepala ular, dan lain sebagainya.

Hiasan-hiasan tersebut tidak tanpa sebab diletakkan di senjata tradisional Aceh. Menurut beberapa cerita, apabila rencong ini mereka simpan dalam waktu yang lama maka akan memberikan kuree atau aritan yang mampu mendatangkan kekuatan magic.

6. Peudung

Senjata tradisional Aceh yang terakhir adalah peudang atau sikin panyang. Dulunya senjata ini berguna untuk melawan pada penjajah Belanda. Namun, untuk sekarang lebih banyak dipakai masyarakat sebagai simpanan saja atau hiasan. Peudung sendiri memiliki beberapa jenis yakni sebagai berikut:

  • Ulee Meu-Apet

Peudung ini memiliki kekuatan yang lebih baik daripada jenis lainnya. Bahkan, kekuatan tubuhnya sangat kuat sehingga dapat orang gunakan untuk menebas lawan dengan cepat.

  • Tumpang Jingki

Peudung tumpang jingki mempunyai bagian ujung yang cukup tajam dengan body kokoh dan juga tebal. Dengan kelebihan ini, masyarakat zaman dulu akan lebih mudah menghalau lawan yang pedangnya tipis. 

  • Ulee Tapak Gada

Selanjutnya, ada ulee tapak gada yang mempunyai bentuk pegangan yang sangat mirip dengan tapak kuda. Bahkan, ada sarung motif kompak yang melengkapinya. Dulunya pedang ini memiliki tugas khusus yakni memotong bagian tubuh lawan agar tidak berkutik.

3 Fakta Menarik Tentang Rencong

Rencong
Rencong | Image Source: Wikimedia

Setelah membahas tentang 6 senjata tradisional Aceh, kali ini kita akan mempelajari keunikan dari salah satu senjata di atas yaitu rencong. Berikut ini adalah 3 fakta menarik tentang rencong yang jarang orang tahu, yaitu:

1. Desain yang Terinspirasi dari Kalimat Bismillah

Pertama kali kemunculan rencong karena terinspirasi dari kalimat bismillah. Bahkan, pembuatannya pun disesuaikan dengan kalimat tersebut. 

Untuk gagang rencong atau pegangannya memiliki bentuk yang melengkung dengan bagian siku menebal, sangat mirip dengan huruf Hijaiyah “ba”.

Sedangkan, bagian yang runcing dekat pangkal pisau seperti huruf “mim”, badang pisau seperti huruf “lam”, ujung pisau “ha” dan handle yang berkelok serupa dengan “sin”.

2. Warisan Turun Temurun

Mungkin rencong sudah menjadi senjata tradisional Aceh yang paling umum dan mudah untuk Anda temui. Namun tidak semua jenisnya demikian. 

Ada beberapa rencong yang merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang. Jika memang demikian, rencong tersebut tidak bisa digunakan sembarangan. Harus ada alasan kenapa menggunakannya, tidak boleh main-main. 

Sebab, masyarakat percaya apabila itu terjadi bisa saja malah mendatangkan malapetaka yang merugikan diri sendiri dan keluarga. Oleh karena itu, pemilik rencong pusaka biasanya akan menyimpannya dalam tempat khusus.

3. Mengandung Nilai Historis Kerajaan

Rencong tidak hanya berguna sebagai senjata perlindungan diri saja. Namun, bisa juga memberikan aspek histori kerajaan Aceh di masa lalu.

Pada zaman dahulu, rencong akan selalu menjadi senjata yang terselip di pengikat pinggang para Sultan Aceh. Penggunaan semacam itu menandakan mereka siap untuk menghadapi apapun yang menghalangi jalannya.

Sudah Lebih Mengenal Senjata Tradisional Aceh?

Senjata tradisional Aceh memiliki manfaat dan fungsi masing-masing. Meskipun hampir semuanya menjadi alat untuk menghadapi peperangan orang zaman dulu, namun sampai sekarang senjata-senjata tersebut masih tersimpan dalam beberapa tempat di Aceh.

Masyarakat Aceh pun juga sangat menghormati senjata-senjata tersebut karena mempunyai nilai historis yang melegenda dan berharga bagi mereka. Selain itu, ada beberapa jenis senjata yang dianggap sakral sehingga tidak diperjual belikan atau diumbar di depan khalayak umum demi menjaga kelestariannya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page